Sabtu, 20 April 2019

MAKALAH FILUM MOLLUSCA

BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Romawi: molis = lunak) merupakan hewantriploblastikselomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
B.   Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud mollusca?
2.        Bagaimana ciri-ciri mollusca?
3.        Molllusca terbagi dalam berapa jenis?
C.   Tujuan Masalah
1.             Untuk mengetahui pengertian mollusca
2.             Untuk mengetahui cirri-ciri mollusca
3.             Untuk menetahui jenis-jenis molusca











BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian
Mollusca berasal dari bahasa romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya. Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda, Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan Scaphopoda. Tubuh Mollusca simetri bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang, dan mempunyai kaki penteral.

B.  Ciri-ciri Mollusca:
Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
1.      Habitatnya di air tawar, air laut maupun daratan.
2.      Merupakan hewan triploblastik selomata.
3.      Struktur tubuhnya simetri bilateral.
4.      Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
5.      Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf.
6.      Organ ekskresi berupa nefridia.
7.      Memiliki radula (lidah bergigi).
8.      Hidup secara heterotroph.
9.      Reproduksi secara seksual.
a.    Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.      Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

2.      Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel
3.      Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
b.    Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
1.      Sitem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
2.      Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan mulut berhubungan dengan esophagus, perut  dan usus yang melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3.      Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament pipih berbentuk segitiga.

4.      Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle), terdapat dalam  rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga di antara sel-sel dalam organ.
5.      Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
C. Klasifikasi Mollusca
a.    Kelas Gastropoda
Biasanya disebut siput dan bekicot. siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina) kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 60.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. 
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Gastropoda berasal dari kata Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivore, dan karnivore
 
Gambar 1. Anatomi pada kelas Gastropoda

Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.
Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda, sedangkan pada Gastropoda yang lain  nephridium kanan lenyap. Nephridium terletak didalam massa visceral, urine dibuang bersama aliran air keluar dalam bentuk amonia atau senyawa anomium.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral)di bagian posterior  esofagos yang berhubungan dengan saraf mata, tentakel dan statocyst, sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak terdapat sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang berhubungan dengan mantel dan otot columella.
Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri posterior dan arteri anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral sedangkan arteri anterior memasok darah ke kepala dan kaki.
Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan usus.
Alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lymnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lymnaea trunculata).
b.     Kelas Chepalopoda
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas Cephalopodacumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus) disebut jenis Cephalopoda. Cephalopoda berasal dari kata cephale artrinya kepala, sedangkan podos artinya kaki adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
Gambar 2. Cumi-cumi / Loligo




Gambar 3. gurita / Otopus
Gambar 4. Nautilus
Di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk pernapasan.




Gambar 5. Anatomi kelas Chepalopoda

Alat ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.
Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, lambung, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca.
Cephalopoda memiliki sistem saraf yang terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya berjauhan dan beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai otak.
Reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
c.    Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan Bivalvia ialah berbagai jenis kerang, remis dan kijing. Bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
Gambar 6. Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub)  tubuh berbentuk pipih secara lateral dan seluruh tubu tertutup dua keping cangkang yang berhubungan di bagiandorsl dengan adanya “hinge ligament” yaiyu semacam pita elastik yang terdiri dari bahan organik seprti zat tanduk conchiolin sama dengan periostrakum, bersambung dengan periostrakum cangkang.sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
·           Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
·           Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
·           Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.
Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang (ctenidia) dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus, rektum dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
Gambar 7. Struktur dalam kerang air tawar
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal, menghasilkan telur dan sperma pada bagian yang berbeda didalam gonad yang sama dan mempunyai gonaduct yang sama. Keadaan ini terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.
 Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.




Gambar 8. Diagram daur hidup kerang air tawar
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon.
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.
Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal. Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.




d.    Kelas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.
Gambar 9. Anatomi Chiton sp.
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting, hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya adalah Chiton
Sistem peredaran darah terbuka; jantung terdapat dalam rongga perikardium, terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle. Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di setiap sisi tubuh.
Sistem saraf chiton masih sederhana, terdiri atas seraf melingkari mulutyang berhubungan dengan 2 pasang benang saraf ventral, namuntidak berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula esthetes. Organ subradula berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan makanan.
Sistem pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
Sistem reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina.
e.    Kelas Scaphopoda
Scaphopoda disebut juga “tusk shells” atau siput taring, karena bentuk cangkangnya mirip gading gajah atau taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada kedalam 1.850 m.
Gambar 10. Cangkang kelas Scaphopoda

Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala terdapat mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera. Captacula berbentuk filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan yang adhesif. Fungsi captacula untuk menangkap makanan. Makanannya adalah organisme mikroskopis, terutama foraminifera yang berda di sekitarnya.
Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai jantung. Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang nephridia;  nephridiopore terdekat dekat anus.
Gambar 11. Struktur tubuh Dentalium vulgare
Semua scaphopoda berreproduksi secara seksual, telur atau sperma keluar melalui nephridia kanan, dankeluar tubuh melalui aperture posterior. Pembuahan eksternal; hasil pembuahan ialah larva trochophore ang berenang bebas, menjadi veliger yang simetri bilateral. Metamorfosa menjadi anak schaphopoda teerjadi secara bertahap, disertai perpanjangan tubuh.

D.   Peranan Mollusca bagi kehidupan manusia
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
Mollusca yang menguntungkan
·           Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp. , sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo sp.), dan bekicot (Achatina fulica).
·           Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
·           Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo sp, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Achatina fulica, sebagai hama bagi petani karena merusak tanaman.
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal contohnya mutiara. Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara.











BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Angota dari filum Mollusca memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, dari berbentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang , sampai bentuk irri bulat tanpa kepala dan tertutup dua irrig cangkang besar. Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda, Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan Scaphopoda. Filum Mollusca memiliki irri-ciri sebagai berikut
1.        hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2.        Habitatnya di ait maupun darat
3.        Merupakan hewan triploblastik selomata.
4.        Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5.        Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6.        Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7.        Organ ekskresi berupa nefridia
8.        Memiliki radula (lidah bergigi)
9.        Hidup secara heterotrof (berkelamin ganda)
10.    Reproduksi secara seksual










DAFTAR PUSTAKA

Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya

Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

MAKALAH FILUM CHORDATA

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya baik flora maupun fauna. Fauna yang merupakan kingdom Animalia memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan keanekaragaman fauna, maka akan banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Namun, sebagian besar manusia tidak memahami benar mengenai kingdom animalia itu sendiri.
Kebanyakan Masyarakat Indonesia tidak mengetahui benar klasifikasi Kingdom Animalia serta jenis-jenisnya. Untuk itu, penulis tergerak hatinya untuk membuat makalah yang menjelaskan salah satu filum dari kingdom animalia, yaitu “Chordata”. Diharapkan hal ini dapat mendorong masyarakat lainnya untuk mengenal filum-filum yang lain.
B.   Batasan Masalah
1.      Ciri - Ciri Chordata
2.      Asal – Usul Chordata
3.      Klasifikasi Chordata
4.      Peranan Chordata
C.   Tujuan
1.      Menambah wawasan akan keanekaragaman filum chordata
2.      Memberi motivasi agar masyarakat ingin lebih mendalami pengetahuan mengenai klasifikasi kingdom Animalia




BAB II
PEMBAHASAN

Chordata adalah salah satu filum dari kingdom animalia. Chordata berasal dari bahasa Yunani yang berarti tali. Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan yang memiliki penyokong tubuh dalam.
A.    Ciri – Ciri Chordata
1.      Memiliki notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyongkong tubuh primer
2.      Memiliki celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
3.      Memiliki tali saraf dorsal
4.      Memiliki ekor, paling tidak pada masa embrionik
Sedangkan sifat-sifat Chordata adalah :
1.    Adanya chorda dorsalis, pada keadaan embrio, larva atau seumur hidup, chorda dorsalis terjadi dari entoderm primer.
2.    Pada dinding pharynx ada sulci pada keadaan embrio, atau lubang-lubang pada keadaan larva atau seumur hidup. Lubang-lubang ini ialah celah-celah insang.
3.    Di dalam pusat susunan saraf ada rongga, seumur hidup atau hanya pada keadaan larva. Rongga ini disebut neuroceia.
Di dalam tubuh chordata terdapat celom. Mesoderm yang merupakan dinding celom tersebut berasal dari entoderm primer, sehingga chordata termasuk Enterocelomata bersama Echinedermata.
B.     Asal – Usul Chordata
1.      Teori Anelid
Baik anelida maupun Chordata bersifat bilateral simetris dan bersegmen. Organ-organ ekskresi bersegmen, selom tumbuh baik, ada korda saraf di pembuluh-pembuluh darah longitudinal. Apabila pada anelida kita menempatkan korda sarafnya di sebelah dorsal saluran pencernaan, maka tipe aliran darahnya akan sama dengan yang terdapat pada chordata.
Namun, mulut anelida itu lalu ada di sebelah dorsal, tidak seperti pada chordata yang mulutnya di sebelah ventral. Demikian pula berbagai hubungan dorsoventral akan berubah. Lebih-lebih lagi, annelida itu tidak mempunyai struktur yang serupa dengan notokorda atau celah-celah insang.
2.    Teori Araknid
Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman Paleozoik) dan ostracoderm (chordata pada zaman purba), yaitu adanya eksoskeleton dorsal, namun demikian, kordata tidak mempunyai apendiks-apendiks seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak sebelah dorsal. Sedangkan pada artopoda, korda sarafnya ada di sebelah ventral.
3.    Teori Ekinodermika
Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus sp. (anak filum Hemichordata) tdan larva bipinnaria dari echinodermata, semuanya ransparan, bersilia eksternal, dengn ruang selom, dan mempunyai porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing lidah itu diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah dikemukakahn, bahwa larva echinodermata→larva hemichordata→larva tunikata→amfioksus→ostracoderm. Jika hipotesis itu benar, maka tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil chordata purba.
C.   Klasifikasi Chordata
Chordata diklasifikasikan kedalam 4 subfilum, yaitu :
1.      SUB PHYLUM HEMICHORDATA
Kedudukan Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk dibedakan, karena dalam sub phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang mempunyai bentuk seperti cacing. Oleh karena ini dan lain faktor, hemichordates diperlakukan sebagai famili dari echinodermata dan chordata.
Anatomi
Anatomi  hemichordata ialah lunak dan berbentuk silinder seperti cacing. Dataran badan dilapisi epidermis yang terdiri atas satu lapis sel yang mempunyai cilia. Pada badan dapat dibedakan:
·           Proboscis, yang berbentuk seperti conus
·           Collare, yang berbentuk sebagai leher baju dan menglilingi colum dan basis proboscis.
·           Truncus, yang panjang agak pipih.
·           Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis, truncus longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus.
Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi cranial collare rupanya bersifat sel-sel sensoris.
Dinding badan terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara keluar melalui satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang dipisah satu dari yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium entrale. Juga celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam proboscis dan di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi dengan air laut melalui pori.
Fisiologi
Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi dengan air laut sehingga mengembang dan mengeras. Oleh karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka, sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang, kandung-kandung, celah-celah insang, sisa-sisa organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan melalui anus.
Embryo
Pada Balanoglossusterdapat amphigoni terdapat amphigoni dan gonochorisme. Ovaria dan testes berbentuk sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam dua baris. Mereka terdapat di dalam cristae genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris pori yang terdapat pada tepi crista genetalis.
Fertilisasi berlangsung external. Perkembangan dapat langsung atau dengan metamorphosis. Pada perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi pembelahan secara holoblastis dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula berubah menjadi bentuk grastula dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan entoderm memisah dari ectoderm. Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar terjadi sebagai invaginasi di dalam sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus.
Sub Phylum Hemichordata dibagi menjadi dua klas dan dua ordo yaitu:
·             Class : Enteropneuta, contoh Balanoglossus sp.
·             Class : Peterobranchia
·             Ordo : Cephalodiscoides, contoh Cephalodiscus sp.
·             Ordo : Rhabdopleuridea, contoh : Rhabdopleura, sp.

2.      SUB PHYLUM UROCHORDATA
Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803 m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter bererapa hidup secara koloni.
Anatomi
Salah satu contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder atau bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm. Tunica melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar.
Pada ujung yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat ujung bebas terdapat lubang lain adalah lubang atrul. Pada tepi lubang tersebut pallium berhubungan dengan tunica. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada otot spinecter yang kuat.
Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel kecil. Diduga bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai chemore\eseptor. Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam ventriculus yang melebar.
Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum bermuara melalui anus ke dalam atrium dekat lubang atrist.
Pada Ascidia ada hermaproditisme protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi oleh intestinum. Oviduct dan ductus deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara ke dalam atrium dekat anus.
Fisiologi
Makanan berupa plankton-plankton kecil masuk ke dalam pharynx. Plankton ini terjerat oleh getah yang pekat yang berasal dari sel-sel kelanjar yang berasal dari endostyle, dan dialirkan oleh gerakan silia pada endostyle, cristae epicaryngeales dan lamina dorsalis ke lubang esophagus, lalu mengalir melalui stigmata di mana terjadi pertukaran gas antara darah dan air. Kontraksi cor ialah secara peristaltik dengan arah yang berganti-ganti, sehingga aliran darah juga berganti-ganti.
Kelompok sel-sel besar dengan gelembung-gelembung besar yang mengandung asam urat diduga berfungsi sebagai alat exskresi. Juga diduga bahwa grandula neurelaris berhubungan dengan exkresi. Pada tentakel di dalam lubang mulut diduga ada sel-sel yang berfungsi sebagai chemoreceptor. Juga diduga bahwa tuberculum dorsale merupakan suatu alat indera. Pada keadaan protogyni, ovarium berfungsi dulu, kemudian testis. Oleh karenanya dapat terjadi autofertilisasi.
Embryo
Fertilisasi berlangsung external. Pembelahan terjadi sampai terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula ialah pipih dengan sel-sel, yang membentuk ectoderm yang agak cembung di atas dan sel-sel yang embentuk entoderm yang agak cekung di bawah. Sel-sel ectoderm memperbanyak diri lebih cepat, sehingga mereka lebih kecil.
Bentuk gastrula terjadi kebanyakan dengan cara invanigasi epibolis. Pada cara ini sel-sel ectoderm terus memperbanyak diri lebih cepat, sehingga entoderm makin lama makin cekung dan ectoderm meluas menutupi entoderm. Blastocela menghilang dengan mendalamnya cekung terjadilah bentuk gastrula dengan archenteron dan gastoporus. Gastoporus kemudian mengecil dan terletak pada ujung caudal sebelah dorsal atau atas. Embryo kemudian memanjang, sebelah atau lebih mendata, padahal sebelah bawah atau ventral tetap cembung.
Pada tahap metamorphosis, jumlah stigmata (lubang insang) bertambah, ekor serta chordata dorsalis dan bagian caudal medulla spinalis menghilang. Bangunan-bangunan yang dipandang mata dan otocyt serta kandungan alat indera menghilang, bagian cranial medulla spinalis menjadi suatu ganglion dan dan gonades serta saluran mereka terjadi antara ventriculus dan intestenum dari mesoderm.
Bagian tubuh antara bagian yang melekat dan mulut tumbuh cepat sehingga tubuh memutar mencapai 1800 dengan mulut dan lubang atrial terdapat pada ujung yang bebas. Akhirnya papillae adhesivae menghilang dan seluruh tubuh dikelilingi oleh tunica.
Subphylum Urochordata dibagi dalam classes dan ordines sebagai berikut:
·             Class Larvaceae, contoh: Appendicularis sp.
·             Class Ascidiaceae, contoh: Ascidiaceae sp
·             Class Thalliaceae, contoh: Thalliaceae sp.
·             Ordo Enterogona, contoh: Ascidia intestinalis
·             Ordo Pleurogona, contoh: Botryllus violaceus
·             Ordo Doliolida, contoh : Doliolum denticulatum
·             Ordo Salpida, contoh: Salpa
·             Ordo Pyrosomida, contoh: Pyrosoma giganteum
Berikut ini adalah contoh-contoh dari anggota subphylum Urochordata:
·             Botryllus schlosseri
·             Appendicularis Didemnum commune
·             Tunnicate Cyclosalpa affinis

3.      SUBPHYLUM CHEPALOCHORDATA
Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah AMPHIOXUS dan LANCELET. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang bersih di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam air biasanya berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh runcing. Ciri Chordata pada chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata.
Anatomi
Badan panjangnya tidak melebihi 5,8 cm. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal, ialah sirip dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang kemudian melanjtkan diri ke venral cranial sampai dimana penampang melintang badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral. Ada 2/3 bagian cranial badan tidak ada sirip ventral tetapi pada batas antara dataran lateral dan dataran ventral terdapat suatu lipatan yang disebut metapleura.
Ada 100 celah-celah insang atau lebih. Mereka ialah memanjang ke arah entrodorsal atau agak miring. Septa interbranchiala yang memisahkan celah-celah insang satu dari yang lain, disebelah dalam dilapisi oleh sel-sel ephitelium pendek dan tidak bercilia yang berasal dari ectodermal.
Pembuluh-pembuluh darah Amphioxus ialah semua dari satu macam, tetapi oleh kaena ada homologinya pada pembuluh-pembuluh darah craniata, beberapa dari mereka disebut arteriae dan beberapa venae.
Pada Amphioxus terdapat gonochorisme, tetap bentuk hewan jantan dan hewan betina ialah sama, sehingga tidak ada dimorphisme. Gonades berbentuk sebagai kandung-kandung sejumlah 26 pasang yang tersusun antara dinding badan dan dinding lateral atrium, di daerah pharyngeal dan post-pharyngeal. Gonades tidak mempunyai saluran keluar. Bila sel-sel kelamin masak, sel-sel tersebut menembus dinding lateral aerom dan datang di dalam atrium untuk kemudian keluar melalui actoporus.
Fisiologi
Interaksi satu myomer, menyebabkan badan membengkok pada tempat myomer itu. Bila kontraksi myomer-myomer itu terjadi berturut-turut dari canial ke caudal dan berganti-ganti kanan dan kiri, terjadi gerakan mengelombang dari tubuh cranial ke caudal.
Embryologi
Fertilisasi berlangsung external. Pembelahan melalui meridional, kemudian sampir equatorial, sehingga terjadi micromer dan macromer dan terjadi bentuk morula. Kemudian terjadi bentuk blastula disusul oleh bentuk glastula. Bentuk glastrula terjadi oleh karena adanya invaginasi secara epiboli. Bentuk gastrula semula berbentuk seperti piring, tetapi kemudian archenteron mendalam dan gastoporus mengecil dan terdapat pada ujung yang akan menjadi ujung caudal, di datran yang akan menjdi dataran dorsal. Dataran ini mendatar padahal dataran yang akan menjadi dataran ventral tetap melengkung. Pada sel-sel ectoderm terdapat cilia. Kemudian seperti halnya pada Urochordata, ectoderm di sebelah dorsal, cranial dan gastropopus, menjadi lamina medullaris.
Sub Phylum Chepalochordata hanya terdiri atas satu class, ialah:
Class: Cephalochordata
Klasifikasi selanjutnya ialah sebagai berikut:
·                  Ordo : Branchiostomidae
·                  Familia : Branchiostomidae
·                  Contoh : Amphioxus lanceolatus
·                  Ordo : Amphioxidia
·                  Famili : Amphioxididiae
·                  Contoh : Amphioxides sp.
4.      SUBPHYLUM VERTEBRATA
Filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya subfilum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
a.       pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu Superkelas Pisces dan Superkelas Tetrapoda
5.         SUPERKELAS PISCES
Superkelas ini dibagi atas tiga kelas, yaitu :
a.      kelas Agnatha.
Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini.
Pada zaman dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
6.         SUPERKELAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak seperti ular.
Superkelas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
Kelas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan empat kakinya.
Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Kelas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
·        ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
·        ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
·        ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
Kelas Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering. Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina. Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
ordo Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air. Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.

ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
D.   KELAS AVES
Tubuh aves terbungkus oleh bulu, memiliki dua pasang anggota gerak, yaitu berupa sepasang sayap dan sepasang kaki. Masing-masing kaki berjari empat buah, cakar terbungkus oleh kulit yang menunduk dan bersisik. Pada mulut terdapat paruh atau sudu (cocor) yang terbungkus oleh zat tanduk. Respirasi dilakukan dengan paru-paru dan berhubungan dengan kantung udara (saccus pneumaticus). Suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan, disebut homoitermis, sehingga suhu tubuh tetap.
Hewan ini tidak memiliki kantong kencing. Pada hewan betina hanya terdapat ovarium dan oviduk kiri. Fertilisasi terjadi didalam tubuh hewan betina (fertilisasi internal). Kelas ini dikelompokkan antara lain menjadi ordo – ordo berikut.
1). Archaeornithes
Burung – burung dari kelompok ini masih memiliki sifat – sifat Reptilia, yaitu pada rongga mulut terdapat gigi, pada sayap terdapat kait kuku panjang, kaki belakang bersisik, dan ekor tampak panjang. Semua kelompok ini sudah punah. Contohnya Archaeopteryx lithografis.
2). Struthioniformes
Burung dari kelompok ini tidak dapat terbang, hidup di darat, memiliki kaki dengan dua jari. Contohnya Struthio camelus (burung unta) yang hidup di afrika dan Jazirah Arab.
3). Galliformes
Kaki dari kelompok ini berguna untuk berlari dan mengais tanah, memiliki paruh pendek.
Contohnya Gallus gallus bankiva (ayam hutan); Megachepalon maleo (maleo, terdapat di Sulawesi Utara); dan Maleagris gallopavo (ayam turki, berasal dari Amerika Utara).
4). Columbiformes
Hewan berparuh pendek dan langsing pada pangkalnya. Contoh : Geopelia striata (perkutut); Streptopelia chinensis (tekukur); Columba livia (merpati).
5). Passeriformes
Kebanyakan burung ordo ini dapat berkicau dengan indah. Jari kaki ada empat. Tiga jari menunjuk ke muka, satu jari menunjuk ke belakang, berguna untuk bertengger. Contohnya: Leucopsar rothschildi (jalak); Gracula religiosa (beo); Paradisea apoda (cenderawasih), dan Pycnonotus aurigaster (ketilang)
6). Anseriformes
Hewan ini memiliki paruh melebar dari bahan tanduk, tetapi keras pada ujungnya. Kaki berjari tiga, dilengkapi dengan selaput berenang (web), ekor pendek dengan banyak bulu. Contohnya Cygnus sp. (angsa) dan Dendrocygna javanica (belibis).
E.   KELAS MAMMALIA
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
          Vertebrata adalah anggota filum Kordata (Chordata). Chordata adalah hewan bilateria (bersimetri bilateral) dan berada di dalam Bilateria. Adapun dalam Filum Chordata memiliki karakteristi yaitu  simetri bilateral, dengan tiga lapisan nutfah, tubuh pada dasarnya bersegmen-segmen, saluran pencernaan sempurna, dan selom berkembang dengan baik. Tiga karakteristik mengagumkan membedakan mereka dari hewan yang lain yaitu, tali saraf tunggal, dorsal dan berbentuk pipa, sebuah notokorda dan celah insang di faring. Filum chordata memiliki perkembangan evolusi dalam setiap subfilumnya. Chordata berdasarkan ada tidaknya kepala, hewan-hewan anggota filum ini dibagi atas 5 subfilum, yaitu: Subfilum Hemichordata (Hemi = setengah), sufilum urochordata, subfilum cephalochordata, subfilum agnatha, dan sub filum gnathostomata. Namun setiap filum tersebut dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Acrania dan kelompok Craniata. Kelompok Acrania termasuk subfilum Hemichordata, Urochordata dan Cephalochordata, sedangkan kelompok Craniata yang termasuk subfilum Agnatha dan Gnathostomata.