BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Moluska merupakan
filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini
diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil.
Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut
sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah
kita. Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Romawi: molis = lunak) merupakan
hewantriploblastikselomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua
hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton,
kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud mollusca?
2.
Bagaimana
ciri-ciri mollusca?
3.
Molllusca
terbagi dalam berapa jenis?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian mollusca
2.
Untuk
mengetahui cirri-ciri mollusca
3.
Untuk
menetahui jenis-jenis molusca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Mollusca berasal
dari bahasa romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah
kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca
yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu
Mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perutnya. Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda,
Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan Scaphopoda. Tubuh Mollusca simetri
bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang, dan mempunyai kaki
penteral.
B. Ciri-ciri Mollusca:
Merupakan hewan multiselular yang
tidak mempunyai tulang belakang.
1. Habitatnya di air tawar, air laut
maupun daratan.
2. Merupakan hewan triploblastik
selomata.
3. Struktur tubuhnya simetri
bilateral.
4. Tubuh terdiri dari kaki, massa
viseral, dan mantel.
5. Memiliki sistem syaraf berupa
cincin syaraf.
6. Organ ekskresi berupa nefridia.
7. Memiliki radula (lidah bergigi).
8. Hidup secara heterotroph.
9. Reproduksi secara seksual.
a. Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri
dari tiga bagian utama yaitu:
1.
Kaki
Kaki merupakan
perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi
untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.
Massa
Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh
yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti
organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel
3.
Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang
melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga
mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat
lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
b. Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh hewan ini
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
1. Sitem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin
syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang
menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah
bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut
radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada
rongga mantel.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap,
dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan mulut berhubungan dengan
esophagus, perut dan usus yang
melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior.
Sisa pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca
kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan ctenidia, beberapa
jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap insang terdiri atas sebuah
sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat
filament pipih berbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua
serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle), terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke
aorta, beberapa arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran
darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus
darah yaitu rongga di antara sel-sel dalam organ.
5. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara
seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah
pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada
yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun
eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva
dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
C. Klasifikasi
Mollusca
a. Kelas Gastropoda
Biasanya disebut
siput dan bekicot. siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina) kedua hewan ini adalah
jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air
tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca
yang terbesar dan populer. Ada sekitar 60.000 jenis/spesies Gastropoda yang
masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis
Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar
Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral).
Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk
tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki
cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Gastropoda berasal
dari kata Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah
hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut
kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti
gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki
bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk
mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat
bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke
bagian pisau cukur tanpa teriris.
Di kepala siput
terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel
panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan
terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan
pembau.
Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam
mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin.
Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan
berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan
herbivore, dan karnivore

Gambar 1. Anatomi pada kelas
Gastropoda
Pernafasan
bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda
yang hidup di air, bernafas dengan insang.
Alat ekskresi
adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda, sedangkan pada
Gastropoda yang lain nephridium kanan
lenyap. Nephridium terletak didalam massa visceral, urine dibuang bersama
aliran air keluar dalam bentuk amonia atau senyawa anomium.
Sistem saraf
terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral)di bagian posterior esofagos yang berhubungan dengan saraf mata,
tentakel dan statocyst, sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga
mulut. Dari ganglion otak terdapat sepasang benang saraf ventral yang
berhubungan dengan ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang
berhubungan dengan mantel dan otot columella.
Sistem peredaran
darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi.
Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri posterior
dan arteri anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral sedangkan
arteri anterior memasok darah ke kepala dan kaki.
Sistem pencernaan
makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung
kelenjar, dan usus.
Alat reproduksi
jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah
hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh
Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lymnaea
javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lymnaea
trunculata).
b. Kelas Chepalopoda
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh
cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas Cephalopodacumi-cumi (Loligo),
sotong (Sepia) dan gurita (Octopus) disebut jenis Cephalopoda. Cephalopoda
berasal dari kata cephale artrinya kepala, sedangkan podos artinya kaki adalah
Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang
terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.

Gambar 2. Cumi-cumi / Loligo

Gambar 3. gurita / Otopus

Gambar 4. Nautilus
Di bagian perut tepatnya sebelah
sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen
melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi
menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu
cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi
adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam
pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel
yang juga menyediakan oksigen untuk pernapasan.

Gambar 5. Anatomi kelas
Chepalopoda
Alat ekskresi dilakukan dengan
ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak
dekat ujung rongga mantel.
Sistem pencernaan makanan terdiri
atas: mulut, lambung, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan
yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang
dan Mollusca.
Cephalopoda memiliki sistem saraf
yang terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya berjauhan dan
beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai otak.
Reproduksi hewan ini berlangsung
secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua
(dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
c. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan Bivalvia ialah berbagai
jenis kerang, remis dan kijing. Bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau,
kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini
digunakan untuk membuat cangkoknya.

Gambar 6. Struktur luar kerang
air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub (bi
= dua, valve = kutub) tubuh berbentuk
pipih secara lateral dan seluruh tubu tertutup dua keping cangkang yang
berhubungan di bagiandorsl dengan adanya “hinge ligament” yaiyu semacam pita
elastik yang terdiri dari bahan organik seprti zat tanduk conchiolin sama
dengan periostrakum, bersambung dengan periostrakum cangkang.sehingga disebut
Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan
menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi
tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya
tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur
atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga
lapisan, yaitu :
·
Periostrakum
adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
·
Lapisan
prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
·
Lapisan
nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit
(karbonat) yang tipis dan paralel.
Hal ini sesuai dengan arti
Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua
buah insang (ctenidia) dan bagian mantel. Insang ini berbentuk
lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu
antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk
keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari
mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus, rektum dan akhirnya bermuara pada
anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya
air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang
terdapat dalam perairan berupa plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini
dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan
dikeluarkan melalui anus.

Gambar 7. Struktur dalam kerang
air tawar
Hewan seperti
kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya
pembuahan dilakukan secara eksternal, menghasilkan telur dan sperma pada bagian
yang berbeda didalam gonad yang sama dan mempunyai gonaduct yang sama. Keadaan
ini terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air
tawar.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah
matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan
suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan
jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini
pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak.
Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai
parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan
keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

Gambar 8. Diagram daur hidup
kerang air tawar
Pelecypoda
diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan
kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki
berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan
untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap
dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan,
cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Maka makanannya
berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang
Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata
(dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang
dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel
melalui sifon.
Sistem saraf
Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga
ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.
Reproduksi
Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-masing
individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal. Pembuahan
menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
d. Kelas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura
ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri,
dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan
dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung
insang.

Gambar 9. Anatomi Chiton sp.
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin
dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar
tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase
larva trokoper.
Saat ini sudah dibedakan menjadi
3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang
tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki
ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti
susunan genting, hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya dilengkapi
dengan lidah parut atau radula. Contohnya adalah Chiton
Sistem peredaran
darah terbuka; jantung terdapat dalam rongga perikardium, terdiri dari sepasang
auricle dan sebuah ventricle. Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia
yang besar, terletak memanjang di setiap sisi tubuh.
Sistem saraf chiton
masih sederhana, terdiri atas seraf melingkari mulutyang berhubungan dengan 2
pasang benang saraf ventral, namuntidak berbentuk ganglion. Alat indera yang
utama adalah organ subradula esthetes. Organ subradula berisi sel-sel indera
yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan makanan.
Sistem pencernaan
Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring –
perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan
dengan perut.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat
individu jantan dan betina.
e. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda disebut juga “tusk
shells” atau siput taring, karena bentuk cangkangnya mirip gading gajah atau
taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat pasir atau
lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada
kedalam 1.850 m.

Gambar 10. Cangkang kelas
Scaphopoda
Hewan ini juga memiliki
cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya
sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu
alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air
untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu
pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
Kaki dan kepala
Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala terdapat mulut
dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera. Captacula
berbentuk filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan yang
adhesif. Fungsi captacula untuk menangkap makanan. Makanannya adalah organisme
mikroskopis, terutama foraminifera yang berda di sekitarnya.
Sistem peredaran
darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai jantung. Sistem
saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang
nephridia; nephridiopore terdekat dekat
anus.

Gambar 11. Struktur tubuh Dentalium
vulgare
Semua scaphopoda
berreproduksi secara seksual, telur atau sperma keluar melalui nephridia kanan,
dankeluar tubuh melalui aperture posterior. Pembuahan eksternal; hasil
pembuahan ialah larva trochophore ang berenang bebas, menjadi veliger yang simetri
bilateral. Metamorfosa menjadi anak schaphopoda teerjadi secara bertahap,
disertai perpanjangan tubuh.
D. Peranan Mollusca bagi kehidupan manusia
Beberapa mollusca
sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan
bagi kehidupan manusia.
Mollusca yang menguntungkan
·
Sumber
makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara
sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp. , sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), dan bekicot (Achatina fulica).
·
Cangkang
dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
·
Mutiara
yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non
migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang
merugikan
1. Teredo sp, merusak
kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Achatina fulica, sebagai hama
bagi petani karena merusak tanaman.
Selain sebagai bahan
makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan
dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan
berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada
cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara
merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup
mahal contohnya mutiara. Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang
dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang
yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing
(kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram.
Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara
membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mollusca berasal dari bahasa
Romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok
hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Angota dari filum Mollusca
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, dari berbentuk silindris seperti
cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang , sampai bentuk irri bulat
tanpa kepala dan tertutup dua irrig cangkang besar. Filum Mollusca dibagi
menjadi 5 kelas : Gastropoda, Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan
Scaphopoda. Filum Mollusca memiliki irri-ciri sebagai berikut
1.
hewan
multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2.
Habitatnya
di ait maupun darat
3.
Merupakan
hewan triploblastik selomata.
4.
Struktur
tubuhnya simetri bilateral.
5.
Tubuh
terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6.
Memiliki
sistem syaraf berupa cincin syaraf
7.
Organ
ekskresi berupa nefridia
8.
Memiliki
radula (lidah bergigi)
9.
Hidup
secara heterotrof (berkelamin ganda)
10.
Reproduksi
secara seksual
DAFTAR PUSTAKA
Suwignyo,
sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya
Rusyana,
adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar