BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Perubahan dan perkembangan bahasa baik
secara nasional (bahasa-bahasa etnik) mapupun internasional (bahasa-bahasa ras)
sulit dihindari. Hal tersebut terjadi sebagai akibat akulturasi budaya yang
didahului dengan proses perpindahan penutur suatu bahasa ke lingkungan penutur
bahasa yang lain, sehingga terjadilah perubahan dialek-dialek baru, penciptaan
kata-kata baru, bahkan sering terjadi perubahan susunan sintaksisnya. Namun
demikian bahasa bisa berubah dan berkembang dengan sendirinya secara perlahan,
karena menyesuaikan perkembangan dan perubahan pola dan sistem kehidupan
masyarakat penuturnya, seperti tingkat pendidikan, sosial, budaya dan bahkan
penguasaan iptek.
Menurut Poedjosoedarmo (2009) proses perubahan
bahasa itu bermacam-macam, paling tidak ada dua macam yang bisa diidentifikasi
yakni, (1) perubahan internal yang terjadi pada sistem grammatikanya. Perubahan
ini biasanya terjadi secara perlahan; (2) perubahan eksternal yaitu perubahan
yang disebabkan oleh datangnya pengaruh dari bahasa lain. Perubahan ini bisa
dengan proses yang relatif cepat, dan perubahan ini biasanya dimulai dari
kekayaan leksikonnya. Semakin intensif kontak bahasa yang terjadi, semakin
ekstensiflah perubahan yang terjadi. Perubahan secara eksternal tidak hanya
terbatas pada kekayaan leksikonnya, tetapi bisa menjalar ke unsur bahasa yang
lainnya.
Menyangkut perubahan bahasa secara internal
yang terjadi pada grammatika dan bentukan kosa kata, penulis dalam artikel ini
akan memaparkan perkembangan dan perubahan bahasa secara historis dua bahasa
yang berasal dari rumpun bahasa yang sama, bahkan dari kelompok (cabang) yang
sama, yakni bahasa Jerman dan bahasa
Inggris. Akibat perkembangan dan perubahan bahasa, kedua bahasa tersebut telah
mengalami perubahan baik ditinjau dari segi struktur maupun bentukan kosa
katanya. Sedangkan berkenaan dengan perubahan bahasa secara ekternal, penulis
akan mengaitkan keberadaan suatu bahasa dalam lingkungan bahasa yang lain dalam
masyarakat multilingual yang tentunya tidak terlepas dari keterkaitan bahasa
dengan aspek-aspek sosial dan budaya (sociolinguistic).
2. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang, rumusan masalah ini dapat dirumuskan bahwa memahami Tipografi adalah sebagai berikut :
1 . Evolusi
Bahasa tulis
2.
Pengertian Tipografi
3. Macam
macam Huruf Dispay
3. Tujuan
Tujuan dari
makalah ini untuk mengetahui penjelasan Tentang Tipografi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Arti Evolusi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan perkembangan)
secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Secara
harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.
EVOLUSI
BAHASA TULIS
Bahasa
tulis menjadi salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan
prasejarah. Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang
terus. Kebudayaan Mesopotamia meninggalkan berbagai artefak yang menunjukkan
kemampuan manusia dalam berbahasa fulis Sekitas tahun 3100 SM, bangsa Mesir
menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek.
Tulisan Mesir kuno disebut Hieroglyph.Pictograph berkembang dari pictograph
menjadi ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang
lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.Perkembangan selanjutnya dari
tulisar adalah phonograph, bahasa tulis yang dapat dibunyikan dan memiliki
arti. Bangsa Phoenician mengenalkan sistem alfabet pertama sekitar tahun 1300
SM yang terdiri dari 23 simbol
Tugu Hammurabi
Sistem
bahasa tulis ini kemudian diadaptasi oleh bangsa Yunani dan disempurnakan oleh
bangsa Romawi menjadi bentuk huruf yang digunakan sampai sekarang.
2.
Pengertian Tipografi
tipografi merupakan ilmu cetak atau
seni percetakan. Ia juga dapat diartikan sebagai sebuah teknik dalam mengatur
huruf dan teks agar menarik serta mudah dimengerti oleh pembaca, baik cetak
maupun digital.
Fungsi Tipografi
Tipografi memiliki fungsi utama
sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Penyampaian informasi tersebut
harus membuat pembaca merasa nyaman saat melihat tulisan atau teks tersebut.
Selain itu, terdapat fungsi lain dari tipografi. Berikut ini adalah fungsinya:
1. Mudah untuk dibaca
Fungsi pertama adalah untuk
memudahkan pembaca dalam membaca informasi. Di sini pemilihan jenis font (jenis
tulisan) dan ukurannya sangat berpengaruh. Semakin jelas font yang digunakan,
maka akan sangat memudahkan pembaca mencerna informasi yang disediakan.
2. Menarik perhatian
Dengan menggunakan tipografi,
designer dapat menarik perhatian melalui font yang digunakan dalam suatu
desain. Secara tidak langsung perilaku tersebut akan menciptakan brand
awareness untuk pengguna yang melihat desain tersebut.
Prinsip-prinsip
Tipografi
Tanpa adanya
prinsip-prinsip yang mengaturnya, tipografi tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dari tipografi.
1. Readability
Pertama adalah
readability. Readability merupakan tingkatan ukuran seberapa mudah teks dapat
dibaca. Readability ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kombinasi dan
jarak setiap huruf.
2. Legibility
Legibility adalah
kemudahan dalam mengenali dan membedakan setiap huruf atau karakter. Prinsip
ini wajib dimiliki oleh setiap huruf untuk menghindari dan memperkecil peluang
dalam kesalahan mengenali huruf. Jika sebuah tipografi tidak memenuhi prinsip
legibility, pembaca akan sangat sulit dalam mengenali dan membaca karya
tersebut.
3. Visibility
Prinsip terakhir adalah
visibility. Sesuai dengan namanya, prinsip ini berhubungan dengan jarak
penglihatan antara pembaca dengan objek. Semakin jauh jaraknya, maka
visibility-nya akan semakin berkurang. Namun, jika kedua prinsip sebelumnya
sudah terpenuhi dengan baik, maka visibility ini tidak akan menjadi masalah.
-
Penggunaan Tipografi
dalam Sebuah Website
Seperti yang sudah disinggung
di awal artikel, tipografi ini dapat digunakan pada sebuah website. Ada
beberapa cara dalam menerapkannya ke dalam website. Kamu dapat membuatnya tanpa
atau menggunakan Bootstrap.
Ada beberapa hal yang
harus kamu perhatikan jika ingin menggunakan tipografi untuk website kamu.
Berikut ini hal-hal yang harus kamu perhatikan saat kamu berencana menggunakan
tipografi:
•
Menentukan apa yang
ingin ditonjolkan
Pertama, kamu harus
menentukan hal apa yang ingin ditunjukkan kepada pengguna website saat mereka
berkunjung ke websitemu. Tipografi ini dapat digunakan untuk menunjukan ciri
khas yang website kamu miliki.
•
Mempertimbangkan
performa website
Jika kamu menggunakan
tipografi dalam website, kamu harus memperhatikan performa website. Hal ini
terlihat sepele, tetapi jarang dilakukan. Jangan sampai tipografi yang kamu
gunakan membebankan kinerja websitemu. Kamu dapat mencari model font untuk
tipografi melalui Google Fonts.
•
Menyesuaikan penggunaan
font
Hal terakhir adalah
kamu dapat menyesuaikan font formatting untuk website. Kamu dapat memilih
jenis, warna, dan ketebalan dari suatu font. Komposisi font yang baik dalam
sebuah website adalah dua font yang berbeda. Font tersebut digunakan untuk
kebutuhan yang berbeda, yaitu untuk judul atau penggunaan heading dan untuk
konten.Kamu juga dapat melakukan uji coba untuk mengetahui font mana yang
sesuai dengan pengguna websitem.
3. Macam-macam
huruf display
Ada 15 jenis display
font, Display font ini sangat cocok diaplikasikan untuk desain poster. desain
brosur dan lainnya.
Kalian mungkin sering
menemukan beberapa logo dengan jenis display font yang unik dan bergaya. Hal
tersebut pastinya disesuaikan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan tertentu
sesuai dengan kebutuhan.
1. Balistik
Font modern ini sangat
cocok digunakan dalam proyek desain kalian. Garis yang bersih membuatnya sangat
mudah dibaca. Lengkap dengan swash dab ligatur, kalian dapat membuat brand yang
apik dengan jenis font display Balistic ini.
2. Carters Layered
Carter adalah jenis
huruf berwarna yang bisa kalian lapiskan sesuai keinginan. Jenis font ini
memiliki kombinasi tak berujung yang terinspirasi dari signage retro. Salah
satu kombinasinya membuat karakter terlihat seakan-akan muncul dari layar.
Kalian bisa menggunakan jenis font display ini dalam desain kalian untuk
kesempurnaan desain retro kalian.
3. Circus Freak Font
Jenis display font ini
terinspirasi dari kayu Amerika kuno. Font ini berwarna, sehingga kalian dapat
mengkombinasikan dua gaya atau lebih dari jenis font yang sama dengan warna
yang berbeda. Terdapat empat gaya yang bisa dilapisi untuk efek letterpress
vintage.
4. Flohart SVG Brush
Flohart akan memberikan
kesan kerajinan tangan pada desain kalian. Jenis huruf informal ini memiliki
kesan sikat kering' yang membuatnya terlihat nyata.
5. Hard Stones Family
Hard Stones merupakan
jenis font retro yang memiliki tekstur kasar dan penuh dengan gaya.
6. Mars attack
Jenis display font ini
meniru gaya penanda. Tepi yang tidak rata membuat karakter terlihat lebih nyata
seperti digambar dengan tangan.
7. Morning Glory
Morning glory merupakan
jenis display font yang terinspirasi oleh era Victoria. lenis display font ini
memiliki hiasan yang sempurna untuk tata letak bertema vintage.
8. Oatmeal Jack
Oatmeal Jack memiliki
karakter dinamis yang dikembangkan dengan coretan tangan menggunakan kuas dan
spidol. Sebagai tampilan otentik, skala setiap karakter dibuat terpisah
sehingga terlihat asli buatan tangan.
9. Organic Family
Organic family
merupakan font retro yang mencakup empat gaya. Slab serif memiliki tepi tajam
yang membuat desain kalian terlihat lebih semangat.
10. Parlour sana
Jenis display font ini
merupakan font serbaguna dengan nuansa vintage. Font ini memiliki tekstur yang
sudah diterapkan pada karakter huruf kecil, sedangkan pada huruf besar font ini
tidak memiliki degradasi.
11. Ropstone Typeface
Ropstone adalah font
tampilan yang dikembangkan dengan tangan dan terinspirasi oleh poster vintage
klasik. Jenis font ini mempunyai ornamen vintage dan batas yang dapat menbantu
kalian menuntaskan desain sesuai dengan keinginan kalian.
12. Stooges Races
Font ini merupakan font
retro yang terinspirasi dari font poster sepeda motor pada abad pertengahan.
Karakter font yang dimiliki adalah tampilan berminyak dan percikan ekstra yang
dibuat dengan tangan, sehingga cocok untuk desain tertentu.
13. The Brewski
Jenis font bertekstur
indah ini terdiri dari beberapa pilihan gaya, sehingga memungkinkan kalian
dapat mencampur dan mencocokkan pasangannya yang sesuai dengan desain kalian.
Jika kalian menginginkan logo yang bertema vintage. The Brewski merupakan jenis
font display terbaik untuk menonjolkan keramaian.
14. The Painter
Jenis font ini mencakup
dua gaya yaitu versi bersih dan versi berkarat. The painter terinspirasi oleh
tanda tradisional dan tulisan kuas. Kalian dapat melayer keduanya untuk
menambahkan bayangan dan kedalaman pada desain tipografi kalian.
15. White Rocket
Handwritten Font
Jenis display font ini
dirancang dengan indah dan sangat mudah dibaca. Jenis font ini mencakup huruf
besar, huruf kecil, angka. dan tanda baca.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tipografi
sendiri merupakan teknik dalam mengatur huruf dan teks agar menarik serta mudah
dimengerti oleh pembaca baik cetak maupun digital.
Tipografi
memiliki fungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secara jelas dan
juga dapat juga digunakan untuk menarik perhatian pengguna. Ia juga memiliki
beberapa prinsip seperti Readability, Legibility, dan Visibility. Tipografi
juga dapat diimplementasikan pada website untuk menarik minat dan rasa
penasaran pengunjung website.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/32362/1/EVOLUSI%20TULISAN.ppt
https://www.ballaide.com/2020/03/jenis-jenis-display-font-untuk-desain-tipografi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar