Selasa, 04 Januari 2022

MAKALAH BAHASA

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Bahasa merupakan suatu untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering berhubungan satu sama lainnya. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, remaja mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata,namun juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk didalamya perilaku berbahasa.

Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa remaja menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang didalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus.

Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.

 

 

 

 

 

B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu :

 

1.    Apakah definisi bahasa?

2.    Apakah fungsi bahasa  ?

3.    Apa saja sifat bahasa ?

4.    Apa kedudukan dan fungsi bahasa indonesia?

5.    Apa saja sifat ragam bahasa?

C.  Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

 

1.   Mengetahui definisi bahasa.

2.   Mengetahui fungsi bahasa

3.   Mengetahui sifat bahasa.

4.   Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa indonesia

5.   Mengetahui sifat ragam bahasa

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.   DEFINISI BAHASA

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Berikut  ini adalah adalan beberapa pengeritan /definisi bahasa menurut para ahli :

1.    BILL ADAMS

Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.

2.    WITTGENSTEIN

Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.

3.    FERDINAND DE SAUSSURE

Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain

4.    PLATO
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

5.    BLOCH & TRAGER

Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.

 

 

6.    CARROL

Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia

7.     SUDARYONO

Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

 

B.   FUNGSI BAHASA

a.    Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi

Namun perlu diketahui juga bahwa fungsi bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan. Bahasa mempunyai fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut : 

1.   Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.

2.   Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.

3.   Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.

4.   Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).

 

 

 

 

b.    Sebagai alat komunikasi

Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.

-          Bahasa sebagai alat komunikas, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita

-          Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.

-          Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.

-          Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder).

-          Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi

-          Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada pengguna fungsi komunikasi pada bahasa asing sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “Berhenti”, “Exit” untuk “Keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu dirumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

c.    Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama, mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita rnasing-masing. Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa larnpau, rnenghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.

Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya, mahasiswa. la membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalarn setiap ujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. la memerlukan informasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera. Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol atau mengawasi perusahaan tanpa informasi ia tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menemukan kebijaksanaan, Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

d.    Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1.  Alat untuk menyatakan ekspresi diri

Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.

2. Alat komunikasi

Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.

3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi social

Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.

4. Alat mengadakan kontrol social

Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

 

C.   SIFAT BAHASA

a.    Sifat Hakiki Bahasa

-          Sistematik

Bahasa memiliki dua sistem besar yang juga merupakan bagian inti dari sebuah bahasa, yaitu :

Sistem bunyiü

Sistem maknaü

-          Arbiter
Yang dimaksud dengan arbiter adalah tidak adanya aturan secara khusus, hanya kesepakatan sebuah konvensi.

 

 

 

-          Vokal
Hakikat bahasa yang sebenarnya adalah bunyi yang dihasilkan oleh articulator (alat ucap), sehingga bahasa yang sebenarnya adlah bahasa lisan.

-          Simbol
Bahasa sebagai symbol dapat digunakan secara singkat dan efisien. Simbol atau lambang tersebut pada umumnya memiliki arti tersendiri, menggambarkan apa yang dilambangkan.

-          Mengacu pada Dirinya Sendiri

Bahasa manusia dapat digunakan untuk menyebutkan, menjelaskan atau mendeskripsikan bahasa itu sendiri. Hal ini tidak berlaku pada bahasa binatang, bahasa binatang tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa mereka sendiri.

-          Komunikasi
Fungsi utama bahasa adalah sebagai sarana komunikasi yang memungkinkan manusia dapat saling berinteraksi.

-          Dinamis
Bahasa bersifat dinamis, terus-menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Sifat dinamis bahasa perlu dilakukan oleh bahasa itu sendiri agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga tidak ditinggal zaman atau mati.

-          Produktif
Dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas mampu dibuat bahasa yang jumlahnya tak terbatas

-          Konvensional
Semua anggota masyarakat mematuhi konvensi bahasa bahwa lambing tertentu digunakan untuk mewakili konsep tertentu.

 

 

-          Bermakna
Bahasa memiliki makna, sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi. 

-          Universal
Dapat diterima atau digunakan secara umum atau orang banyak. 

 

D.   KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Kedudukan Bahasa Indonesia terdiri dari :

1.   Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional:

1). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan kebangsaan

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia.


2). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional

              Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur – unsur bahasa lain.

3). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya

          Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya).

4). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing – masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

            Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

2.   Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara:

1)     Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan

Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

2)    Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia pendidikan

        Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga – lembaga pendidikan mulai dari taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.

3)    Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

4)  Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

 

 

 

E.    Sifat Ragam Bahasa Ilmu :

Sifat-sifat ragam bahasa ilmu adalah sebagai berikut :

  1. Baku
  2. Konotatif
  3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan.
  4. Kohesif
  5. Koheren
  6. Mengutamakan kalimat pasif
  7. Konsisten
  8. Logis
  9. Efektif
  10. Kuantitatif

 

1. Baku

Ragam bahasa ilmu harus mengnikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu dalam ragam tulisan menggunakan ejaan yang baku yakni EYD, dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah di bakukan.

Contoh :

Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi Indonesia bagian  timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing.(tidak baku)

 Perbaikan :

Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku) 

 

 

 

 

2. Denotatif

Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.

Contoh :

Sampe saat ini masyarakat desa Bojong Soang belum memperoleh yang memadai.

 (tidak lugas)

Maksud kalimat diatas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik

Perbailkan :

Sampai saat ini masyarakat desa Bojong soang belum memperoleh informasi yang memadai
Atau
Sampe saat ini masyarakat desa Bojong soang belum memperoleh listrik yang memadai.

 

3.      Berkomunikasi dengan pikiran dari pada perasaan

Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan ata uhemat, dan tidak emosional.

Contoh:

Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar, stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami gangguan. (tidakefisien).

Perbaikan:
Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan tempat-tempat yang ramai supaya kegiatan belajar tidak terganggu. (efisien)

4.Kohesif

Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antar alinea yang satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat penghubung. seperti kata-kata penunjuk, dan kata-kata penghubung.

5.Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.

6.Mengutamakan Kalimat Pasif

Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.

Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.

7.Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.

8.Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

Contoh:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi juga akan menguap. (tidaklogis)

Perbaikan:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi bensn itu akan menguap.

9.Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.

10.Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.

Contoh:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang cukup dalam.

Perbaikan:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang dengan kedalaman satu meter.

 

 

 

 

BAB III

 

 

A.   KESIMPULAN

 

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Fungsi utama adalah untuk menyampaikan informasi dan sebagai alat komunikasi, dan masih banyak lagi fungsi bahasa yang lain, diantaranya  adalah

1.   Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.

2.   Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.

3.   Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.

4.   Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).

B.   SARAN

Hendaknya kita tidak hanya mengetahui apa pengertian, fungsi, sifat, kedudukan, dan ragam bahasa akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mampu menguasai segala macam bahasa   agar apa yang menjadi tujuan utama dari proses pembelajaran dapat terwujud

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta


Alieva, N.F. dkk. 1991. Bahasa Indonesia: Deskripsi dan Teori. Yogyakarta
: Kanisius

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar