BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iklim kelas dapat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu faktor penting untuk keberhasilan
pembelajaran adalah terpenuhinya iklim kelas yang optimal. Tindakan manajeman
kelas adalah tindakan yang dilakukan guru dalam rangka menyediakan kondisi yang
optimal agar pembelajaran berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat
berupa tindakan pencegahan yaitu dengan cara menyediakan kondisi baik fisik
maupun kondisi non fisik sehingga siswa merasa nyaman dan aman untuk belajar.
Tindakan lainnya dapat berupa tindakan kolektif terhadap tingkah laku siswa
yang menyimpang dan merusak kondisi optimal terhadap proses pembelajaran yang
sedang berlangsung.
Tindakan pencegahan dapat berupa tindakan guru dalam
mengatur lingkungan belajar, mengatur siswa, peralatan dan lingkungan
sosio-emosional sehingga dapat mengoptimalakan keberhasilan pembelajaran.
B. Rumusan masalah
1.
Apa pengertian iklim kelas?
2.
Apa pentingnya pencitaan iklim kelas?
3.
Apa Pengembangan komunikasi sekolah?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian iklim kelas?
2.
Untuk mengetahui pentingnya pencitaan iklim kelas?
3.
Untuk mengetahui Pengembangan komunikasi sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iklim Kelas
Sebagaimana dikutip Juniman Silalahi, menyatakan
bahwa iklim kelas
merupakan kualitas lingkungan
kelas yang terus-menerus dialami
oleh guru yang
mempengaruhi tingkah laku
siswa dalam menciptakan proses
pembelajaran yang kondusif.
Menurut Rahmat (1985)
dalam bukunya Juniman Silalahi (2008),
iklim kelas ditandai
dengan munculnya:
1.
Sikap saling
terbuka,
2.
Terjalinnya hubungan antar pribadi yang akrab,
3.
Sikap saling menghargai satu dengan
yang lain,
4.
menghormati
satu sama lain,
dan
5.
mendahulukan kepentingan bersama.
Taksonomi iklim sekolah yang
mencakup empat dimensi, yaitu:
1.
ekologi; aspek-aspek
fisik-materil, seperti bangunan
sekolah, ruang perpustakaan,
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK dan sejenisnya
2.
karateristik individu di sekolah pada umumnya, seperti:
moral kerja guru, latar belakang siswa, stabilitas staf dan sebagainya.
3.
sistem sosial: struktur formal maupun informal atau
berbagai peraturan untuk mengendalikan
interaksi individu dan
kelompok di sekolah, mencakup komunikasi
kepala sekolah-guru, partispasi
staf dalam pengambilan keputusan, keterlibatan
siswa dalam pengambilan
keputusan, kolegialitas, hubungan guru-siswa; dan
4.
budaya:
sistem nilai dan
keyakinan, seperti: norma
pergaulan siswa, ekspektasi keberhasilan, disiplin sekolah.
Berdasarkan berbagai studi
yang dilakukan, iklim
sekolah telah terbukti memberikan pengaruh
yang kuat terhadap
pencapaian hasil-hasil akademik
siswa. Hasil tinjauan ulang
yang dilakukan Anderson.
B. Pentingnya Penciptaan Iklim Kelas
secara
rasional iklim kelas
memang berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Hal ini jelas
bahwa untuk memunculkan motivasi belajar dan memelihara konsistensi dorongan
belajar sangat ditentukan oleh kondusif tidaknya lingkungan kelas di mana
tempat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu sangat penting untuk benar-benar
lingkungan kelas yang
berpihak pada kebutuhan
dan minat belajar peserta didik agar motivasi
belajarnya semakin terus meningkat. Akan tetapi dengan tidak melupakan scope
yang lebih besar, lingkungan (baca: iklim) sekolah juga mesti di bangun, sebab ada
kemungkinan tidak bisa dibangunnya iklim kelas yang kondusif disebabkan oleh
iklim sekolah yang tidak kondusif.
Ketika saya melakukan obserfasi di MAN 2 pamekasan
tepatnya dikelas 2 IPS disana keadaan iklim kelasnya kurang kondusif karena
kelas tersebut berada di dekat jalan raya sehingga akan menggangu proses
pembelajaran di dalam kelas tersebut. Dan keadaan suasana kelas tersebut juga
kurang baik karena karena kurangnya pencahayaan dari fantilasi.
Waktu proses pembelajaran dikelas tersebut di mulai
ketika Bapak Imam selaku guru matematika menjelaskan ada siswa yang berbicara
sendiri di belakang dan tidak mendegarkan penjelasan dari bapak imam itu juga
membuktikan kurangnya iklim kelas yang kurang kondusif.
Dan ketika
saya melakukan wawancara dengan bapak imam saya bertanya”tadi ketika bapak
menjelaskan ada siswa yang tidak mendegarkan bapak kenapa bapak tidak menegur
siswa tersebut?”Alasan Bapak Imam tersebut tidak tahu dengan kejadian tersebut
mungkin ada beberapa factor menurut bapak imam yaitu:
1.
Mungkin siswa tersebut tidak mengerti penjelasan dari
bapak imam sehingga mereka tidak mendengarkan.
2.
Mungkin siswa tersebut tidak suka pelajran matematika.
C. Pengembangan Komunikasi Sekolah
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya tercapainya tujuan :
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang
kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami
dan diterima oleh semua anggota organisasi. Selain itu tanpa komunikasi maka
tidak terjadi koordinasi yang menyebabkan tercapainya tujuan organisasi.
Komunikasi merupakan hal yang sangat pokok bagi eksistensi suatu
organisasi/lembaga.
Komunikasi adalah sangat penting dalam menangani
semua masalah yang muncul dalam setiap organisasi. Komunikasi sangat penting
bagi pembuatan putusan. Agar bisa membuat putusan yang rasional diperlukan
tersedianya semua keterangan yang mungkin tentang alternatif-alternatif serta
konsekuensi-konsekuensinya. Keterngan serupa hanya dapat dibuat melalui
komunikasi. Demikian juga kekuatan merancang, mengorganisasi, dan menilai
selalu bergantung kepada kualitas komunikasi.
Adapun cara Agar komunikasi menjadi efektif maka
komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu :
1.
Komunikasi ke bawah
Komunikasi kebawah biasanya mengenai soal-soal kebijaksanaan, prosedur,
instruksi atau keterangan yang bersifat umum. Komunikasi tersebut dapat melalui
tatap muka, telepon, surat edaran, papan pengumuman, maupun alat lain. Praktek
yang baik yaitu apabila administrator menyampaikan informasi dan instruksi itu
hanya kepada orang-orang yang berada langsung dibawahnya, dan mengijinkan
mereka untuk meneruskan informasi dan instruksi itu kepada orang-orang yang
langsung dibawah mereka.
2.
Komunikasi ke atas :
Dalam sistem sekolah komunikasi ke atas berjalan dari guru ke kepala
sekolah ke kepala kantor pendidikan ke enteri pendidikan. Komunikasi keatas
membantu administrator untuk mengetahui apkah pikiran-pikiran yang disalurkan
ke bawah dapat diterima, menggalakkan para anggota untuk menyumbangkan ide-ide
berharga, dan memugkinkan administrator untuk menghindarkan administrator dari
situasi sulit yang mungkin timbul. Selain itu komunikasi ke atas memungkinkan
paraanggota untuk dapat lebih menyesuaikan diri dengan tujuan sekolah dan
program-programnya.
3.
Komunikasi ke samping atau mendatar :
Komunikasi mendatar adalah bentuk lain dari komunikasi organisasional.
Komunikasi mendatar penting karena memungkinkan penyebaran keterangan dan
pikiran di kalangan para anggota staf sendiri dan membantu menjalin mereka
menjadi kelompok profesional dan sosial yang terpadu. Komunikasi ini
memungkinkan guru-guru untuk dapat berkomunikasi dengan sesama guru, kepala
sekolah dengan kepala sekolah lain, pengawas dengan pengawas lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Iklim kelas dapat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu faktor penting untuk keberhasilan
pembelajaran adalah terpenuhinya iklim kelas yang optimal. Tindakan manajeman
kelas adalah tindakan yang dilakukan guru dalam rangka menyediakan kondisi yang
optimal agar pembelajaran berlangsung efektif.
secara
rasional iklim kelas
memang berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Hal ini jelas
bahwa untuk memunculkan motivasi belajar dan memelihara konsistensi dorongan
belajar sangat ditentukan oleh kondusif tidaknya lingkungan kelas di mana
tempat pembelajaran berlangsung.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya tercapainya tujuan :
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang
kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami
dan diterima oleh semua anggota organisasi.
Adapun cara Agar komunikasi menjadi efektif maka
komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu :
1.
Komunikasi ke bawah
2.
Komunikasi ke atas
3.
Komunikasi ke samping atau mendatar
B.
Saran
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan serta penyusunan makalah ini
banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Kami selaku mahasiswa yang masih
proses mengharap kritik serta saran dari para pembaca, pakar penulis serta yang
paling utama Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas, yang mana kritik serta
saran dari para pembaca dapat membuat wawasan kami di dalam menyusun karya
tulis yang lain lebih baik lagi.
DAFTAR
PEUSTAKA
·
Silalahi, Juniman. “Pengaruh
Iklim Kelas terhadap
Motivasi Belajar”. Jurnal
·
Pembelajaran, (Volume 30 No.02), Universitas
Negeri Padang Press, 2008.
·
Sutisna Oteng . Administrasi Pendidikan Dasar
Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa, 1989.
·
Muhammad, Arni.. Komunikasi Organisasi. Jakarta
: PT Bumi Aksara, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar