BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kebugaran
jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan
tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan
tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen
yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health
Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan
(Skill Related Physical Fitness).. Kebugaran Jasmani yang di miliki setiap
orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan profesi dan tugas
masing-masing orang.
Komponen
Jasmani dibagi atas dua yaitu, Komponen Jasmani yang berkaitan dengan Kesehatan
dan Komponen Jasmani yang berkaitan dengan Keterampilan. Semua bentuk kegiatan
manusia memerlukan dukungan kemampuan fisik, oleh karena itu kemampuan fisik
merupakan faktor dasar (fundamental factor) untuk setiap aktivitas manusia.
Untuk menjalankan tugas sehari-hari, seseorang minimal memiliki kemampuan fisik
yang selalu mampu mendukung tuntutan aktivitas itu dan lebih baik lagi bila
memiliki kemampuan cadangannya. yang bertingkat-tingkat itu adalah kemampuan
jasmani / kondisi fisik (sehat dinamis) dan beratnya tugas yang harus
dilaksanakan.
2.2.
Rumusan Masalah
1. Apa
unsur – unsure kebugaran jasmani ?
2. Bagaimana
bentuk kebugaran jasmani ?
BAB
II
ISI
2.1. DEFINISI KEBUGARAN
JASMANI
Kebugaran
jasmani adalah kemampuan tubuh manusia untuk melakukan aktivitas tanpa harus
mengalami kelelahan yang berlebihan.
Pernyataan
senada juga diungkapkan oleh Sudarno yang menyatakan bahwa kebugaran jasmani
merupakan suatu kondisi ketika tubuh mampu menjalankan aktivitas sehari-hari
dengan baik dan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan tubuh masih
memiliki cadangan energi untuk melaksanakan tugas lainnya.
Prof.
Sutarman juga turut mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian kebugaran
jasmani. Beliau mengungkapkan kebugaran jasmani merupakan aspek fisik dan
kebugaran menyeluruh yang memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif serta dapat menyesuaikan diri terhadap segala
bentuk tantangan terhadap kondisi fisik.
Istilah lain dari kebugaran jasmani
adalah physical fitness.
Kesegaran
jasmani akan membantu orang-orang untuk beraktifitas dengan lebih efisien dan
efektif tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Makalah
kebugaran jasmani ini akan memberikan pembahasan materi dari segi arti,
definisi, pengertian, unsur-unsur, komponen, manfaat, dan tujuan.
2.2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN
JASMANI
Kebugaran jasmani yang baik dicapai
dengan latihan yang benar. Namun demikian kebugaran jasmani mempunyai
faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga tercapai kebugaran yang baik. Menurut
Perry Howard (1997: 37-38) faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani
adalah: umur, jenis kelamin, somatotipe, atau bentuk badan, keadaan kesehatan,
gizi, berat badan, tidur atau istirahat, dan kegiatan jasmaniah. Penjelasan
secara singkat sebagai berikut:
a) Umur
Setiap tingkatan umur mempunyai
keuntungan yang sendiri. Kebugaran jasmani dapat ditingkatkan pada hampir semua
usia.
Masing-masing jenis kelamin memiliki
keuntungan yang berbeda. Secara hukum dasar wanita memiliki potensi tingkat
kebugaran jasmani yang lebih tinggi dari pria. Dalam keadaan normal mereka
mampu menahan perubahan suhu yang jauh lebih besar. Kaum laki-laki cenderung
memiliki potensi dalam kebugaran jasmani, dalam arti bahwa potensi mereka untuk
tenaga dan kecepatan lebih tinggi.
c) Somatotipe atau bentuk tubuh
Kebugaran jasmani yang baik dapat
dicapai dengan bentuk badan apapun sesuai dengan potensinya.
d) Keadaan kesehatan
Kebugaran jasmani tidak dapat
dipertahankan jika kesehatan badan tidak baik atau sakit.
e). Gizi
Makanan sangat perlu, jika hendak
mencapai dan mempertahankan kebugaran jasmani dan kesehatan badan. Makanan yang
seimbang (12% protein, 50% karbohidrat, 38 % lemak) akan mengisi kebutuhan gizi
tubuh.
f).Berat badan
Berat badan ideal dan berlebihan
atau kurang akan dapat melakukan perkerjaan dengan mudah dan efesien.
g).Tidur dan istirahat
Tubuh membutuhkan istirahat untuk
membangun kembali otot-otot setelah latihan sebanyak kebutuhan latihan di dalam
merangsang pertumbuhan otot. Istirahat yang cukup perlu bagi badan dan pikiran
dengan makanan dan udara.
h). Kegiatan jasmaniah atau fisik.
Kegiatan jasmaniah atau fisik yang
dilakukan sesuai dengan prinsip latihan, takaran latihan, dan metode latihan
yang benar akan membuat hasil yang baik. Kegiatan jasmani mencegah timbulnya
gejala atrofi karena badan yang tidak diberi kegiatan. Atrofi didefinisikan
sebagai hilang atau mengecilnya bentuk otot karena musnahnya serabut otot. Pada
dasarnya dapat terjadi baik secara fisiologi maupun patologi. Secara fisiologi,
atrofi otot terjadi pada otot-otot yang terdapat pada anggota gerak yang lama
tidak digunakan seperti pada keadaan anggota gerak yang dibungkus dengan gips.
Atrofi ini sering disebut disuse atrofi. Sebaliknya, secara patologi atrofi
otot dibagi menjadi 3, yaitu: atrofi neurogenik, atrofi miogenik, dan atrofi
artogenik. Atrofi neurogenik timbul akibat adanya lesi pada komponen motorneuron
atau akson (Sidharta, 2008).
2.3.
UNSUR-UNSUR KEBUGARAN JASMANI MANUSIA
Kebugaran
jasmani pada manusia memiliki unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai
indikator tingkat kebugaran jasmani seseorang. Dengan mengetahui unsur-unsur di
bawah ini maka Anda dapat menilai kebugaran jasmani di dalam tubuh Anda
sendiri, serta dapat meningkatkan kualitasnya dengan cara melatihnya secara
rutin. Unsur-unsur kebugaran jasmani pada manusia dan cara melatihnya yaitu
sebagai berikut:
1.
Kecepatan
Kecepatan merupakan unsur-unsur kebugaran
jasmani yang mendasarkan pada gerakan berkesinambungan yang dikerjakan dalam
waktu sesingkatnya-singkatnya. Jadi yang menjadi patokan dalam kecepatan
ini adalah waktu mengerjakannya. Untuk melatih kecepatan ini hal yang dapat dilakukan
adalah dengan latihan lari cepat jarak pendek. Lakukanlah lari cepat jarak
pendek dengan jarak tempuh 50 meter, 100 meter, atau 200 meter. Karena yang
digunakan sebagai indikator kecepatan ini adalah waktu, maka setiap latihan
gunakanlah stopwatch atau penghitung waktu lainnya untuk memantau/menilai
berapa waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan setiap lari yang Anda
lakukan.
2. Kekuatan
Kekuatan merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang mendasarkan pada kemampuan otot untuk
menyangga suatu beban. Jadi yang menjadi ukuran adalah seberapa kuat otot kita
untuk menyangga atau menopang suatu beban pada bagian otot tubuh tertentu.
Latihan yang dapat dilakukan antara lain yaitu dengan push up dan angkat beban
(melatih kekuatan otot lengan), sit up dan back up (melatih kekuatan otot
perut), atau bersepeda (melatih kekuatan otot kaki).
3.
Daya tahan
Daya tahan merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang menitik beratkan pada fungsi pernafasan
(paru-paru), dan irama jantung. Daya tahan berkaitan erat dengan ketersediaan
oksigen dan nutrisi di dalam jaringan tubuh, serta kelancaran sistem peredaran
darah. Sehingga daya tahan ini juga berperan penting terhadap kemampuan
seseorang untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit. Latihan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan daya tahan ini adalah dengan lari jarak menengah
atau jarak jauh. Lari tersebut tidak perlu cepat, tetapi yang penting
kecepatannya stabil sehingga dapat memperkuat pernafasan dan otot jantung.
Latihan lain yang dapat dilakukan yaitu dengan lari naik turun bukit, angkat
beban ringan namun dilakukan dengan frekuensi yang banyak, atau dengan latihan
treadmill.
4.
Kelenturan
Kelenturan merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang berkaitan dengan fleksibilitas atau
keleluasaan otot untuk digerakkan sesuai keinginan. Latihan yang dapat
dilakukan antara lain dengan melakukan senam kebugaran jasmani yang
menggerakkan dan melatih kelenturan semua bagian tubuh dari kepala sampai kaki,
atau dengan melakukan senam lantai, seperti gerakan roll baik ke depan maupun
ke belakang, kayang, maupun split (bagi yang mampu).
5. Kelincahan
Kelincahan merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang memfokuskan gerakan untuk berpindah posisi
dari satu tempat ke tempat lainnya atau dari satu gerakan ke gerakan lainnya. Latihan
fisik yang dapat dilakukan untuk melatih kelincahan yaitu dengan lari zig-zag,
lari bolak-balik dalam jarak dekat (5 – 10 meter), lari dengan membentuk angka
8, atau mengkombinasikan lari bolak-bolik dengan gerakan zig-zag.
6. Daya
ledak
Daya ledak merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang menitik beratkan pada kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang singkat. Sehingga daya ledak ini merupakan kekuatan
otot yang dipadukan dengan kecepatan. Latihan yang dapat dilakukan antara lain
yaitu dengan melakukan gerakan vertical jump (meloncat ke atas), front jump
(meloncat ke depan), side jump (meloncat ke samping), atau melakukan latihan
gerakan memukul dengan telapak tangan mengepal yang dilakukan dengan waktu yang
cepat.
7. Keseimbangan
Keseimbangan
merupakan unsur-unsur kebugaran jasmani yang mengandalkan kemampuan otot untuk
tetap stabil berada pada posisi tertentu. Gerakan untuk melatih keseimbangan
antara lain yaitu dengan berdiri di atas satu kaki dengan jinjit, posisi
membentuk formasi pesawat terbang (berdiri satu kaki, badan membungkuk ke
depan, kaki yang satunya ke belakang, kedua tangan di rentangkan). Atau dapat
juga dilakukan dengan posisi lilin yaitu berdiri pada satu kaki, kedua tangan
di luruskan ke atas, kaki yang lain ditekuk dan disandarkan pada kaki lainnya.
Anda juga dapat melatih keseimbangan dengan berjalan di atas balok kayu dengan
lebar yang sempit.
8.
Reaksi
Reaksi merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani untuk tanggap terhadap rangsangan atau respon
cepat untuk melakukan suatu gerakan. Atau dapat dikatakan bahwa reaksi
merupakan kecepatan atau daya refleks seseorang terhadap sesuatu. Untuk melatih
reaksi ini, gerakan yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan lempar
tangkap bola, atau melakukan lari dengan kombinasi yang berbeda-beda sesuai
aba-aba yang diperintahkan dengan kode peluit.
9. Ketepatan
Ketepatan merupakan
unsur-unsur kebugaran jasmani untuk mengendalikan gerakan tubuh agar mengarah
pada sasaran yang dituju. Latihan yang dapat dilakukan antara lain yaitu dengan
menendang bola ke arah gawang yang dijaga oleh penjaga gawang, mengarahkan bola
basket ke keranjang, memukul bola kasti yang dilemparkan teman dengan tongkat,
atau dengan memukul bola tenis dengan raket ke arah tembok yang telah ditandai
sasarannya.
10. Koordinasi
Koordinasi merupakan
komponen kebugaran jasmani yang memadukan fungsi gerakan tubuh dalam
menjalankan suatu kegiatan/aktifitas. Jadi fungsi koordinasi ini selain gerakan
otot, juga dipengaruhi oleh syaraf motorik. Latihan yang dapat dilakukan antara
lain yaitu dengan melemparkan bola tenis ke atas dengan tangan kanan dan
menangkapnya dengan tangan kiri atau sebaliknya, melakukan senam dengan
berbagai kombinasi gerakan kaki dan tangan secara bergantian, atau dengan jalan
ditempat sambil melakukan gerakan senam.
Dengan
melakukan latihan secara rutin, maka Anda dapat mengambil manfaat kebugaran
jasmani tersebut agar dapat selalu hidup lebih sehat. Namun yang harus diingat
adalah lakukanlah latihan-latihan itu sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan
diri sekiranya gerakannya terlalu sulit untuk dilakukan. Selain melakukan
latihan fisik, agar tubuh selalu sehat maka konsumsilah makanan yang bergizi,
perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan cukupi kebutuhan cairan harian Anda.
2.4. BENTUK-BENTUK LATIHAN KEBUGARAN
JASMANI
Guna meningkatkan taraf kebugaran jasmani seseorang
diperlukan latihan yang berkenaan dengan kondisi fisik. Kali ini kita
akan membahas mengenai unsur-unsur kesegaran jasmani yang berkaitan
dengan keterampilan olahraga, yaitu kecepatan dan unsur kesegaran
jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yaitu kekuatan, daya tahan, dan
kelentukan.
1. Kekuatan
Kekuatan
adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal.
Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot untuk mengatasi suatu tahanan.
Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas
olahraga karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.
Selain itu, kekuatan memainkan peranan penting dalam komponenkomponen
dan
kemampuan fisik yang lain misalnya power, kelincahan, dan kecepatan.
Dengan demikian,
kekuatan
merupakan faktor utama untuk menciptakan prestasi optimal. Bentuk-bentuk
latihan kekuatan sebagai berikut.
a. Latihan Push Up
Untuk Melatih Kekuatan Otot Lengan dan
Bahu
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telungkup, kedua
kaki dirapatkan lurus ke belakang dengan ujung kaki ditempelkan pada lantai
(untuk putra) atau kedua lutut ditempelkan pada lantai (untuk putri).
2) Kedua telapak tangan menumpu pada
lantai di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dengan kedua siku
ditekuk.
3) Kemudian angkat kedua tangan ke atas
hingga kedua siku lurus, badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
4) Lalu badan diturunkan kembali dengan
jalan membengkokkan kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus tidak
menyentuh lantai.
5) Gerakan dilakukan berulang-ulang
selama 30 detik, kemudian semakin lama semakin ditambah ulangannya.
b. Latihan Sit Up
Untuk Melatih Kekuatan Otot Perut
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur
telentang, kedua lutut ditekuk serta kedua siku ditekuk diletakkan di belakang
kepala.
2) Badan diangkat dalam posisi
duduk, kedua lengan tetap berada di belakang kepala.
3) Gerakan tersebut dilakukan
berulang-ulang selama 30 detik, selanjutnya semakin lama semakin ditambah
ulangannya.
c. Latihan Beck Up
Untuk Melatih Kekuatan Otot Punggung
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telungkup, kaki
rapat, dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
2) Angkat badan hingga dada tidak
menyentuh lantai, sedangkan kedua kaki tetap pada posisi semula.
3) Gerakan tersebut dilakukan
berulang-ulang selama 30 detik kemudian semakin lama semakin ditambah
ulangannya.
Latihan-latihan
di depan merupakan latihan kekuatan dengan menggunakan berat badan sendiri.
Latihan kekuatan yang lain adalah latihan dengan menggunakan beban luar.
Latihan ini disebut juga dengan istilah weight training. Beban berupa
barbel yang terbuat dari besi baja atau bisa juga dengan beton dengan berat
bervariasi sesuai kemampuan. Bentuk latihan tersebut sebagai berikut.
a) Shoulder Press
Shoulder
press untuk
melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Caranya siapkan barbel
dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan
ke atas sampai dengan kedua lengan lurus, kemudian turunkan sampai di
depan dada. Ulangi gerakan tersebut sesuai kemampuan dengan beban
latihan semakin meningkat.
b) Leg Squat
Leg
squat untuk
melatih kekuatan otot tungkai. Caranya siapkan barbel dengan berat sesuai
kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan dan diletakkan di punggung di
bawah leher, tekuk lutut setengah jongkok, kemudian luruskan lutut. Gerakan itu
dilakukan berulang-ulang sesuai dengan kemampuan, dengan beban makin lama makin
meningkat.
c) Back Extension
Back
extension untuk
melatih kekuatan otot punggung. Caranya siapkan barbel dengan berat
sesuai kemampuan, angkat dengan dua tangan dengan posisi badan
berdiri tegak. Kemudian bungkukkan badan hingga membentuk sudut 90o,
kemudian berdiri tegak lagi. Lakukan gerakan itu berulang-ulang sesuai
kemampuan, beban latihan semakin lama semakin meningkat.
Bentuk-bentuk gerakan di atas hanya sebagian kecil latihan menggunakan beban (weight
training) yang bertujuan untuk melatih kekuatan.
2. Kecepatan
Kecepatan
dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam waktu yang
sesingkatsingkatnya. Sedangkan menurut Mulyono Biyakto, kecepatan
adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang
singkat. Kecepatan sangat diperlukan bagi pelari jarak pendek atau juga
bagi seorang pemain sepak bola. Berikut ini faktor-faktor yang
memengaruhi kecepatan.
a. Keturunan
b. Waktu reaksi
c. Kemampuan untuk
menahan tahanan luar
d. Teknik
e. Konsentrasi dan
kemauan
f.
Elastisitas otot
a. Macam-Macam
Kecepatan
Kecepatan
dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecepatan sprint,
kecepatan reaksi, dan kecepata bergerak.
b. Cara Melatih
Kecepatan
Kecepatan
dapat dilatih dengan berbagai cara di antaranya sebagai berikut.
1)
Latihan percepatan
2)
Lari menaiki tangga atau bukit
3)
Lari menuruni tangga atau bukit
4)
Latihan kecepatan reaksi (permainan
hijau-hitam)
5)
Lari cepat (sprint training) dengan
jarak 40-60 meter. Lari cepat dapat dilakukan dengan sikap badan tegak dan lari
di tempat di belakang garis start. Percepatlah lari di tempat sambil mengangkat
tangan tinggi-tinggi. Setelah aba-aba dibunyikan, berlarilah secepat-cepatnya.
3. Daya Tahan (Endurance)
Endurance
atau daya tahan adalah kemampuan seseorang
melaksanakan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama
dan dengan tempo sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan
berat. Kemampuan otot untuk melakukan kerja terus menerus adalah sangat penting
dalam aktivitas olahraga karena secara tidak langsung merupakan
daya untuk dapat mengatasi kelelahan otot. Latihan daya tahan atau endurance
dapat dibagi menjadi dua macam.
a.
Daya Tahan Otot Setempat Atau Muscular Endurance (Local Endurance)
Muscular
endurance adalah
daya tahan yang menunjukkan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam
melaksanakan tugasnya dengan waktu yang cukup lama. Contoh: latihan weight
training/latihan berbeban, latihan pukulan jab berkali-kali dalam
tinju, pukulan dalam gulat. Latihan daya tahan dalam arti muscle
endurance dan circulator respiratory endurance, antara lain sebagai
berikut.
1) Fartlek
Kombinasi
antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan
istirahat. Dapat dilakukan di lapangan, sawah/ladang, dan daerah yang berbukitbukit.
2) Cross country
Lari
jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan tidak terlalu lambat
dan tidak juga terlalu cepat.
b. Latihan endurance pada umumnya (cardiorespiratory
endurance)
Cordiorespiratory
endurance yaitu
latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh tubuh
untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat yang
cukup lama. Contoh: berlari, berenang, dan bersepeda. Daya
tahan kardiovaskuler merupakan faktor utama dalam kesegaran
jasmani. Pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan
mengukur kemampuan pengambilan denyut jantung maksimal (VO2
maksimal). Berikut ini jenis-jenis latihan yang dapat meningkatkan
daya tahan kardiovaskuler.
1) Joging
2) Berjalan
3) Bersepeda
4) Gerakan naik turun
tangga
5) Berenang
4. Kelentukan
(Fleksibilitas)
Kelentukan
adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian. Tujuan latihan
kelentukan atau fleksibilitas adalah agar otot-otot sendi tidak kaku dan
dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada gangguan yang berarti. Kelentukan
dibutuhkan oleh banyak cabang olahraga, namun demikian terdapat
perbedaan kebutuhan kelentukan untuk setiap keberhasilan penampilannya.
Bentuk-bentuk
latihan kelentukan adalah melakukan peregangan otot dengan cara berikut
ini.
a.
Latihan kelentukan sendi bahu,
caranya rentangkan kedua lengan dan putar kedua lengan ke depan atau ke
belakang dengan siku tetap lurus, lakukan gerakan ini berulang-ulang sesuai
kemampuan.
b.
Latihan kelentukan otot pinggang,
caranya berdiri tegak kedua lengan diluruskan ke atas, liukkan badan ke samping
kanan dan ke kiri dengan hitungan waktu antara 10 sampai dengan 15 detik,
lakukan ulangan seperlunya.
c.
Latihan kelentukan togok, caranya
sikap awal duduk kedua tungkai dirapatkan, lutut lurus, bungkukkan badan hingga
mencium lutut, kedua tangan memegang ujung jari kaki, kemudian tahan selama 10
sampai dengan 15 detik dan atau selama mungkin.
Contoh
di atas hanya sebagian kecil bentuk latihan untuk kelentukan. Pada prinsipnya
latihan kelentukan harus disesuaikan dengan sifat dan bentuk dari gerak
persendian tersebut
2.5.
CONTOH GAMBAR GERAKAN KEBUGARAN JASMANI
1.
Latihan Kelincahan (agility)

2.
Latihan Daya Ledak (power)

3. Latihan Kecepatan
(speed)

4. Latihan Kekuatan
(strengh)

5. Latihan Kelentukan
(Flexibility)

6. Latihan Keseimbangan
(balance)

7. Latihan Ketepatan
(Accuracy)

8. Latihan Daya Kerja
Jantung

9. Latihan Koordinasi
(coordination)

10. Latihan Daya Tahan Otot

BAB
III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh manusia
untuk melakukan aktivitas tanpa harus mengalami kelelahan yang berlebihan.
Kesegaran jasmani akan membantu orang-orang untuk
beraktifitas dengan lebih efisien dan efektif tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
Makalah kebugaran jasmani ini akan memberikan
pembahasan materi dari segi arti, definisi, pengertian, unsur-unsur, komponen,
manfaat, dan tujuan.
3.2.
SARAN
Agar tubuh kita sehat, sebaiknya kita melakukan
olahraga setiap hari secara teratur, karena dengan olahraga teratur akan mengakibatkan
pembakaran kalori menjadi lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar