Kamis, 03 Agustus 2023

MAKALAH OLAHRAGA ATLETIK


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan

limpahan rahmat-Nyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat

waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "OLAHRAGA

ATLETIK", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk

mempelajari sejarah Olahraga Atletik.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat

kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT, memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.


Hormat Kami,


"Penulis"


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Metode Penulisan 1


BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Lempar Lembing 2

B. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah 4

C. Teknik-Teknik Dalam Lempar Lembing 6

BAB III PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

B. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8


BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan

dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan

kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek

moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari

kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi

suatu olahraga ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak,

meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia

mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.

Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti

melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu

olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah

menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan

sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini

telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga

populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar

cakram.

B. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian lempar lembing

2. Mengetahui persyaratan yang sah pada olah raga lempar lembing

3. Mengetahui teknik bermain lempar lembing


C. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing

atau mencari dari internet sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.


BAB II

PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN LEMPAR LEMBING

Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk kompetisi

diperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru.

Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu

termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur

oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).

Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada

Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan

perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan

atletik dan berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National

Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga

merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasar lomba dan heptathlon.

Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional

lainnya yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin. Yang

menembak, melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk

mempertimbangkan berbagai faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di mana objek

dilepaskan, ketinggian di mana objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini

adalah pertimbangan aerodinamis spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga

ini dari peristiwa melempar lain.

Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda

kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit

lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh pelempar

sebelum pengiriman.

Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet

untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing aturan

melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing (bagian

belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum

pelepasan lembing).

 Cara Memegang


 Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau

mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang

tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu

jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari

telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan

jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan

lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan

penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

 Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau

mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk

memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu

dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing

serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang

dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan

pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong

tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

 Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari

telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.

 Peraturan lomba lempar lembing

1. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan

lembing.

2. Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat

lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.

3. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan

4. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah

5. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung

lemparan

 Cara membawa lembing

Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara

membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing.


1. Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak di samping

kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju

depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya

jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.

2. Membawa lembing di bawah

3. Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata

lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat

dengan tanah.

4. Membawa lembing di depan dada

5. Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas

melewati pundak sebelah kanan.

B. PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SAH

 Lembing harus dipegang pada bagian pegangannya, dan harus dilempar lewat atas

bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara

membandul. Gaya non orthodox tidaklah diizinkan untuk dipakai.

 Lemparan itu tidak sah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian

lembing lainnya.

 Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis

atau jalur paralel.

 Lemparan tidak sah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota

badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap

garis paralel, atau menyentuh tanah di depan garis lempar dan garis-garis itu semua.

 Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan

mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga

punggungnya membelakangi sektor lemparan.

 Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang

dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari

belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

1. Peralatan lembing

 Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan

(3) tali pegangan.


 Badan lembing dibuat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata

lembing yang runcing.

 Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak

melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus

sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.

 Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat

untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.

2. Jalur Lari Awalan

 Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m

dan harus dibatasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4

m.

 Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

3. Garis Lengkung Lemparan

Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur

dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7

cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di

perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm dibuat siku-siku atau tegak lurus dengan garis

paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.


C. TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING


Olahraga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, di mana atlet dari

melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah ditentukan.

Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan pada ujungnya

terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu

mata lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing.

Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing yang digunakan

berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat 800 gram. Sedangkan

untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram. Dalam

olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan, di antaranya

adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa lembing, gaya melempar, dan

sikap ketika melempar lembing.

1. Cara Memegang Lembing


Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu

diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:

 Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang

balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.

 Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang

balutan lembing.

2. Cara Membawa Lembing

Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:

 Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan

telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.

 Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan

telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.

 Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata

lembing diarahkan ke depan serong atas.


BAB III


PENUTUP


A. KESIMPULAN

Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh

bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi

yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan lempar

lembing yang baik.

B. SARAN

Sebagai siswa, dengan mengetahui analisis gerak lempar lembing mulai dari

gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan, bidang dan sumbu yang terkait, serta otot-otot

yang digunakan, diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA


http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/03/makalah-lempar-lembing-olah-raga.html