Minggu, 27 November 2016

Beriman kepada hari akhir

1.      MAKNA BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Yaumul akhir atau hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup didunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan menuju kehidupan di aakhirat yang kekal dan abadi.
Iman kepada hari kiamat adalah rukun iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT. Yang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW. Orang iman kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan akan menerima imbalan surag yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi oang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih siksanya.
Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat
Tanda-tanda hari kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua macam, yaitu :
1. Tanda-tanda kiamat kecil (sughro)
2. Tanda-tanda kiamat besar (Qhubro)
a. Tanda kimat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama dan kejadian biasa, seperti : dicabutnya ilmu, domonannya kebodohan, minum khomar, berlomba-lomba dalam membangun dan lain-lain.
Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua :
Pertama : kejadian sudah muncul dan sedah selesai, seperti diutusnya Rosulullah SAW, terbunuhnya Utsman bin Affan, terjadinya fitnah besar abtara dua kelompok orang beriman.
Kedua : kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah, seperti : tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinaan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.
Diantara tanda-tanda kiamat kecil adalah :
1) Diutusnya Rosulullah SAW.
2) Disia-siakanya amanah.
3) Pengembala menjadi kaya.
4) Sungai erafat menjadi emas.
5) Baitul Maqdis dikuasai oleh umat islam.
6) Banyak terjadi pembunuhan.
7) Munculnya kaum khowarij.
8) Banyak polisi dan pembela kedzoliman.
9) Perang antara yahudi dan umat islam.
10) Dominannya futnah.
11) Sedikitnya ilmu.
12) Merebaknya perzinaan.
13) Banyaknya kaum wanita.
14) Bermewah-mewah dalam membangun masjid.
15) Menyebarkan riba dan harta haram.
b. Tanda Kiamat Qubro (besar) adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang munculnya tidak bisa terjadi, seperti : munculnya Dajjal, Nabi Isa AS, Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat dan lain-lain.
Terbitnya matahari dari barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Berakhir dengan terjadinya kiamat. Ibnu hajar melanjutkan, “Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taumat”
Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat qubra (besar) diantaranya :
“Hingga apabila dia telah sampai diantara dua gunung, dia mendapati dihadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya, mereka berkata :”Hai Dzulqornain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu mebuatkan dinding kami dan mereka ?” Dzulqornain berkata “Apa yang telah dikuasakan oleh tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka”.(Al-Kahfi; 82).




2.      DALIL NAQLI TENTANG GAMBARAN KEJADIAN HARI KIAMAT
a.      Firman Allah SWT dalam QS Al-hijr [15]: 92-93
http://www.dudung.net/images/quran/15/15_94.png
http://www.dudung.net/images/quran/15/15_93.png
Artinya : maka demi tuhanku, kami akan menanyakan mereka semua, tentang apa yang mereka kerjakan dahulu.

b.      Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68 

http://www.dudung.net/images/quran/39/39_68.png

Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi(sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah.
c.       Firman Allah SWT dalam QS Al-Insan [76]: 20

http://www.dudung.net/images/quran/76/76_20.png

Artinya : dan apa bila kamu melihat( keadaan ) disana(surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar

d.      Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 51-54

http://www.dudung.net/images/quran/56/56_51.png
http://www.dudung.net/images/quran/56/56_53.png
http://www.dudung.net/images/quran/56/56_54.png
http://www.dudung.net/images/quran/56/56_55.png
Artinya : kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang sesat lagi mendusta! pasti akan memakan buah zaqqun maka akan penuh perutmu dangannya setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.




e.       Firman Allah SWT dalam QS Al-Insyiqaq [84]: 7-12
http://www.dudung.net/images/quran/84/84_8.png
 http://www.dudung.net/images/quran/84/84_9.png
http://www.dudung.net/images/quran/84/84_10.png
http://www.dudung.net/images/quran/84/84_11.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGXnVyHZTgPngbyQx-C7IJLqOsyfoLiQ35gt_uj9gtFZix9pM18k0gfyGoPsbLr5vblZBI_HbJAEwS7f6dJhzJZnMqK1m78gBi8uuLWasgaf_dZqfWKCp03xW6P9IqvgFExAw7vE8GHAmL/s1600/84_12.png

