Rabu, 24 April 2019

MODEL SINTAKSIS

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
        Setiap aliran linguistic atau teori linguistic mempunyai cara pandangan tersendiri terhadap bahasa. Cara memandang dan menelaah bahasa antara aliran atau teori linguistic yang satu berbeda dengan aliran atau teori yang lain aliran tradisional mempunyai konsep sendiri dalam memahami dan menelaah bahasa.
                 Demikian juga dengan aliran-aliran linguistic lainnya, seperti aliran structural, takmemik, dan transformasi aliran-aliran lingustik itu juga mempunyai konsep tersendiri dalam memahami dan menelaah bahasa. Konsep inilah yang menyebabkan adanya cara menganalisis sintaksis yang berbeda.
                  Setelah anda memahami dan menguasai makalah ini diharapkan anda akan memperoleh dua manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat teoritis berupa semakin meningkatnya pengetahuan anda mengenai berbagai teori sintaksis dan cara penguraiannya serta sekaligus untuk mengembangkan teori tersebut berdasarkan data bahasa yang anda jumpai.
                 Manfaat praktis yang anda dapatkan ialah kemampuan anda membedakan berbagai model analisis sintaksis dan kemampuan menerapkan model analisis sintaksis dalam pengajaran bahasa.
B.     Rumusan Masalah
1.      Ciri dan analisis model tradisional
2.      Pengertian dan umsur langsung konsep aliran structural
3.      Pengertian dan model analisis konsep aliran tagmetik
4.      Pengertian dan faedah kalimat konsep transformasi



C.    Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan dapat di ketahui tujuan dari rumusan masalah seperti berikut :
1.      Dapat mengetahui cirri-ciri konsep aliran tradisional
2.      Dapat mengetahui pengertian dan unsure langsung konsep aliran structural
3.      Dapat mengetahui pengertian dan model konsep aliran tagmetik
4.      Dapat mengetahui pengertian dan faedah konsep aliran transformasi









BAB II
PEMBAHASAN

A.      KONSEP ALIRAN  TRADISIONAL
1.       Ciri Dan Analisis Konsep Aliran Tradisional
Dalam sejarah perkembagan ilmu bahasa. Aliran Tradisional merupakan aliran pertama yang paling awal muncul sebelum aliran-aliran lainya. Sebagai aliran yang pertama, aliran ini banyak diwarnai oleh pemikiran pilsafat hal Ini tidak mengherankan karena cikal bakal aliran tradisional ada saat berkembangnya ilmu filsafat.
Dengan demikian, sangat wajar cikal bakal aliran ini dihasilakan dengan oleh aliran pilsafat yaitu Plato yang pertama kali membicarakan tentang bahasa dengan mengemukakan dua konsep jenis kata, ini selanjutnya berkembang pesat dan menjadi cirri aliran tradisional. aliran ini didasarkan atas hasil studi bahasa yang umumnya dikenal sebagai perspektif student sehingga tata bahasanya disebut perspektif grammer.
 Inti dari tata bahasa perspektif ini adalah menghakimi benar salah pemakaian bahasa. Setiap berbahasa dan dimana pun tempatnya harus sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditetapkan.  Salah satu ciri yang menonjol adalah mengutamakan kajian pada penjenisan kata.
Ciri lain yang juga cukup menonjol adalah senang bermain devinisi dirumuskan secara filsafat. Cirri ini merupakan pengaruh dari cara berfikir deduktif. Semua istilah didefinisikan baru kemudian diberi contoh. Berikut ini beberapa contoh definisi yang dikemukakan oleh tokoh aliran tradisional :
a.         Kata benda adalah kata yang dipakai untuk menamai seseorang atau sesuatu.
b.        Kata ganti ialah kata yang dipakai untuk menerangkan kata benda atau padanan kata benda.
c.         Kata sifat adalah kata yang dipakai untuk menerangkan kata benda.d.
d.         Kata depan adalah kata yang ditempatkan di depan kata benda atau pada kata benda untuk menunjukkan hubungan antara orang atau sesuatu yang disebut dalam kata benda itu dengan sesuatu yang lain.
e.          Kata penghubung adalah kata yang dipakai untuk menghubungkan kata-kata atau frasa-frasa atau anak kalimat dengan anak kalimat lainnya.
f.          Kata keterangan adalah kata yang dipakai untuk menerangkan jenis kata apasaja selain kata benda atau kata ganti.
g.         Kata seru adalah kata atau bunyi yang disisip[kan dalam kalimat untuk menyatakan perasaan tertentu dari fikiran.
h.         Kata kerja adalah kata yang dipakai untuk menyattakan sesuatu tentang seseorang atau sesuatu.
Bukan hanya jenis kata saja yang diberlakukan demikian. Kalimat juga diberi sebagai ungkapan yang menyatakan pikiran yang lengkap dan memiliki subjek dan predikat. Dengan sendirinya, analisis kalimat dengan menggunakan pendekatan tradisional akan menghasilkan deskripsi jabatan kalimat, seperti subjek, predikat, dan objek.
 Analisis semacam ini sampai sekarang masih digunakan bahkan pada umumnya akan menggunakan cara analisis modern tradisional saat berhadapan dengan kalimat. Adapun ciri lain yang dimiliki oleh konsep aliran tradisional menurut Soeparno diantaranya :
a.         Bertolak dari pola pikir secara filosofis
Ada dua hal yang menjadi bukti bahwa aliran Tradisional menggunakan landasan/pola pikir filsafat ialah banyaknya pembagian jenis kata dan penggunaan istilah subjek dan predikat yang sampai saat ini menjadi materi utama dalam pembelajaran bahasa di sekolah.
b.        Tidak membedakan bahasa dan tulisan
Teori ini mencampuradukkan pengertian bahasa dan tulisan, dengan demikian secara otomatis mencampurkan pengertian bunyi dan huruf.
c.         Senang bermain dengan definisi
Ciri ini merupakan pengaruh dari cara berpikir secara deduktif. Teori ini tidak pernah menyajikan kenyataan-kenyataan bahasa yang kemudian di analisis kemudian di simpulkan. Yang paling penting adalah memahami dengan menghapal definisi yang dirumuskan secara filosofis.
d.        Pemakaian bahasa berkiblat pada pola/kaidah
Ketaatan pada pola ini diwarisi sejak para ahli tata bahasa tradisional mengambil alih pola-pola bahasa latin untuk diterapkan pada bahasa mereka sendiri. Kaidah bahasa yang telah mereka susun dalam suatu bentuk buku tata bahasa harus benar-benar ditaati oleh pemakai bahasa. 
e.         Level-level gramatik belum ditata secara rapi
Level (tataran) yang terendah menurut teori ini adalah huruf. Level di atas huruf adalah kata, sedangkan level yang tertinggi adalah kalimat. Menurut teori ini, huruf didefinisikan sebagai unsure bahasa yang terkecil, kata didefinisikan sebagai kumpulan dari huruf yang mengandung arti, sedangkan kalimat didefinisikan sebagai kumpulan kata yang mengandung arti lengkap. 
f.         Tata bahasa di dominasi oleh jenis kata
Ciri ini merupakan ciri yang paling menonjol di antara ciri-ciri yang lain. Hal ini dapat dimengerti Karena masalah penjenisan kata merupakan aspek linguistik yang paling tua dalam sejarah kajian linguistik.






B.       KONSEP ALIRAN STRUKTURAL
1.      Pengertian Konsep Aliran Struktural
Aliran struktural adalah sebutan yang diberikan pada paham bahasa yang berlandaskan pada pemikiran Behavioristik, jadi dengan didasari kepada paham behavioristik hakikat bahasa itu dipandang dari perwujudan lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran terendah berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa kalimat. Pada konsep aliran structural memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Berlandaskan pada faham behaviourisme
·         Bahasa berupa ujaran.
·         Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan konvensional.
·         Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
·         Kegramatikalan berdasarkan keumuman.
·         Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi.
·         Analisis dimulai dari bidang morfologi.
·         Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatik
·         Analisis bahasa secara deskriptif.
·         Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung.
·         Analisi Unsur Langsung
Unsur langsung adalah unsur yang secara langsung membentuk struktur tersebut. Ada empat model analisis unsur langsung yaitu
o   model Nida
o   model Hockett
o    model Nelson,
o   model Wells.


C.           KONSEP ALIRAN TAGMETIK
1.             Pengertian Konsep Aliran Tagmetik
Konsep aliran tagmetik adalah teori linguistic Yng dipelopori oleh Kenneth L. Pike dari summer institute of linguistics. Teori ini mewarisi pandangan –pandangan Blomfield dan Sapir dan bersifat strukturalistis dan antropologis menyatakan bahasa dapat dipandang dari prespektif gelombang, presprektif mendan, dan prespektif partikel, dan dalam penelitian bahasa perlu dibedakan satuan bahasa etik dan emik dalam teori ini bahasa diperlukan sebagai struktur yang mempuyai tiga heararki yang semiotonom : fonologi, gramatika, dan leksikon. Analisis gramatika tidak terbatas pada kalimat melainkan sampai kewacana.
2.             Model analisis konsep aliran takmetig
Komsep pembelajaran tekmatik  berusaha untuk memeuhi bebrapa hal dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik sebagai berikut :
a.              Berpusat pada peserta didik
b.             Memberikan pengalaman langsung
c.              Tidak terjadinya pemisahan materi pembelajaran secara jelas
d.             Bersifat fleksibel
e.              Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik
f.              Mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik
g.             Lebih menekankan proses daripada hasil
D.           KONSEP ALIRAN TRANSFORMASI
1.      Pengertian Aliran Transformasi
Transformasi merupakan tatabahasa yang berdasarkan atas komponen sintaksis, komponen semantik dan komponen fonologi. Dalam hal ini transformasi berkaitan erat dengan unsur-unsur bunyi yang membentuk bahasa, berkaitan erat dengan bentuk dan arti suatu kata, dan juga berkaitan erat dengan tata aturan pembentukan suatu kalimat. Dengan demikian, transformasi merupakan perkembangan yang paling akhir pada pendekatan analisis kalimat.
2.      Kaedah Dan Kalimat Transformasi
Kaidah-kaidah tranformasi (Transformational rules rules; T.rules) yang mengubah struktur dalam PMs menjadi bentuk-bentuk struktur permukaannya atau struktur luarnya. Lebih jelas lagi, perhatikanlah gambaran yang melukiskan organisasi dan hubungan antara kaidah-kaidah sintaksis tersebut :

Kaidah-kaidah struktur Frasa
Gambaran-gambaran struktur dalam kalimat-kalimat
Kaidah-kaidah Transformasi
Gambaran-gambaran Struktur Permukaan kalimat-kalimat

 Gambaran di atas menunjukkan, bahwa ada terdapat kaidah-kaidah struktur frasa. yang merupakan seperangkat kaidah-kaidah struktur frasa yang merupakan seperangkat kaidah yang menciptakan gambaran struktur dalam kalimat-kalimat. Struktur dalam ini dibatasi oleh hubungan-hubungan ketatabahasaan dasar yang penting bagi interpretasi semantic.
 Untuk menghasilkan gambaran-gambaran struktur luar atau struktur permukaan kalimat-kalimat, struktur dalam kalimat-kalimat tersebut kemudian dioperasikan oleh kaidah-kaidah transformasi.




BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Dalam sejarah perkembagan ilmu bahasa. Aliran Tradisional merupakan aliran pertama yang paling awal muncul sebelum aliran-aliran lainya. Sebagai aliran yang pertama, aliran ini banyak diwarnai oleh pemikiran pilsafat hal Ini tidak mengherankan karena cikal bakal aliran tradisional ada saat berkembangnya ilmu filsafat.
Aliran struktural adalah sebutan yang diberikan pada paham bahasa yang berlandaskan pada pemikiran Behavioristik, jadi dengan didasari kepada paham behavioristik hakikat bahasa itu dipandang dari perwujudan lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran terendah berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa kalimat.
Konsep aliran tagmetik adalah teori linguistic Yng dipelopori oleh Kenneth L. Pike dari summer institute of linguistics. Teori ini mewarisi pandangan –pandangan Blomfield dan Sapir dan bersifat strukturalistis dan antropologis
Secara umum transformasi generatif merupakan proses atau kaidah perubahan dari struktur dalam, menjadi strukturluar atau permukaan nya, baik dalam menambah, mengurangi (penghilangan),permutasi,maupun pergantian. Teori transformasi generatif meninjau aspek bahasa berdasarkkan sudut pandang bahsa itu sendiri, serta menelaah unsur-unsur dan fungsinya dalam bahasa yang diteliti.




DAFTAR PUSTAKA
Drs. A . Chaedar Alwasilah. 1983.’’Linguistik Suatu Pengantar’’ Kota Kembang : Ikip Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar