Rabu, 16 November 2016

Akhlak

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definisi Iman, Islam, dan Ihsan

1.      Pengertian Iman
Kata iman berasal dari bahasa arab adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), dalam bahasa Indonesia kata iman biasanya diartikan dengan kepercayaan atau keyakinan. Menurut sidi gazalba, kata iman lebih tepat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan keyakinan[1]
hadits-kedua.pngContoh hadist iman










Iman menurut bahasa arab yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan keyakinan, menurut segi bahasanya berarti tahu, percaya dan yakin tanpa ada keraguan sedikitpun. Didalam kamus al-munjid disebutkan al-iman berarti[2]:
“bukan kafir, pembenaran secara mutlak”. Imam al-gazali mengartikannya dengan : “pembenaran”
Nampaknya didalam al-Qur’an kata iman mempunyai dua arti :
a)      Aman, mengamankan atau memberikan keamanan. Dalam surah al-Quraisy, ayat 4
Surah-Al-Quraisy.jpg
yang artinya “.... yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan dari ketakutan”. (QS. 106:4)
b)      Yakin, percaya atau beriman.. dalam surah Al-baqarah ayat 285
Screenshot_19.jpg
yang artinya “rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya”. (QS. 2:285)
Dilihat dari pengertian istilah, ada beberapa definisi yang dapat dikemukaka:
a)      Imam abu Hanifah mengatakan : “iman ialah mengikrarkan (dengan lidah) dan membenarkan (dengan hati)”
b)      Syekh Muhammad amin al-Kurdi mengatakan “iman ialah kebenaran dengan hati”
c)      Muhammad abdul mengatakan :”iman ialah keyakinan dalam kepercayaan kepada Allah, kepada Rasul-Nya dan kepada hari yang akhir tanpa terikat oleh sesuatu apapun, kecuali harus menghormati apa-apa yang telah disampaikan dengan perantaraan lisan para rasul Tuhan”.[3]
Dengan  melihat beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa iman itu paling tidak mengharuskan adanya pembenaran dan keyakinan akan adanya pembenaran dan keyakinan akan adanya tuhan dengan segala keesaan-Nya dan segala sifat kesempurnaan-Nya serta pembenaran dan keyakinan terhadap Muhammad Rasulullah dan risalah kerasulan yang ia bawa.
Iman yang benar akan memberikan kebahagiaan bagi seorang muslim, baik selama dia hidup di dunia maupun hidup di akhirat kelak.
Iman menurut bahasa adalah pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah iman adalah “ membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”.
Jadi dapat disimpulkan iman adalah suatu keyakinan yang dibenarkan dalam hati, di ikrarkan dengan lisan, dan di buktikan dengan amal ibadah yang didasari niat yang tulus ikhlas untuk mengikuti seluruh petunjuk dari Allah serta sunnah nabi Muhammad SAW. Iman menembus jauh kedalam hati nurani (kalbunya), dan dalam islam yang inilah yang di pandang oleh Allah.2
2.      Pengertian Ihsan
Kata ihsan (bahasa arab) berasal dari kata kerja (fi’il) artinya (perbuatan baik). K.H. Moenawar Chalil mengatakan, ihsan ialah perbuatan baik atau buruk[4] al-Ashfahan, sebagaimana dikutip oleh Moenawar Chalil, mengatakan bahwa ihsan itu dapat diartikan dalam dua arti,yaitu :
a.       Memberikan kenikamatan (kebaikan) kepada orang lain.
b.      Mengetahui dengan baik akan sesuatu pengetahuan dan mengerjakan dengan baik akan sesuatu pekerjaan.[5]
Menurut pengertian istilah ada beberapa definisi dan penjelasan yang dikemukakan para ulama sehubungan dengan pengertian ihsan yang di berikan Rasulullah pada hadist di atas :
a.       Moenawar Chalil mengatakan bahwa dikehendaki dengan ihsan itu ialah :”segenap amal perbuatan itu dikerjakan dengan perasaan tanggung jawab kepada Allah”[6]
b.      Iman al-nawawi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ihsan itu ialah : “ihklas dalam beribadah dan seseorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhannya dengan penuh Khusyu’, Khudu’ dan sebagainya”
c.       Syekh Muhammad Alin al-Kurdi, dalam hal ini mengatakan : “ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam hingga seluruh  ibadah seseorang hamba benar-benar ihklas karena Allah”.
Didalam Al-qur’an kata ihsan bisa berarti “kebaikan” (QS 55:60) Dan dapat berarti “berbuat kebaikan” (QS. 16:90).
Jadi ihsan dapat dikatakan sebagai puncak kesempurnaan dari iman dan islam. Orang yang telah sempurna keimanan dan keislamannya akan mencapai sesuatu keadaan dimana ia dapat melakukan ibadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah dan bila tidak dapat demikian, ia akan selalu merasa diawasi oleh Allah.
Kesempurnaan agama islam itu terletak pada tiga sendi : iman,islam dan ihsan. Seorang islam dapt dikatakan sebagai muslim yang hakiki bila ia dapat mengumpulkan dalam dirinya ketiga sendi tersebut.
Sebenarnya iman itu ialah salah satu aspek ajaran islam yang mebahas tentang keimanan atau kepercayaan dan dalam dunia ilmu pengetahuan disebut dengan ilmu kalam, ilmu tauhid, islam ialah aspek ajaran islam yang membahas tentang tata cara beribadah kepada Allah dan bergaul sesama manusia, ini lazim disebut dengan ilmu fiqih dan ihsan ialah aspek ajaran islam yang membicarakan tentang bagaimana seorang muslim bersikap kepada Allah dan beribadah kepada nya dan bertingkah laku kepada sesama dan hal ini sering disebut ilmu ahlak atau ilmu tasawuf.
Ihsan, sebagaimana dijelaskan dalam bunyi hadist diatas, adalah menyembah atau mengabdi kepada Allah SWT. Dengan sepenuh hati sehingga seakan-akan melihat kepadanya, namun seandinya tidak dapat melihatnya, yakinlah bahwa dia selalu melihat kita pada saat apapun dan dimanapun.
Istilah ihsan berasal dari kata: ahsana - yuhsinu – ihsan yang berarti berbuat baik, bagus kebajikan, atau shaleh.3 Orang yang ihsan disebut muhsin, berarti orang yang berbuat baik. Dalam hadist Rasulullah SAW, menerangkan ihsan itu adalah:
Artinya: “Bahwa engkau beribadah kepada Allah seperti engkau melihat Nya, jika engkau tidak melihat Nya, sesungguhnya Allah melihat engkau.” ( H.R. Khamsah dari Umar bin Khattab).
3.      Pengertian Islam
Dilihat dari asal katanya,islam (bahasa arab) adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il)
Menurut imam al-Nawawi didalam syarah saheh Muslim mengatakan : “islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara lahir”.
Humaidi tatapangarsa mengatakan bahwa kata islam mempunyai beberapa arti, yaitu :
a.       Menyerahkan diri, yaitu menyerahkan diri kepada kehendak tuhan. Maka seorang muslim ialah orang yang telah menyerahkan dirinya kepada tuhan, tunduk kepada perintah-perintah dan larang-larangannya, atau kepada ketentuan apapun yang telah ditetapkan olehnya.
b.      Damai, yaitu damai dengan sesama manusia. Jadi islam ialah agama yang membawa ajaran pendamaian bagi umat manusia.
c.       Selamat, yakni selamat dunia akhirat. Siapapun akan selamat sejahtera dunia akhirat, apabila menganut agama islam dan mentaati ajaran-ajarannya.[7]
Ada beberapa pengertian islam yang bisa dicatatkan disini :
a.       Didalam kamus al-Munjid dijelaskan :”islam ialah tunduk atau taat kepada perintah orang yang memerintah (Allah) dan tunduk atau taat kepada larangannya tanpa merasa keberatan”.
b.      Syekh Muhammad amin al-Qurdi mengatakan :”islam ialah menjunjung dan patuh terhadap segala apa yang dibawa oleh nabi SAW yakni agama islam dan dapat diketahui dengan gampang ”.
Islam adalah agama yangditurunkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rosul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Pengertian islam secara harafiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama).
                                                  



B.     Hubungan Akhlak dengan Iman, Islam, dan Ihsan
Islam, Iman & Ihsan adl satu kesatuan yg tdk bisa dipisahkan satu dgn lainnya. Iman adl keyakinan yg menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dgn cara ihsan, sbg upaya pendekatan diri kpd Allah.

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para ulama mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan. Rukun Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sbg hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan utk mempelajari ihsan sbg tata cara beribadah adl bagian dari ilmu Tasawuf.

1.      Hubungan akhlak dengan iman
Iman ialah meyakini dan mengetahui akan keesaan Tuhan, mempercayai adanya malaikat, mengimani adanya kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT, iman kepada para rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qadar.
2.      Hubungan akhlak dengan islam
Dalam keseluruhan ajaran islam akhlak menempati kedudukan yang sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa hal berikut :
a.       Nabi Muhammad SAW diutus menjadi rasul dengan maksud utama untuk membina dan menyempurnakan akhlak.
b.      Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam, sehingga rasulullah pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik.
3.      Hubungan akhlak dengan ihsan
Ihsan dalam arti akhlak mulia atau pendidikan akhlak mulia sebagai puncak keagamaan dapat dipahami dari beberapa hadits terkenal seperti “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak dan budi pekerti baik.”



BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Iman berasal dari bahasa arab adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), dalam bahasa Indonesia kata iman biasanya diartikan dengan kepercayaan atau keyakinan. Menurut sidi gazalba, kata iman lebih tepat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan keyakinan.
Istilah ihsan berasal dari kata: ahsana - yuhsinu – ihsan yang berarti berbuat baik, bagus kebajikan, atau shaleh. Orang yang ihsan disebut muhsin, berarti orang yang berbuat baik.
Islam adalah agama yangditurunkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rosul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Pengertian islam secara harafiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama).



DAFTAR PUSTAKA
Dasar-dasar pendidikan agama islam /H.Abu Ahmadi,Ed. 1,Cet.5 – Jakarta: Bumi Aksara, 2008. x,288 hlm. ;21 cm
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, Terjemah H.Firdaus An, BA., Bulan Bintang, Jakarta, 1976,257.
M.Yunan Nasution, pegangan Hidup, 1 , Publicita, Jakarta, 1976,hlm.
Moenawar Chalil, Definisi dan Sendi Agama, Bulan Bintang, Djakarta, 1970,hlm.53.
M.Yatimin Abdulah, Studi Akhlak dalam perspektif AL-Qur’an, ( Jakarta:Amzah,2007 ),hlm.1-2



[1] Sidi gazalba, asas ajaran islam, bulan bintang, Jakarta 1972, hal. 15.
[2] Luis ma’luf, al-munjid, al-maktabah al-katulikiyah, Beirut, t.t., hlm. 16
[3] Muhammad Abdul, risalah tauhid, terjemahan H. Firdaus An, BA,. Bulan bitang, Jakarta, 1976, hlm. 257.
[4] Moenawar Chalil, Definisi dan sendi Agama, Bulan Bintang, Djakarta, 1970, hlm.53.
[5] Ibid., hlm. 54.
[6] Ibid., hlm.55.
[7] Humaidi tatapangsara, kuliah Aqidah lengkap, bina ilmu, Surabaya, 1981, hlm. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar