BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Biaya Relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan
dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih. Konsep-konsep
biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis
keputusan khusus seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau
menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain
sebagainya. Suatu biaya tidak relevan dipertimbangkan dalam pemilihan
alternatif bila tidak memenuhi dua karakteristik biaya relevan yang dikemukakan
diatas. Termasuk dalam kriteria ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa
yang akan datang yang tidak berbeda di antara alternatif. Pengambilan keputusan (decision making) adalah untuk mencapai
suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan yang perlu
diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang perlu
dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[1]
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah
utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
B. RUMUSAN MASALAH
·
Apa pengertian biaya relevan ?
·
Apa pengertian keputusan manajemen ?
C.
TUJUAN
·
Agar mengetahui biaya relevan
·
Dapat mengetahui manfaat dari keputusan
manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Biaya Relevan
Biaya Relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan
dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan
dipilih.dua kriteria biaya relevan adalah (1) diperkirakan akan terjadi pada
masa yang akan datang, dan (2) berbeda di antara berbagai alternatif. Konsep
umum biaya relevan terdiri dari biaya dan biaya yang dapat dikendalikan.
Biaya diferensial (differential cost) adalah perbedaan atau selisih biaya antar dua
alternatif atau lebih. Misalnya; apabila PT X membeli mesin baru ma akan
menghemat biaya tenaga kerja Rp 100 untuk tiap unit produk. Karena penghematan
ini tidak terjadi bila mempertahankan mesin lama maka biaya tenaga kerja
menjadi biaya diferensial dalam keputusan membeli mesin baru atau tidak.
Biaya tambahan (increnental cost) yaitu kenaikan atau tambahan biaya yang akan
terjadi karena memillih suatu alternatif. Misalnya; PT X merakit sepeda mini
dengan harga pokok per unit Rp 200.000. PT X mendapat pesanann khusus 100 unit.
Dengan pesanan tersebut PT X harus menanggung biaya tambahan 100 unit x Rp
200.000 = Rp 20.000.000.
Pendapatan diferensial (differential revenue) yaitu suatu
perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa
incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih
suatu alternatif. Jadi merupakan kebalikan dari konsep biaya tambahan.
Biaya tenggelam (stunk cost) yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akandatang.
Biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan
seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam
suatu pengambilan keputusan. Kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat
dihilangkan karrena memilih alternatif yang lain disebut biaya tidak
terhindarkan (unavoidable cost).
Konsep-konsep biaya tersebut dalam
penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti
keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus,
mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya. Untuk
mengidentifikasi biaya-biaya yang dapat dihindarkan dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kumpulkan
semua biaya yang berhubungan dengan tiap alternatif yang sedang
dipertimbangkan.
2. Eliminasi
biaya-biaya yang merupakan biaya tenggelam.
3. Eliminasi
biaya-biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.
4. Buat
keputusan berdasarkan biaya-biaya yang tersisa.
Pengelompokan biaya-biaya sebagai biaya
relevan dan biaya tidak relevan diperlukan oleh manajemen paling tidak untuk
dua alasan. Yang pertama, bahwa penggunaan biaya tidak relevan yang bercampur
dengan biaya relevan dapat mengaburkan perhatian dan pengambil keputusan dari
hal-hal yang sebenarnya kritis bagi masalah yang sedang dihadapi. Yang kedua,
hanya sedikit informasi yang tersedia secara rinci dalam menyiapkan laporan
laba rugi. Dalam laporan laba rugi konvensional biaya-biaya dikelompokan
menurut fungsi-fungsi organisasi, bukan menurut tujuan pengambilan keputusan
taktis.
B.
Biaya
Tidak Relevan
Suatu biaya tidak relevan
dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif bila tidak memenuhi dua
karakteristik biaya relevan yang dikemukakan diatas. Termasuk dalam kriteria
ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang yang tidak
berbeda di antara alternatif.
Biaya masa lalu dikatakan tidak relevan
karena dalam pengambilan keputusan biaya semacam ini tidak terpengaruh oleh
alternatif keputusan yang akan diambil. Hal itu disebabkan suatu keputusan
tidak dapat menghilangkan biaya masa lalu tersebut karena biaya masa lalu tidak
bisa lagi dikendalikan pada saat ini atau masa yang akan datang. Biaya yang
tidak berbeda di antara berbagai alternatif keputusan juga merupakan biaya yang
tidak relevan. Misalkan, manajemen mempertimbangkan dua alternatif keputusan.
Kalau kedua alternatif tersebut memiliki unsur biaya yang sama juml dan
komponennya maka biaya-biaya tersebut tidak perlu dipertimbangkan karena
memberikan efek yang sama pada kedua alternatif keputusan.[2]
Dari contoh ini dapat diidentifikasi
bahwa biaya-biaya relevannya terdiri dari biaya-biaya tenaga kerja langsung dan
biaya tetap untuk enyusutan mesin baru.
Penghemaatan
biaya tenaga kerja langsung (3000 unit x 750 per unit) Rp.2.250.000
Dikkurangi
kenaikan biaya tetap-penyusutan mesin baru Rp.750.000
Penghematan
bersih tahunan dari penggunaan mesin baru Rp.1.500.000
Dalam hal iini harga jual, biaya bahan
langsung, biaya overhead variabel, dan biaya tetap lainnya selain penyusutan
mesin baru merupakan biaya masa datang yang tidak relevan. Hal itu disebabkan
jumlah tiap biaya yang datang tidak berbeda diantatra alternatif yang ada.
C. MEMPERTAHANKAN ATAU MENUTUP SEGMEN
Salah satu contoh analisis keputusan
yang dibuat dengan menggunakan konsep biaya relevan adalah keputusan
mempertahankan atau menutup segmen. Model analisis ini kemudian dapat
dimodifikasi untuk keputusan lain yang sejenis. Misalnya keputusan mempertahankan atau menghapus suatu produk. Kriteria yang digunakan dalam keputusannya
adalah suatu produk, divisi, atau segmen lain akan ditutup bila biaya tetap
terhindar lebih besar dari margin kontribusi segmen tersebut. Sebaliknya, suatu
segmen akan dipertahankan sepanjang biaya tetap terhindarkannya lebih kecil
dari margin kontribusinya.
Sebagai iliustrasi, misalkan PT EKA
KARYA sebuah mini market yang menjual makanan ringan dan mainan anak-anak. Pada
tahun 1998 perusahaan mendapat laba Rp.5400 yang terdiri dari laba divisi
makanan ringan Rp.16.200 dan divisi mainan anak yang rugi Rp.10.800. karena
mengalami kerugian maka menejemen PT EKA KARYA mempertimbangkan untuk
menghapuskan divisi mainan anak. Laporan laba rugi divisional perusahaan tahun
1998 adalah sebagai berikut:
|
Total
|
Makanan
|
Mainan
|
Penjualan
|
Rp.168.750 |
Rp.101.250 |
Rp.67.500 |
Biaya-biaya
variabel |
74.250 |
33.750 |
40.500 |
Margin
kontribusi |
Rp. 94.500 |
Rp. 67.500 |
Rp.
27.000 |
Biaya-biaya
tetap: |
|
||
Gaji |
Rp.
27.675 |
Rp.
16.875 |
Rp.
10.800 |
Iklan |
18.900 |
10.125 |
8.775 |
Fasilitas
umum |
2.025 |
675 |
1.350 |
Penyusutan |
5.400 |
2.700 |
2.700 |
Sewa |
13.500 |
8.100 |
5.400 |
Asuransi |
1.350 |
675 |
675 |
Administrasi
dan umum |
20.250 |
12.150 |
8.100 |
Total
biaya tetap |
Rp. 89.100 |
Rp. 51.300 |
Rp.
37.800 |
Laba
(rugi) usaha |
Rp. 5.400 |
Rp. 16.200 |
Rp.
10.800 |
Dengan laporan tersebut menejemen
seyogyanya tidaklangsung menutup divisi mainan anak. Penutypan divisi ini
bahkan dapat berakibat menimbulkan kerugian bagi perusahaan secara keseluruhan.
Hal itu disebabkan dalam laopran laba rugi divisi mainan anak masih terdapat
biaya –biaya tetap yang tidak akan hilang karena penutupan divisi yang
bersangkutan. Bila divisi ini ditutup
maka biaya tersebut akan dengan sendirinya menjadi beban bagi divisi
yang tertinggal. Oleh karena itu, maka untuk memutuskan untuk menutup divisi
yang rugi atau tidak harus dibuat perbandingan antara margin kontribusi divisi
dengan biaya-biayanya yang dapat dihindarkan.
Biaya-biaya relevan dari analisis biaya
terhindarkan dan biaya tak terhindarkan tersebut akan menjadi penambah laba
dalam perhitungan laba rugi untuk alternatif menghapuskan divisi mainan anak.
Dengan menghapuskan divisi mainan anak maka semua biaya terhindarkan akan
hilang atau tidak akan terjadi lagi. Tetapi biaya tak terhindarkan akan menjadi
tambahan beban biaya bagi divisi makanan ringan. Sebelum memutuskan penghapusan
tersebut, menejemen dapat mengidentifikasi biaya-biaya tetap yang dapat
dihindarkan dan biaya tetap yang tidak dapat dihindarkan sebagai berikut:
|
Total
biaya tetap |
Biaya
tetap terhindarkan |
Biaya
tidak terhindarkan |
Gaji |
Rp.
10.800 |
Rp.
10.800 |
Rp. - |
Iklan |
8.775 |
8.775 |
- |
Fasilitas
umum |
1.350 |
- |
1.350 |
Penyusutan |
2.700 |
- |
2.700 |
Sewaa |
5.400 |
- |
5.400 |
Asuransi |
675 |
675 |
- |
Administrasi
dan umum |
8.100 |
- |
8.100 |
Total
|
Rp.
37.800 |
Rp.
20.250 |
Rp.
17.550 |
Dengan
data biaya terhindarkan Rp.20.250, penutupan divisi maianan anak akan
menyebabkan penurunan laba sebesar Rp.6.750 yang berupa selisih margin
kontribusi yang hilang, Rp.27.000 dengan biaya terhindarkan Rp.20.250.
perubahan struktur pendapatan dan biaya sebagai berikut:
|
Divisi
mainan |
Tanpa
divisi mainan |
Kenaikan
(penurunan) laba bersih |
Penjualan
|
Rp.67.500 |
Rp. - |
Rp.67.500 |
Biaya-biaya
variabel |
40.500 |
- |
40.500 |
Margin
kontribusi |
Rp.
27.000 |
Rp. - |
Rp.
27.000 |
Biaya-biaya
tetap: |
|
||
Gaji |
Rp.
10.800 |
Rp. - |
Rp.
10.800 |
Iklan |
8.775 |
- |
8.775 |
Fasilitas
umum |
1.350 |
1.350 |
- |
Penyusutan |
2.700 |
2.700 |
- |
Sewa |
5.400 |
5.400 |
- |
Asuransi |
675 |
- |
675 |
Administrasi
dan umum |
8.100 |
8.100 |
- |
Total
biaya tetap |
Rp. 37.800 |
Rp. 17.550 |
Rp.
20.250 |
Laba
(rugi) usaha |
Rp. 10.800 |
Rp. 17.550 |
Rp. 6.750 |
Seperti diperlihaatkan pada kolom
kenaikan/penurunan laba bersih dari ikhtisar di atas, laba usaha seluruh
perusahaan akan turun sebesar Rp.6.750 bila lini mainan anak dihapuskan. Dari
perhitungan di atas dapat dilihat bahwa:
1. Margin
kontribusi divisi mainan anak masih dapat menutupi biaya-biaya tetap divisinya
2. Kalau
divisi mainan anak ditutup maka baiya tetap divisi akan menjadi beban divisi
lain
3. Bila
divisi mainan anak ditutup maka divisi yang tersisa akan menanggung biaya tetap
tidak terhindarkan yang semuka ditanggung oleh divisi mainan anak.
Konsekuensi selanjutnya, secara
keseluruhan perusahaan akan menderita kerugian sebesar Rp.1.350 dibanding
sebelumnya memperoleh laba Rp.5.400. dengan demikian profitabilitas perusahaan
akan menjadi lebih rendah dibanding sebelum menutup divisi mainan anak. Atau
secara total perbandingan laba rugi sebelum dan sesudah penutupan divisi mainan
anak dapat disajikan pada ikhtisar di bawah ini:
|
Total
|
Kenaikan
(penurunan) laba bersih |
Menutup
divisi mainan |
Penjualan
|
Rp.168.750 |
Rp.67.500 |
Rp.101.250 |
Biaya-biaya
variabel |
74.250 |
40.500 |
33.750 |
Margin
kontribusi |
Rp. 94.500 |
Rp.
27.000 |
Rp. 67.500 |
Biaya-biaya
tetap: |
|
||
Gaji |
Rp.
27.675 |
Rp.
10.800 |
Rp.
16.875 |
Iklan |
18.900 |
8.775 |
10.125 |
Fasilitas
umum |
2.025 |
- |
2.025 |
Penyusutan |
5.400 |
- |
5.400 |
Sewa |
13.500 |
- |
13.500 |
Asuransi |
1.350 |
675 |
675 |
Administrasi
dan umum |
20.250 |
- |
20.250 |
Total
biaya tetap |
Rp. 89.100 |
Rp.
20.250 |
Rp.
68.850 |
Laba
(rugi) usaha |
Rp. 5.400 |
Rp. 6.750 |
Rp. 1.350 |
Dalam
hal ini biaya tetap terhindarkan lebih kecil dari margin kontribusinya,
sehingga divisi mainan anak sebagai divisi yang rugi menurut laporan laba rugi
konvensional sebaiknya jangan ditutup.
D. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan (decision making) adalah untuk
mencapai suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan yang
perlu diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang perlu
dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[3]
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah
utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Secara
umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
1.
G.
R. Terry :
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.[4]
2.
Claude
S. Goerge, Jr :
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer
berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan,
penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3.
Horold
dan Cyril O’Donnell :
Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber
yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4.
P.
Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah,
pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
E.
Fase
Pengambilan Keputusan
1.
Aktivitas
intelegensia; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan
keputusan dipilih atau tidak.
2.
Aktifitas
desain; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk
mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi:
·
menemukan
cara-cara/metode
·
mengembangkan
metode
·
menganalisa
tindakan yang dilakukan
Aktifitas
pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan
keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga
aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah
:
a)
Mengidentifikasi
masalah utama
b)
Menyusun alternative
c)
Menganalisis
alternative
d)
Mengambil
keputusan yang terbaik
F.
Teknik
Pengambilan Keputusan
1.
Operational
Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan
pemecahan persoalan.
2.
Linier
Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3.
Gaming
War Game ; Teori penentuan strategi.
4.
Probability
; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak
normal.
G.
Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut G.
R. Terry :
1.
Merumuskan problem yang dihadapi
2.
Menganalisa problem tersebut
3.
Menetapkan sejumlah alternatif
4.
Mengevaluasi alternatif
5. Memilih
alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut
Peter Drucer :
a.
Menetapkan masalah
b.
Manganalisa masalah
c.
Mengembangkan alternatif
d.
Mengambil keputusan yang tepat
e.
Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
Pengambilan
keputusan merupakan proses yang komleks yang memerlukan penanganan yang serius.
Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah:
1) Menerapkan tujuan dan sasaran
: Sebelum
memulai proses pengambilan keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus
ditetapkan terlebih dahulu. apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran
pencapaian hasil tersebut.
2) dentifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar
pengambilan keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas.
Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada inti
persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.
3) Mengmbangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian
berbagai alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada.
Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam
tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.
4) Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung
analisis tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan
sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif yang
sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin
masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan.
5) Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak
tersebut di atas harus dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan
alternatif harus harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan
alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai
tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.
Ø Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus
dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya
baru dapat dilihat dari pelaksanaannya.
Ø Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu
pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut
sesuai dengan yang sudah diputuskan.
Ada
lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
1)
Dalam
proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
2)
Pengambilan
keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada
sistematika tertentu :
§ Tersedianya sumber-sumber untuk
melaksanakan keputusan yang akan diambil.
a.
Kualifikasi
tenaga kerja yang tersedia
b.
Falsafah
yang dianut organisasi.
3)
Situasi
lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan
manajemen di dalam organisasi.
Masalah harus diketahui dengan jelas.
4)
Pemecahan
masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
5)
Keputusan
yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang
telah dianalisa secara matang.
Apabila
pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan
berbagai masalah :
Tidak tepatnya keputusan.
a)
Tidak
terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik
dari segi manusia, uang maupun material.
b)
Ketidakmampuan
pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan
organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
c)
Timbulnya
penolakan terhadap keputusan.
Proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah salah satu
penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah
kurang tepat mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi
masalah adalah langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada
keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.
Identifikasi
masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan
pengalaman pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah.
Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.
1)
Langkah-langkah pemecahan masalah
1.
Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2.
Mengumpulkan
fakta-fakta dan data yang relevan.
3.
Mengolah
fakta dan data.
4.
Menentukan
beberapa alternatif pemecahan masalah.
5.
Memilih
cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6.
Memutuskan
tindakan yang akan diambil.
7.
Evaluasi.
H.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Banyak
faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan
keputusan, antara lain:
1)
Faktor
Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan
fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi,
pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan
keputusan yang dimiliki.
2)
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal
termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua
aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi
itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial,
latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.
·
Pengambilan
keputusan kelompok
Ada dua
kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:
1. Keputusan harus berkualitas tinggi
dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan.
2. Keputusan harus diterima oleh orang
yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah
satu alat terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil
keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dipetik melalui suatu
rapat, yaitu :
a. Masalah yang timbul menjadi jelas
sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka.
b. Interaksi kelompok akan menghasilkan
pendapat dan buah pikiran serta pengertian yang mendalam.
c. Penerimaan dan pelaksanaan keputusan
diambil oleh peserta rapat.
d. Rapat melatih menerima pendapat
orang lain.
e. Melalui rapat peserta dilatih
belajar tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada posisi
orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Biaya
Relevan (relevant cost) adalah suatu
konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan
dengan alternatif yang akan dipilih. Konsep-konsep biaya tersebut dalam
penerapannya dapat digunakan sebagai dasar analisis keputusan khusus seperti
keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi atau menolak pesanan khusus,
mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain sebagainya. Suatu biaya tidak
relevan dipertimbangkan dalam pemilihan alternatif bila tidak memenuhi dua
karakteristik biaya relevan yang dikemukakan diatas. Termasuk dalam kriteria
ini adalah biaya-biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang yang tidak
berbeda di antara alternatif. Pengambilan
keputusan (decision making) adalah
untuk mencapai suatu sasaran, manajer harus memutuskan jenis-jenis tindakan
yang perlu diambil, cara-cara baru yang di perlu digunakan dan hal-hal yang
perlu dilaksanakan untuk mempertahankan output kerjanya.[5]
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah
utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Identifikasi
masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan
pengalaman pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah.
Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.
1.
Langkah-langkah pemecahan masalah
a)
Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
b)
Mengumpulkan
fakta-fakta dan data yang relevan.
c)
Mengolah
fakta dan data.
d)
Menentukan
beberapa alternatif pemecahan masalah.
e)
Memilih
cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
f)
Memutuskan
tindakan yang akan diambil.
g)
Evaluasi.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Banyak
faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan
keputusan, antara lain:
a)
Faktor
Internal
b)
Faktor
Eksternal
[1] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta:
PT Bumi Aksara,2003) hal 34
[2] Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001).hal 279
[3] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta:
PT Bumi Aksara,2003) hal 34
[4] Ibid
[5] Terry, Prinsip-Prinsip Management, (Jakarta:
PT Bumi Aksara,2003) hal 34