Artinya : maka adapun orang yang diberikan catatan diberikan dari sebelah kanan, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan dikembalikan dengan keluarganya(yang sama-sama beriman)dengan gembira.dan adapu orang yangdiberikan catatannya dari sebelah belakang maka dia akan berteriak “celakahlah aku!” dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala(neraka)

f.       Firman Allah SWT dalam QS Al –Anbiya [21]: 47

http://www.dudung.net/images/quran/21/21_48.png

Artinya : dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat maka
Tidak seorangpun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya sebesar biji
Sawi, pasti kami akan mendatangkan (pahala). Dan cukuplah kami yang
Membuat perhitungan.
3.      PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI PADA ALAM AKHIRAT
a)      Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah    meninggal. Yaitu nanti masa       dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menhadap kepada Allah guna mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
b)      Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
c)      Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
d)     Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di dunia.
e)      Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik buruknya selama hidup di dunia.
f)       Sirat,  adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia stelah dihisab dan ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manuisa akan ditentukan msuk neraka atau masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.
g)      Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia. Bagi orang beriman dan beramal saleh kelak pada hari Kiamat akan mendapat syafaat berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi.
h)      Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka. 

4.      PENERAPAN IMAN KEPADA HARI AKHIR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a.       Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik
Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan berusaha untuk
melakukan dua atau lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang merugi.
b.      Tidak Silau pada Gemerlap Dunia
Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya karena kemiskinannya.

Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa dunia ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya tidak diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt. Orang kaya diuji dengan kekayaannya dan si miskin diuji dengan kemiskinannya. Jika si kaya menjadi orang yang bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaannya dengan sebaikbaiknya (pada jalan yang diridai Allah) berarti ia termasuk orangorang yang beruntung. Si miskin yang bersyukur dengan kemiskinannya dan tetap menjalankan tujuan penciptaannya sebagai manusia, ia termasuk orang yang beruntung. Kaya atau miskin dapat mengantarkan seseorang pada kekufuran.

Si kaya atau si miskin hendaknya tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak kekal. Kekuasaan yang dimiliki hendaknya tidak melenakan dari mengingat Allah Swt. Ingatlah kembali kisah Fir’aun. Fir’aun yang menjabat sebagai raja memiliki sifat takabur. Ia sangat sombong dengan jabatan yang dimilikinya. Bahkan, ia mengaku sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Sungguh, perilaku yang tidak sepantasnya ditiru. Seseorang yang berkuasa hendaknya menyadari bahwa kekuasaan tersebut hanya sementara. Kekuasaan dapat berakhir oleh waktu. Oleh karena itu, seseorang tidak sepantasnya menyombongkan diri atas apa pun yang dititipkan kepadanya.
c.       Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain
Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.
d.      Bersikap Rendah Hati
Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap titipan Allah.
e.       Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan
Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang beriman dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah. Membantu fakir miskin, membantu pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lain yang diridai Allah SWT.

5.      HIKMAH IMAN KEPADA HARI AKHIR
1.      Beriman kepada hari kiamat akan membuat kita menjadi lebih giat dalam beramal shalih, hal ini dikarenakan kita mempercayai bahwa sesudah mati akan ada kehidupan lagi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukan di dunia ini.
2.      Dengan beriman kepada hari kiamat kita akan berhati-hati dalam berbuat sesuatu, terutama perbuatan dosa. Mengingat perbuatan dosa sekecil apapun akan dibalas di akhirat nanti.
3.      Dengan beriman kepada hari kiamat, otomatis kita juga akan percaya adanya surga dan neraka. Dengan begitu kita akan lebih termotivasi untuk lebih taat kepada Allah swt dan selalu berhati-hati agar tidak melakukan perbuatan dosa karena takut masuk neraka dan ingin masuk surga.
4.      Dengan beriman kepada hari akhir, seseorang akan selalu melaksanakan kewajibannya, dan juga tidak terlena dengan kehidupan di dunia yang sementara ini.
5.      Dengan beriman kepada hari kiamat akan membuat kita sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sementara kehidupan di akhirat adalah kekal (selama-lamanya). Suatu saat kita pasti akan mati, dan dunia ini akan hancur dan berlanjut di alam akhirat yang kekal. Kehidupan di akhirat nanti akan sesuai dengan amal perbuatan yang kita perbuat di dunia ini. Untuk itu kita harus berbuat yang sebaik-baiknya ketika hidup di dunia, kita harus semaksimal mungkin dalam beramal shalih.
6.      Dengan beriman kepada hari kimat maka akan membuat seseorang sering bertaubat kepada Allah swt, karena takut akan mendapatkan siksa di akhirat nanti.
7.      Dengan beriman kepada hari akhir maka manusia juga akan ber-amar ma'ruf nahi munkan kepada sesasam muslim

8.      Memperoleh ketentuan Allah swt dengan ikhlas dan lapang dada, Allah tidak perna menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar