Selasa, 04 Januari 2022

MAKALAH BIAYA RELEVAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Biaya Relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih. Konsep-konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya. Suatu biaya tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif bila tidak memenuhi dua karakteristik biaya relevan yang dikemukakan diatas. Termasuk dalam kriteria ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda di antara alternatif. Pengambilan keputusan (decision making) adalah untuk mencapai suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan yang perlu diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[1] Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

B.       RUMUSAN MASALAH

·           Apa pengertian biaya relevan ?

·           Apa pengertian keputusan manajemen ?

C.      TUJUAN

·         Agar mengetahui biaya relevan

·         Dapat mengetahui manfaat dari keputusan manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Konsep Biaya Relevan

Biaya Relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih.dua kriteria biaya relevan adalah (1) diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang, dan (2) berbeda di antara berbagai alternatif. Konsep umum biaya relevan terdiri dari biaya dan biaya yang dapat dikendalikan.

Biaya diferensial (differential cost) adalah perbedaan atau selisih biaya antar dua alternatif atau lebih. Misalnya; apabila PT X membeli mesin baru ma akan menghemat biaya tenaga kerja Rp 100 untuk tiap unit produk. Karena penghematan ini tidak terjadi bila mempertahankan mesin lama maka biaya tenaga kerja menjadi biaya diferensial dalam keputusan membeli mesin baru atau tidak.

Biaya tambahan (increnental cost) yaitu kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi karena memillih suatu alternatif. Misalnya; PT X merakit sepeda mini dengan harga pokok per unit Rp 200.000. PT X mendapat pesanann khusus 100 unit. Dengan pesanan tersebut PT X harus menanggung biaya tambahan 100 unit x Rp 200.000 = Rp 20.000.000.

Pendapatan diferensial (differential revenue) yaitu suatu perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif. Jadi merupakan kebalikan dari konsep biaya tambahan.

Biaya tenggelam (stunk cost) yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akandatang.

Biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu pengambilan keputusan. Kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan karrena memilih alternatif yang lain disebut biaya tidak terhindarkan (unavoidable cost).

Konsep-konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya. Untuk mengidentifikasi biaya-biaya yang dapat dihindarkan dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Kumpulkan semua biaya yang berhubungan dengan tiap alternatif yang sedang dipertimbangkan.

2.      Eliminasi biaya-biaya yang merupakan biaya tenggelam.

3.      Eliminasi biaya-biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.

4.      Buat keputusan berdasarkan biaya-biaya yang tersisa.

Pengelompokan biaya-biaya sebagai biaya relevan dan biaya tidak relevan diperlukan oleh manajemen paling tidak untuk dua alasan. Yang pertama, bahwa penggunaan biaya tidak relevan yang bercampur dengan biaya relevan dapat mengaburkan perhatian dan pengambil keputusan dari hal-hal yang sebenarnya kritis bagi masalah yang sedang dihadapi. Yang kedua, hanya sedikit informasi yang tersedia secara rinci dalam menyiapkan laporan laba rugi. Dalam laporan laba rugi konvensional biaya-biaya dikelompokan menurut fungsi-fungsi organisasi, bukan menurut tujuan pengambilan keputusan taktis.

B.       Biaya Tidak Relevan

Suatu biaya tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif bila tidak memenuhi dua karakteristik biaya relevan yang dikemukakan diatas. Termasuk dalam kriteria ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda di antara alternatif.

Biaya masa lalu dikatakan tidak relevan karena dalam pengambilan keputusan biaya semacam ini tidak terpengaruh oleh alternatif keputusan yang akan diambil. Hal itu disebabkan suatu keputusan tidak dapat menghilangkan biaya masa lalu tersebut karena biaya masa lalu tidak bisa lagi dikendalikan pada saat ini atau masa yang akan datang. Biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif keputusan juga merupakan biaya yang tidak relevan. Misalkan, manajemen mempertimbangkan dua alternatif keputusan. Kalau kedua alternatif tersebut memiliki unsur biaya yang sama juml dan komponennya maka biaya-biaya tersebut tidak perlu dipertimbangkan karena memberikan efek yang sama pada kedua alternatif keputusan.[2]

Dari contoh ini dapat diidentifikasi bahwa biaya-biaya relevannya terdiri dari biaya-biaya tenaga kerja langsung dan biaya tetap untuk enyusutan mesin baru.

Penghemaatan biaya tenaga kerja langsung (3000 unit x 750 per unit)   Rp.2.250.000

Dikkurangi kenaikan biaya tetap-penyusutan mesin baru                         Rp.750.000

Penghematan bersih tahunan dari penggunaan mesin baru                       Rp.1.500.000

Dalam hal iini harga jual, biaya bahan langsung, biaya overhead variabel, dan biaya tetap lainnya selain penyusutan mesin baru merupakan biaya masa datang yang tidak relevan. Hal itu disebabkan jumlah tiap biaya yang datang tidak berbeda diantatra alternatif yang ada.

C.      MEMPERTAHANKAN ATAU MENUTUP SEGMEN

Salah satu contoh analisis keputusan yang dibuat dengan menggunakan konsep biaya relevan adalah keputusan mempertahankan atau menutup segmen. Model analisis ini kemudian dapat dimodifikasi untuk keputusan lain yang sejenis. Misalnya keputusan  mempertahankan atau menghapus suatu produk.  Kriteria yang digunakan dalam keputusannya adalah suatu produk, divisi, atau segmen lain akan ditutup bila biaya tetap terhindar lebih besar dari margin kontribusi segmen tersebut. Sebaliknya, suatu segmen akan dipertahankan sepanjang biaya tetap terhindarkannya lebih kecil dari margin kontribusinya.

Sebagai iliustrasi, misalkan PT EKA KARYA sebuah mini market yang menjual makanan ringan dan mainan anak-anak. Pada tahun 1998 perusahaan mendapat laba Rp.5400 yang terdiri dari laba divisi makanan ringan Rp.16.200 dan divisi mainan anak yang rugi Rp.10.800. karena mengalami kerugian maka menejemen PT EKA KARYA mempertimbangkan untuk menghapuskan divisi mainan anak. Laporan laba rugi divisional perusahaan tahun 1998 adalah sebagai berikut:

 

Total

Makanan

Mainan

Penjualan

Rp.168.750

Rp.101.250

Rp.67.500

Biaya-biaya variabel

        74.250

        33.750

      40.500

Margin kontribusi

Rp.  94.500

Rp.  67.500

Rp. 27.000

Biaya-biaya tetap:

 

Gaji

Rp. 27.675

Rp. 16.875

Rp. 10.800

Iklan

      18.900

       10.125

         8.775

Fasilitas umum

        2.025

            675

         1.350

Penyusutan

        5.400

         2.700

         2.700

Sewa

      13.500

         8.100

         5.400

Asuransi

        1.350

            675

            675

Administrasi dan umum

      20.250

       12.150

         8.100

Total biaya tetap

Rp.   89.100

 Rp. 51.300

Rp. 37.800

Laba (rugi) usaha

Rp.     5.400

 Rp. 16.200

Rp. 10.800

 

Dengan laporan tersebut menejemen seyogyanya tidaklangsung menutup divisi mainan anak. Penutypan divisi ini bahkan dapat berakibat menimbulkan kerugian bagi perusahaan secara keseluruhan. Hal itu disebabkan dalam laopran laba rugi divisi mainan anak masih terdapat biaya –biaya tetap yang tidak akan hilang karena penutupan divisi yang bersangkutan. Bila divisi ini ditutup  maka biaya tersebut akan dengan sendirinya menjadi beban bagi divisi yang tertinggal. Oleh karena itu, maka untuk memutuskan untuk menutup divisi yang rugi atau tidak harus dibuat perbandingan antara margin kontribusi divisi dengan biaya-biayanya yang dapat dihindarkan.

Biaya-biaya relevan dari analisis biaya terhindarkan dan biaya tak terhindarkan tersebut akan menjadi penambah laba dalam perhitungan laba rugi untuk alternatif menghapuskan divisi mainan anak. Dengan menghapuskan divisi mainan anak maka semua biaya terhindarkan akan hilang atau tidak akan terjadi lagi. Tetapi biaya tak terhindarkan akan menjadi tambahan beban biaya bagi divisi makanan ringan. Sebelum memutuskan penghapusan tersebut, menejemen dapat mengidentifikasi biaya-biaya tetap yang dapat dihindarkan dan biaya tetap yang tidak dapat dihindarkan sebagai berikut:

 

Total biaya tetap

Biaya tetap terhindarkan

Biaya tidak terhindarkan 

Gaji

Rp. 10.800

Rp. 10.800

Rp.    -

Iklan

         8.775

         8.775

          -

Fasilitas umum

         1.350

            -

          1.350

Penyusutan

         2.700

            -

          2.700

Sewaa

         5.400

            -

          5.400

Asuransi

            675

            675

          -

Administrasi dan umum

         8.100

            -

          8.100

Total

Rp. 37.800

Rp. 20.250

Rp. 17.550

 

Dengan data biaya terhindarkan Rp.20.250, penutupan divisi maianan anak akan menyebabkan penurunan laba sebesar Rp.6.750 yang berupa selisih margin kontribusi yang hilang, Rp.27.000 dengan biaya terhindarkan Rp.20.250. perubahan struktur pendapatan dan biaya sebagai berikut:

 

Divisi mainan

Tanpa divisi mainan

Kenaikan (penurunan) laba bersih

Penjualan

Rp.67.500

Rp.     -

Rp.67.500

Biaya-biaya variabel

      40.500

           -

      40.500

Margin kontribusi

Rp. 27.000

Rp.     -

Rp. 27.000

Biaya-biaya tetap:

 

Gaji

Rp. 10.800

Rp.     -

Rp. 10.800

Iklan

         8.775

           -

         8.775

Fasilitas umum

         1.350

         1.350

            -

Penyusutan

         2.700

         2.700

            -

Sewa

         5.400

         5.400

            -

Asuransi

            675

           -

            675

Administrasi dan umum

          8.100

        8.100

            -

Total biaya tetap

Rp.   37.800

 Rp. 17.550

Rp. 20.250

Laba (rugi) usaha

Rp.   10.800

 Rp. 17.550

Rp.   6.750

 

Seperti diperlihaatkan pada kolom kenaikan/penurunan laba bersih dari ikhtisar di atas, laba usaha seluruh perusahaan akan turun sebesar Rp.6.750 bila lini mainan anak dihapuskan. Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa:

1.      Margin kontribusi divisi mainan anak masih dapat menutupi biaya-biaya tetap divisinya

2.      Kalau divisi mainan anak ditutup maka baiya tetap divisi akan menjadi beban divisi lain

3.      Bila divisi mainan anak ditutup maka divisi yang tersisa akan menanggung biaya tetap tidak terhindarkan yang semuka ditanggung oleh divisi mainan anak.

Konsekuensi selanjutnya, secara keseluruhan perusahaan akan menderita kerugian sebesar Rp.1.350 dibanding sebelumnya memperoleh laba Rp.5.400. dengan demikian profitabilitas perusahaan akan menjadi lebih rendah dibanding sebelum menutup divisi mainan anak. Atau secara total perbandingan laba rugi sebelum dan sesudah penutupan divisi mainan anak dapat disajikan pada ikhtisar di bawah ini:

 

Total

Kenaikan (penurunan) laba bersih

Menutup divisi mainan

Penjualan

Rp.168.750

Rp.67.500

Rp.101.250

Biaya-biaya variabel

        74.250

      40.500

        33.750

Margin kontribusi

Rp.  94.500

Rp. 27.000

Rp.  67.500

Biaya-biaya tetap:

 

Gaji

Rp. 27.675

Rp. 10.800

Rp. 16.875

Iklan

      18.900

         8.775

       10.125

Fasilitas umum

        2.025

            -

         2.025

Penyusutan

        5.400

            -

         5.400

Sewa

      13.500

            -

       13.500

Asuransi

        1.350

            675

            675

Administrasi dan umum

      20.250

            -

       20.250

Total biaya tetap

Rp.   89.100

Rp. 20.250

Rp. 68.850

Laba (rugi) usaha

Rp.     5.400

Rp.   6.750

Rp.   1.350

Dalam hal ini biaya tetap terhindarkan lebih kecil dari margin kontribusinya, sehingga divisi mainan anak sebagai divisi yang rugi menurut laporan laba rugi konvensional sebaiknya jangan ditutup.

D.      Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (decision making) adalah untuk mencapai suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan yang perlu diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[3] Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

 

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1.      G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.[4]

2.      Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

3.      Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

4.      P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

 

 

E.            Fase Pengambilan Keputusan

1.      Aktivitas intelegensia; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.

2.      Aktifitas desain; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.

Aktifitas desain meliputi:

·         menemukan cara-cara/metode

·         mengembangkan metode

·         menganalisa tindakan yang dilakukan

Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.

Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

a)         Mengidentifikasi masalah utama

b)         Menyusun alternative

c)         Menganalisis alternative

d)        Mengambil keputusan yang terbaik

 

F.             Teknik Pengambilan Keputusan

1.    Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.

2.    Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.

3.    Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.

4.    Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

 

 

G.           Proses Pengambilan Keputusan

Menurut G. R. Terry :

1. Merumuskan problem yang dihadapi

2. Menganalisa problem tersebut

3. Menetapkan sejumlah alternatif

4. Mengevaluasi alternatif

5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :

a. Menetapkan masalah

b. Manganalisa masalah

c. Mengembangkan alternatif

d. Mengambil keputusan yang tepat

e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

 

            Pengambilan keputusan merupakan proses yang komleks yang memerlukan penanganan yang serius. Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah:

1)      Menerapkan tujuan dan sasaran : Sebelum memulai proses pengambilan keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu. apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.

2)      dentifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada inti persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.

3)      Mengmbangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian berbagai alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.

4)      Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan.

5)      Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.

Ø  Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaannya.

Ø  Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan.

Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :

1)      Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.

2)      Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :

§  Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.

a.       Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia

b.      Falsafah yang dianut organisasi.

3)      Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.

Masalah harus diketahui dengan jelas.

4)      Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.

5)      Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.

 

Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai masalah :

Tidak tepatnya keputusan.

a)         Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.

b)        Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.

c)         Timbulnya penolakan terhadap keputusan.

Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah salah satu penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat mengidentifikasi masalah.  Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.

 

Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman  pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.

1)      Langkah-langkah pemecahan masalah

1.    Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.

2.    Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.

3.    Mengolah fakta dan data.

4.    Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.

5.    Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.

6.    Memutuskan tindakan yang akan diambil.

7.    Evaluasi.

 

H.           Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:

 

 

 

1)             Faktor Internal

Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.

2)             Faktor Eksternal

Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.

·         Pengambilan keputusan kelompok

Ada dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:

1.      Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan.

2.      Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu  alat terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dipetik melalui suatu rapat, yaitu :

a.       Masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka.

b.      Interaksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta pengertian yang mendalam.

c.       Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat.

d.      Rapat melatih menerima pendapat orang lain.

e.       Melalui rapat peserta dilatih belajar tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada posisi orang lain.

BAB III

KESIMPULAN

A.      KESIMPULAN

Biaya Relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih. Konsep-konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya. Suatu biaya tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif bila tidak memenuhi dua karakteristik biaya relevan yang dikemukakan diatas. Termasuk dalam kriteria ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda di antara alternatif. Pengambilan keputusan (decision making) adalah untuk mencapai suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan yang perlu diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[5] Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman  pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.

1.         Langkah-langkah pemecahan masalah

a)      Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.

b)      Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.

c)      Mengolah fakta dan data.

d)     Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.

e)      Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.

f)       Memutuskan tindakan yang akan diambil.

g)      Evaluasi.

·         Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:

a)      Faktor Internal

b)      Faktor Eksternal

 



[1] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2003) hal 34

[2] Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001).hal 279

[3] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2003) hal 34

[4] Ibid

[5] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2003) hal 34