BAB
I
PENDAHULUAN
Anggaran (dari tua Prancis bougette,
tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran
(Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi
(pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan. Ini adalah rencana untuk menyimpan dan pengeluaran. Anggaran
adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran
untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain,
anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.
Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat
dinamis, dimana didalamnya memuat anggaran dari beberapa aktivitas. Lazimnya,
penyusunan anggaran fleksibel selalu dikaitkan dengan overhead pabrik, dan
biaya overhead pabrik itu sendiri meliputi overhead pabrik variabel dan
overhead pabrik tetap. Mengapa anggaran fleksibel tidak banyak dikaitkan dengan
biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung, jawabannya karena biaya
bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung adalah jenis biaya variabel dan
tidak ada unsur biaya tetap apalagi semi variabel, jadi dalam perhitungannya
sangat sederhana.Beda dengan biaya overhead pabrik yang mempunyai perilaku
biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran. Jangkauan aktivitas yang
dihitung anggarannya dalam anggaran fleksibel untuk overhead pabrik variabel
besarnya berubah dalam total, tetapi tetap dalam satuan aktivitas.
Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan
tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun.Penganggaran
adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan.
Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.
Anggran Fleksibel/Variabel,Sistem
anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran
sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter
sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan
dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan
sistematis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGANGGARAN,
PENGERTIAN DAN DEFINISI
Menurut Anthony,
Dearden dan Bedford, anggaran operasi sebenernya adalah rencana tindakan yang
dinyatakan dalam satuan uang untuk satu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Sedangkan Budget, adalah rencana manajemen, dengan anggapan bahwa penyusun
anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana
yang telah disusun.
Gunawan
Adisaputra dan Marwan Asri, menyatakan bahwa Budget merupakan kata benda, yakni
hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan. Sedangkan
penganggaran menunjukan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan
rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas,
dan pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya, tahap pengawasan dan
evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu.
B.
ANGGARAN DAN RAMALAN (FORECASTING)
Penganggaran
seperti beberapa definisi diatas, berbeda dengan peramalan (Forecasting),
ramalan (forecasts) hanya semata-mata usaha memperkirakan apa yang akan
terjadi, tanpa mengikat orang yang meramalkan bahwa perkiraan nya akan terjadi.
Karakteristik anggaran:
1. Dinyatakan
dalam satuan keuangan (moneter), walaupun angkanya berasal dari angka yang
bukan satuan keuangan (misalnya unit terjual dan jumlah produksi).
2. Mencakup
kurun waktu satu tahun atau dalam periode tertentu lainnya.
3. Isinya
menyangkut komitmen manajemen, yaitu
manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah
dianggarakan.
4. Usulan
anggaran dinilai dan disetujuioleh orang yang mempunyai wewenang lebih tinggi
dari pada yang menyusunnya.
5. Jika
anggaran sudah disahkan, maka anggaran tersebut
tidak dapat diubah kecuali dalam hal khusus.
6. Hasil
aktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodik dan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di analisis dan dijelaskan.
Karakteristik
Ramalan (forecast):
1. Boleh
dinyatakan dalam satuan keuangan, dan boleh tidak.
2. Kurun
waktunya tidak tetap.
3. Orang
yang membuat ramalan tidak mempunyai tanggung jawab untuk mencapai hasil yang
diramalkan.
4. Ramalan
biasanya tidak disahkan oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi.
5. Ramalan
akan segera diperoleh jika muncul informasi baru mengenai perubahan situasi dan
kondisi.
6. Penyimpangan
atas suatu ramalan tidak dianalisis secara formal maupun periodik.[1]
C. FUNGSI
ANGGARAN
Peranan anggaran
pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam melaksakan,
fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun fungsi-fungsi anggaran,
yaitu:
1. Fungsi
Perencanaan
Perencanaan merupakan
salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merrupakan dasar pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan
menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai
masa yang akan datang dalam hal mevisualisasi serta merumuskan
aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan
melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus terlebih dahulu
merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan
hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana
melaksakannya.
2. Fungsi
Pengawasan
Anggaran merupakan
salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu
merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya
dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja
dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan
membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan
efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam
mengelola perusahaan.
3. Fungsi
Koordinasi
Fungsi koordinasi
menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya
koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukan keselarasan
rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi
sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai
bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras
dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk
seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling
berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
4. Anggaran
Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan
suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman
kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak
maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat
bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang
operasional perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya.
D. MANFAAT
ANGGARAN
Anggaran
memiliki beberapa manfaat antara lain adalah sebagai berikut:
1. Anggaran
adalah hasil dari sebuah proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi diantara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi
mengenai tujuan kegiatan dimasa yang akan datang.
2. Anggaran
merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena
dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran
merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (devisi) yang
satu dengan departemen lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4. Anggaran
menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan
dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Anggara
sebagai alat pengendalian yang mengarahkan manajemen untuk menentukan bagian
organisasi yang kuat dan lemah, hal ini dapat mengarahkan manajemen untuk
menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran
mempengaruhi dan memotivasi manajer dan kariyawan untuk bekerja dengan
konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan
perusahaan dan tujuan kariyawan.
E. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN
Untuk dapat
melakukan penaksiran secara lebih akurat dalam penyusunan anggaran, diprlukan
berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor
Intern, yaitu data, informasi dan pengalaman
yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor intern sering
disebut sebagai faktor yang dalam batas-batas tertentu masih bisa disesuikan
dengan keinginan atau kebutuhan untuk periode anggaran yang akan datang.
Faktor-faktor intern tersebut antara lain:
a. Penjualan
tahun sebelumnya.
b. Kebijakan
perusahan yang terkait dengan; harga jual, syarat pembayaran barang yang
dijual, pemilihan saluran distribusi.
c. Kapasitas
produksi perusahaan.
d. Tenaga
kerja perusahaan baik jumlah, ketrampilan dan keahlianya.
e. Modal
kerja perusahaan.
f. Fasilitas-fasilitas
milik perusahaan.
g. Kebijakan
perusahaan terkait dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan; pemasaran,
produksi, keuangan, administrasi maupun personalia.
2. Faktor-faktor
Ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman
yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
perusahaan. Faktor-faktor ekstern sering disebut sebagai faktor yang tidak
dapat diatur dan disesuiakan dengan keinginan perusahaan (perusahaan tidak
mampu mengatur sesui dengan apa yang di inginkan dalam periode anggaran yang
akan datang). Faktor-faktor ekstern tersebut antara lain:
a. Keadaan
persaingan.
b. Tingkat
pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat
penghasilan masyarakat.
d. Tingkat
pendidikan masyarakat.
e. Tingkat
penyebaran penduduk.
f. Agama,
adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai
kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
h. Keadaan
perekonomian nasional maupun internasoinal.
i.
Kemajuan teknologi.[2]
F. ANGGARAN
FLEKSIBEL
Anggaran
Fleksibel atau Anggaran Variabel merupakan
anggaran yang jumlah rupiahnya untuk satuan masa didasarkan atas tingkat
aktivitas produksi (volume). Anggaran fleksibel menyesuiakan pendapatan biaya
dan beban dengan aktivitas aktual yang dialami serta membandingkan jumlah
tersebut dengan hasil aktual. Anggara fleksibel memasukan perubahan volume
untuk menyediakan dasar perbandingan yang sah dengan biaya aktual.
Anggaran
fleksibel bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada manajemen
untuk mencapai tujuan utama, yakni pengendalian melalui anggaran yang meliputi
:
1. Perencanaan
yang terorganisir.
2. Sebagai
alat untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas berbagai devisi perusahaan.
3. Surat
dasar untuk pengendalian biaya.
BAF = (Vs x
X) + T
Rumus :
BAF = Besarnya Anggaran Fleksibel
Vs = Biaya variabel satuan
X = Unit (volume)
T = Biaya tetap
Mempersiapkan Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Dalam menyusun anggaran fleksibel diperlukan rumus yang
menggambarkan prilaku biaya variabel dan tetap. Besarnya anggaran fleksibel
dapat dihitung: biaya variabel per-unit dikali kuantitas ditambah dengan biaya
tetap. Kuantitas yang dimaksud merupakan ukuran kegiatan aktivitas atau volume
yang sesuai seperti jam tenaga kerja, jam mesin, atau unit produksi. Jumlah
biaya tetap dan tarif biaya variabel per-unit tetap konstan dalam rentang
aktivitas yang relevan. Besarnya jumlah rupiah didalam anggaran fleksibel akan
berubah-rubah secara langsung tergantung dari tingkatan aktivitas atau volume
produksi.
Mempersiapkan Laporan Varians
Pada akhir periode setelah aktivitas aktual diketahui maka
diperlukan rumus diatas untuk membandingkan atau menyesuiakan anggaran dengan
aktivitas aktual yang disebut dengan anggaran yang dilonggarkan (allowable
budget) atau kelonggaran anggaran (budget allowance). Anggaran yang
dilonggarkan dapat digunakan untuk menghitung varians pengeluaran dan varians
kapasitas menganggur. Apabila kedua varians tersebut digabungkan maka dapat
anggaran overhead total. Varians-varians yang dihitung dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja atau performance masing-masing departemen atau pusat
biaya.
1.
Varians
Pengeluaran (Spending Arians)
Varians
pengeluaran merupakan penyimpangan antara biaya aktual dengan anggaran
fleksibel pada aktifitas aktual (anggaran yang disesuiakan untuk mencerminkan
aktivitas). Jika biaya aktual lebih besar dari anggaran fleksibel pada
aktivitas pada aktual maka penyimpanga tersebut dikatakan tidak menguntungkan
(unfavourable) sebaliknya apabila biaya yang aktual lebih kecil dari anggaran
fleksibel pada aktivitas aktual maka penyimpangan tersebut dikatakan
menguntungkan (favourable).
2.
Varians
Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Varians)
Varians
kapasitas mengaanggur merupakan penyimpangan antara anggaran fleksibel pada
aktivitas aktual dengan jumlah biaya yang dibebankan. Varians kapasitas
mengganggur juga merupakan penyimpangan antara aktifitas normal dengan aktivitas
aktual dikalikan dengan tarif biaya overhead pabrik tetap.[3]
G.
PENGANGGARANRA
FLEKSIBEL
Sukses suatu
sistem penganggaran tergantug pada bagaimana faktor faktor manusia
dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi prilaku disfungsional,
organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu menekakan pada mekanisme
kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus dievaluasi sebagai tambahan terhadap
anggaran. Anggaran dapat disempurnakan sebagai ukuran ukuran kinerja dengan
menggunakan penganggaran partisipatif dan perangsang nonmpneter lainnya,
menyediakan umpan balik kinerja yang sering, menggunakan penganggaran
fleksibel, menjamin bahwa tujuan yang dianggarkan mencerminkan kenyataan dan
para manajer hanya bertanggung jawab untuk biaya biaya yang terkendalikan baginya.
1.
Karakteristik
penganggaran
Dalam
sistem penganggaran terdapat beberapa karakteristik penganggaran yang perlu
diketahui antara lain :
a. Anggaran
mengestimasi potensi laba satuan bisnis.
b. Anggaran
dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang
oleh jumlah nonmoneter(misalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
c. Mencakup
periode satu tahun.
d. Anggaran
merupakan komitmen manajemen: manager sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
e. Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
f. Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
g. Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan denagn anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
2.
Perencanaan
penganggaran
Perencanaan
strategic (strategi planing), adalah proses penetapan bentuk dan ukuran beberapa program yang akan dilaksanakan dalam
menerapkan strategi organisasi.perbedaan antara perencanaan strategic dan
penyusunan anggaran.
Perencanaan
strategic dalam penganggaran :
a. Terfokus
pada aktifitas aktifitas yang melampaui periode beberapa tahun.
b. Mendahului
penganggaran dan memebrikan kerangka acuan bagi penyusuna anggaran tahunan.
c. Pada
intinya distruktur menurut lini produk dan program lainnya.
d. Proses
penganggaran terpusat pada satu tahun.
e. Distruktur
menurut pusat pertanggung jawaban.
f. Penganggaran
mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang ingin diraih oleh
departemen mereka.
3.
Proses Penganggaran
Dalam
penganggaran terdapat beberapa proses antara lain :
a. Mendefinisikan penyusunan anggaran
dan mendiskusikan perannya dalam perencanaan, pembuatan keputusan, dan
pengendalian.
b. Menguraikan pengangaran fleksibel
dan fitur yang harus dimiliki oleh system penganggaran untuk mendorong manajer
berperilaku keselerasantujuan.
c. Menguraikan penganggaran berbasis
aktivitas.
4. Manfaat Penganggaran
Penganggaran membantu eksekutif
untuk menghabiskan uang di daerah yang lebih produktif dan mengurangi
pengeluaran di daerah yang kurang produktif :
a. Membantu Anda mengontrol keuangan.
Penganggaran
membantu Anda untuk mendapatkan kontrol atas pengeluaran yang sangat diperlukan
dan tidak perlu apakah mereka berada pada tingkat bisnis besar atau tingkat
keluarga. Ini adalah cara yang paling efektif untuk menyingkirkan utang.
Penganggaran membantu Anda untuk menyesuaikan pengeluaran Anda sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan.
b. Memelihara informasi Anda.
Penganggaran
pribadi membantu Anda untuk mengetahui jumlah pasti uang yang anda miliki. Ini
merupakan alat pendidikan diri yang membuat Anda tentang alokasi dana Anda.
Dibuat dengan baik dan anggaran terus membantu Anda untuk terus mengingatkan
rencana Anda dan kesenjangan Anda dengan tujuan Anda.
c. Membantu komunikasi keuangan.
Penganggaran
membantu untuk membuka komunikasi antara anggota keluarga atau mitra dalam
usaha bersama ketika mereka duduk bersama untuk membahas masalah keuangan
melalui penganggaran. Baik untuk pasangan menikah dan anggota organisasi, yang
memiliki sumber daya keuangan dan alokasi, anggaran membantu untuk membuat
keputusan mengenai daerah-daerah di mana uang harus dihabiskan. Semua anggota
sehingga mendapatkan kontrol atas keuangan.
d. Alat Menguntungkan.
Pengetahuan
yang akurat tentang urusan moneter pribadi memberikan kontrol begitu banyak di
tangan Anda itu, Anda dapat mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan
yang mungkin Anda telah kehilangan lain.
e. Membantu Anda Mencapai Tujuan
Tertentu
Anggaran
mendukung Anda dalam bergerak menuju tujuan keuangan. Yang paling penting untuk
dipertimbangkan sebelum anggaran apapun penyebab untuk membuat anggaran. Ini
akan membantu Anda untuk membuat usaha yang terfokus dalam mencapai tugas-tugas
Anda. Beberapa tugas-tugas ini meliputi; membeli rumah atau mobil mewah untuk
diri sendiri atau memilih untuk pensiun sukarela ketika Anda merasa perlu
melakukannya. Anggaran akan membantu mengatur keuangan Anda sedemikian rupa
sehingga Anda mudah akan memiliki informasi kapanpun dan dimanapun diinginkan.
Make budgeting, a part of your life and keep financial worries at bay. Membuat
anggaran, bagian dari kehidupan Anda dan menjaga kekhawatiran keuangan di teluk.
Anggaran
fleksibel memperhitungkan perubahan-perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi
dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel memberikan estimasi mengenai
berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam
rentang tertentu. Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi
kinerja, biaya aktual dibandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada
tingkat aktivitas aktual selama periode tertentu dan bukan dengan biaya yang
dianggarkan dari anggaran awal. Jika penyesuaian untuk tingkat aktivitas tidak
dibuat, maka sangat sulit untuk menginterpretasikan biaya aktual dengan yang
dianggarkan. Ide dasar pendekatan anggaran fleksibel adalah bahwa anggaran
tersebut tidak harus statis. Berdasarkan tingkat aktivitas seungguhnya,
anggaran dapat disesuai-kan untuk menunjukkan berapa besar biaya untuk tingkat aktivitas
tertentu.
Anggaran
statis dibuat pada awal periode penganggaran dan validitasnya hanya untuk
tingkat aktivitas yang direncanakan. Pendekatan anggaran statis sesuai untuk
tujuan perencanaan, namun tidak sesuai
untuk mengevaluasi bagaimana biaya-biaya dikendalikan. Apabila suatu aktivitas
aktual dalam periode tertentu berbeda dengan yang direncanakan, maka akan sulit
untuk membandingkan biaya-biaya aktual dengan anggaran statis. Apabila
aktivitas lebih tinggi dari yang diharapkan, biaya-biaya variabel seharusnya
lebih tinggi dari yang diharapkan dan apabila aktivitas lebih rendah dari yang
diharapkan, maka biaya variabelnya akan lebih rendah dari yang diharapkan.
Paling sedikit ada 3 faktor yang penting dalam
penyeleksian dasar aktivitas untuk anggaran fleksibel biaya overhead pabrik.
·
Harus ada hubungan sebab akibat antara dasar aktivitas
dengan biaya over-head pabrik vadabel.
·
Dasar aktivitas sebaiknya dinyatakan dalam mata uang.
·
Dasar aktivitas seharusnya sederhana dan mudah untuk
dipahami.
H.
VARIANS BIAYA OVERHEAD VARIABEL
1.
Varians efisiensi dan varians
pengeluaran
Menginteprentasikan
Varians Efisiensi seperti halnya Varians pengeluaran biaya overhead variable,
variansi efisiensi biaya overhead variable hanya berguna jika penggerak biaya
overhead variable menggunakan jam aktual yang digunakan. Kemudian setiap
kenaikan jam aktual yang digunakan seharusnya mengakibatkan penambhan biaya
overhead variable. Konsekuensinya jika semakin banyak jam yang digunakan untuk
menghasilkan output yang aktual, hal ini mungkin akan menghasilkan kenaikan
biaya overhead variable.
Varians
efisiensi biaya overhead variable adalah perkiraan dampak perkiraan inefisiensi
biaya overhead variable dengan menggunakan dasar yang ada. varians efisiensi
biaya overhead variable adalah fungsi dari perbedaan antara jam aktual yang
terjadi dan jam yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan output periode
tersebut.
2.
Penentuan Biaya Berdasar Aktivitas
dan Anggaran Fleksibel
Tidak
mungkin bahwa semua biaya overhead variable dalam organisasi yang kompleks
dipicu oleh factor seperti jumlah unit yang dihasilkan atau jam kerja atau jam
mesin. Penentuan biaya berdasar aktivitas menyediakan berbagi cara dalam
mengenali berbagai macam pemicu biaya overhead dan oleh karena itu meningkatkan
keakuratan sistem biaya. Dalam menentukan biaya berdasarkan aktivitas,
tiap-tiap kelompok biaya overhead mempunyai ukuran aktivitas tersendiri.
Satu-satunya
perbedaan adalah rumus biaya overhead ini dinyatakan dalam bermacam-macam aktivitas yang berbeda
dan tidak dinyatakan dalam ukuran unit atau ukuran umum aktivitas seperti jam
kerja langsung atau jam mesin.
I.
ANALISIS TARIF BIAYA OVERHEAD dan
BIAYA OVERHEAD TETAP
1.
Anggaran Fleksibel dan Tarif
Overhead
Biaya
tetap merupakan komponen yang jumlahnya besar dan tidak dapat dibagi-bagi, yang
diartikan tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan tingkat aktivitas
dalam rentang tertentu. Hal ini menimbulkan masalah dalam perhitungan biaya
produk, karena rata-rata biaya tetap per unit berubah-ubah sesuai dengan
tingkat aktivitas.
Ketika
kita membicarakan tarif biaya overhead, kita tidak menjelaskan bagaimana
estimasi total biaya manufaktur ditentukan. Angka ini dapat diperoleh dari
anggaran fleksibel.
Varians Anggaran
Varians Anggaran = Biaya overhead tetap actual – Anggaran
Biaya overhead tetap
Varians
anggaran adalah selisih antara biaya overhead tetap actual selama periode
tersebut dengan biaya overhead tetap yang dianggarkan dalam anggaran fleksibel.
Rumus anggaran Varians
Varians
anggaran untuk biaya overhead tetap dapat sangat berguna, karena mencerminkan
perbedaan antara berapa banyak yang harus dikeluarkan dan berapa banyak yang
sesungguhnya harus dikeluarkan.
2.
Varians Volume – Tinjauan Lebih
Dalam
Varians
volume adalah ukuran penggunaan fasilitas pabrik. Varians tersbut timbul
bilamana jam standar yang diperkenankan untuk output dalam periode tersebut
berbeda dengan tingkat aktivitas denominator yang sudah direncanakan pada saat
periode dimulai.
Ringkasnya, varians volume :
a. Jika aktivitas denominator sama
dengan standar yang diperkenankan dalam periode tersebut, maka tidak ada
varians volume
b. Jika aktivitas denominator lebih
besar dari jam standar yang diperkenankan dalam aktivitas tersebut, maka timbul
varians volume tidak menguntungkan menandakan penggunaan fasilitas yan lebih
rendah dibandingkan yang telah direncanakan
c. Jika aktivitas denominator lebih
sedikit dari jam standar yang diperkenankan dalam periode tersebut, maka timbul
varian volume yang menguntungkan. Menandakan penggunaan tinggi terhadap fasilitas
yang tersedian dibandingkan dengan yang telah direncanakan.
3.
Yang perlu Diperhatikan dalam
Analisis Biaya Overhead Tetap
Varians
volume pada biaya overhead tetap muncul karena ketika pembebanan biaya ke
barang dalam proses, kita menerapkan seolah-olah biaya tetap adalah variable
dan tergantung pada aktivitas. Memperlakukan biaya tetap seolah-olah merupakan
biaya variable, penting untuk tujuan perhitungan biaya produk, tetapi terdapat
beberapa bahaya, yaitu manajer dapat denganmudah menjadi tersesat dan mulai
berpikir bahwa biaya tetap pada kenyataannya adalah biaya variable.
4.
Varians Overhead dan Biaya Overhead
yang Dibebankan Terlalu Rendah dan Terlalu Tinggi.
Biaya
overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah selisih
antara jumlah biaya overhead yang dibebankan ke produk dengan biaya overhead
actual selama periode tersebut. Jumlah varian overhead sama dengan biaya
overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk periode
tersebut.
Dalam
sistem biaya standar, varians yang tidak menguntungkan sama dengan overhead
yang dibebankan terlalu rendah dan varians yang menguntungkan sama dengan overhead
yang dibebankan terlalu tinggi.[4]
BAB III
KESIMPULAN
Anggaran
Fleksibel atau Anggaran Variabel merupakan
anggaran yang jumlah rupiahnya untuk satuan masa didasarkan atas tingkat
aktivitas produksi (volume). Anggaran fleksibel menyesuiakan pendapatan biaya
dan beban dengan aktivitas aktual yang dialami serta membandingkan jumlah
tersebut dengan hasil aktual. Anggara fleksibel memasukan perubahan volume
untuk menyediakan dasar perbandingan yang sah dengan biaya aktual.
Anggaran
fleksibel bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada manajemen
untuk mencapai tujuan utama, yakni pengendalian melalui anggaran yang meliputi
:
1. Perencanaan
yang terorganisir.
2. Sebagai
alat untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas berbagai devisi perusahaan.
3. Surat
dasar untuk pengendalian biaya.
Sukses
suatu sistem penganggaran tergantug pada bagaimana faktor faktor manusia
dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi prilaku disfungsional,
organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu menekakan pada mekanisme
kendali.
Anggaran fleksibel memperhitungkan
perubahan-perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari perubahan
aktivitas. Anggaran fleksibel memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang
seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Bustami Bastian dan Nurlela. 2007, AKUNTANSI BIAYA: Kajian Teori
dan Aplikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu)
Herlianto Didit. 2011, TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL
PERUSAHAAN. (Yogyakarta: Gosyen Publising)
https://www.academia.edu/6186965/ANGGARAN_FLEKSIBEL(diunduh tanggal 24 Oktober 2015)
Kamarudin,
Ahmad. 2005, AKUNTANSI MANAJEMEN: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan
Keputusan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada).
[1] Ahmad, Kamarudin. AKUNTANSI MANAJEMEN: Dasar-dasar Konsep Biaya dan
Pengambilan Keputusan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2005). H. 179-181
[2] Didit Herlianto. TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN.
(Yogyakarta: Gosyen Publising,2011). H. 5-8
[3] Bastian Bustami dan Nurlela. AKUNTANSI BIAYA: Kajian Teori dan
Aplikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007). H. 60-64
[4] https://www.academia.edu/6186965/ANGGARAN_FLEKSIBEL
(diunduh tanggal 24 Oktober 2015).