BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
visi dan misi bisa diketahui dengan
berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis dituliskan,
hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari penyusunan visi
dan misi.
Saat bisnis berkembang, pemilikatau
manajer perlu memperbaiki keyakinannya, tetapi ide aslinya biasanya akan
direfleksikan pada pernyataan terbarumengenai visi dan misi.
Visi
yang jelas memberikan dasar untukmengembangkan pernyataan misi yang luas. Visi
harus ditetapkan terlebih dahulu.Misi merupakandeklarasi dari “alasan untuk
menjadi sesuatu” dari sebuah organisasi. Misi yang jelas diperlukan untuk
menetapkan sasaranyang efektif dan merumuskan stategi.
Tujuan auditeksternal
adalahmenjelaskan peluang utama dan ancaman yang dihadapi organisasi sehingga
manajer dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan dari peluang dan
menghindari atau mengurangi dampak ancaman
Manajemen strategik
merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan
obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian
sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif
strategi dan pelaksanaan tersebut.
menyatakan inti
manajemen stragis adalah menetapkan tujuan jangka panjang, memberikan altenatif
strategi, menyeleksi strategi untuk menyakinkan dan pilihan alternatif strategi
terbaik untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan (organisasi ) dengan
tiga tahapan besar yakni (1) tahapan input yang meliputi analisis faktor
internal (IFE), analisis faktor eksternal (EFE) dan analisis profil bersaing
(CPM); (2) tahapan matching (sesuai) mencakup analisis SWOT, analisis SPACE,
analisis BCG, analisis IE dan analisis Grand Strategy, (3) tahapan pengambilan
keputusan dengan mengguanakan QSPM.
1.2
Rumusan
Masalah
1. apa
yag dimaksud dengan visi dan misi bisnis
2. manfaat
dari visi dan misi bisnis
3. tujuan
dari penilaian eksternal
4. apa
yang di maksud manajemen strategi
5. manfaat
dari manajemen strategi
1.3
Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan diatas tujuan dari makalah ini dibuat .Tujuan umum yang harus
dicapai adalah dapat memahami tentang visi dan misi bisnis, penilaian eksternal
serta manajemen strategi. Dari umum tersebut dapat di bagi kembali menjadi tiga
tujuan khusus yaitu :
1. Menentukan
visi dan misi dalam membangun sebuah
bisnis
2. Menentukan
penilaian eksternal untuk mengambil sebuah keuntungan dari sebuah peluang.
3. Dan
manajemen strategi akan mempermudah sebuah perusahaan dapat membuat visi dan
misi perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 VISI
DAN MISI BISNIS
Konsep dan alat yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi dan merumuskan visi dan misibisnis. visi dan misi bisa diketahui
dengan berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis
dituliskan, hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari
penyusunan visi dan misi.
Saat bisnis berkembang, pemilikatau
manajer perlu memperbaiki keyakinannya, tetapi ide aslinya biasanya akan
direfleksikan pada pernyataan terbarumengenai visi dan misi.
Pernyataan
visi dan misi sering dijumpai pada halaman depan laporan tahunan. Pernyataan
tersebut seringdisajikan sebagai dasar perusahaan secara keseluruhan dan
didistribusikan melalui informasi perusahaan yang dikirimkepada direksi.
Pernyataan tersebut merupakan bagian dari laporan internal, seperti permintaan
pinjaman, perjanjiandengan penyedia, kontrak dengan pekerja, rencana bisnis,
dan perjanjian pelayanan pelanggan.
2.1.1
Mau jadi seperti apa
kita nanti?
Visi harus dapat menjawab pertanyaan
dasar “Mau jadi seperti apa kita?”. Visi yang jelas memberikan dasar
untukmengembangkan pernyataan misi yang luas. Visi harus ditetapkan terlebih
dahulu. Visi seharusnya dibuat ringkas, lebihbaik satu kalimat, dan para
manajer yang harus memberi masukan dalam penetapan pernyataan tersebut.
2.1.2
Apa bisnis kita?
Menurut Drucker menanyakan “apa bisnis
kita?” sama seperti menanyakan “apa misi kita?”. Misi merupakandeklarasi dari
“alasan untuk menjadi sesuatu” dari sebuah organisasi. Misi yang jelas
diperlukan untuk menetapkan sasaran
yang
efektif dan merumuskan stategi.Terkadang misi disebut juga pernyataan
kepercayaan, pernyataan tujuan, pernyataan filosofi, pernyataan keyakinan,
pernyataan
prinsip bisnis, atau pernyataan “gambaran bisnis”. Pernyataan misi
mengungkapkan akan menjadi seperti apaorganisasi dan siapa yang akan
dilayaninya. Pernyataan yang disiapkan secara hati-hati pada visi dan misi
diakui secaraluas oleh para praktisi dan akademisi sebagai langkah awal dalam
manajemen stratejik.
Menurut Drucker, misi bisnis adalah
dasar untuk prioritas, strategi, rencana, dan penugasan. Misi merupakanlangkah
awal untuk merancang tugas manajerial, dan selanjutnya untuk merancang struktur
manajerial. Sebenarnya “Apabisnis kita?” merupakan pertanyaan yang sulit dan
jawabannya bisa apa saja tapi jelas jawaban dari pertanyaan tersebutmerupakan
tanggung jawab awal dari para pembuat strategi. Hanya pembuat strategi yang dapat
memastikan bahwapertanyaan ini pantas mendapat perhatian dan jawabannya masuk
akal sehingga dapat membuat bisnis tetap berjalan sertamerumuskan sasarannya.
2.1.3
Visi vs Misi
Banyak organisasi menetapkan pernyataan
visi maupun pernyataan misi, dimana pernyataan misi menjawab “apabisnis kita?”
dan pernyataan visi menjawab “mau jd seperti apa kita?”. Bisa diketahui bahwa
keuntungan, bukan visi ataumisi, yang merupakan motivasi utama perusahaan.
Tetapi keuntungan saja tidak cukup untuk memotivasi seseorang.Keuntungan bisa
memberi kesan negatif bagi beberapa pekerja. Pekerja biasanya melihat
keuntungan sebagai sesuatuyang mereka hasilkan tetapi manajemen yang memakai
dan bahkan diberikan pada pemegang saham. Oleh karena itu,baik keuntungan
maupun visi dibutuhkan untuk memotivasi pekerja secara efektif.
2.2 MANFAAT
PERNYATAAN VISI DAN MISI
Menurut Rarick dan Vitton, perusahaan
dengan pernyataan misi formal memiliki pengembalian atas ekuitaspemegang saham
dua kali lebih besar dibandingkan perusahaan tanpa pernyataan misi. Lebih
lanjut Bart dan Baetzmengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara
pernyataan misi dan kinerja organisasi. Sejalan dengan haltersebut, majalah Business
Week melaporkan bahwa perusahaan yang menggunakan pernyataan misi
memilikipengembalian 30% lebih tinggi dalam tolak ukur finansial tertentu
dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakannya.
Namun demikian, beberapa kajian lain
mendapati bahwa memiliki pernyataan visi dan misi tidak secara
langsungberkontribusi secara positif terhadap kinerja finansial. Sejauh mana
manajer dan karyawan terlibat di dalam pengembanganpernyataan visi dan misi
dapat membuat perbedaan dalam keberhasilan bisnis.Dalam praktiknya, ditemukan
banyak variasi dalam hal hakikat, komposisi, dan penggunaan pernyataan visi dan
misi. Kingdan Cleland merekomendasikan agar organisasi secara cermat dan hati-hati
mengembangkan sebuah pernyataan misitertulis untuk mendapatkan manfaat sebagai
berikut:
1. Memastikan
kepaduan tujuan dalam organisasi
2. Menyediakan
landasan/standar untuk mengalokasikan sumber daya organisasi
3. Membangun
iklim organisasional yang terpadu
4. Menjadi
titik fokus bagi individu agar sejalan dengan tujuan organisasi (maksud dan
arah organisasi, serta
5. menghambat
mereka yang tidak sejalan untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitas
organisasi.
6. Memfasilitasi
translasi dari tujuan organisasi menjadi struktur kerja dengan pembagian tugas
ke unit-unit terkait
7. Menjelaskan
tujuan organisasi sehingga parameter biaya, waktu, dan knerja dapat dinilai dan
dikontrol.
8. Memasukkan
sembilan komponen pernyataan misi: konsumen, produk/jasa, pasar, teknologi, fokus
padakelangsungan hidup/pertumbuhan/profitabilitas, filosofi, konsep diri, focus
pada citra public, fokus pada karyawan.
9. Tidak
lekang oleh waktu
10. Menciptakan
kesan bahwa suatu perusahaan berhasil, memiliki arah, serta layak untuk diberi
perhatian, dukungan,
11. dan
investasi
2.3
PENILAIAN EKSTERNAL
2.3.1 Sifat Audit Eksternal
Tujuan auditeksternal adalahmenjelaskan
peluang utama dan ancaman yang dihadapi organisasi sehingga manajer
dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari
atau mengurangi dampak ancaman.
Audit eksternal berfokus pada
identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian di luar kendali dari perusahaan
tunggal, seperti:
a. Peningkatan
persaingan asing
b. Pergeseran
populasi/penduduk
c. Penuaan
masyarakat
d. Kecemasan
konsumen dalam bepergian
e. Volatilitas
pasar saham
Pengaruh/tekanan
eksternaldapat dibagi menjadilimakategori:
a. pengaruh
ekonomi
b. pengaruh
sosial, budaya,demografi, dan lingkungan alam
c. pengaruh
politik, pemerintahan, danhukum
d. pengaruhteknologi
e. pengaruh
kompetitif
Tekanan eksternal tersebut mempengaruhi
jenis produk yangdikembangkan, strategisegmentasi pasar, jenislayanan yang
ditawarkan, dan pilihanbisnisuntuk memperoleh atau menjual.Secara langsung,
tekananeksternal
mempengaruhipemasok
maupundistributor.Untuk melakukan audit eksternal, perusahaan harus terlebih
dahulu mengumpulkan intelijen kompetitif (data dan informasipesaing) dan
informasi tentang ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintah, hukum, dan teknologi.
Kemudian informasi tersebut harus
diasimilasi dan evaluasi untuk menghasilkan daftar kunci faktor eksternal
yangterpenting.
Freund
menegaskan bahwa kunci faktor eksternal harus:
a. penting
untuk mencapai tujuan jangka panjang dan tahunan
b. dapat
diukur
c. berlaku
untuk semua perusahaan yang bersaing
d. hirarkis
2.3.2 Pandangan Organisasi Industri
PendekatanOrganisasi Industrimenegaskan
bahwa faktor eksternal/industri lebih penting daripada faktor internal
untukmencapai keuntungan yang kompetitif. Kinerja perusahaanlebih utama
didasarkan padapropertiindustri, sepertiskalaekonomi, hambatan masukpasar,
diferensiasi produk, ekonomi, dantingkat daya saingdaripadasumber daya
internal,kemampuan, struktur, dan operasi. Walaupun demikian, integrasi yang
efektifdan pemahamanbaik tentang eksternaldanfaktor internaladalah kunci utama
untukmengamankandan menjagakeunggulan kompetitif.
2.3.3 Pengaruh Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung
terhadap potensi daya tarik dari berbagai strategi. Variabel ekonomi yang
sangat
berpengaruh
dalam perencanaan adalah Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto, tren
nilai mata uang dollar dantingkat pengangguran.
Tren
nilai dolar memiliki efek yang signifikan dan tidak merata pada perusahaan di
industri yang berbeda dan di lokasi yangberbeda. Sebagai contoh, industri farmasi,
pariwisata, hiburan, kendaraan bermotor, dan hasil hutan mendapatkankeuntungan
yang besar ketika dolar jatuh terhadap yen dan euro. Ketika nilai dolar jatuh,
perusahaan pariwisatamendapatkan keuntungan lebih karena warga Amerika tidak banyak
yang bepergian ke luar negeri, sebaliknya, keadaan
tersebut
akan menambah jumlah kunjungan dan liburan warga negara asing ke Amerika
Serikat.
Kerugian atas lemahnya nilai mata uang
dolar bagi perusahaan domestik dan Negara Amerika, antara lain:
1. Dapat
menyebabkan inflasi
2. Dapat
menyebabkan kenaikan harga minyak
3. Dapat
melemahkan pemerintahan Amerika
4. Mengurangi
keinginan warga Amerika untuk pergi ke luar negeri
Sedangkan keuntungan atas lemahnya nilai
mata uang dolar bagi perusahaan domestik dan Negara Amerika, antara lain:
1.
Meningkatkan kegiatan
ekspor
2.
Mengurangi kegiatan
impor
3.
Membuat barang lebih
murah untuk konsumen asing
4.
Melawan deflasi dengan
mendorong kenaikan harga impor
5.
berkontribusi untuk
kenaikan harga saham dalam jangka pendek
6.
Merangsangresesi
ekonomidi seluruh dunia
7.
Mendorong negara-negara
asing untuk menurunkan suku bunga
8.
Meningkatkan pendapatan
dan keuntungan perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri
9.
Mendorong ekspansi
ekonomi di seluruh dunia
10.
Memaksa perusahaan
asing untuk menaikkan harga
11.
Mengurangi defisit
perdagangan
12.
Mendorong perusahaan
untuk mendunia
13.
Mendorong warga negara
asing berkunjung ke Amerika
Kenaikan tingkat pengangguran di Amerika
telah memicu perlombaan antar negara bagian untuk menarik bisnis dengan
keringanan
pajak dan insentif keuangan.
Sebagai
contoh, New Jersey telah berjanji mengirim cek $3,000 untuk usaha kecilyang
mempekerjakan karyawan baru.
Contoh
lain adalah Colorado telah membentuk dana lima juta dolar untuk bank-bank
yang
membuka jalur kredit usaha kecil.
2.3.4 Pengaruh Sosial, Budaya,
Demografi, dan Lingkungan Alam
Perubahan sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan memiliki dampak yang besar pada hampir semua produk, jasa, pasar,dan
pelanggan. Organisasi kecil, besar, pencari laba, dan nirlaba dalam semua
industri sedang terhuyung dan ditantangoleh peluang dan ancaman yang timbul
dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.Tren sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan hidup membentuk cara orang Amerika hidup,
bekerja, memproduksi danmengkonsumsi.
Hal tersebut menyebabkan kebutuhan untuk
berbagai produk, layanan dan strategi yang berbeda.Sekaranglebih banyak rumah
tangga Amerika yang hidup sendiri atau tinggal bersama orang lain yang tidak
memiliki hubungan
daripada
rumah tangga yang terdiri dari pasangan yang telah menikah dan memiliki anak.
Rumah tangga Amerika tersebutsemakin banyak yang melakukan pembelian online.
Penuaan populasi/penduduk Amerika
mempengaruhi orientasi strategis hampir ke semua organisasi. Kompleks
apartemenuntuk orang tua yang disebut dengan lifecare, dengan fasilitas satu
kali makan setiap hari, transportasi, dan utilitastermasuk dalam sewa, telah
meningkat secara nasional. Kompleks tersebut sekarang berjumlah lebih dari dua
juta.Beberapa perusahaan terkenal membangun fasilitas ini termasuk Avon,
Marriot dan Hyatt.
Variabel
utama sosial, budaya, demografi, dan lingkungan alam, antara lain:
1. Tingkat
kesuburan reproduksi
2. Jumlah
kelompok minat khusus
3. Jumlah
pernikahan
4. Jumlah
perceraian
5. Jumlah
kelahiran
6. Jumlah
kematian
7. Tingkat
imigrasi dan emigrasi
8. Program
Jaminan Sosial
9. Tingkat
harapan hidup
10. Pendapatan
per kapita
2.3.5 Pengaruh Kompetisi Bisnis
Persaingan dalam bisnis dapat
digambarakan sebagai persaingan yang keras. Mengumpulkan dan mengevaluasi
informasidari para pesaing adalah hal yang penting dalam keberhasilan
merumuskan strategi bisnis. Mengidentifikasi pesaing utamatidak selalu mudah
karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing dalam
industri-industri yang berbedabeda.
Tujuh
karakteristik yang menggambarkan perusahaan yang kompetitif
1. Market
share (pangsa pasar)
2. Pemahahaman
tentang bisnis yang dijalani
3. Ketika
terjadi ketidakberesan, maka perbaiki—jadikan lebih baik; bukan hanya dari
produknya saja, tetapi
4. perusahaan
secara keseluruhan jika dibutuhkan
5. Berinovasi
6. Akuisisi
adalah hal yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis; terutama adanya tambahan
faktor teknologi,
7. atau
terkait dengan pangsa pasarPeople make a difference; setiap orang
membutuhkan perlakuan yang berbeda-bedaKualitas adalah harga mati, dan tidak
ada ancaman yang lebih besar daripada kegagalan untuk menjadi costcompetitive
8. dalam
global basis
a. Competitive
intelligence programs
Competitive intelligence is a systematic
and ethical process for gathering and analyzing information about the
competition’s
activities
and general business trends to further a business’s own goals (Society of
Competitive Intelligence Professional(SCIP) Web site).
Competitive intelligence dalam
suatu bisnis adalah salah satu kunci sukses. Lebih banyak pengetahuan dan
informasi yangdapat diambil dari saingan bisnis maka cenderung akan lebih dapat
merumuskan dan mengimplementasikan strategi yangefektif. Kelemahan dari pesaing
utama dapat menjadi peluang eksternal; kekuatan pesaing utama bisa menjadi
ancaman.Dapat mempekerjakan jajaran top executives dari saingan bisnis
lain merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
competitive
intelligence.Tiga dasar tujuan dari Competitive
Intelligence (CI) antara lain
1. Untuk
mendapatkan pemahaman umum atas sebuah industri dan para kompetitornya
2. Untuk
mengidentifikasi kelemahan para competitor bisnis dan mengukur dampak dari
strategi yang dijalankanoleh para pesaing tersebut
3. Untuk
mengidentifikasi langkah yang mungkin akan diambil oleh kompetitor bisnis yang
mungkin akanmembahayakan kedudukan perusahaan di dalam persaingan pasar.
b. Market
commonality and resource similarity
Secara definisi, para kompetitor adalah
perusahaan-perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang serupa/miripdalam
suatu pasar yang sama. Market commonality dapat didefinisikan sebagai
jumlah dan pentingnya pasar bahwaperusahaan bersaing dengan saingan.
Resource Similarity adalahsejauh mana jenis dan jumlah sumber daya
perusahaaninternal yang sebanding dengan saingan.
c. Analisis
Kompetitif: Porter’s Five-Forces Model
Menurut Porter, sifat dari
kekompetitifan dalam sebuah industri dapat dilihat dari 5 komposisi
kekuatan/pengaruh yaitu:
1. Persaingan
di antara perusahaan-perusahaan (sejenis)
2. Potensi
masuknya pesaing baru
3. Potensi
berkembangnya barang substitusi
4. Kekuatan
penawaran dari penyedia barang
5. Kekuatan
permintaan dari konsumen.
d. Sumber
dari Informasi eksternal
Sebagian besar informasi stratejik
tersedia baik dari sumber yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.
Sumber
yang tidak dipublikasikan terdiri dari :
1. Survey
pelanggan
2. Penelitian
pasar
3. Pembicaraan
pada rapat tenaga ahli atau pemegang saham
4. Program
televisi
5. Wawancara
dan pembicaraan dengan stakeholder
Sumber
yang dipublikasikan pada informasi stratejik meliputi
1. Majalah
2. Jurnal
3. Laporan
4. Dokumen
pemerintah
5. Ringkasan
6. Buku
7. Buku
panduan
8. Surat
kabar
9. Buku
petunjuk
e. Alat
dan teknik forecasting
Forecast adalah anggapan terdidik
tentang kecenderuangan dan kejadian di masa yang akan datang. Teknik
forecastingdapat dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu teknik kuantitatif
dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif lebih tepatdigunakan ketika data
historicalnya tersedia dan ada hubungan diantara variable kunci diperkirakan
sama di masamendatang.
f. Membuat
anggapan
Perencanaan tidak akan terjadi tanpa
adanya anggapan. McConcey mengartikan anggapan sebagai Pengaruh yang kuatdari
faktor luar utama perkiraan awal yang terbaik, sepanjang sang manajer mempunyai
sedikit kendali tetapi ketikamenggunakan pengaruh yang kuat didalam suatu
tindakan atau kemampuan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.Dengan
mengidentifikasi kejadian yang menyebabkan pengaruh yang besar pada suatu
perusahaan dan dengan membuatperkiraan yang beralasan tentang factor tersebut,
seseorang dapat membawa proses manajemen stratejik menjadi lebihmaju. Perkiraan
hanya diperlukan untuk trend dan kejadian masa yang akan datang yang
kelihatannya mempunyaipengaruh yang besar pada bisnis perusahaan.
g. Analisa
industry : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Evaluasi factor eksternal (EFE)
memperbolehkan pembuat stratejik untuk menyimpulkan dan menilai ekonomi,
social,kebudayaan, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi
dan informasi persaingan. Matriks EFE dapatdikembangkan dengan lima langkah,
yaitu :
1. Mendaftar
kunci factor eksternal
2. Menentukan
bobot tiap-tiap factor dengan jangkauan dari angka 0.0 (tidak penting) sampai
1.0 ( sangat penting)
3. Menetukan
urutan antara 1 sampai 4 dari tiap-tiap factor eksternal utama untuk
mengindikasikanseberapa
4. efektifnya
strategi yang diterapkan dari perusahaan untuk menanggapi factor-faktor
tersebut.
5. Mengalikan
bobot tiap-tiap factor untuk mendapatkan nilai bobotJumlahkan nilai bobot dari
tiap variable untuk mendapatkan total nilai bobot dari organisasi.Jika total
dari nilai bobotnya adalah 4 menandakan bahwa tanggapan organisasi terhadap
ancaman dan kelemahan adalahluar biasa.Jika total dari nilai bobotnya adalah 1
menandakan bahwa strategi perusahaan tidak diperhitungkan terhadap
kesempatanatau menghindari ancaman.
h. Competitive
Profile Matrix (CPM)
Competitive Profile Matrix (CPM)
mengidentifikasikan perusahaan pesaing utama dan kekuatan khususnya dan
kelemahandalam menjalin hubungan.
2.4 Manajemen StrategikPerusahaan Internasional
Manajemen strategik
merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan
monitoring strategi (Rabin et.al 2000:1). Manajemen strategik merujuk pada
proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan
strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu
melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan
pelaksanaan tersebut.
Siagian (2004) mendefinisikan, manajemen strategik
sebagai serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen
puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi tersebut. Manajemen strategik tidak hanya
digunakan pada sektor swasta tetapi juga sudah diterapkan pada sektor publik.
Penerapan manajemen stratejik pada kedua jenis
institusi tersebut tidaklah jauh berbeda, hanya pada organisasi sektor publik
tidak menekankan tujuan organisasi pada pencarian laba tetapi lebih pada
pelayanan.
Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003)
penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu:
1.
Tidak bermotif
mencari keuntungan
2.
Adanya
pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak
3.
Ada
kecenderungan berorientasi semata–mata pada pelayanan
4.
Banyak
menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi
5.
Kurang
banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan keuangan
6.
Dominasi
profesional
7.
Pengaruh
politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting
2.4.1Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen
Strategi Internasional
1. Bahasa
2. Budaya
3. Politik
4. Ekonomi
5. Campurtangan pemerintah
6. Tenaga kerja
7. Hubungan tenaga kerja
8. Keuangan
9. Riset pasar
10. Iklan
11. Uang
2.4.2 Alasan dan Manfaat Manajemen Strategik
Manajemen strategik digunakan oleh perusahaan tentu
memiliki alasan dan sudah tentu sudah mempertimbangkan manfaat bagi
perusahaannya. Salah satu pertimbangan tersebut adalah untuk memenangkan
persaingan pasar bebas internasional. Pada Desember 2015, Indonesia memasuki
pasar bebas MEA/AEC 2015 dan hal itu memerlukan strategik tertentu agar tidak
hanya menjadi pasar yang dibanjiri produk dari Negara ASEAN lainnya.
Alasan
mengapa perusahaan (organisasi) menggunakan manajemen strategik menurut Ali
Rokhman, 2008 adalah :
1.
Alokasi sumber
daya yang selalu terbatas dibandingkan dengan tujugan yang hendak dicapai
2.
Memadukan nilai
dan tujuan bahkan ambisi masing-masing individu sehingga selaras dengan tujuan
dan nilai organisasi
3.
Identifikasi
risiko yang mungkin terjadi, tingkat pertumbuhan yang masukakal dan kondisi
persaingan
4.
Penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan (organisasi) dan alokasi sumber
daya untuk mencapai tujuan dimaksud
5.
Upaya untuk
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan (organisasi) dibandingkan dengan
peluang dan tantangan dalam lingkungan yang dihadapi
6.
Penciptaan
hubungan yang baik antara seluruh tingkatan dan kelompok manajemen dalam
organisasi (perusahaan)
Manfaat manajemen strategik dalam perusahaan
(organisasi) secara transparan diungkapkan oleh Sipriyono, 1993 dalam Ali
Rokhman, 2008 sebagai berikut :
1.
Strategi
merupakan cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatan masa depan yang
berubah dengan cepat
2.
Membekali
pegawai tentang tujuan dan arah masa depan organisasi
3.
Memudahkan tugas
eksekutif organisasi (perusahaan)
4.
Kacamata untuk
memantau apa yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi
5.
Berdasarkan
hasil penelitian; perusahaan ata u
organisasi yang menyusun strategi menjadi lebih efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan atau meraih hasilnya
Berdasarkan alasan dan
manfaat dimaksud maka manajemen strategik seolah telah menjadi penglima bagi
perusahaan atau organisasi atau pun pribadi dalam mengelola kehidupan saat ini
dan masa depan secara lebih berdaya guna dalam meraih tujuan.
2.4.3 Proses Manajemen Strategik Internasional
Manajemen Stretegik merupakan proses dengan sejumlah
tahapan salaing berkaitan dan berurutan. Tahapan atau proses manajemen
strategis menurut Pearce dan Robinson (2003), et al., dalam Roup
Purohim, 2012 dengan tahapan analisis situasi, formulasi strategi, implementasi
dan evaluasi kinerja. Analisis situasi atau lingkungan merupakan pendeteksian
dan evaluasi organisasi (perusahaan) pada lingkungan eksternal dan internal.
Formulasi strategi adalah desain dan pilihan
strategi yang sesuai pada setiap level bisnis sedangkan implementasi strategi
merupakan proses melaksanakan strategi yang telah diformulasikan dan evaluasi
strategi merupakan proses evaluasi implementasi srtategi dan sejauh mana
mempengaruhi kinerja untuk meraih keuntungan atau pencapaian tujuan.
Proses manajemen
strategik dijelaskan secara detail dan lengkap oleh Fred David (2007)
menyatakan inti manajemen stragis adalah menetapkan tujuan jangka panjang,
memberikan altenatif strategi, menyeleksi strategi untuk menyakinkan dan
pilihan alternatif strategi terbaik untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan
perusahaan (organisasi ) dengan tiga tahapan besar yakni (1) tahapan input yang
meliputi analisis faktor internal (IFE), analisis faktor eksternal (EFE) dan
analisis profil bersaing (CPM); (2) tahapan matching (sesuai) mencakup analisis
SWOT, analisis SPACE, analisis BCG, analisis IE dan analisis Grand Strategy,
(3) tahapan pengambilan keputusan dengan mengguanakan QSPM.
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh
dari pembahasan dari makalah ini yaitu. visi dan misi bisa diketahui dengan
berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis dituliskan,
hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari penyusunan visi
dan misi.Menurut Rarick dan Vitton, perusahaan dengan pernyataan misi formal
memiliki pengembalian atas ekuitaspemegang saham dua kali lebih besar dibandingkan
perusahaan tanpa pernyataan misi. Lebih lanjut Bart dan Baetzmengemukakan bahwa
terdapat hubungan positif antara pernyataan misi dan kinerja organisasi.Tujuan
auditeksternal adalahmenjelaskan peluang utama dan ancaman yang dihadapi
organisasi sehingga manajer dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan
dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman.
Manajemenstrategik
merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan
monitoring strategiManajemen strategik merujuk pada proses manajerial untuk
membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan
dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian
dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.
Manajemen strategik digunakan oleh perusahaan tentu
memiliki alasan dan sudah tentu sudah mempertimbangkan manfaat bagi
perusahaannya.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber sumber yag lebih baik dn dapat
dipertanggungjawabkan
Utuk saran bisa berisi keritik atau
saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan makalah yasng telah di jelaskan . untuk bagian terakhir dari makalah
adalah daftar pustaka, pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar
pustaka masalah
DAFTAR
PUSTAKA
Taufiqurokhman.
2016. Manajemen Strategi. Jakarta:
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama
David,
Fred R., Dkk.2016. Strategic Manajement.
Jakarta: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar