Selasa, 04 Januari 2022

MAKALAH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN dan BAHAN BAKU

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Anggaran merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana yang meungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Anggaran perusahaan mencangkup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki program yang tepat. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya menggunakan criteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan membutuhkan alat perencana dan pengendali keuntungan.

Dalam suatu perusahaan, anggaran penjualan merupakan bagian penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Yang mana anggaran perusahaan merupakan suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan. Pada umumnya dalam penjualan bahan baku perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap bahan baku maupun biaya yang ditimbulkan, dalam pengendalian bahan baku salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian anggaran penjualan dan bahan baku?

2.      Apa manfaat anggaran penjualan?

3.      Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran penjualan?

4.      Apa tujuan dari anggaran bahan baku?

5.      Apa saja jenis-jenis anggran bahan baku?

C.    Tujuan

1.      Dapat mengetahui anggaran penjualan dan bahan baku.

2.      Dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi anggran penjualan.

3.      Dapat menegetahui manfaat anggaran penjualan dan bahan baku.

4.      Dapat mengetahui jenis-jenis anggaran bahan baku

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Penyusunan Anggaran Penjualan

1.      Pengertian Anggaran Penjualan

Menurut M. Nafarin (2007:166) : “ Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu”.

Menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15): “ Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih ”.

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45): ”Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

2.      Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan

Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah :

a.       Mengurangi ketidakpastian dimasa depan

b.      Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan

c.       Memberikan informasi dalam profit planing control

d.      Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Budget penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan dan sebagai alat pengewasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaaan.[1]

3.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) Factor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terdapat dua factor yaitu:

a)      Factor Intern

Yang termasuk dalam factor intern adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain:

1)      Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi: kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualan.

2)      Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan seperti: tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya.

3)      Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.

4)      Tenaga yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahlian.

5)      Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.

b)      Factor ekstern

Yang termasuk dalam factor ekstern adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan tetapi terdapat pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain:

1)      Keadaan persaingan dipasar

2)      Posisi perusahaan dalam persaingan.

3)      Tingkat pertumbuhan penduduk

4)      Tingkat penghasilan masyarakat

5)      Elastisitas permintaan terhadap harga barang

Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

a)      Faktor Pemasaran

Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industry.

b)      Faktor Keuangan

Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.

c)      Faktor Ekonomis

Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.

d)     Faktor Kebijakan Perusahaan

Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup

e)      Faktor Perkembangan Penduduk

Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.

f)       Faktor Teknis

Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.[2]

4.      Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Anggaran Penjualan

beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan anggaran penjualan yaitu:

a)      Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan

Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis produk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.

b)      Rincian daerah pemasaran

Bagi perusahaan-perusahaan dalam penyusunan anggaran penjualan perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan penjualan.

c)      Diskriminasi harga

Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.

d)     Potongan harga

Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu,atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaantelahmempersiapkan didalam anggaran yang disusun.

Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjulan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualannya.

5.      Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan

Menurut M. Nafarin (2007 : 176), Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan yaitu:

a)      Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.

b)      Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.

c)      Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.

d)     Memperhitungkan anggaran penjualan.

e)      Menyusun anggaran penjualan.

6.      Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan

a)      Metode Rata-rata bergerak

      PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan April

 

 

 

 

Bulan

Penjualan (kuantitas)

Januari

February

Maret

2000

2300

2450

     

 

Penyelesaian:

Bulan

Penjualan (kuantitas)

Januari

February

Maret

2000

2300

2450

Jadi penjualan bulan april adalah   2250

*2250 diperoleh dari  (rata-rata 3 bulan sebelumnya)

b)      Metode Trend moment

Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2006-2011, tentukan penjualan tahun 2012

     

Tahun

Y

2006

2007

2008

2009

2010

2011

240

280

290

305

330

                 

                  Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment

Tahun

Y

X

XY

X2

2006

2007

2008

2009

2010

2011

240

250

280

290

305

330

0

1

2

3

4

5

0

250

560

870

1220

1650

0

1

4

9

16

25

1695

15

4550

55

 

Y = data penjualan tahun sebelumnya

X =  tahun ke-

 

Kemudian masukkan kedalam rumus

Æ©Y = n.a + b. Æ©X                          1695 = 6.a +b.15

Æ©XY = a. Æ©X + b. Æ©X2                 4550 = 15a + b. 55

Kemudian susun menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu

1695 = 6.a +b.15               (x 2,5)              4237,5 = 15a + 37,5b

4550 = 15a + b. 55            ( x 1  )             4550    = 15a + 55b      -

                                                                               -312,5  =        -17,5b

                                                                                       b  =  17,8571

Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan,

1695     = 6a + 267,8571

       6 a = 1427,1430

 = 237,86

(*267,8571 = 15 x 17,8571)

Terakhir masukkan nilai a dan b kedalam persamaan

Y= a + bX

Y = 237,86 + 17,8571*6

Y = 350

Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit

c)      Metode Analisis Industri

Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath Sentosa memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat anggaran penjualan PT Izath Sentosa tahun 2011

1)      Langkah pertama tentukan pangsa pasar

2)      Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011.

Penjualan industry tahun 2011=

100.0        (1+25%) = 130.000

3)      Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011

Pangsa pasar tahun 2011 = 30%

4)      Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011

Penjualan PT I.S tahun 2011 

= Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011

= 125.000 x 30%

= 37.500 unit[3]

B.     Penyusunan Anggaran Bahan Baku

1.      Pengertian Anggaran Bahan Baku

Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Anggarann pembelian bahan baku berisi rencana kuantitas bahan baku yang harus bdibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang, ini harus dilakukan secara berhati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.

Anggaran bahan baku adalah semua yang berhubungan dan merencanakan secara lebih terinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang.

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dibedakan menjadi 2, yaitu bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tak langsung (indirect material). Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang yang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan. Sehingga biaya bahan baku langsung merupakan variable bago perusahaan. Bahan baku tak langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja, maka bahan baku langsungnya adalah kayu, sedangkan paku dan cat merupakan bahan baku tak langsung.

Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaa bahna baku langsung. Bahan mentah tak langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.   

Anggaran ini dibuat dengan tujuan :

a)      Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung

b)      Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan

c)      Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung\

d)     Sebagai dasar penentuan dasar pokok produksi yakni memperkiarakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses pokok produksi

2.      Sub Komponen Anggaran Bahan Baku Langsung

a)      Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Langsung

Adalah anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode yang akan dating

b)      Anggaran pembelian bahan baku langsung

Adalah anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang akan di beli pada periode yang akan dating dengan mempertiombangkan factor persediaan dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan produksi

c)      Anggaran persediaan Bahan Baku Langsung

Adalah anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus disimpan sebagai persediaan

d)     Anggaran Baiaya Bahan Baku Lansung yang habis dipergunakan dalam produksi

Adalah anggaran yang disusun untuk merencanakan nilai  (dinayatakan dalam satuan uang ) bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi

3.      Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Bahan Baku

Data dan informasi yang digunakan adalah:

a.    Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi. Khususnya tentang jumlah masing-masing jenis barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode tertentu

b.    Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian bahan bakku diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku

Ada dua metode yang menetapkan standar data dan informasi dalam perusahaan, yaitu:

a.       Data historis atau data pengalaman diwaktu yang telah lalu

Caranya adalah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang lalu dan kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit bahan mentah yang habis terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka dari hasil itu dapat diketahui penggunaan bahan mentah rata-rata untuk unit produk

b.      Data penelitian khusus

Cara ini dapat dilakukan dengan:

1)      Mengukur secara fisik bahan jadi yang telah selesai diproduksi, agar dapat diketahui jumlah satuan unit bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut

2)      Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratories terhadap produk yang dihasilkannya. Hal ini biasanya dipakai pada barang atau produk yang tidak mudah diukur penggunaan bahan baku secara visual, tanpa bantuan alat khusus. Misalnya obat-obatan, kosmetik, dll.

3)      Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien, sambil diukur pemakaian bahan mentahnya.

4.      Perencanaan Bahan Baku

Formula dalam menyusun bahan baku

Pembelian bahan baku                                    : x x

Persediaan bahan baku awal               : xx

                                                            _______+

Bahan baku tersedia                            : xx

Persediaan bahan baku akhir               : xx

                                                            ________-

Bahan baku dipakai                                        : xx

5.      Penyusunan Anggaran Bahan Baku

a)        Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Anggaran Kebutuhan Bahan Baku disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan baku yang diperlukan.

Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan :

1)      Jenis barang yang akan dihasilkan

2)      Jenis bahan baku yang digunakan

3)      Bagian-bagian yang harus dilalui dalam proses produksi

4)      Standar penggunaan bahan baku (standar Usage Rate)

5)      Waktu penggunaan bahan baku

b)      Anggaran Pembelian Bahan Baku

Anggaran yang disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada satu periode.

Rencana Persediaan Bahan Baku

Faktor-faktor yang menentukan rencana persediaan bahan baku :

1)      Anggaran Produksi

Semakin besar produksi yang dianggarkan, semakin besar bahan baku yang disediakan, semakin kecil produksi semakin kecil bahan baku yang disediakan.

2)        Harga beli bahan baku

Semakin tinggi harga, semakin tinggi persediaan bahan baku yang direncanakan. Semakin rendah bahan baku yang dibeli, semakin rendah persediaan bahan baku yang direncanakan.

3)      Biaya penyimpanan bahan baku digudang dalam hubunganannya dengan biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat kehabisan persediaan.

4)      Ketepatan pembuatan standar pemakaian bahan baku.

5)      Ketepatan Vendor dalam menyerahkan bahan baku

6)      Jumlah bahan baku tiap kali pemesanan.

6.      EOQ (Economical Order Quality)

Jumlah kuantitas barang yang dapat diproses dengan biaya yang minimal / ekonomis.

EOQ à Harus mempertimbangkan 2 jenis biaya

1.      Biaya Pemesanan

Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan baku, biaya ini berubah-ubah (berfluktuasi) sesuai dengan frekuensi pemesanan. Sedangkan tinggi frekunsi pemesanan semakin tinggi pula biaya biaya pemesanannya.begitu pula sebaliknya, contoh :

a)      Biaya persiapan pemesanan

b)      Biaya administrasi

c)      Biaya pengiriman pesananan

d)     Biaya mencocokkan pesanan yang masuk

 

2.      Biaya Penyimpanan

Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli. Biaya ini berfluktuasi sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan[4]

Misalnya :

a)      Biaya pemeliharaan

b)      Biaya asuransi

c)      Biaya perbaikan kerusakan

 

Rumus :

EOQ =      

 

R                : Quantitas yang diperlukan selama periode itu

S                : Biaya pesanan tiap kali pesan

P                : Harga bahan per kwt

I                 : Biaya penyimpanan (%)

P x I                       : Besarnya penyimpanan per kwt

      Data :

a)      Bahan baku / tahun                             : 364 ons

b)      Harga bahan baku / ons                       : Rp. 160,000

c)      Biaya pesan / pesanan                         : Rp. 728,000

d)     Biaya penyimpanan                             : 40%

EOQ          =          

                  =                  =   91  ons

Pertanyaan : Berapa kali pesanan dalam setahun agar mendapat nilai paling ekonomis?

 

Jawab  :

 

2 x pesanan (182 ons)

Nilai rata-rata persediaan  : 182 0ns x 160,000     = Rp.   14.650,000

                                                                     2                                                                                          

Biaya persediaan               : 40 % x 14.650,000    = Rp.   5.824.000

Biaya pesanan seratus       : 2 x Rp. 728,000        = Rp.   1.450.000

Biaya bahan baku / tahun  : 364 ons x 160.000     = Rp.   28.240.000 +

Jumlah biaya / thn                                                             = Rp.  65.520.000

 

4 x Pesanan (91 ons)

Nilai rata-rata persediaan  : 91 0ns x 160.000       = Rp.   7.280.000

                                                      2

 

Biaya penyimpanan                       : 40% x 7.280.000       = Rp.   2.912.000

Biaya pesanan seratus                   : 4 x Rp. 728.000        = Rp.   2.912.000

Biaya bahan baku / tahun              : 364 ons x 160.000     = Rp.   58.240.000 +

Jumlah biaya / thn                                                                Rp.   64.964.000

7 x Pesanan (52 ons)

 

Nilai rata-rata persediaan              : 91 ons x 160.000       = Rp.   4.160.000

                                                                              2

 

Biaya penyimpanan                       : 40% x 4.160.000       = Rp.   1.664.000

Biaya pesanan seratus                   : 7 x  728.000              = Rp.   5.096.000

Biaya bahan baku /tahun               : 364 ons x 160.000     = Rp.   58.240.000 +

Jumlah biaya / thn                                                                Rp.   65.000.000

 

2x pesanan

4x pesanan

7x pesanan

Rp.65.520.000

Rp.64.064.000

Rp. 65.000.000

 

Kesimpulan

1)      Pesanan yang baik adalah 4 x pesanan dengan jumlah biaya / tahun Rp. 64.064.000

2)      Apabila Vendor (Supplier) memberikan diskon 10% terhadap pesanan sebesar 182 ons (2 x) maka biaya setahun adalah :                                                    

Nilai rata-rata persediaan  : 182 ons x 160 x 90%            = Rp.   13.104.000

                                                     2

                                                     

Biaya penyimpanan           : 40% x 13.104.000                 = Rp.   5.242.000

Biaya pesanan seratus       : 2 x Rp. 728.000                    = Rp.   1.456.000

Biaya bahan baku              : 364 ons x 160 x 90%            = Rp.   52.416.000 +  

Jumlah biaya / thn                                                                Rp.   59.114.000[5]

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.

disimpulkan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci.

Dalam pengendalian bahan baku, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuat anggaran pembelian bahan baku. Anggarann pembelian bahan baku berisi rencana kuantitas bahan baku yang harus bdibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang, ini harus dilakukan secara berhati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/11/anggaran-penjualan.html.

Asri Sw. Marwan,1989, Peramalan Penjualan, Yogjakarta, Universitas Ekonomii UGM.

Rudianto 2009, penganggaran, jakarta, erlangga.

Nursidiq  2000, budgeting, jakarta , erlangga.

Welch . G .A, 1993, penyusunan anggaran perusahaan, jakarta, bumi



[1]Nur sidiq, Budgeting, (Jakarta: Erlangga, 2000), hlm 49

[2]Asri Sw. Marwan, peramalan penjualan, (yogjakarta: universitas ekonomi UGM), hlm 38

 [3]http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/11/anggaran-penjualan.html

[4]Welch. G.A, penyusunan anggaran perusahaan, (Jakarta: bumi, 1993), hlm 15

[5]Rudianto, penganggaran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 87