BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Perusahaan
merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat
kompleks . Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak terlepas dari
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari semakin
banyaknya transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan konsumen dan target
laba yang diinginkan pemilik modal. Permasalah konsumen tersebut diiringi
dengan adanya situasi dan kondisi yang semakin kompetitif. Maka para pengusaha
dan manajer memperoleh tantangan yang lebih berat, yitu meningkatkan
efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang dikelola.
Peningkatan
efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak terlepas dari manajemen perusahaan
dapat merencanakan, mengorganisasian dan mengawasi jalannya perusahaan. Seperti
yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya -
biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dalam makalah
ini akan lebih banyak mengkaji tentang biaya overhead pabrik,biaya overhead
pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit untuk diidentifikasi pada
produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi tercapainya harga pokok
produk yang tepat. Biaya ini memag sulit penetapannya sedangkan jumlah dan
pengaruhnya reltif besar dibandingkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anggaran biaya overhead dan
anggaran overhead pabrik?
2. Bagaimana penyusunan biaya overhead?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan
biaya overhead?
4. Bagaimana langkah penentuan tarif biaya
overhead?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Anggaran Biaya Overhead
Biaya overhead adalah biaya yang dibebankan atas pengeluaran yang
diperlukan untuk oprasional fungsi umum perusahaan, dan yang tidak dapat
dikaitkan langsung dengan kegiatan yang
menghasilkan pendapatan atau unit (produk untuk dijual), dapat dikatakan
biaya overhead termasuk biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan
produk. Biaya ini juga dikenal sebagai biaya tidak langsung, biaya tersebut
misalnya sewa staf administrasi, perbaikan mesin, gaji eksekutif, pajak, sewa
kantor dan lain-lain.[1] Biaya yang tergolong sebagai biaya overhead pabrik (BOP) adalah semua biaya-biaya
pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, kecuali biaya bahan
mentah langsung dan biaya tenaga kerja langsung. BOP ini merupakan biaya
produksi total yang tidak dapat secara langsung diidentifikasikan (ditelusuri)
pada produk atau aktivitas tertentu.
Anggaran biaya
adalah suatu rencana yang dirancang secara sistematis yang meliputi segala
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit dan berlaku untuk jangka waktu
tertentu.
Anggaran biaya
overhead adalah anggaran yang direncanakan secara teperinci tentang beban biaya
pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang yg didalamnya meliputi
rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, dan jumlah biaya pabrik tidak
langsung,
B.
Anggaran Biaya
Overhead Pabrik
Biaya overhead
pabrik (BOP) adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Atau dengan kata lain biaya overhead pabrik adalah biaya
yang terjadi dipabrik, selain biaya bahan baku dan tenaga kerja lngsung. Jika
tenaga kerja tidak langsung bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.[2]
Aktivitas yang menimbulkan biaya overhead misalnya pemeliharaan gedung, reparasi
mesin, pemakaian listrik, dan lain-lain.
Anggaran biaya
overhead pabrik (BOP) adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai
biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi
selama peeriode yang akan datang.
C.
Penyusunan
Anggaran BOP
Dalam penyusunan BOP harus mencakup perincian sebagai berikut:[3]
a.
jumlah barang
yang dihasilkan
b.
jumlah barang
yang diproduksi
c.
departemen
(tempat) dimana biaya yang dialokasikan
d.
tarif biaya
overhead pabrik persatuan kegiatan
e.
waktu (kapan) produksi
dilaksanakan
Untuk
menentukan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk menyusun anggaran biaya
overhead pabrik (BOP), terdapat permasalahan- permasalahan pokok sebagai
berikut:
a.
Penentuan
jumlah biaya (anggaran)
Cara menentukan jumlah anggaran masing-masing
departemen (produksi dan jasa) berhak merencanakan biaya sesuai dengan
jenis biaya yang menjadi tanggung
jawabnya masing- masingsesuai dengan izin pimpinan perusahaan. Dua hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah biaya overhead pabrik,
adalah:
a.
Sifat biaya
Mencakup biaya tetap, biaya
variabel, biaya semi variabel
b.
Wewenang untuk
menentukan biaya
Mencakup pengawasan biaya overhead
pabrik
b.
Penanggung
jawab dalam rencana biaya
Penanggung jawab perencanan perlu
diterapkan prinsip akuntansi pertanggung jawaban. Atas dasar prinsip ini
dikenal dengan adanya pembagian menjadi departemen produksi dan departemen
jasa.
1.
Departemen
produksi yaitu bagian dipabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi atau produk akhir. Sehingga biaya overhead pabrik yang terjadi
disebut biaya overhead pabrik langsung.[4]
2.
Departemen
jasa/ pembantu yaitu bagian pabrik yang menyediakan jasanya dan tidak menjalankan proses produksi
dan secara tidak langsung ikut berperan/ membantu dalam proses produksi tetapi
tidak menjalankan kegiatan produksi. Sehingga biaya overhead yang terjadi
disebut biaya overhead pabrik tidak langsung
c.
Pengawasan
biaya overhead pabrik
Dalam rangka pengawasan biaya
overhead salah satu masalah yang dihadapi adalah pengalokasian biaya bagian
jasa atau pembantu (service) kepada bagian produksi. Dalam pengalikasian
biaya jasa dan pembantu tersebut perlu dilakukan satu cara pendekatan
yaitu disebut clean cost concept cara
ini merupakan salah satu cara alokasi biaya, dimana alokasi biaya overhead pada
bagian jasa dan pembantu secara langsung dialokasikan kebagian produksi dengan
proporsi pemakaian masing-masing produksi.
D.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyusunan BOP
Agar suatu
anggaran berfungsi dengan baik, maka dalam pembuatannya perlu deperhatikan agar
tidak jauh berbeda dengan realisasinya, Faktor-faktor yang mempengaruhi
anggaran biaya overhead pabrik (BOP)
antara lain:
a.
Anggaran unit
yang akan diproduksi, yang akan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas dari
waktu kewaktu selama periode yang akan datang.
b.
Kebijakan
standar pemakaian bahan
c.
Sistem
pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan
d.
Metode
penyusutan. Khususnya terhadap aktiva tetap
E.
Tujuan anggaran
BOP
Secara umum
tujuan anggaran biaya overhead pabrik (BOP) disusun sebagai alat pedoman
kerja, pengkoordinsian kerja, dan pengawasan kerja yang dapat membantu
pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sedangkan secara khusus
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:
a.
Mengetahui
penggunaan biaya secara lebih efisien
b.
Menentukan
harga pokok produk secara lebih cepat
c.
Mengetahui
pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat biaya dibebankan /
sesuai kebutuhan
d.
Mengetahui
bagian yang bertanggung jawab
e.
Sebagai alat
pengawasan overhead pabrik antara realisasi dengan perencanaan.[5]
F.
Sifat biaya
overhead pabrik
Dalam perencanaan dan pengawasan
anggaran biaya overhead pabrik (BOP) ditentukan berdasarkan sifatnya dikenal tiga macam yaitu:
a.
biaya
tetapbiaya- biaya yang bersifat constant atau jumlahnya tidak berubah secara
total dri bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan, dengan
beberapa asuransi tertentu kebijksanaan manajemen, periode waktu dan lain-lain.
Biaya- biaya yang termsuk kedalam biaya tetap diantaranya:
1.
gaji pegawai
bagian produksi
2.
pajak kekayaan
3.
asuransi
4.
penyusutan
gedung
b.
biaya variabel
biaya- biaya yang secara total
selalu mengalami perubahan sesuai dengan tingkat produksinya, dimana perusahaan
itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Dalam hal ini
tingkat perubahan kegiatan perusahaan dinyatakan dalam satuan aktifitas,
seperti jam buruh langsung, jam mesin, unit barang dan lain- lain. Biaya- biaya
yang termasuk kategori biaya variable antara lain:
1.
biaya bahan
mentah langsung
2.
biaya tenaga
kerja langsung
c.
biaya semi
variabel
biaya –biaya yang tidak bersifat
variabel atau biya yang berubah tapi tidak proporsional denga perubahan jumlah
produksi. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding dengan
perubahan tingkat kegitan. Biaya- biaya yang termasuk kedalam kategori biaya
semi variabel antara lain adalah:[6]
1.
biaya tenaga
kerja tak langsung
2.
biya
pemeliharaan
3.
biaya peralatan
4.
biaya bahan
mentah tak langsung dan lain- lain
G.
Langkah-Langkah
Penentuan Tarif BOP
1.
Menyusun
Anggaran BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan
(kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Kapasitas yang dipakai sebagai dasar
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik antara lain adalah:[7]
1.
Kapasitas
Teoritis
Kapasitas
teoritis merupakan kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa
berhenti (100%) dari aktivitas/kapasitas yang ditetapkan. Perusahaan dianggap
mampu pada tingkatan yang maksimun tanpa memperhitungkan adanya hambatan baik
yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
2.
Kapasitas
Praktis
Kapasitas
teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
karena hambatan-hambatan intern perusahaan. Penetapan kapasitas praktis ini
perlu dilakukan karena sangat tidak mungkin suatu pabrik dijalankan pada
kapasitas teoritis. Dengan demikian perlu diperhitungkan
kelonggaran-kelonggaran waktu dalam penentuan kapasitas seperti penghentian
pabrik yang tidak dapat dihindari karena kerusakan mesin.
3.
Kapasitas
Normal
Adalah
kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang. Jika dalam penentuan kapasitas praktis hanya diperhitungkan
kelonggaran-kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka
dalam penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan penjualan
dalam jangka panjang.
4.
Kapasitas
Sesungguhnya
Kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Untuk kelemahanya
yaitu akan berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif Biaya Overhead
Pabrik dari tahun ke tahun dan sebagai akibat perubahan yang besar pada tarif
Biaya Overhead Pabrik dari periode ke periode.
2.
Memilih Dasar
Pembebanan BOP Kepada Produk
Ada berbagai
faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih pembebanan BOP:[8]
a.
Harus
diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam
departemen produksi
b.
Harus
diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan
eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan
dipakai.
Selain itu ada
berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan BOP kepada produk
diantaranya :
1.
Satuan produk
Metode ini merupakan metode yang
paling sederhana dan langsung membebankan BOP kepada produk. Beban BOP untuk
setiap produk dihitung dengan formula berikut:
Tarif BOP Persatuan = Taksiran × 100%
Taksiran jumlah satuan produk
Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi
satu jenis produk.
2.
Biaya bahan
baku
Jika BOP yang dominan bervariasi
dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang
dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan bakuyang dipakai.
Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP Persatuan = Taksiran BOP × 100% Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai
3.
Biaya tenaga
kerja langsung
Jika sebagian besar elemen BOP
mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL (contoh pajak penghasilan
atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk
membebankan adalah biaya TKL.
Formula
perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP Persatuan = Taksiran BOP × 100% Taksiran
biaya tenaga kerja langsung
4.
Jam tenaga
kerja langsung[9]
Oleh karena ada keterkaitan yang
sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam kerja langsung, maka BOP dibebankan
atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Formula
perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP Persatuan = Taksiran BOP × 100% Taksiran Jam tenaga kerja
5.
Jam mesin[10]
Apabila BOP
bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau listrik
dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya
adalah jam mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP Persatuan = Taksiran BOP × 100% Taksiran Jam kerja mesin
3.
Menghitung
Tarif BOP
Setelah
anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah
terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:
Formula:
Jumlah BOP dianggarkan = Tarif
BOP × Tingkat kegiatan yang direncanakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya-biaya
dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi,
kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Atau dengan kata lain biaya overhead pabrik adalah biaya yang terjadi
dipabrik, selain biaya bahan baku dan tenaga kerja lngsung. Jika tenaga kerja
tidak langsung bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang dikeluarkan
dikelompokan dalam biaya overhead pabrik. Aktivitas yang menimbulkan
biaya overhead misalnya pemeliharaan gedung, reparasi mesin, pemakaian listrik,
dan lain-lain.
Dalam
penyusunan BOP harus mencakup perincian sebagai berikut:
f.
jumlah barang
yang dihasilan
g.
jumlah barang
yang diproduksi
h.
departemen
(tempat) dimana biaya yang dialokasikan
i.
tarif biaya overhead
pabrik persatuan kegiatan
j.
waktu (kapan)
produksi dilaksanakan
Secara umum tujuan anggaran biaya overhead pabrik (BOP) disusun
sebagai alat pedoman kerja, pengkoordinsian kerja, dan pengawasan kerja
yang dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Nasution, Anggaran Sebagai Alat Bantu Menejemen,
(Jakarta: PT Grasindo, 2000)
Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2001)
Drs. Amin Wijaya, Akuntasi Biaya, (Jakarta:Pt Rineka Cipta,
1993)
Didit Herlianto, Tekhnik Penyusunan Anggaran Oprasional
Perusahaan, (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2011)
http://www.doc.com-penganggaran-bisnis. http://nyoyastrajingga.blogspot._anggaran_biaya
_overhed _pabrik.com
http://www.scribd.com/doc/anggaran -persediaan
http://pesan manajemen. Anggaran biaya overhead pabrik.com.
[1] http://www.scribd.com/doc/anggaran -persediaan. diunduh pada
tanggal 9 november 2015
[2] A.A.
Nasution, Anggaran Sebagai Alat Bantu Menejemen, (Jakarta: PT Grasindo,
2000), Hal.128
[3] http://www.doc.com-penganggaran-bisnis.
Diunduh pada tanggal 7 november 2015
[4] Didit
herlianto, tekhnik penyusunan anggaran oprasional perusahaan,
(yogyakarta:gosyen publishing, 2011). Hal.148-151
[5] Ibid. 142
[6] Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2001), hal. 136
[7] http://pesan
manajemen. Anggaran biaya overhead pabrik.com. diunduh pada tanggal 5 november
2015
[8] Amin
wijaya, akuntasi biaya, (jakarta:pt rineka cipta, 1993) hal. 117
[9] Ibid. Hal 118
[10]
http://nyoyastrajingga.blogspot._anggaran_biaya _overhed _pabrik.com diunduh pada tanggal 19
november 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar