Selasa, 04 Januari 2022

Makalah Penganggaran

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Anggaran (dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Ini adalah rencana untuk menyimpan dan pengeluaran. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.

Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis, dimana didalamnya memuat anggaran dari beberapa aktivitas. Lazimnya, penyusunan anggaran fleksibel selalu dikaitkan dengan overhead pabrik, dan biaya overhead pabrik itu sendiri meliputi overhead pabrik variabel dan overhead pabrik tetap. Mengapa anggaran fleksibel tidak banyak dikaitkan dengan biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung, jawabannya karena biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung adalah jenis biaya variabel dan tidak ada unsur biaya tetap apalagi semi variabel, jadi dalam perhitungannya sangat sederhana.Beda dengan biaya overhead pabrik yang mempunyai perilaku biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran. Jangkauan aktivitas yang dihitung anggarannya dalam anggaran fleksibel untuk overhead pabrik variabel besarnya berubah dalam total, tetapi tetap dalam satuan aktivitas.

                Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun.Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

Anggran Fleksibel/Variabel,Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      PENGANGGARAN, PENGERTIAN DAN DEFINISI

Menurut Anthony, Dearden dan Bedford, anggaran operasi sebenernya adalah rencana tindakan yang dinyatakan dalam satuan uang untuk satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan Budget, adalah rencana manajemen, dengan anggapan bahwa penyusun anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.

Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri, menyatakan bahwa Budget merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan. Sedangkan penganggaran menunjukan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang  diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas, dan pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya, tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu.

 

B.       ANGGARAN DAN RAMALAN (FORECASTING)

Penganggaran seperti beberapa definisi diatas, berbeda dengan peramalan (Forecasting), ramalan (forecasts) hanya semata-mata usaha memperkirakan apa yang akan terjadi, tanpa mengikat orang yang meramalkan bahwa perkiraan nya akan terjadi.

Karakteristik anggaran:

1.      Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter), walaupun angkanya berasal dari angka yang bukan satuan keuangan (misalnya unit terjual dan jumlah produksi).

2.      Mencakup kurun waktu satu tahun atau dalam periode tertentu lainnya.

3.      Isinya menyangkut komitmen  manajemen, yaitu manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarakan.

4.      Usulan anggaran dinilai dan disetujuioleh orang yang mempunyai wewenang lebih tinggi dari pada yang menyusunnya.

5.      Jika anggaran sudah disahkan, maka anggaran tersebut  tidak dapat diubah kecuali dalam hal khusus.

6.      Hasil aktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodik dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di analisis dan dijelaskan.

Karakteristik Ramalan (forecast):

1.      Boleh dinyatakan dalam satuan keuangan, dan boleh tidak.

2.      Kurun waktunya tidak tetap.

3.      Orang yang membuat ramalan tidak mempunyai tanggung jawab untuk mencapai hasil yang diramalkan.

4.      Ramalan biasanya tidak disahkan oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi.

5.      Ramalan akan segera diperoleh jika muncul informasi baru mengenai perubahan situasi dan kondisi.

6.      Penyimpangan atas suatu ramalan tidak dianalisis secara formal maupun periodik.[1]

 

C.  FUNGSI ANGGARAN

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam melaksakan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

 

 

Adapun fungsi-fungsi anggaran, yaitu:

1.      Fungsi Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merrupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal mevisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari kutipan diatas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus terlebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksakannya.

2.      Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.

3.      Fungsi Koordinasi

Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

4.      Anggaran Sebagai Pedoman Kerja

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasional perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

 

D.  MANFAAT ANGGARAN

Anggaran memiliki beberapa manfaat antara lain adalah sebagai berikut:

1.      Anggaran adalah hasil dari sebuah proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi diantara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan dimasa yang akan datang.

2.      Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.

3.      Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (devisi) yang satu dengan departemen lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.

4.      Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

5.      Anggara sebagai alat pengendalian yang mengarahkan manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.

6.      Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan kariyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dan tujuan kariyawan.

 

E.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN

Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat dalam penyusunan anggaran, diprlukan berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:

1.      Faktor-faktor Intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor intern sering disebut sebagai faktor yang dalam batas-batas tertentu masih bisa disesuikan dengan keinginan atau kebutuhan untuk periode anggaran yang akan datang. Faktor-faktor intern tersebut antara lain:

a.       Penjualan tahun sebelumnya.

b.      Kebijakan perusahan yang terkait dengan; harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi.

c.       Kapasitas produksi perusahaan.

d.      Tenaga kerja perusahaan baik jumlah, ketrampilan dan keahlianya.

e.       Modal kerja perusahaan.

f.       Fasilitas-fasilitas milik perusahaan.

g.      Kebijakan perusahaan terkait dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan; pemasaran, produksi, keuangan, administrasi maupun personalia.

2.      Faktor-faktor Ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor ekstern sering disebut sebagai faktor yang tidak dapat diatur dan disesuiakan dengan keinginan perusahaan (perusahaan tidak mampu mengatur sesui dengan apa yang di inginkan dalam periode anggaran yang akan datang). Faktor-faktor ekstern tersebut antara lain:

a.       Keadaan persaingan.

b.      Tingkat pertumbuhan penduduk.

c.       Tingkat penghasilan masyarakat.

d.      Tingkat pendidikan masyarakat.

e.       Tingkat penyebaran penduduk.

f.       Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

g.      Berbagai kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

h.      Keadaan perekonomian nasional maupun internasoinal.

i.        Kemajuan teknologi.[2]

 

F.   ANGGARAN FLEKSIBEL

            Anggaran Fleksibel atau Anggaran Variabel merupakan anggaran yang jumlah rupiahnya untuk satuan masa didasarkan atas tingkat aktivitas produksi (volume). Anggaran fleksibel menyesuiakan pendapatan biaya dan beban dengan aktivitas aktual yang dialami serta membandingkan jumlah tersebut dengan hasil aktual. Anggara fleksibel memasukan perubahan volume untuk menyediakan dasar perbandingan yang sah dengan biaya aktual.

            Anggaran fleksibel bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada manajemen untuk mencapai tujuan utama, yakni pengendalian melalui anggaran yang meliputi :

1.      Perencanaan yang terorganisir.

2.      Sebagai alat untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas berbagai devisi perusahaan.

3.      Surat dasar untuk pengendalian biaya.

 

 

BAF = (Vs x X) + T

 
Rumus :

                       

BAF    = Besarnya Anggaran Fleksibel

Vs        = Biaya variabel satuan

X         = Unit (volume)

T          = Biaya tetap

 

Mempersiapkan Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)

Dalam menyusun anggaran fleksibel diperlukan rumus yang menggambarkan prilaku biaya variabel dan tetap. Besarnya anggaran fleksibel dapat dihitung: biaya variabel per-unit dikali kuantitas ditambah dengan biaya tetap. Kuantitas yang dimaksud merupakan ukuran kegiatan aktivitas atau volume yang sesuai seperti jam tenaga kerja, jam mesin, atau unit produksi. Jumlah biaya tetap dan tarif biaya variabel per-unit tetap konstan dalam rentang aktivitas yang relevan. Besarnya jumlah rupiah didalam anggaran fleksibel akan berubah-rubah secara langsung tergantung dari tingkatan aktivitas atau volume produksi.

Mempersiapkan Laporan Varians

Pada akhir periode setelah aktivitas aktual diketahui maka diperlukan rumus diatas untuk membandingkan atau menyesuiakan anggaran dengan aktivitas aktual yang disebut dengan anggaran yang dilonggarkan (allowable budget) atau kelonggaran anggaran (budget allowance). Anggaran yang dilonggarkan dapat digunakan untuk menghitung varians pengeluaran dan varians kapasitas menganggur. Apabila kedua varians tersebut digabungkan maka dapat anggaran overhead total. Varians-varians yang dihitung dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja atau performance masing-masing departemen atau pusat biaya.

1.      Varians Pengeluaran (Spending Arians)

Varians pengeluaran merupakan penyimpangan antara biaya aktual dengan anggaran fleksibel pada aktifitas aktual (anggaran yang disesuiakan untuk mencerminkan aktivitas). Jika biaya aktual lebih besar dari anggaran fleksibel pada aktivitas pada aktual maka penyimpanga tersebut dikatakan tidak menguntungkan (unfavourable) sebaliknya apabila biaya yang aktual lebih kecil dari anggaran fleksibel pada aktivitas aktual maka penyimpangan tersebut dikatakan menguntungkan (favourable).

2.      Varians Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Varians)

Varians kapasitas mengaanggur merupakan penyimpangan antara anggaran fleksibel pada aktivitas aktual dengan jumlah biaya yang dibebankan. Varians kapasitas mengganggur juga merupakan penyimpangan antara aktifitas normal dengan aktivitas aktual dikalikan dengan tarif biaya overhead pabrik tetap.[3]

 

G.       PENGANGGARANRA  FLEKSIBEL

Sukses suatu sistem penganggaran tergantug pada bagaimana faktor faktor manusia dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi prilaku disfungsional, organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu menekakan pada mekanisme kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus dievaluasi sebagai tambahan terhadap anggaran. Anggaran dapat disempurnakan sebagai ukuran ukuran kinerja dengan menggunakan penganggaran partisipatif dan perangsang nonmpneter lainnya, menyediakan umpan balik kinerja yang sering, menggunakan penganggaran fleksibel, menjamin bahwa tujuan yang dianggarkan mencerminkan kenyataan dan para manajer hanya bertanggung jawab untuk biaya biaya yang terkendalikan baginya.

1.      Karakteristik penganggaran

Dalam sistem penganggaran terdapat beberapa karakteristik penganggaran yang perlu diketahui antara lain :

a.       Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis.

b.      Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah nonmoneter(misalnya, unit yang dijual atau diproduksi).

c.       Mencakup periode satu tahun.

d.      Anggaran merupakan komitmen manajemen: manager sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.

e.       Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).

f.       Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.

g.      Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan denagn anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

 

2.      Perencanaan penganggaran

Perencanaan strategic (strategi planing), adalah proses penetapan bentuk dan ukuran  beberapa program yang akan dilaksanakan dalam menerapkan strategi organisasi.perbedaan antara perencanaan strategic dan penyusunan anggaran.

Perencanaan strategic dalam penganggaran :

a.       Terfokus pada aktifitas aktifitas yang melampaui periode beberapa tahun.

b.      Mendahului penganggaran dan memebrikan kerangka acuan bagi penyusuna anggaran tahunan.

c.       Pada intinya distruktur menurut lini produk dan program lainnya.

d.      Proses penganggaran terpusat pada satu tahun.

e.       Distruktur menurut pusat pertanggung jawaban.

f.       Penganggaran mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang ingin diraih oleh departemen mereka.

 

3.      Proses Penganggaran

Dalam penganggaran terdapat beberapa proses antara lain :

a.       Mendefinisikan penyusunan anggaran dan mendiskusikan perannya dalam perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian.

b.      Menguraikan pengangaran fleksibel dan fitur yang harus dimiliki oleh system penganggaran untuk mendorong manajer berperilaku keselerasantujuan.

c.       Menguraikan penganggaran berbasis aktivitas.

 

4.      Manfaat Penganggaran

Penganggaran membantu eksekutif untuk menghabiskan uang di daerah yang lebih produktif dan mengurangi pengeluaran di daerah yang kurang produktif :

a.       Membantu Anda mengontrol keuangan.

Penganggaran membantu Anda untuk mendapatkan kontrol atas pengeluaran yang sangat diperlukan dan tidak perlu apakah mereka berada pada tingkat bisnis besar atau tingkat keluarga. Ini adalah cara yang paling efektif untuk menyingkirkan utang. Penganggaran membantu Anda untuk menyesuaikan pengeluaran Anda sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.

b.      Memelihara informasi Anda.

Penganggaran pribadi membantu Anda untuk mengetahui jumlah pasti uang yang anda miliki. Ini merupakan alat pendidikan diri yang membuat Anda tentang alokasi dana Anda. Dibuat dengan baik dan anggaran terus membantu Anda untuk terus mengingatkan rencana Anda dan kesenjangan Anda dengan tujuan Anda.

c.       Membantu komunikasi keuangan.

Penganggaran membantu untuk membuka komunikasi antara anggota keluarga atau mitra dalam usaha bersama ketika mereka duduk bersama untuk membahas masalah keuangan melalui penganggaran. Baik untuk pasangan menikah dan anggota organisasi, yang memiliki sumber daya keuangan dan alokasi, anggaran membantu untuk membuat keputusan mengenai daerah-daerah di mana uang harus dihabiskan. Semua anggota sehingga mendapatkan kontrol atas keuangan.

d.      Alat Menguntungkan.

Pengetahuan yang akurat tentang urusan moneter pribadi memberikan kontrol begitu banyak di tangan Anda itu, Anda dapat mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang mungkin Anda telah kehilangan lain.

e.       Membantu Anda Mencapai Tujuan Tertentu

Anggaran mendukung Anda dalam bergerak menuju tujuan keuangan. Yang paling penting untuk dipertimbangkan sebelum anggaran apapun penyebab untuk membuat anggaran. Ini akan membantu Anda untuk membuat usaha yang terfokus dalam mencapai tugas-tugas Anda. Beberapa tugas-tugas ini meliputi; membeli rumah atau mobil mewah untuk diri sendiri atau memilih untuk pensiun sukarela ketika Anda merasa perlu melakukannya. Anggaran akan membantu mengatur keuangan Anda sedemikian rupa sehingga Anda mudah akan memiliki informasi kapanpun dan dimanapun diinginkan. Make budgeting, a part of your life and keep financial worries at bay. Membuat anggaran, bagian dari kehidupan Anda dan menjaga kekhawatiran keuangan di teluk.

 

Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan-perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu. Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual dibandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas aktual selama periode tertentu dan bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal. Jika penyesuaian untuk tingkat aktivitas tidak dibuat, maka sangat sulit untuk menginterpretasikan biaya aktual dengan yang dianggarkan. Ide dasar pendekatan anggaran fleksibel adalah bahwa anggaran tersebut tidak harus statis. Berdasarkan tingkat aktivitas seungguhnya, anggaran dapat disesuai-kan untuk menunjukkan berapa besar biaya untuk tingkat aktivitas tertentu.

Anggaran statis dibuat pada awal periode penganggaran dan validitasnya hanya untuk tingkat aktivitas yang direncanakan. Pendekatan anggaran statis sesuai untuk tujuan  perencanaan, namun tidak sesuai untuk mengevaluasi bagaimana biaya-biaya dikendalikan. Apabila suatu aktivitas aktual dalam periode tertentu berbeda dengan yang direncanakan, maka akan sulit untuk membandingkan biaya-biaya aktual dengan anggaran statis. Apabila aktivitas lebih tinggi dari yang diharapkan, biaya-biaya variabel seharusnya lebih tinggi dari yang diharapkan dan apabila aktivitas lebih rendah dari yang diharapkan, maka biaya variabelnya akan lebih rendah dari yang diharapkan.

 Paling sedikit ada 3 faktor yang penting dalam penyeleksian dasar aktivitas untuk anggaran fleksibel biaya overhead pabrik.

·         Harus ada hubungan sebab akibat antara dasar aktivitas dengan biaya over-head pabrik vadabel.

·         Dasar aktivitas sebaiknya dinyatakan dalam mata uang.

·         Dasar aktivitas seharusnya sederhana dan mudah untuk dipahami.

 

H.      VARIANS BIAYA OVERHEAD VARIABEL

1.      Varians efisiensi dan varians pengeluaran

Menginteprentasikan Varians Efisiensi seperti halnya Varians pengeluaran biaya overhead variable, variansi efisiensi biaya overhead variable hanya berguna jika penggerak biaya overhead variable menggunakan jam aktual yang digunakan. Kemudian setiap kenaikan jam aktual yang digunakan seharusnya mengakibatkan penambhan biaya overhead variable. Konsekuensinya jika semakin banyak jam yang digunakan untuk menghasilkan output yang aktual, hal ini mungkin akan menghasilkan kenaikan biaya overhead variable.

Varians efisiensi biaya overhead variable adalah perkiraan dampak perkiraan inefisiensi biaya overhead variable dengan menggunakan dasar yang ada. varians efisiensi biaya overhead variable adalah fungsi dari perbedaan antara jam aktual yang terjadi dan jam yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan output periode tersebut.

2.      Penentuan Biaya Berdasar Aktivitas dan Anggaran Fleksibel

Tidak mungkin bahwa semua biaya overhead variable dalam organisasi yang kompleks dipicu oleh factor seperti jumlah unit yang dihasilkan atau jam kerja atau jam mesin. Penentuan biaya berdasar aktivitas menyediakan berbagi cara dalam mengenali berbagai macam pemicu biaya overhead dan oleh karena itu meningkatkan keakuratan sistem biaya. Dalam menentukan biaya berdasarkan aktivitas, tiap-tiap kelompok biaya overhead mempunyai ukuran aktivitas tersendiri.

Satu-satunya perbedaan adalah rumus biaya overhead ini dinyatakan  dalam bermacam-macam aktivitas yang berbeda dan tidak dinyatakan dalam ukuran unit atau ukuran umum aktivitas seperti jam kerja langsung atau jam mesin.

 

I.         ANALISIS TARIF BIAYA OVERHEAD dan BIAYA OVERHEAD TETAP

1.      Anggaran Fleksibel dan Tarif Overhead

Biaya tetap merupakan komponen yang jumlahnya besar dan tidak dapat dibagi-bagi, yang diartikan tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan tingkat aktivitas dalam rentang tertentu. Hal ini menimbulkan masalah dalam perhitungan biaya produk, karena rata-rata biaya tetap per unit berubah-ubah sesuai dengan tingkat aktivitas.

Ketika kita membicarakan tarif biaya overhead, kita tidak menjelaskan bagaimana estimasi total biaya manufaktur ditentukan. Angka ini dapat diperoleh dari anggaran fleksibel.

 

Varians Anggaran

Varians Anggaran = Biaya overhead tetap actual – Anggaran Biaya overhead tetap

 

Varians anggaran adalah selisih antara biaya overhead tetap actual selama periode tersebut dengan biaya overhead tetap yang dianggarkan dalam anggaran fleksibel. Rumus anggaran Varians

 

Varians anggaran untuk biaya overhead tetap dapat sangat berguna, karena mencerminkan perbedaan antara berapa banyak yang harus dikeluarkan dan berapa banyak yang sesungguhnya harus dikeluarkan.

 

2.      Varians Volume – Tinjauan Lebih Dalam

Varians volume adalah ukuran penggunaan fasilitas pabrik. Varians tersbut timbul bilamana jam standar yang diperkenankan untuk output dalam periode tersebut berbeda dengan tingkat aktivitas denominator yang sudah direncanakan pada saat periode dimulai.

Ringkasnya, varians volume :

a.       Jika aktivitas denominator sama dengan standar yang diperkenankan dalam periode tersebut, maka tidak ada varians volume

b.      Jika aktivitas denominator lebih besar dari jam standar yang diperkenankan dalam aktivitas tersebut, maka timbul varians volume tidak menguntungkan menandakan penggunaan fasilitas yan lebih rendah dibandingkan yang telah direncanakan

c.       Jika aktivitas denominator lebih sedikit dari jam standar yang diperkenankan dalam periode tersebut, maka timbul varian volume yang menguntungkan. Menandakan penggunaan tinggi terhadap fasilitas yang tersedian dibandingkan dengan yang telah direncanakan.

 

3.      Yang perlu Diperhatikan dalam Analisis Biaya Overhead Tetap

Varians volume pada biaya overhead tetap muncul karena ketika pembebanan biaya ke barang dalam proses, kita menerapkan seolah-olah biaya tetap adalah variable dan tergantung pada aktivitas. Memperlakukan biaya tetap seolah-olah merupakan biaya variable, penting untuk tujuan perhitungan biaya produk, tetapi terdapat beberapa bahaya, yaitu manajer dapat denganmudah menjadi tersesat dan mulai berpikir bahwa biaya tetap pada kenyataannya adalah biaya variable.

 

4.      Varians Overhead dan Biaya Overhead yang Dibebankan Terlalu Rendah dan Terlalu Tinggi.

Biaya overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah selisih antara jumlah biaya overhead yang dibebankan ke produk dengan biaya overhead actual selama periode tersebut. Jumlah varian overhead sama dengan biaya overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk periode tersebut.

Dalam sistem biaya standar, varians yang tidak menguntungkan sama dengan overhead yang dibebankan terlalu rendah dan varians yang menguntungkan sama dengan overhead yang dibebankan terlalu tinggi.[4]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Anggaran Fleksibel atau Anggaran Variabel merupakan anggaran yang jumlah rupiahnya untuk satuan masa didasarkan atas tingkat aktivitas produksi (volume). Anggaran fleksibel menyesuiakan pendapatan biaya dan beban dengan aktivitas aktual yang dialami serta membandingkan jumlah tersebut dengan hasil aktual. Anggara fleksibel memasukan perubahan volume untuk menyediakan dasar perbandingan yang sah dengan biaya aktual.

            Anggaran fleksibel bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada manajemen untuk mencapai tujuan utama, yakni pengendalian melalui anggaran yang meliputi :

1.      Perencanaan yang terorganisir.

2.      Sebagai alat untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas berbagai devisi perusahaan.

3.      Surat dasar untuk pengendalian biaya.

Sukses suatu sistem penganggaran tergantug pada bagaimana faktor faktor manusia dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi prilaku disfungsional, organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalu menekakan pada mekanisme kendali.

Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan-perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bustami Bastian dan Nurlela. 2007, AKUNTANSI BIAYA: Kajian Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu)

Herlianto Didit. 2011, TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN. (Yogyakarta: Gosyen Publising)

https://www.academia.edu/6186965/ANGGARAN_FLEKSIBEL(diunduh tanggal 24 Oktober 2015)

Kamarudin, Ahmad. 2005, AKUNTANSI MANAJEMEN: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada).



[1] Ahmad, Kamarudin. AKUNTANSI MANAJEMEN: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2005). H. 179-181

[2] Didit Herlianto. TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN. (Yogyakarta: Gosyen Publising,2011). H. 5-8

[3] Bastian Bustami dan Nurlela. AKUNTANSI BIAYA: Kajian Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007). H. 60-64

[4] https://www.academia.edu/6186965/ANGGARAN_FLEKSIBEL (diunduh tanggal 24 Oktober 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar