BAB I
PENDAHULUAN
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru
kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau
sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Pada dasarnya pengertian etika apabila
diartikan intinya sama saja yaitu hal yang berkaitan dengan perilaku baik dan
benar dalam kehidupan manusia. Etika merupakan dasar yang penting didalam pergaulan serta
menjadi landasan penting bagi sebuah peradaban yang akan menjadi kesan mendalam
dan terpatri terus di benak seseorang. Etika bukan hanya sekedar penampilan
fisik, tetapi masih banyak faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk
menampilkan sosoknya yang memiliki etika yang tinggi.
Ada perbedaan didalam etika setiap pergaulan, seperti etika
di rumah akan pasti berbeda dengan etika dengan para pedagang kaki lima, serta
berbeda pula dengan etika di kantor. Untuk etika di kantor memiliki perbedaan
yang lebih rumit dari pada etika di tempat-tempat informal lainnya, dimana etika ini erat kaitannya
dengan hubungan antara atasan dan bawahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Etika
Menurut
bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti
“timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi
konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan
(studi penggunaan nilai-nilai etika). Kata etika, seringkali disebut pula
dengan kata etik, atau ethics(bahasa Inggris), mengandung banyak
pengertian. Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal
dari kata Latin “Ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurutpengertian yang
asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan
masyarakat. Kemudian lambat laun pengertianini berubah,
bahwa etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai
tidak baik.
B.
Memahami Etika
dalam Kantor
Tentu saja ada pembeda antara cara bergaul ataupun
beretika antara lingkungan formal dan tidak formal. Di kantor anda senantiasa berhubungan dengan
banyak orang. Sebab itu anda perlu memperhatikan etika yang berlaku di kantor
tertentu. Mungkin dalam soal pergaulan biasa, diantara teman-teman
soal-soal yang menyangkut sopan santun tidak begitu ketat. Tetapi
dalam lingkungan kantor yang sempit soal etika harus sungguh-sungguh
diperhatikan.Dilingkungan kantor anda dituntut untuk memperhatikan
hal-hal detail yang berkaitan dengan tanggung jawab profesioalitas. Oleh karena
itu anda harus pandai-pandai dalam memilih tindakan yang dianggap pantas dalam
lingkungan kerja. Adapun hal-hal yang perlu dihindari dalam lingkungan kerja
antara lain :
a). Membentuk klik (kumpulan per golongan) yang secara sadar
membelakangi rekan-rekan baru.
b). Bergegas-gegas pulang pada waktu
tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
c). Sering memakai
fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
d). Selalu menunda-nunda
pekerjaan.
e). Melakukan hal-hal yang tidak
termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat pribadi,
bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan atau kepentingan kerja.
f). Menerima tamu
terlalu lama dalam jam kerja.
g). Berjualan dalam
jam kerja.
Akan tetapi ada beberapa cara yang
dapat anda lakukan untuk menumbuhkan etika baik anda sebagi seorang karyawan
dalam suatu kantor ataupun instansi misalnya saja :
a). Bertutur sapa
antara atasan dengan karyawan ataupun antara karyawan dengan karyawan lainnya.
Hal ini dapat menjadi perilaku yang dapat menambah image anda
sebagai karyawan yang baik dan ramah.
b). Profesionalitas
ketika menerima tamu, ketika anda menerima tamu ataupun menjadi seorang tamu
adapun hal-hal yang perlu anda perhatikan antara lain jangan berbicara
bertele-tele, apabila tamu tersebut adalah tamu pribadi dan hendak membahas hal
yang bersifat pribadi lebih baik anda bicarakan lain waktu atau pada jam
istirahat kantor. Jangan sampai tamu pribadi merusak agenda kerja yang telah diagendakan
perusahaan.
c). Berbicara
meluli telepon. Hindari berbicara terlalu lama ditelepon karena hal tersebut
akan mengganggu karyawan lain.
d). Jangan membawa
urusan pribadi anda ketempat kerja, hal tersebut dapat menunjukkan ketidak
profesionalan anda dalam bekerja.
e). Jadilah anggota
tim yang baik dalam lingkungan kerja anda.
f). Bersikap
loyalitas dan menjaga rahasia perusahaan.
g). Berbicaralah
seperlunya ketika anda bekerja
h). Hindari
bergosip
C.
Etika Masuk
Kantor
Mulailah dengan mengucapkan salam yang
dilakukan yang memang kelihatan sederhana ini akan menjadi pintu pembuka dalam
mengawali interaksi dan komunikasi dengan rekan sekantor, hal ini lebih mudah
membuka komunikasi apabila lawan bicara kita menunjukan wajah penuh
ceria. Hindari mimik wajah yang masam ketika berada dikator pada
pagi hari karena hal tersebut akan mempengaruhi mood kerja
anda hingga jam kantor usai.
Pada saat kegiatan rutin kerja dimulai, masing-masing
karyawan sudah sibuk dengan pekerjaannya sesuai bidangnya, akan tetapi dengan
keadaan situasi tersebut, berilah senyum yang tulus kepada orang yang anda jumpai, baik kepada rekan
kerja, satpam, driver dan atasan Anda. Hal ini akan menciptakan suasana yang
nyaman dan manjalin keakraban antar sesama karyawan.
D.
Memahami Dasar Etika Pergaulan dalam Kantor
Setiap hari dalam pergaulan di kantor sudah tak terelakan,
karena satu sama lain saling membutuhkan interaksi yang didalamnya mencakup
komunikasi.Interaksi
dan komunikasi akan berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak saling
menghormati dan mengerti akan hak dan kewajibannya masing-masing, karena etika
itu menyangkut moralitas, susila, sosial, agama dan lain sebagainya. Bagaimana
memahami etika pergaulan adalah seperti berikut ini diantaranya :
- Bersikap
sopan santun dan ramah
- Penuh
perhatian terhadap orang lain (empaty)
- Mampu
menjaga perasaan orang lain
- Berusaha
untuk saling membantu bila melihat teman kerja membutuhkan bantuan.
- Mampu
mengendalikan emosi
E.
Etika
Berpakaian
Setiap orang selalu menginginkan penampilan yang menarik dan
ingin merasa menarik di lihat orang lain, karena penampilan itu merupakan daya
tarik setiap orang. Penampilan
yang baik tercipta dari pakaian yang dipakai sehari-hari, walaupun didalam
kantor hampir semua karyawan perusahaan memakai seragam masing-masing yang
telah ditentukan, dan
sebagai karyawan di kantor tetap harus menjaga citra diri dan wibawa perusahaan
sebagai image terhadap orang lain, apalagi kalau perusahaan
bergerak di bidang jasa tentu pakaian salah satu menjadi hal pokok.
Pakaian yang baik dan pas digunakan memberikan kesan anggun
dan lebih profesional dan yang perlu kita laksanakan dalan berpakaian kantor
adalah disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan harinya dalam
menggunakan seragam, kalau mungkin warna atau model menurut selera anda tidak sesuai,sebagaikaryawan meski tetap harus
menggunakannya dan tidak menolak.
Bagaimana cara etika berpakaian di kantor yang perlu diperhatikan adalah :
- Gunakan
pakaian dengan ukuran yang pas tapi jangan ketat.
- Biasakan
berpakaian rapi dan tidak kedodoran
- Jangan
merubah model pakaian.
- Hindari berpakaian dengan warna yang mencolok.
- Jangan menggunakan aksesoris yang terlalu
berlebihan.
- Apabila ada seragam, gunakan seragam pada jadwal
yang ditentukan.
- Kontraskan antara pakaian dengan aksesoris ataupun
tas yang kita gunakan.
- Hindari hal yang bersifat menujukkan kekayaan karena
hal tersebut dapat memicu kecemburuan sosial antara sesama karyawan.
- Gunakan pakaian yang bersih dan rapi.
F.
Etika Berbicara
Dalam berbicara gunakan bahasa
dengan ucapan yang jelas dan gampang dimengerti serta tetap menjaga
batasan-batasan yang mencerminkan etika sertatidak menimbulkan pembicaraan yang
asal saja. Sebagai
orang timur sangat menghormati nilai kesopanan. Ada beberapa hal
yang perlu diketahui ketika berbicara dengan orang lain.
- Pada
saat berbicara harus menatap lawan bicara.
- Pada
saat berbicara suara harus jelas terdengar.
- Gunakan
bahasa yang baik dan benar.
- Hindari
menggunakan nada suara yang tinggi.
- Aturlah
pembicaraan agar gampang dimengerti.
- Belajar
untuk bisa mengimbangi lawan bicara.
- Berusaha
untuk menyenangkan lawan bicara.
- Ciptakan
selang sekali waktu rasa humor. Tetapi jangan memotong
pembicaraan.
- Mampu
untuk memuji lawan bicara atau pun memuji topik yang
dibicarakan agar lawan bicara merasa sangat dihargai oleh anda.
- Selau
berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.
G. Menjaga Hubungan Dengan Teman
Sekerja
Dalam lingkungan kerja, faktor kerja
sama merupakan landasan utama agar pekerjaan bisa berhasil dengan baik dan
minimal bisa mencapai sesuai yang diinginkan. Anda
mungkin sering
tidak menyadari keberhasilan karir andasebenarnya akibat dorongan dan peran dari teman kerja, oleh
karena itu binalah hubungan dengan kebersamaan dan ciptakan citra yang baik
kepada sesama rekan kerja dan tunjukan diri kita adalah bagian tak terpisahkan
dari mereka. Dengan memperlakukan kawan sebaik mungkin dengan kesan bahwa
dirinya sangat berarti bagi anda akan membawa hasil yang lebih baik dalam membina
kelanjutan hubungan teman
sekerja.
Jika anda secara konsisten bisa membangun
saluran komunikasi yang efektif dan efisien yang dapat menjadi wadah bagi semua
karyawan untuk mencurahkan aspirasi dan keluh kesahnya, ini akan membawa suatu
keberhasilan team kerja semakin lebih berkembang dalam hubungan kerja dan
meciptakan iklim kerja yang nyaman dan damai. Berikut ini kiat yang sederhana
agar anda dihormati oleh teman sekerja :
- Jadikanlah
teman sekerja sebagai mitra kerja, tetapi jangan mengangap teman kerja
sebagai pesaing.
- Tumbuhkan
rasa saling membantu satu sama lain.
- Ingatkanlah
teman sekerja ketika ada sedikit menyimpang.
- Jaga
agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan.
- Biasakan
untuk berdiskusi yang bermanfaat.
- Jangan
menjelekan atau menjatuhkan teman sekerja dihadapan atasan.
H.
Paradigma Hukum Di Indonesia
Istilah paradigma dikenalkan oleh Thomas
Khun, dipahami sebagai suatu konsep tentang hal-hal yang besar dan mendasar.
Pengertian paradigma dicoba dirumuskan Masterman dan Freiderichs. Mereka
berpendapat bahwa paradigma merupakan pandangan yang mendasar dari ilmuwan
tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang mestinya dipelajari oleh suatu
cabang ilmu pengetahuan (dicipta). Paradigma membantu merumuskan tentang apa
yang harus dipelajari, persoalan apa yang mesti harus dijawab, bagaimana
seharusnya menjawab, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam
menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab
persoalan-persoalan tersebut.
Menurut Satjipto Rahardjo, sebelum itu
Robert Merton (1984) telah menggunakannya untuk membicarakan temuan-temuan
(materials) yang dikodifikasikan, melalui teknik untuk menggelar the
complete of assumptions, consepts and basic propositions employed in a social
logical. Merton melihat bahwa tujuan penciptaan paradigma adalah untuk
memberikan a provisional guide for eduquate and fruitful functional analysis.
Paradigma dipakai sebagai sinonim dari
model. Keduanya berhubungan dengan teknik analisis dan interpretasi data.
Berhadapan dengan sejumlah data, seorang ilmuwan (peneliti) dihadapkan pada
pertanyaan: bagaimana memahaminya. Analisis berarti membuat kategorisasi,
menata, memanipulasi dan mengikhtisarkan. Semua itu dalam rangka mereduksi data
sehingga memperoleh bentuk yang dapat dipahami (intelligible) dan
diinterpretasikan. Paradigma dan model membantu untuk memahami data. Hal ini
dilakukan dengan mengemukakan asumsi dan postulat yang ada dibedakan, sebagai
sarana untuk melakukan kategorisasi, pengiktisaran, dan sebagainya. Lebih dari
itu juga dapat dicari implikasi politik dan ideology, sehingga sang ilmuwan
mampu keluar dari implikasi data yang sempit.
Begitu besar gema pemikiran paradigma
dari Khun sehingga hampir seluruh cabang keilmuwan menyampaikan respon melalui
berbagai versi yang dianggap mewakili nuansa pemikiran yang salama ini
berkembang dalam disiplin ilmu masing-masing. Para ilmuwan melihat seberapa
jauh pengaruh, implikasi, dan konsepsi pemikiran Khun dalam bidang sejarah,
ekonomi politik, sosiologi, filsafat, hukum, budaya, dan agama.
Paradigma dalam hukum hukum, menurut
Sutjipto Raharjo adalah konsep spiritual yang ada di dalam hukum yang lebih
besar serta melampaui hukum positif. Konsep spiritual mengikuti pemikiran Paul
Scolten yang memahami dengan unsur moral dalam hukum yang kehadirannya
dirasakan secara langsung begitu saja. Oleh Scolten dimasukkan ke dalam
kategori irrasional yang secara teknis disebut asas hokum melalui rechts
vending. Pendapatnya yang amat terkenal adalah hukum itu ada dalam
perundang-undangan tetapi masih harus ditemukan. Di situlah Scotlen
mengemukakan teorinya tentang penemuan hukum yang didasari oleh pemahaman
mengenai tata hukum sebagai suatu sistem yang terbuka. Dalam keyakinannya,
Scolten mengatakan bahwa pada suatu saat asass hukum itu sulit untuk ditarik
dari perundang-undangan, tetapi tetap diyakini bahwa asas itu ada yang ruang
linkupnya tidak hanya meliputi suatu bidang hukum tertentu, melainkan seluruh
hukum. Teori Scolten merupakan pemikiran yang menarik untuk dikaitkan dengan
masalah paradigma.
Masuk
dan tumbuhnya kekuasaan barat di Indonesia menyebabkan masuk pulalah
perkembangan pemikiran yang terjadi di Eropa. Terutama ketika kepada
orang-orang indonesia diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Eropa.
Orang-orang Indonesia mulai berkenalan dengan elemen-elemen ideologi aufklarung
sebagai ideologi sekuler yang terkait erat pertumbuhannya dengan perkembangan
rasionalisme. Orang Indonesia mulai mengenal ajaran mengenai hak-hak asasi,
kemerdekaan, persaman, demokrasi, republik, konstitusi, hukum negara dan
masyarakat. Pemikir pemikir seperti John lock, Thomas hobbes, Rousseau,
diketahui serta individulisme, liberlisme, kapitalisme, sosilisme dan marxisme
didalaminya.
Pada
awal abad ke 20, pemerintah Hindia Belanda mulai menyediakan fasilitas
pendidikan bagi orang Indonesia secara terbatas sehingga lambat laun berkembang
cikal bakal kelas menengah yang berpendidikan, sekalipun masih sangat kecil.
Sejumlah kecil mahasiswa indonesia yang berhasil belajar di Belanda , sangat
dipengaruhi oleh kondisi politis maupun ide-ide politis yang mereka temukan
disana. Kebebasan-kebebasan sipil dan pemerintahan demokratis yang mereka lihat
di Belanda, sangat berlawanan dengan kondisi-kondisi di Indonesia, sehingga hal
ini membuat para mahasiswa Indonesia sangat terkesan. Selain itu juga awal
dekade 1960 an banyak kalangan intelektual Indonesia yang mulai akrab dengan
teori-teori modernisasi yang mereka kenal baik selama studi di negeri Barat
maupun dari bacaan-bacaan yang mereka peroleh.
Perkembangan
pemikiran para ahli hukum Indonesia menjadi satu pembahasan yang menarik untuk
didiskusikan. Munculnya sebuah teori pemikiran hukum juga tidak dapat
dilepaskan dari latar belakang solusinya. Tipologi pemikiran hukum disini
adalah satu kajian tentang tipe-tipe pemikiran para ahli hukum indonesia pasca
kemerdekaan sampai masa orde baru khususnya dekade 1990-an. Pemikiran yang
dikemukakan oleh para ahli hukum merupakan pemikiran yang tidak dipisahkan dari
realitas budaya hukum di Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena pemikiran
hukum mereka bukannya semata-mata membahas persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan aspek normatif-doktriner, tetapi juga berhubungan dengan analisis,
respon, dan refleksi mereka terhadap permasalahan hukum dan konseptualisasi
hukum dalam perspektif sosiologis.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut
bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti
“timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi
konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan
(studi penggunaan nilai-nilai etika). Kata etika, seringkali disebut pula
dengan kata etik, atau ethics(bahasa Inggris), mengandung banyak
pengertian.
Istilah
paradigma dikenalkan oleh Thomas Khun, dipahami sebagai suatu konsep tentang
hal-hal yang besar dan mendasar. Pengertian paradigma dicoba dirumuskan
Masterman dan Freiderichs. Mereka berpendapat bahwa paradigma merupakan
pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan
yang mestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (dicipta).
Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa
yang mesti harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta aturan-aturan
apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan
dalam rangka menjawab persoalan-persoalan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar