Selasa, 04 Oktober 2022

Makalah Kalimat Efektif

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.Latar Belakang

     Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat mengkomunikasikan maksudnya kepada sesamanya. Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga menuntut manusia untuk tetap menggunakan bahasa baik komunikasi lisan maupun tertulis. Untuk dapat menggunakan bahasa dengan baik, manusia dituntut untuk mampu menggunakan bahasa yang tepat serta mudah dipahami. Bahasa dengan susunan kalimat yang baik akan mudah dipahami sehingga terjadi proses pemindahan informasi yang lancar antara pembicara dan pendengar. Informasi dari pembicara akan dapat dimaknai dengan baik oleh lawan bicara apabila pembicara memahami konsep semantik dalam berkomunikasi.

     Menurut Akhadiah (2003:116), kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas yang akan dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Dengan kata jika suatu kalimat telah dapat menyampaikan maksud penulis dan pembaca memahami maksud penulis maka kalimat tersebut dapat dikatakan telah efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin (1989:70), yang mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan atau pemikiran penulis secara tepat dan dengan sendirinya diterima oleh pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. menurut Akhadiah (2003:116-117) perlu diperhatikan ciri-ciri kalimat efektif yaitu kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan dalam kalimat, kehematan dalam mempergunakan kata, dan kevariasian dalam struktur kalimat.

        Berdasarkan uraian di atas maka artikel ini disusun untuk menjelaskan Makalah Bahasa Indonesia tentang Kalimat Efektif yang telah di pelajari dari beberapa sumber.

 

 

B.Perumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksut dengan Ide Pokok Pada Induk Kalimat?

2.      Apa yang dimaksut dengan  Kalimat Lengkap?

3.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Logis?

4.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Serasi?

5.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Padu?

6.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Hemat?

7.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Cermat?

8.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat yang tidak Ambigu kalimat yang tidak Rancu?

9.      Apa yang dimaksut dengan Kalimat Bervariasi?

10.  Apa yang dimaksut dengan Kalimat Bergaya?

 

C.Tujuan

1.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Ide Pokok Pada Induk Kalimat.

2.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Lengkap..

3.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Logis.

4.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Serasi.

5.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Padu.

6.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Hemat.

7.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Cermat.

8.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat yang tidak Ambigu kalimat yang tidak Rancu.

9.      Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Bervariasi.

10.  Untuk Mengetahui yang di maksut dengan Kalimat Bergaya.

 

D.Manfaat

       Untuk menambah ilmu pengetahuan  dan pengalaman wawasan tentang Bahasa Indonesia yang Membahas Materi Kalimat Efektif.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

       Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas yang akan dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Dengan kata jika suatu kalimat telah dapat menyampaikan maksud penulis dan pembaca memahami maksud penulis maka kalimat tersebut dapat dikatakan telah efektif. Menurut Akhadiah (2003:116)  

     Hal ini sejalan dengan pendapat mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan atau pemikiran penulis secara tepat dan dengan sendirinya diterima oleh pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Arifin (1989:70)

      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula (Finoza, 2009: 172).

     Kalimat efektif juga diartikan sebagai kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat (Widjono, 2007: 160).

 

B.     Ide Pokok pada Induk Kalimat.

Ide pokok adalah pokok pikiran atau permasalahan utama yang mendasari terbentuknya sebuah kalimat atau pokok pengembangan sebuah kalimat.

Ide pokok kalimat pada umumnya terletak pada bagian depan kalimat. Jika seorang penulis hendak menggabungkan 2 kalimat, maka penulis harus menentukan bahwa kalimat yang mengandung ide pokok harus menjadi induk kalimat.

Contoh Ide Pokok pada Induk Kalimat:

a.)    Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula.Cara yang dapat di lakukan dengan menampilkan tokoh kartun,boneka ,badut yang lucu tetapi mengandung unsur pendidikan.

Ide pokok: Bacaan yang baik untuk anak  (Karena ide pokok berada pada bagian depan kalimat ).

 

C.     Kalimat Lengkap.

Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur pengisi fungsi subjek atau predikatnya terpenuhi. Ada atau tidaknya objek dalam sebuah kalimat tergantung tuntutan verbanya. Sementara itu, ada verba yang selalu membutuhkan kehadiran objek, dan ada juga verba yang tidak membutuhkan kehadiran objek.

Contoh Kalimat Lengkap:

·         Kucing itu sedang tidur. (unsur-unsur kalimat yang ada di dalamnya: S dan P; di mana S kucing itu, dan P: sedang tidur)

·         Anak itu sedang bermain. (unsur-unsur kalimat yang ada pada contoh kalimat ini: S, dan P, di mana S: anak itu, dan P: sedang bermain)

D.    Kalimat logis.

Logika merupakan salah satu teknik untuk meneliti suatu penalaran. Penalaran merupakan suatu bentuk pemikiran. Peranan logika dalam penggunaan bahasa sangatlah penting. Logika berbahasa berhubungan erat dengan kebenaran kalimat. Kalimat logis adalah Suatu kalimat dikatakan benar jika kalimat itu benar-benar melambangkan suatu peristiwa tertentu. Sebuah kalimat tentu mengandung makna. Kalimat yang logis merupakan kalimat yang maknanya sesuai dengan kaidah-kaidah penalaran. Untuk menyusun kalimat logis, kita harus memperhatikan pemilihan kata (diksi), penggunaan kata bentukan, dan konjungsi. Sedangkan logika bahasa dapat dilihat pada kalimat, hubungan antarkalimat, dan hubungan antar bagian dalam wacana.

Contoh Kalimat Logis:

a.      Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada.

b.       semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.Untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai mengerjakan tugas tersebut.

c.       Mayat wanita yang ditemukan di sungai itu sebelumnya sering mondar- mandir di daerah tersebut.

Pada kalimat pertama terkadung makna bahwa yang berbahagia adalah kesempatan, kecuali verbanya diganti dengan membahagiakan. Kalimat kedua memiliki makna yang tidak mungkin waktu dipersingkat, kecuali acara yang dipersingkat atau waktu yang dihemat. Kalimat ketiga menggunakan konstruksi kalimat yang kurang benar sehingga memunculkan makna yang kurang logis dan menakutkan. 

E.     Kalimat Serasi.

Kalimat  serasi  merupakan  kata  yang  sesuai  dengan  gagasan  atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi pembicaraan (seperti: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.).

Contoh Kalimat Serasi:

(1)   Langkah-langkah dalam menulis kalimat dengan benar adalah mengetahui, memahami, dan penerapan definisi kalimat efektif.

Kalimat (1) di atas berkaitan dengan perincian. Ada tiga hal yang dirinci dan ketiganya tidak setara, yaitu mengetahuimemahami dan penerapan. Seharusnya, bentuk penerapan diganti menjadi menerapkan.

(2)   Anak itu berlarian setelah mendengar ledakan dari dalam gudang.

Predikat dalam kalimat (2) di atas, yaitu berlarian, menuntut hadirnya subjek yang bersifat jamak. Namun, ternyata kata yang mengisi fungsi subjek adalah anak yang merupakan nomina tunggal. Seharusnya, yang berlarian adalah anak-anak. Jika referen yang diacu memang hanya satu anak, predikat yang tepat adalah berlari.

F.     Kalimat Padu.

Kalimat  padu adalah kalimat yang penyusunan struktur nya tepat sehingga maknanya tidak  kabur. Kalimat  padu bisa terjadi karena tidak ada penyisipan kata antara verba aktif transitif dan objeknya, tidak ada pemisahan persona dari verba pada verba pasif persona, atau penggunaan konjungsi korelatif yang  tepat.

 

 

Contoh Kalimat Padu:

1.      Ibu yang dimana akan memberikan bunga yang berada di pasar, bunga yang dibeli ibu sangatlah indah, bunga yang dibeli oleh ibu itu memiliki warna merah.

 (Kalimat padu yang dimana adalah kalimat yang sama pada inti dengan kalimat yang berada pada sebelum dan juga sesudahnya. )

 

G.    Kalimat Hemat.

Kalimat hemat adalah kalimat yang tdak  menggunakan dua bentuk kalimat  yang maknanya sama.cukup menggunakan kalimat yang tepat  Kalimat efektif memenuhi asas kehematan atau tidak mengandung unsur mubazir. Ketidakhematan kalimat ini bias terjadi karena (1)Tidak  menggunakan kata-kata yang maknanya sama, (2)Tidak  menggunakan dua konjungsi yang semakna, atau (4) Tidak menggunakan subjek yang berlebihan.

Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.

Contoh kalimat tidak efektif:

a.      Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu.

b.      Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.

c.       Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah

d.      Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh-tokoh terkemuka.

Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya. Bandingkanlah dengan kalimat-kalimat di bawah ini!

 

a.      Para menteri serentak berdiri, setelah mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu.

b.      Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit untuk sampai ke daerah itu.

c.       Air raksa ini harus dicampur dengan kain.

d.      Banyak orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh terkemuka.

 

H.    Kalimat Cermat.

  Kalimat yang cermat adalah kalimat yang di susun secara tepat dalam pemilihan kata (diksi) dalam sebuah kalimat tu. Pemilihan kata atau diksi yang tepat hendaknya memperhatikan kriterian, antara lain:

1.    Konotasi baik

2.    Tidak ambigu

3.    Kata acuan

4.    Situasi kebahasaan.

 

 

Contoh kalimat tidak efektif:

 a.  Siswa SMA yang terkenal itu dapat mengalahkan para pesaingnya.

Kalimat di atas bermakna ambigu, karena akan menimbulkan pertanyaan “Siapakah yang terkenal itu, siswa atau SMA?”. Demikian pula kalimat kedua, semakin ambigu, sekalipun secara sepintas tampak sebagai kalimat yang logis, namun karena bermakna ganda, maka makna kalimatnya menjadi bias. Bandingkan dengan kalimat berikut:

b. Siswa terkenal dari SMA itu dapat mengalahkan para pesaingnya.

Jika yang dimasudkan adalah SMA yang terkenal disajikan sebagai berikut:

      c.   Siswa dari SMA terkenal itu dapat mengalahkan para pesaingny

 

I.       Kalimat Yang Tidak Ambigu Kalimat yang Tidak  Rancu.

      Kalimat yang  tidak ambigu ialah kalimat yang tidak menimbulkan tafsiran ganda meskipun kalimat tersebut sudah memenuhi ketentuan tata bahasa. Kalimat Rancu adalah   kalimat yang susunannya  teratur sehingga informasinya tidak  sulit dipahami.

Contoh Kalimat Tidak Ambigu Tidak Rancu:

1.      Untuk meminimalkan waktu Tunggu untuk  Konsumen ,Operator Call Canter dapat menyelesaikan Setidaknya 12 Panggilan Telepon Pada Jam 09.00 – 15.00

Untuk (mencapai tujuan )( Peran ) dapat (melakukan atau dapat memiliki sesuatu dengan ukuran yang Jelas).

 

 

J.      Kalimat Bervariasi.

Kalimat bervariasi adalah kalimat yang lebih mengutamakan penggunaan diksi (pilihan kata) dalam kalimat. Kalimat bervariasi adalah kalimat yang tidak hanya terdapat unsur lain seperti keterangan, kalimat yang anak kalimatnya bias di depan atau dibelakang kalimat utama. Kalimat yang efektif itu bervariasi. Kalimat itu dapat meriangkan pembaca, bukan saja karena memahaminya mudah, tetapi terutama karena sifatnya yang menyenangkan. Kalimat bervariasi dalam Bahasa Indonesia dibagi atas:

1.      Kalimat Bebas

Kalimat bebas dapat dipertukarkan tempatnya baik di depan, di tengah atau di belakang.

Contoh :

 Bapak pergi ke Bandung kemarin

a. Kemarin bapak pergi ke Bandung

b. Bapak kemarin pergi ke Bandung

c. Bapak pergi kemarin ke Bandung

Keterangan-keterangan yang terikat tentu saja tidak boleh dipertukarkan tempatnya.

2.      Variasi Aktif-Pasif

            Contoh :

 

(1)   Pohon pisang itu cepat tumbuh. Orang dengan mudah dapat menanamnya dan memelihara, lagi pula petani tidak perlu memupuknya. Dia hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal menunggu buahnya. Tanaman pisang memang tidak mau mati sebelum berbuah, sehingga di Sumatera Barat orang tua menasehati anaknya sebagai berikut, “ Hai anakku, kalian harus mencontoh hidupnya pohon pisang, berbuah dulu, barulah mati.”

Bandingkan kalimat-kalimat pada paragraf (1) di atas dengan kalimat-kalimat pada paragraf berikut ini :

(2)   Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon itu dapat ditanam dan dipeliharanya. Lagipula tidak perlu dipupuk. Petani hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal menunggu berubah : sehingga di Sumatera Barat orang tua menasehati anaknya sebagai berikut, “Hai anakku contohlah hidupnya pisang, berbuah dulu barulah mati “.

Catatan: kalimat-kalimat pada paragraf (1) semuanya kalimat aktif, sedangkan pada paragraf (2) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (1) tidak bervariasi aktif-pasif.

3.      Variasi Panjang Pendek

a.       Karang mengarang selalu berurusan dengan bahasa

b.      Kecakapan menggunakan bahaa merupakan bekal yang paling utama

c.       Di sekolah kita telah diberi modal pengetahuan bahasa, bahkan telah pula dilatih menggunakannya dalam mengarang

d.      Sekalian menjadi modal yang sangat berharga

e.       Modal itu tidak cukup hanya kita miliki sebagai pengetahuan, tetapi dikembangkan lebih lanjut dalam kehidupan bahasa yang sesungguhnya, yaitu dalam masyarakat

f.       Jadi, untuk karang mengarang bukan pengetahuan teori yang sangat diperlukan, melainkan penggunaannya dalam tulis menulis

Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa kalimat a, b, c berupa kalimat pendek, sedangkan kalimat d, e, f berupa kalimat panjang. Dapat dikatakan bahwa  paragraf di atas kalimat-kalimat bervariasi, yaitu kalimat panjang dan kalimat pendek.

4.      Variasi Berita- Perintah – Tanya

Contoh:

o   Tidak banyak bangsa di dunia terutama bangsa-bangsa yang baru merdeka yang beruntung seperti kita. Begitu merdeka, kita sudah memiliki bahasa nasional, kalau anda melayangkan perdagangan ke Negara-negara tetangga, misalnya singapura dan Filipina, dapat anda ketahui bahwa Negara tersebut sekarang belum memiliki bahasa nsional. Singapura dan Filpina masih menggunakan bahasa inggris. Tentu saja kita cukup hanya berhati merasa beruntung karena sudah memiliki bahasa nasional.

 

o   Tidak banyak bangsa di dunia ini terutama bangsa- bangsa yang baru merdeka yang beruntung seperti kita. Begitu merdeka, kita memliki bahasa nasional. Layangkanlah pandangan anda ke negara-negara tetangga kita, misalnya Singapura dan Filipina sampai sekarang Negara tersebut belum memiliki bahasa nasional. Singapura dan Filipina masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Cukuplah kita hanya berhenti merasa beruntung karena sudah memiliki bahasa nasional?.

Pada contoh paragraf 1 kalimat-kalimatnya berupa kalimat berita, sedangkan pada paragraf 2 berupa kalimat perintah,dan tanya.

Ketiga jenis kalimat tersebut membentuk sebuah paragraf yang bervariasi dengan tujuan mencapi keefektipan penuturan. Variasi kalimat seperti pada contoh paragraf 1 itu disebut kalimat berita – perintah – Tanya. Perlu di ingat bahwa ketiga jenis kalimat tersebut mungkin tidak sekaligus bervariasi dalam sebuah paragraf.

Jadi, dalam sebuah paragraf mungkin terdapat variasi kalimat barita – Tanya atau Tanya – berita, berita – perintah atau perintah – berita,sedangkan variasi kalimat Tanya – perintah atau perintah – Tanya jarang sekali di gunakan dalam karangan.

a)   Pemakaian kalimat berita

Kalimat berita dipakai untuk menuturkan, memberitahukan, atau mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada pihak lain. Tanggapan yang di harapkan berupa perhatian dari pembaca. Karangan ilmiah, pernyataan resmi, perundang-undangan, uraian, ulasan dan sebagainya yang mengungkapkan isi pikiran,biasanya banyak memakai kalimat berita.

b)   Pemakaian kalimat Tanya

Kalimat tanya umumnya dipakai untuk menanyakan sesuatu tanggapan yang diharapkan berupa jawaban terhadap pertanyaan itu.

Contoh :  Apakah tujuan itu ?

Bahasa apakah yang anda gunakan di rumah ?

        Pandai berbahasa jepangkah anda ?

c)    Pemakaian kalimat perintah

Kalimat perintah dipakai untuk memerintah seseorang supaya melakukan apa yang tersebut dalam perintah itu, seperti contoh di bawah ini :

“Sebagai langkah pertama baik kiranya dimulai dengan membaca cerita yang ringan. Pilihlah satu dari dua karangan para penulis kenamaan. Bacalah karangan yang bersifat uraian, ulasan, atau bahasan”.

Kalimat perintah pada contoh di atas adalah kalimat perintah biasa yang dapat dihaluskan dengan kata-kata hendaknya, hendaklah, cobalah, atau silahkan

K.    Kalimat bergaya

Macam-macam gaya bahasa yang pertama adalah gaya bahasa perbandingan. Gaya bahasa atau majas perbandingan digunakan dengan membandingkan atau menyandingkan suatu objek dengan objek yang lainnya, yakni melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Berikut pembagian macam-macam gaya bahasa perbandingan:

1.      Personifikasi

Majas Personifikasi menggantikan fungsi benda mati menjadi dapat bersikap layaknya manusia.

Contoh Majas: Angin malam telah melarang aku ke luar.

2.      Metafora

Majas Metafora yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan.

Contoh: Usahanya bangkrut karena memiliki hutang dengan lintah darat.

3.      Asosiasi

Majas Asosiasi adalah membandingkan dua objek yang berbeda namun dianggap sama, dengan pemberian kata sambung bak, bagaikan, seperti.

Contoh: Wajahnya bak mentari pagi yang cerah.

 

 

4.      Eufemisme

Eufemisme adalah gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.

Contoh: Karena terjerat kasus korupsi, ia harus dihadapkan di meja hijau

5.      Metonimia

Metonimia adalah menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada benda umum.

Contoh: Ayo kita pergi naik Honda.

Honda di sini maksudnya sepeda motor. Honda adalah sebuah merek sepeda motor.

6.      Simile

Simile juga menggunakan kata penghubung bak, bagaikan, ataupun seperti. Namun, simile menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.

Contoh: Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

7.      Alegori

Alegori adalah menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Di dalam perlombaan memenangkan hati, jurinya adalah perasaan.

8.      Sinekdok

Sinekdok dibagi menjadi dua, yaitu pars pro toto dan totem pro parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yaitu gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.

Contoh:

Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.

 

 

9.      Simbolik

Majas simbolik adalah gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

 

A.    Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Di dalam penyusunan kalimat efektif sangat perlu diperhatikan struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang disusun menjadi kalimat yang utuh dan efektif. Unsur-unsur dalam kalimat efektif, ialah: Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket).

 Kalimat efektif memiliki syarat-syarat yang meliputi ketatabahasaan, kesatuan atau kesepadanan, kehematan, keparalelan atau kesejajaran, kecermatan atau ketepatan, kepaduan atau koherensi, dan kelogisan.

Penggunaan kalimat efektif memiliki tujuan dan manfaat yaitu agar gagasan, informasi, maupun perasaan dari penulis atau pembicara tidak bertele – tele ataupun menggunakan bahasa yang berlebihan, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan tersampaikan dengan baik maknanya.

 

B.     Saran

Saran yang bisa kami sampaikan yaitu kalimat efektif harus memenuhi syarat yang ada, agar kalimat tersebut secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya, menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.

 

 

 

 


 

Soal

1.      Jelaskan apa yang dimaksud kalimat efektif !

2.      Apa yang dimaksud ide pokok pada induk kalimat ?

3.      Dalam menyusun kalimat logis, apa saja yang harus diperhatikan? Sebutkan

4.      Jelaskan apa yang dimksud kalimat hemat?

5.      Sebutkan ciri kalimat hemat

6.      Jelaskan pengertian dari kalimat yang tidak ambigu kalimat tidak rancu

7.      Ada berapa kalimat bervariasi? Sebutkan

8.       Jelaskan yang dimaksud dengan kalimat logis

9.      Kalimat yang seperti apa yang termasuk dalam kalimat serasi

10.   Sebutkan 2  dari macam-macam kalimat bergaya ?

 

 

 

 

 

 


Daftar Pustaka

 

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=kalimat+lengkap+bahasa+indonesia&qst=ib#d=gs_qabs&t=1661916889186&u=%23p%3D_y7qusXDgIgJ

 

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kalimat+padudalam+bahasa+indonesia&btnG=#d=gs_qabs&t=1661917935955&u=%23p%3Dbl_6rXnEfm0J

 

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kalimat+lengkap+dalam+bahasa+indonesia&oq=kalimat+lengkap+dalam+bahasa+indonesa#d=gs_qabs&t=1661899964155&u=%23p%3DTe7Z8tofrHsJ

 

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BB/article/view/3067/2361

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kaliamat+hemat+dalam+bahasa+indonesia&btnG=#d=gs_qabs&t=1661918096533&u=%23p%3DMq6AmqyCwd8J

 

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kalimat+cermat+dalam+bahasa+indonesia&btnG=#d=gs_qabs&t=1661918698694&u=%23p%3DgirjWI8ohXsJ

MAKALAH MEMAHAMI TIPOGRAFI

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.    Latar Belakang

   Perubahan dan perkembangan bahasa baik secara nasional (bahasa-bahasa etnik) mapupun internasional (bahasa-bahasa ras) sulit dihindari. Hal tersebut terjadi sebagai akibat akulturasi budaya yang didahului dengan proses perpindahan penutur suatu bahasa ke lingkungan penutur bahasa yang lain, sehingga terjadilah perubahan dialek-dialek baru, penciptaan kata-kata baru, bahkan sering terjadi perubahan susunan sintaksisnya. Namun demikian bahasa bisa berubah dan berkembang dengan sendirinya secara perlahan, karena menyesuaikan perkembangan dan perubahan pola dan sistem kehidupan masyarakat penuturnya, seperti tingkat pendidikan, sosial, budaya dan bahkan penguasaan iptek. 

 Menurut Poedjosoedarmo (2009) proses perubahan bahasa itu bermacam-macam, paling tidak ada dua macam yang bisa diidentifikasi yakni, (1) perubahan internal yang terjadi pada sistem grammatikanya. Perubahan ini biasanya terjadi secara perlahan; (2) perubahan eksternal yaitu perubahan yang disebabkan oleh datangnya pengaruh dari bahasa lain. Perubahan ini bisa dengan proses yang relatif cepat, dan perubahan ini biasanya dimulai dari kekayaan leksikonnya. Semakin intensif kontak bahasa yang terjadi, semakin ekstensiflah perubahan yang terjadi. Perubahan secara eksternal tidak hanya terbatas pada kekayaan leksikonnya, tetapi bisa menjalar ke unsur bahasa yang lainnya.

 Menyangkut perubahan bahasa secara internal yang terjadi pada grammatika dan bentukan kosa kata, penulis dalam artikel ini akan memaparkan perkembangan dan perubahan bahasa secara historis dua bahasa yang berasal dari rumpun bahasa yang sama, bahkan dari kelompok (cabang) yang sama, yakni  bahasa Jerman dan bahasa Inggris. Akibat perkembangan dan perubahan bahasa, kedua bahasa tersebut telah mengalami perubahan baik ditinjau dari segi struktur maupun bentukan kosa katanya. Sedangkan berkenaan dengan perubahan bahasa secara ekternal, penulis akan mengaitkan keberadaan suatu bahasa dalam lingkungan bahasa yang lain dalam masyarakat multilingual yang tentunya tidak terlepas dari keterkaitan bahasa dengan aspek-aspek sosial dan budaya (sociolinguistic).

 

2.    Rumusan Masalah

Dari latar belakang, rumusan  masalah ini dapat dirumuskan bahwa memahami Tipografi adalah sebagai berikut :

1 . Evolusi Bahasa tulis

2. Pengertian Tipografi

3. Macam macam Huruf Dispay

 

3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui penjelasan Tentang Tipografi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

     PEMBAHASAN

1. Arti Evolusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.

EVOLUSI BAHASA TULIS

Bahasa tulis menjadi salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Kebudayaan Mesopotamia meninggalkan berbagai artefak yang menunjukkan kemampuan manusia dalam berbahasa fulis Sekitas tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Tulisan Mesir kuno disebut Hieroglyph.Pictograph berkembang dari pictograph menjadi ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.Perkembangan selanjutnya dari tulisar adalah phonograph, bahasa tulis yang dapat dibunyikan dan memiliki arti. Bangsa Phoenician mengenalkan sistem alfabet pertama sekitar tahun 1300 SM yang terdiri dari 23 simbol

Tugu Hammurabi

Sistem bahasa tulis ini kemudian diadaptasi oleh bangsa Yunani dan disempurnakan oleh bangsa Romawi menjadi bentuk huruf yang digunakan sampai sekarang.

 

2. Pengertian Tipografi

       tipografi merupakan ilmu cetak atau seni percetakan. Ia juga dapat diartikan sebagai sebuah teknik dalam mengatur huruf dan teks agar menarik serta mudah dimengerti oleh pembaca, baik cetak maupun digital.

Fungsi Tipografi

Tipografi memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Penyampaian informasi tersebut harus membuat pembaca merasa nyaman saat melihat tulisan atau teks tersebut. Selain itu, terdapat fungsi lain dari tipografi. Berikut ini adalah fungsinya:

1. Mudah untuk dibaca

Fungsi pertama adalah untuk memudahkan pembaca dalam membaca informasi. Di sini pemilihan jenis font (jenis tulisan) dan ukurannya sangat berpengaruh. Semakin jelas font yang digunakan, maka akan sangat memudahkan pembaca mencerna informasi yang disediakan.

2.  Menarik perhatian

Dengan menggunakan tipografi, designer dapat menarik perhatian melalui font yang digunakan dalam suatu desain. Secara tidak langsung perilaku tersebut akan menciptakan brand awareness untuk pengguna yang melihat desain tersebut.

Prinsip-prinsip Tipografi

Tanpa adanya prinsip-prinsip yang mengaturnya, tipografi tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dari tipografi.

1. Readability

Pertama adalah readability. Readability merupakan tingkatan ukuran seberapa mudah teks dapat dibaca. Readability ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kombinasi dan jarak setiap huruf.

 

2. Legibility

Legibility adalah kemudahan dalam mengenali dan membedakan setiap huruf atau karakter. Prinsip ini wajib dimiliki oleh setiap huruf untuk menghindari dan memperkecil peluang dalam kesalahan mengenali huruf. Jika sebuah tipografi tidak memenuhi prinsip legibility, pembaca akan sangat sulit dalam mengenali dan membaca karya tersebut.

 

3. Visibility

Prinsip terakhir adalah visibility. Sesuai dengan namanya, prinsip ini berhubungan dengan jarak penglihatan antara pembaca dengan objek. Semakin jauh jaraknya, maka visibility-nya akan semakin berkurang. Namun, jika kedua prinsip sebelumnya sudah terpenuhi dengan baik, maka visibility ini tidak akan menjadi masalah.

-          Penggunaan Tipografi dalam Sebuah Website

Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, tipografi ini dapat digunakan pada sebuah website. Ada beberapa cara dalam menerapkannya ke dalam website. Kamu dapat membuatnya tanpa atau menggunakan Bootstrap.

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan jika ingin menggunakan tipografi untuk website kamu. Berikut ini hal-hal yang harus kamu perhatikan saat kamu berencana menggunakan tipografi:

         Menentukan apa yang ingin ditonjolkan

Pertama, kamu harus menentukan hal apa yang ingin ditunjukkan kepada pengguna website saat mereka berkunjung ke websitemu. Tipografi ini dapat digunakan untuk menunjukan ciri khas yang website kamu miliki.

         Mempertimbangkan performa website

Jika kamu menggunakan tipografi dalam website, kamu harus memperhatikan performa website. Hal ini terlihat sepele, tetapi jarang dilakukan. Jangan sampai tipografi yang kamu gunakan membebankan kinerja websitemu. Kamu dapat mencari model font untuk tipografi melalui Google Fonts.

           Menyesuaikan penggunaan font

Hal terakhir adalah kamu dapat menyesuaikan font formatting untuk website. Kamu dapat memilih jenis, warna, dan ketebalan dari suatu font. Komposisi font yang baik dalam sebuah website adalah dua font yang berbeda. Font tersebut digunakan untuk kebutuhan yang berbeda, yaitu untuk judul atau penggunaan heading dan untuk konten.Kamu juga dapat melakukan uji coba untuk mengetahui font mana yang sesuai dengan pengguna websitem.

 

 

3. Macam-macam huruf display

Ada 15 jenis display font, Display font ini sangat cocok diaplikasikan untuk desain poster. desain brosur dan lainnya.

Kalian mungkin sering menemukan beberapa logo dengan jenis display font yang unik dan bergaya. Hal tersebut pastinya disesuaikan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan kebutuhan.

1. Balistik

Font modern ini sangat cocok digunakan dalam proyek desain kalian. Garis yang bersih membuatnya sangat mudah dibaca. Lengkap dengan swash dab ligatur, kalian dapat membuat brand yang apik dengan jenis font display Balistic ini.

 

2. Carters Layered

Carter adalah jenis huruf berwarna yang bisa kalian lapiskan sesuai keinginan. Jenis font ini memiliki kombinasi tak berujung yang terinspirasi dari signage retro. Salah satu kombinasinya membuat karakter terlihat seakan-akan muncul dari layar. Kalian bisa menggunakan jenis font display ini dalam desain kalian untuk kesempurnaan desain retro kalian.

 

3. Circus Freak Font

Jenis display font ini terinspirasi dari kayu Amerika kuno. Font ini berwarna, sehingga kalian dapat mengkombinasikan dua gaya atau lebih dari jenis font yang sama dengan warna yang berbeda. Terdapat empat gaya yang bisa dilapisi untuk efek letterpress vintage.

 

4. Flohart SVG Brush

Flohart akan memberikan kesan kerajinan tangan pada desain kalian. Jenis huruf informal ini memiliki kesan sikat kering' yang membuatnya terlihat nyata.

 

 

5. Hard Stones Family

Hard Stones merupakan jenis font retro yang memiliki tekstur kasar dan penuh dengan gaya.

 

6. Mars attack

Jenis display font ini meniru gaya penanda. Tepi yang tidak rata membuat karakter terlihat lebih nyata seperti digambar dengan tangan.

 

7. Morning Glory

Morning glory merupakan jenis display font yang terinspirasi oleh era Victoria. lenis display font ini memiliki hiasan yang sempurna untuk tata letak bertema vintage.

 

8. Oatmeal Jack

Oatmeal Jack memiliki karakter dinamis yang dikembangkan dengan coretan tangan menggunakan kuas dan spidol. Sebagai tampilan otentik, skala setiap karakter dibuat terpisah sehingga terlihat asli buatan tangan.

 

9. Organic Family

Organic family merupakan font retro yang mencakup empat gaya. Slab serif memiliki tepi tajam yang membuat desain kalian terlihat lebih semangat.

 

10. Parlour sana

Jenis display font ini merupakan font serbaguna dengan nuansa vintage. Font ini memiliki tekstur yang sudah diterapkan pada karakter huruf kecil, sedangkan pada huruf besar font ini tidak memiliki degradasi.

 

11.  Ropstone Typeface

Ropstone adalah font tampilan yang dikembangkan dengan tangan dan terinspirasi oleh poster vintage klasik. Jenis font ini mempunyai ornamen vintage dan batas yang dapat menbantu kalian menuntaskan desain sesuai dengan keinginan kalian.

 

12.  Stooges Races

Font ini merupakan font retro yang terinspirasi dari font poster sepeda motor pada abad pertengahan. Karakter font yang dimiliki adalah tampilan berminyak dan percikan ekstra yang dibuat dengan tangan, sehingga cocok untuk desain tertentu.

 

13. The Brewski

Jenis font bertekstur indah ini terdiri dari beberapa pilihan gaya, sehingga memungkinkan kalian dapat mencampur dan mencocokkan pasangannya yang sesuai dengan desain kalian. Jika kalian menginginkan logo yang bertema vintage. The Brewski merupakan jenis font display terbaik untuk menonjolkan keramaian.

 

14. The Painter

Jenis font ini mencakup dua gaya yaitu versi bersih dan versi berkarat. The painter terinspirasi oleh tanda tradisional dan tulisan kuas. Kalian dapat melayer keduanya untuk menambahkan bayangan dan kedalaman pada desain tipografi kalian.

 

15. White Rocket Handwritten Font

Jenis display font ini dirancang dengan indah dan sangat mudah dibaca. Jenis font ini mencakup huruf besar, huruf kecil, angka. dan tanda baca.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1   KESIMPULAN

Tipografi sendiri merupakan teknik dalam mengatur huruf dan teks agar menarik serta mudah dimengerti oleh pembaca baik cetak maupun digital. 

Tipografi memiliki fungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secara jelas dan juga dapat juga digunakan untuk menarik perhatian pengguna. Ia juga memiliki beberapa prinsip seperti Readability, Legibility, dan Visibility. Tipografi juga dapat diimplementasikan pada website untuk menarik minat dan rasa penasaran pengunjung website.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

https://repository.unikom.ac.id/32362/1/EVOLUSI%20TULISAN.ppt

https://www.ballaide.com/2020/03/jenis-jenis-display-font-untuk-desain-tipografi.html?m=1