Selasa, 04 Januari 2022

Makalah Etika

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Pada dasarnya pengertian etika apabila diartikan intinya sama saja yaitu hal yang berkaitan dengan perilaku baik dan benar dalam kehidupan manusia. Etika merupakan dasar yang penting didalam pergaulan serta menjadi landasan penting bagi sebuah peradaban yang akan menjadi kesan mendalam dan terpatri terus di benak seseorang. Etika bukan hanya sekedar penampilan fisik, tetapi masih banyak faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk menampilkan sosoknya yang memiliki etika yang tinggi.

Ada perbedaan didalam etika setiap pergaulan, seperti etika di rumah akan pasti berbeda dengan etika dengan para pedagang kaki lima, serta berbeda pula dengan etika di kantor. Untuk etika di kantor memiliki perbedaan yang lebih rumit dari pada etika di tempat-tempat informal lainnya, dimana etika ini erat kaitannya dengan hubungan antara atasan dan bawahan.

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Etika

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics(bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian. Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurutpengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertianini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

B.     Memahami Etika dalam Kantor

Tentu saja ada pembeda antara cara bergaul ataupun beretika antara lingkungan formal dan tidak formal. Di kantor anda senantiasa berhubungan dengan banyak orang.  Sebab itu anda perlu memperhatikan etika yang berlaku di kantor tertentu.  Mungkin dalam soal pergaulan biasa, diantara teman-teman soal-soal yang menyangkut sopan santun tidak begitu ketat.  Tetapi dalam lingkungan kantor yang sempit soal etika harus sungguh-sungguh diperhatikan.Dilingkungan kantor anda dituntut untuk memperhatikan hal-hal detail yang berkaitan dengan tanggung jawab profesioalitas. Oleh karena itu anda harus pandai-pandai dalam memilih tindakan yang dianggap pantas dalam lingkungan kerja. Adapun hal-hal yang perlu dihindari dalam lingkungan kerja antara lain :

a).    Membentuk klik (kumpulan per golongan) yang secara sadar membelakangi rekan-rekan baru.

b).    Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.

c).    Sering memakai fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.

d).   Selalu menunda-nunda pekerjaan.

e).    Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan atau kepentingan kerja.

f).     Menerima tamu terlalu lama dalam jam kerja.

g).    Berjualan dalam jam kerja.

Akan tetapi ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menumbuhkan etika baik anda sebagi seorang karyawan dalam suatu kantor ataupun instansi misalnya saja :

a).    Bertutur sapa antara atasan dengan karyawan ataupun antara karyawan dengan karyawan lainnya. Hal ini dapat menjadi perilaku yang dapat menambah image anda sebagai karyawan yang baik dan ramah.

b).    Profesionalitas ketika menerima tamu, ketika anda menerima tamu ataupun menjadi seorang tamu adapun hal-hal yang perlu anda perhatikan antara lain jangan berbicara bertele-tele, apabila tamu tersebut adalah tamu pribadi dan hendak membahas hal yang bersifat pribadi lebih baik anda bicarakan lain waktu atau pada jam istirahat kantor. Jangan sampai tamu pribadi merusak agenda kerja yang telah diagendakan perusahaan.

c).    Berbicara meluli telepon. Hindari berbicara terlalu lama ditelepon karena hal tersebut akan mengganggu karyawan lain.

d).   Jangan membawa urusan pribadi anda ketempat kerja, hal tersebut dapat menunjukkan ketidak profesionalan anda dalam bekerja.

e).    Jadilah anggota tim yang baik dalam lingkungan kerja anda.

f).     Bersikap loyalitas dan menjaga rahasia perusahaan.

g).    Berbicaralah seperlunya ketika anda bekerja

h).    Hindari bergosip

 

C.    Etika Masuk Kantor

Mulailah dengan mengucapkan salam yang dilakukan yang memang kelihatan sederhana ini akan menjadi pintu pembuka dalam mengawali interaksi dan komunikasi dengan rekan sekantor, hal ini lebih mudah membuka komunikasi apabila lawan bicara kita menunjukan wajah penuh ceria. Hindari mimik wajah yang masam ketika berada dikator pada pagi hari karena hal tersebut akan mempengaruhi mood kerja anda hingga jam kantor usai.

Pada saat kegiatan rutin kerja dimulai, masing-masing karyawan sudah sibuk dengan pekerjaannya sesuai bidangnya, akan tetapi dengan keadaan situasi tersebut, berilah senyum yang tulus kepada orang yang anda jumpai, baik kepada  rekan kerja, satpam, driver dan atasan Anda. Hal ini akan menciptakan suasana yang nyaman dan manjalin keakraban antar sesama karyawan.

D.    Memahami Dasar Etika Pergaulan dalam Kantor

Setiap hari dalam pergaulan di kantor sudah tak terelakan, karena satu sama lain saling membutuhkan interaksi yang didalamnya mencakup komunikasi.Interaksi dan komunikasi akan berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak saling menghormati dan mengerti akan hak dan kewajibannya masing-masing, karena etika itu menyangkut moralitas, susila, sosial, agama dan lain sebagainya. Bagaimana memahami etika pergaulan adalah seperti berikut ini diantaranya :

  1. Bersikap sopan santun dan ramah
  2. Penuh perhatian terhadap orang lain (empaty)
  3. Mampu menjaga perasaan orang lain
  4. Berusaha untuk saling membantu bila melihat teman kerja membutuhkan bantuan.
  5. Mampu mengendalikan emosi

E.     Etika Berpakaian

Setiap orang selalu menginginkan penampilan yang menarik dan ingin merasa menarik di lihat orang lain, karena penampilan itu merupakan daya tarik setiap orangPenampilan yang baik tercipta dari pakaian yang dipakai sehari-hari, walaupun didalam kantor hampir semua karyawan perusahaan memakai seragam masing-masing yang telah ditentukan, dan sebagai karyawan di kantor tetap harus menjaga citra diri dan wibawa perusahaan sebagai image terhadap orang lain, apalagi kalau perusahaan bergerak di bidang jasa tentu pakaian salah satu menjadi hal pokok.

Pakaian yang baik dan pas digunakan memberikan kesan anggun dan lebih profesional dan yang perlu kita laksanakan dalan berpakaian kantor adalah disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan harinya dalam menggunakan seragam, kalau mungkin warna atau model menurut selera anda tidak sesuai,sebagaikaryawan meski tetap harus menggunakannya dan tidak menolak. 
Bagaimana cara etika berpakaian di kantor yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Gunakan pakaian dengan ukuran yang pas tapi jangan ketat.
  2. Biasakan berpakaian rapi dan tidak kedodoran
  3. Jangan merubah model pakaian.
  4. Hindari berpakaian dengan warna yang mencolok.
  5. Jangan menggunakan aksesoris yang terlalu berlebihan.
  6. Apabila ada seragam, gunakan seragam pada jadwal yang ditentukan.
  7. Kontraskan antara pakaian dengan aksesoris ataupun tas yang kita gunakan.
  8. Hindari hal yang bersifat menujukkan kekayaan karena hal tersebut dapat memicu kecemburuan sosial antara sesama karyawan.
  9. Gunakan pakaian yang bersih dan rapi.

 

 

F.     Etika Berbicara

Dalam berbicara gunakan bahasa dengan ucapan yang jelas dan gampang dimengerti serta tetap menjaga batasan-batasan yang mencerminkan etika sertatidak menimbulkan pembicaraan yang asal sajaSebagai orang timur sangat menghormati nilai kesopanan.  Ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika berbicara dengan orang lain.

  1. Pada saat berbicara harus menatap lawan bicara.
  2. Pada saat berbicara suara harus jelas terdengar.
  3. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
  4. Hindari menggunakan nada suara yang tinggi.
  5. Aturlah pembicaraan agar gampang dimengerti.
  6. Belajar untuk bisa mengimbangi lawan bicara.
  7. Berusaha untuk menyenangkan lawan bicara.
  8. Ciptakan selang sekali waktu rasa humor. Tetapi jangan memotong pembicaraan.
  9. Mampu untuk memuji lawan bicara atau pun memuji topik yang dibicarakan agar lawan bicara merasa sangat dihargai oleh anda.
  10. Selau berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.

G.    Menjaga Hubungan Dengan Teman Sekerja

Dalam lingkungan kerja, faktor kerja sama merupakan landasan utama agar pekerjaan bisa berhasil dengan baik dan minimal bisa mencapai sesuai yang diinginkan. Anda mungkin sering tidak menyadari keberhasilan karir andasebenarnya akibat dorongan dan peran dari teman kerja, oleh karena itu binalah hubungan dengan kebersamaan dan ciptakan citra yang baik kepada sesama rekan kerja dan tunjukan diri kita adalah bagian tak terpisahkan dari mereka. Dengan memperlakukan kawan sebaik mungkin dengan kesan bahwa dirinya sangat berarti bagi anda akan membawa hasil yang lebih baik dalam membina kelanjutan hubungan teman sekerja.

Jika anda secara konsisten bisa membangun saluran komunikasi yang efektif dan efisien yang dapat menjadi wadah bagi semua karyawan untuk mencurahkan aspirasi dan keluh kesahnya, ini akan membawa suatu keberhasilan team kerja semakin lebih berkembang dalam hubungan kerja dan meciptakan iklim kerja yang nyaman dan damai. Berikut ini kiat yang sederhana agar anda dihormati oleh teman sekerja :

  1. Jadikanlah teman sekerja sebagai mitra kerja, tetapi jangan mengangap teman kerja sebagai pesaing.
  2. Tumbuhkan rasa saling membantu satu sama lain. 
  3. Ingatkanlah teman sekerja ketika ada sedikit menyimpang.
  4. Jaga agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan.
  5. Biasakan untuk berdiskusi yang bermanfaat.
  6. Jangan menjelekan atau menjatuhkan teman sekerja dihadapan atasan.

H.    Paradigma Hukum Di Indonesia

Istilah paradigma dikenalkan oleh Thomas Khun, dipahami sebagai suatu konsep tentang hal-hal yang besar dan mendasar. Pengertian paradigma dicoba dirumuskan Masterman dan Freiderichs. Mereka berpendapat bahwa paradigma merupakan pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang mestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (dicipta). Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang mesti harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan tersebut.

 

Menurut Satjipto Rahardjo, sebelum itu Robert Merton (1984) telah menggunakannya untuk membicarakan temuan-temuan (materials) yang dikodifikasikan, melalui teknik untuk menggelar the complete of assumptions, consepts and basic propositions employed in a social logical. Merton melihat bahwa tujuan penciptaan paradigma adalah untuk memberikan a provisional guide for eduquate and fruitful functional analysis.

Paradigma dipakai sebagai sinonim dari model. Keduanya berhubungan dengan teknik analisis dan interpretasi data. Berhadapan dengan sejumlah data, seorang ilmuwan (peneliti) dihadapkan pada pertanyaan: bagaimana memahaminya. Analisis berarti membuat kategorisasi, menata, memanipulasi dan mengikhtisarkan. Semua itu dalam rangka mereduksi data sehingga memperoleh bentuk yang dapat dipahami (intelligible) dan diinterpretasikan. Paradigma dan model membantu untuk memahami data. Hal ini dilakukan dengan mengemukakan asumsi dan postulat yang ada dibedakan, sebagai sarana untuk melakukan kategorisasi, pengiktisaran, dan sebagainya. Lebih dari itu juga dapat dicari implikasi politik dan ideology, sehingga sang ilmuwan mampu keluar dari implikasi data yang sempit.

Begitu besar gema pemikiran paradigma dari Khun sehingga hampir seluruh cabang keilmuwan menyampaikan respon melalui berbagai versi yang dianggap mewakili nuansa pemikiran yang salama ini berkembang dalam disiplin ilmu masing-masing. Para ilmuwan melihat seberapa jauh pengaruh, implikasi, dan konsepsi pemikiran Khun dalam bidang sejarah, ekonomi politik, sosiologi, filsafat, hukum, budaya, dan agama.

Paradigma dalam hukum hukum, menurut Sutjipto Raharjo adalah konsep spiritual yang ada di dalam hukum yang lebih besar serta melampaui hukum positif. Konsep spiritual mengikuti pemikiran Paul Scolten yang memahami dengan unsur moral dalam hukum yang kehadirannya dirasakan secara langsung begitu saja. Oleh Scolten dimasukkan ke dalam kategori irrasional yang secara teknis disebut asas hokum melalui rechts vending. Pendapatnya  yang amat terkenal adalah hukum itu ada dalam perundang-undangan tetapi masih harus ditemukan. Di situlah Scotlen mengemukakan teorinya tentang penemuan hukum yang didasari oleh pemahaman mengenai tata hukum sebagai suatu sistem yang terbuka. Dalam keyakinannya, Scolten mengatakan bahwa pada suatu saat asass hukum itu sulit untuk ditarik dari perundang-undangan, tetapi tetap diyakini bahwa asas itu ada yang ruang linkupnya tidak hanya meliputi suatu bidang hukum tertentu, melainkan seluruh hukum. Teori Scolten merupakan pemikiran yang menarik untuk dikaitkan dengan masalah paradigma.

Masuk dan tumbuhnya kekuasaan barat di Indonesia menyebabkan masuk pulalah perkembangan pemikiran yang terjadi di Eropa. Terutama ketika kepada orang-orang indonesia diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Eropa. Orang-orang Indonesia mulai berkenalan dengan elemen-elemen ideologi aufklarung sebagai ideologi sekuler yang terkait erat pertumbuhannya dengan perkembangan rasionalisme. Orang Indonesia mulai mengenal ajaran mengenai hak-hak asasi, kemerdekaan, persaman, demokrasi, republik, konstitusi, hukum negara dan masyarakat. Pemikir pemikir seperti John lock, Thomas hobbes, Rousseau, diketahui serta individulisme, liberlisme, kapitalisme, sosilisme dan marxisme didalaminya.

Pada awal abad ke 20, pemerintah Hindia Belanda mulai menyediakan fasilitas pendidikan bagi orang Indonesia secara terbatas sehingga lambat laun berkembang cikal bakal kelas menengah yang berpendidikan, sekalipun masih sangat kecil. Sejumlah kecil mahasiswa indonesia yang berhasil belajar di Belanda , sangat dipengaruhi oleh kondisi politis maupun ide-ide politis yang mereka temukan disana. Kebebasan-kebebasan sipil dan pemerintahan demokratis yang mereka lihat di Belanda, sangat berlawanan dengan kondisi-kondisi di Indonesia, sehingga hal ini membuat para mahasiswa Indonesia sangat terkesan. Selain itu juga awal dekade 1960 an banyak kalangan intelektual Indonesia yang mulai akrab dengan teori-teori modernisasi yang mereka kenal baik selama studi di negeri Barat maupun dari bacaan-bacaan yang mereka peroleh.

Perkembangan pemikiran para ahli hukum Indonesia menjadi satu pembahasan yang menarik untuk didiskusikan. Munculnya sebuah teori pemikiran hukum juga tidak dapat dilepaskan dari latar belakang solusinya. Tipologi pemikiran hukum disini adalah satu kajian tentang tipe-tipe pemikiran para ahli hukum indonesia pasca kemerdekaan sampai masa orde baru khususnya dekade 1990-an. Pemikiran yang dikemukakan oleh para ahli hukum merupakan pemikiran yang tidak dipisahkan dari realitas budaya hukum di Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena pemikiran hukum mereka bukannya semata-mata membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aspek normatif-doktriner, tetapi juga berhubungan dengan analisis, respon, dan refleksi mereka terhadap permasalahan hukum dan konseptualisasi hukum dalam perspektif sosiologis.

 


 

BAB III

KESIMPULAN

 

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics(bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian.

Istilah paradigma dikenalkan oleh Thomas Khun, dipahami sebagai suatu konsep tentang hal-hal yang besar dan mendasar. Pengertian paradigma dicoba dirumuskan Masterman dan Freiderichs. Mereka berpendapat bahwa paradigma merupakan pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang mestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan (dicipta). Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang mesti harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan tersebut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar