Rabu, 13 April 2022

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI VISI DAN MISI BISNIS,PENGARUH EKSTERNAL,MANAJAJEMEN STRATEGI PERSAMAAN INTERNASIONAL

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

visi dan misi bisa diketahui dengan berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis dituliskan, hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari penyusunan visi dan misi.

Saat bisnis berkembang, pemilikatau manajer perlu memperbaiki keyakinannya, tetapi ide aslinya biasanya akan direfleksikan pada pernyataan terbarumengenai visi dan misi.

Visi yang jelas memberikan dasar untukmengembangkan pernyataan misi yang luas. Visi harus ditetapkan terlebih dahulu.Misi merupakandeklarasi dari “alasan untuk menjadi sesuatu” dari sebuah organisasi. Misi yang jelas diperlukan untuk menetapkan sasaranyang efektif dan merumuskan stategi.

            Tujuan auditeksternal adalahmenjelaskan peluang utama dan ancaman yang dihadapi organisasi sehingga manajer dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman

Manajemen strategik merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.

menyatakan inti manajemen stragis adalah menetapkan tujuan jangka panjang, memberikan altenatif strategi, menyeleksi strategi untuk menyakinkan dan pilihan alternatif strategi terbaik untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan (organisasi ) dengan tiga tahapan besar yakni (1) tahapan input yang meliputi analisis faktor internal (IFE), analisis faktor eksternal (EFE) dan analisis profil bersaing (CPM); (2) tahapan matching (sesuai) mencakup analisis SWOT, analisis SPACE, analisis BCG, analisis IE dan analisis Grand Strategy, (3) tahapan pengambilan keputusan dengan mengguanakan QSPM.

1.2  Rumusan Masalah

 

1.      apa yag dimaksud dengan visi dan misi bisnis

2.      manfaat dari visi dan misi bisnis

3.      tujuan dari  penilaian eksternal

4.      apa yang di maksud manajemen strategi

5.      manfaat dari manajemen strategi

 

1.3  Tujuan

 

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas tujuan dari makalah ini dibuat .Tujuan umum yang harus dicapai adalah dapat memahami tentang visi dan misi bisnis, penilaian eksternal serta manajemen strategi. Dari umum tersebut dapat di bagi kembali menjadi tiga tujuan khusus yaitu :

1.      Menentukan visi dan misi  dalam membangun sebuah bisnis

2.      Menentukan penilaian eksternal untuk mengambil sebuah keuntungan dari sebuah peluang.

3.      Dan manajemen strategi akan mempermudah sebuah perusahaan dapat membuat visi dan misi perusahaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  VISI DAN MISI BISNIS

 

Konsep dan alat yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merumuskan visi dan misibisnis. visi dan misi bisa diketahui dengan berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis dituliskan, hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari penyusunan visi dan misi.

Saat bisnis berkembang, pemilikatau manajer perlu memperbaiki keyakinannya, tetapi ide aslinya biasanya akan direfleksikan pada pernyataan terbarumengenai visi dan misi.

Pernyataan visi dan misi sering dijumpai pada halaman depan laporan tahunan. Pernyataan tersebut seringdisajikan sebagai dasar perusahaan secara keseluruhan dan didistribusikan melalui informasi perusahaan yang dikirimkepada direksi. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari laporan internal, seperti permintaan pinjaman, perjanjiandengan penyedia, kontrak dengan pekerja, rencana bisnis, dan perjanjian pelayanan pelanggan.

 

2.1.1        Mau jadi seperti apa kita nanti?

Visi harus dapat menjawab pertanyaan dasar “Mau jadi seperti apa kita?”. Visi yang jelas memberikan dasar untukmengembangkan pernyataan misi yang luas. Visi harus ditetapkan terlebih dahulu. Visi seharusnya dibuat ringkas, lebihbaik satu kalimat, dan para manajer yang harus memberi masukan dalam penetapan pernyataan tersebut.

 

2.1.2 Apa bisnis kita?

Menurut Drucker menanyakan “apa bisnis kita?” sama seperti menanyakan “apa misi kita?”. Misi merupakandeklarasi dari “alasan untuk menjadi sesuatu” dari sebuah organisasi. Misi yang jelas diperlukan untuk menetapkan sasaran

yang efektif dan merumuskan stategi.Terkadang misi disebut juga pernyataan kepercayaan, pernyataan tujuan, pernyataan filosofi, pernyataan keyakinan,

pernyataan prinsip bisnis, atau pernyataan “gambaran bisnis”. Pernyataan misi mengungkapkan akan menjadi seperti apaorganisasi dan siapa yang akan dilayaninya. Pernyataan yang disiapkan secara hati-hati pada visi dan misi diakui secaraluas oleh para praktisi dan akademisi sebagai langkah awal dalam manajemen stratejik.

Menurut Drucker, misi bisnis adalah dasar untuk prioritas, strategi, rencana, dan penugasan. Misi merupakanlangkah awal untuk merancang tugas manajerial, dan selanjutnya untuk merancang struktur manajerial. Sebenarnya “Apabisnis kita?” merupakan pertanyaan yang sulit dan jawabannya bisa apa saja tapi jelas jawaban dari pertanyaan tersebutmerupakan tanggung jawab awal dari para pembuat strategi. Hanya pembuat strategi yang dapat memastikan bahwapertanyaan ini pantas mendapat perhatian dan jawabannya masuk akal sehingga dapat membuat bisnis tetap berjalan sertamerumuskan sasarannya.

 

2.1.3 Visi vs Misi

Banyak organisasi menetapkan pernyataan visi maupun pernyataan misi, dimana pernyataan misi menjawab “apabisnis kita?” dan pernyataan visi menjawab “mau jd seperti apa kita?”. Bisa diketahui bahwa keuntungan, bukan visi ataumisi, yang merupakan motivasi utama perusahaan. Tetapi keuntungan saja tidak cukup untuk memotivasi seseorang.Keuntungan bisa memberi kesan negatif bagi beberapa pekerja. Pekerja biasanya melihat keuntungan sebagai sesuatuyang mereka hasilkan tetapi manajemen yang memakai dan bahkan diberikan pada pemegang saham. Oleh karena itu,baik keuntungan maupun visi dibutuhkan untuk memotivasi pekerja secara efektif.

 

 

 

 

 

2.2  MANFAAT PERNYATAAN VISI DAN MISI

 

Menurut Rarick dan Vitton, perusahaan dengan pernyataan misi formal memiliki pengembalian atas ekuitaspemegang saham dua kali lebih besar dibandingkan perusahaan tanpa pernyataan misi. Lebih lanjut Bart dan Baetzmengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara pernyataan misi dan kinerja organisasi. Sejalan dengan haltersebut, majalah Business Week melaporkan bahwa perusahaan yang menggunakan pernyataan misi memilikipengembalian 30% lebih tinggi dalam tolak ukur finansial tertentu dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakannya.

Namun demikian, beberapa kajian lain mendapati bahwa memiliki pernyataan visi dan misi tidak secara langsungberkontribusi secara positif terhadap kinerja finansial. Sejauh mana manajer dan karyawan terlibat di dalam pengembanganpernyataan visi dan misi dapat membuat perbedaan dalam keberhasilan bisnis.Dalam praktiknya, ditemukan banyak variasi dalam hal hakikat, komposisi, dan penggunaan pernyataan visi dan misi. Kingdan Cleland merekomendasikan agar organisasi secara cermat dan hati-hati mengembangkan sebuah pernyataan misitertulis untuk mendapatkan manfaat sebagai berikut:

1.      Memastikan kepaduan tujuan dalam organisasi

2.      Menyediakan landasan/standar untuk mengalokasikan sumber daya organisasi

3.      Membangun iklim organisasional yang terpadu

4.      Menjadi titik fokus bagi individu agar sejalan dengan tujuan organisasi (maksud dan arah organisasi, serta

5.      menghambat mereka yang tidak sejalan untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitas organisasi.

6.      Memfasilitasi translasi dari tujuan organisasi menjadi struktur kerja dengan pembagian tugas ke unit-unit terkait

7.      Menjelaskan tujuan organisasi sehingga parameter biaya, waktu, dan knerja dapat dinilai dan dikontrol.

8.      Memasukkan sembilan komponen pernyataan misi: konsumen, produk/jasa, pasar, teknologi, fokus padakelangsungan hidup/pertumbuhan/profitabilitas, filosofi, konsep diri, focus pada citra public, fokus pada karyawan.

9.      Tidak lekang oleh waktu

10.  Menciptakan kesan bahwa suatu perusahaan berhasil, memiliki arah, serta layak untuk diberi perhatian, dukungan,

11.  dan investasi

 

2.3 PENILAIAN EKSTERNAL

2.3.1 Sifat Audit Eksternal

Tujuan auditeksternal adalahmenjelaskan peluang utama dan ancaman yang dihadapi organisasi sehingga manajer dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman.

Audit eksternal berfokus pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian di luar kendali dari perusahaan tunggal, seperti:

a.       Peningkatan persaingan asing

b.      Pergeseran populasi/penduduk

c.       Penuaan masyarakat

d.      Kecemasan konsumen dalam bepergian

e.       Volatilitas pasar saham

Pengaruh/tekanan eksternaldapat dibagi menjadilimakategori:

a.       pengaruh ekonomi

b.      pengaruh sosial, budaya,demografi, dan lingkungan alam

c.       pengaruh politik, pemerintahan, danhukum

d.      pengaruhteknologi

e.       pengaruh kompetitif

Tekanan eksternal tersebut mempengaruhi jenis produk yangdikembangkan, strategisegmentasi pasar, jenislayanan yang ditawarkan, dan pilihanbisnisuntuk memperoleh atau menjual.Secara langsung, tekananeksternal

mempengaruhipemasok maupundistributor.Untuk melakukan audit eksternal, perusahaan harus terlebih dahulu mengumpulkan intelijen kompetitif (data dan informasipesaing) dan informasi tentang ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.

Kemudian informasi tersebut harus diasimilasi dan evaluasi untuk menghasilkan daftar kunci faktor eksternal yangterpenting.

Freund menegaskan bahwa kunci faktor eksternal harus:

a.       penting untuk mencapai tujuan jangka panjang dan tahunan

b.      dapat diukur

c.       berlaku untuk semua perusahaan yang bersaing

d.      hirarkis

 

2.3.2 Pandangan Organisasi Industri

PendekatanOrganisasi Industrimenegaskan bahwa faktor eksternal/industri lebih penting daripada faktor internal untukmencapai keuntungan yang kompetitif. Kinerja perusahaanlebih utama didasarkan padapropertiindustri, sepertiskalaekonomi, hambatan masukpasar, diferensiasi produk, ekonomi, dantingkat daya saingdaripadasumber daya internal,kemampuan, struktur, dan operasi. Walaupun demikian, integrasi yang efektifdan pemahamanbaik tentang eksternaldanfaktor internaladalah kunci utama untukmengamankandan menjagakeunggulan kompetitif.

2.3.3 Pengaruh Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap potensi daya tarik dari berbagai strategi. Variabel ekonomi yang sangat

berpengaruh dalam perencanaan adalah Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto, tren nilai mata uang dollar dantingkat pengangguran.

Tren nilai dolar memiliki efek yang signifikan dan tidak merata pada perusahaan di industri yang berbeda dan di lokasi yangberbeda. Sebagai contoh, industri farmasi, pariwisata, hiburan, kendaraan bermotor, dan hasil hutan mendapatkankeuntungan yang besar ketika dolar jatuh terhadap yen dan euro. Ketika nilai dolar jatuh, perusahaan pariwisatamendapatkan keuntungan lebih karena warga Amerika tidak banyak yang bepergian ke luar negeri, sebaliknya, keadaan

tersebut akan menambah jumlah kunjungan dan liburan warga negara asing ke Amerika Serikat.

Kerugian atas lemahnya nilai mata uang dolar bagi perusahaan domestik dan Negara Amerika, antara lain:

1.      Dapat menyebabkan inflasi

2.      Dapat menyebabkan kenaikan harga minyak

3.      Dapat melemahkan pemerintahan Amerika

4.      Mengurangi keinginan warga Amerika untuk pergi ke luar negeri

Sedangkan keuntungan atas lemahnya nilai mata uang dolar bagi perusahaan domestik dan Negara Amerika, antara lain:

1.      Meningkatkan kegiatan ekspor

2.      Mengurangi kegiatan impor

3.      Membuat barang lebih murah untuk konsumen asing

4.      Melawan deflasi dengan mendorong kenaikan harga impor

5.      berkontribusi untuk kenaikan harga saham dalam jangka pendek

6.      Merangsangresesi ekonomidi seluruh dunia

7.      Mendorong negara-negara asing untuk menurunkan suku bunga

8.      Meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri

9.      Mendorong ekspansi ekonomi di seluruh dunia

10.  Memaksa perusahaan asing untuk menaikkan harga

11.  Mengurangi defisit perdagangan

12.  Mendorong perusahaan untuk mendunia

13.  Mendorong warga negara asing berkunjung ke Amerika

Kenaikan tingkat pengangguran di Amerika telah memicu perlombaan antar negara bagian untuk menarik bisnis dengan

keringanan pajak dan insentif keuangan.

Sebagai contoh, New Jersey telah berjanji mengirim cek $3,000 untuk usaha kecilyang mempekerjakan karyawan baru.

Contoh lain adalah Colorado telah membentuk dana lima juta dolar untuk bank-bank

yang membuka jalur kredit usaha kecil.

 

2.3.4 Pengaruh Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Alam

Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki dampak yang besar pada hampir semua produk, jasa, pasar,dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, pencari laba, dan nirlaba dalam semua industri sedang terhuyung dan ditantangoleh peluang dan ancaman yang timbul dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.Tren sosial, budaya, demografi, dan lingkungan hidup membentuk cara orang Amerika hidup, bekerja, memproduksi danmengkonsumsi.

 Hal tersebut menyebabkan kebutuhan untuk berbagai produk, layanan dan strategi yang berbeda.Sekaranglebih banyak rumah tangga Amerika yang hidup sendiri atau tinggal bersama orang lain yang tidak memiliki hubungan

daripada rumah tangga yang terdiri dari pasangan yang telah menikah dan memiliki anak. Rumah tangga Amerika tersebutsemakin banyak yang melakukan pembelian online.

Penuaan populasi/penduduk Amerika mempengaruhi orientasi strategis hampir ke semua organisasi. Kompleks apartemenuntuk orang tua yang disebut dengan lifecare, dengan fasilitas satu kali makan setiap hari, transportasi, dan utilitastermasuk dalam sewa, telah meningkat secara nasional. Kompleks tersebut sekarang berjumlah lebih dari dua juta.Beberapa perusahaan terkenal membangun fasilitas ini termasuk Avon, Marriot dan Hyatt.

Variabel utama sosial, budaya, demografi, dan lingkungan alam, antara lain:

1.      Tingkat kesuburan reproduksi

2.      Jumlah kelompok minat khusus

3.      Jumlah pernikahan

4.      Jumlah perceraian

5.      Jumlah kelahiran

6.      Jumlah kematian

7.      Tingkat imigrasi dan emigrasi

8.      Program Jaminan Sosial

9.      Tingkat harapan hidup

10.  Pendapatan per kapita

 

 

2.3.5 Pengaruh Kompetisi Bisnis

Persaingan dalam bisnis dapat digambarakan sebagai persaingan yang keras. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasidari para pesaing adalah hal yang penting dalam keberhasilan merumuskan strategi bisnis. Mengidentifikasi pesaing utamatidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing dalam industri-industri yang berbedabeda.

Tujuh karakteristik yang menggambarkan perusahaan yang kompetitif

1.      Market share (pangsa pasar)

2.      Pemahahaman tentang bisnis yang dijalani

3.      Ketika terjadi ketidakberesan, maka perbaiki—jadikan lebih baik; bukan hanya dari produknya saja, tetapi

4.      perusahaan secara keseluruhan jika dibutuhkan

5.      Berinovasi

6.      Akuisisi adalah hal yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis; terutama adanya tambahan faktor teknologi,

7.      atau terkait dengan pangsa pasarPeople make a difference; setiap orang membutuhkan perlakuan yang berbeda-bedaKualitas adalah harga mati, dan tidak ada ancaman yang lebih besar daripada kegagalan untuk menjadi costcompetitive

8.      dalam global basis

 

a.      Competitive intelligence programs

Competitive intelligence is a systematic and ethical process for gathering and analyzing information about the competition’s

activities and general business trends to further a business’s own goals (Society of Competitive Intelligence Professional(SCIP) Web site).

Competitive intelligence dalam suatu bisnis adalah salah satu kunci sukses. Lebih banyak pengetahuan dan informasi yangdapat diambil dari saingan bisnis maka cenderung akan lebih dapat merumuskan dan mengimplementasikan strategi yangefektif. Kelemahan dari pesaing utama dapat menjadi peluang eksternal; kekuatan pesaing utama bisa menjadi ancaman.Dapat mempekerjakan jajaran top executives dari saingan bisnis lain merupakan salah satu cara untuk mendapatkan

competitive intelligence.Tiga dasar tujuan dari Competitive Intelligence (CI) antara lain

1.      Untuk mendapatkan pemahaman umum atas sebuah industri dan para kompetitornya

2.      Untuk mengidentifikasi kelemahan para competitor bisnis dan mengukur dampak dari strategi yang dijalankanoleh para pesaing tersebut

3.      Untuk mengidentifikasi langkah yang mungkin akan diambil oleh kompetitor bisnis yang mungkin akanmembahayakan kedudukan perusahaan di dalam persaingan pasar.

b.      Market commonality and resource similarity

Secara definisi, para kompetitor adalah perusahaan-perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang serupa/miripdalam suatu pasar yang sama. Market commonality dapat didefinisikan sebagai jumlah dan pentingnya pasar bahwaperusahaan bersaing dengan saingan. Resource Similarity adalahsejauh mana jenis dan jumlah sumber daya perusahaaninternal yang sebanding dengan saingan.

c.       Analisis Kompetitif: Porter’s Five-Forces Model

Menurut Porter, sifat dari kekompetitifan dalam sebuah industri dapat dilihat dari 5 komposisi kekuatan/pengaruh yaitu:

1.      Persaingan di antara perusahaan-perusahaan (sejenis)

2.      Potensi masuknya pesaing baru

3.      Potensi berkembangnya barang substitusi

4.      Kekuatan penawaran dari penyedia barang

5.      Kekuatan permintaan dari konsumen.

 

d.      Sumber dari Informasi eksternal

Sebagian besar informasi stratejik tersedia baik dari sumber yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

Sumber yang tidak dipublikasikan terdiri dari :

1.      Survey pelanggan

2.      Penelitian pasar

3.      Pembicaraan pada rapat tenaga ahli atau pemegang saham

4.      Program televisi

5.      Wawancara dan pembicaraan dengan stakeholder

Sumber yang dipublikasikan pada informasi stratejik meliputi

1.      Majalah

2.      Jurnal

3.      Laporan

4.      Dokumen pemerintah

5.      Ringkasan

6.      Buku

7.      Buku panduan

8.      Surat kabar

9.      Buku petunjuk

 

e.       Alat dan teknik forecasting

Forecast adalah anggapan terdidik tentang kecenderuangan dan kejadian di masa yang akan datang. Teknik forecastingdapat dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif lebih tepatdigunakan ketika data historicalnya tersedia dan ada hubungan diantara variable kunci diperkirakan sama di masamendatang.

 

 

 

f.       Membuat anggapan

Perencanaan tidak akan terjadi tanpa adanya anggapan. McConcey mengartikan anggapan sebagai Pengaruh yang kuatdari faktor luar utama perkiraan awal yang terbaik, sepanjang sang manajer mempunyai sedikit kendali tetapi ketikamenggunakan pengaruh yang kuat didalam suatu tindakan atau kemampuan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.Dengan mengidentifikasi kejadian yang menyebabkan pengaruh yang besar pada suatu perusahaan dan dengan membuatperkiraan yang beralasan tentang factor tersebut, seseorang dapat membawa proses manajemen stratejik menjadi lebihmaju. Perkiraan hanya diperlukan untuk trend dan kejadian masa yang akan datang yang kelihatannya mempunyaipengaruh yang besar pada bisnis perusahaan.

 

g.      Analisa industry : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Evaluasi factor eksternal (EFE) memperbolehkan pembuat stratejik untuk menyimpulkan dan menilai ekonomi, social,kebudayaan, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi dan informasi persaingan. Matriks EFE dapatdikembangkan dengan lima langkah, yaitu :

1.      Mendaftar kunci factor eksternal

2.      Menentukan bobot tiap-tiap factor dengan jangkauan dari angka 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 ( sangat penting)

3.      Menetukan urutan antara 1 sampai 4 dari tiap-tiap factor eksternal utama untuk mengindikasikanseberapa

4.      efektifnya strategi yang diterapkan dari perusahaan untuk menanggapi factor-faktor tersebut.

5.      Mengalikan bobot tiap-tiap factor untuk mendapatkan nilai bobotJumlahkan nilai bobot dari tiap variable untuk mendapatkan total nilai bobot dari organisasi.Jika total dari nilai bobotnya adalah 4 menandakan bahwa tanggapan organisasi terhadap ancaman dan kelemahan adalahluar biasa.Jika total dari nilai bobotnya adalah 1 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak diperhitungkan terhadap kesempatanatau menghindari ancaman.

h.      Competitive Profile Matrix (CPM)

Competitive Profile Matrix (CPM) mengidentifikasikan perusahaan pesaing utama dan kekuatan khususnya dan kelemahandalam menjalin hubungan.

 

 

2.4  Manajemen StrategikPerusahaan Internasional

 

Manajemen strategik merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan monitoring strategi (Rabin et.al 2000:1). Manajemen strategik merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.

Siagian (2004) mendefinisikan, manajemen strategik sebagai serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Manajemen strategik tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi juga sudah diterapkan pada sektor publik.

Penerapan manajemen stratejik pada kedua jenis institusi tersebut tidaklah jauh berbeda, hanya pada organisasi sektor publik tidak menekankan tujuan organisasi pada pencarian laba tetapi lebih pada pelayanan.

Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu:

1.      Tidak bermotif mencari keuntungan

2.      Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak

3.      Ada kecenderungan berorientasi semata–mata pada pelayanan

4.      Banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi

5.      Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan keuangan

6.      Dominasi profesional

7.      Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting

2.4.1Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Strategi Internasional

1. Bahasa

2. Budaya

3. Politik

4. Ekonomi

5. Campurtangan pemerintah

6. Tenaga kerja

7. Hubungan tenaga kerja

8. Keuangan

9. Riset pasar

10. Iklan

11. Uang

 

2.4.2 Alasan dan Manfaat Manajemen Strategik

Manajemen strategik digunakan oleh perusahaan tentu memiliki alasan dan sudah tentu sudah mempertimbangkan manfaat bagi perusahaannya. Salah satu pertimbangan tersebut adalah untuk memenangkan persaingan pasar bebas internasional. Pada Desember 2015, Indonesia memasuki pasar bebas MEA/AEC 2015 dan hal itu memerlukan strategik tertentu agar tidak hanya menjadi pasar yang dibanjiri produk dari Negara ASEAN lainnya.

Alasan mengapa perusahaan (organisasi) menggunakan manajemen strategik menurut Ali Rokhman, 2008 adalah :

1.      Alokasi sumber daya yang selalu terbatas dibandingkan dengan tujugan yang hendak dicapai

2.      Memadukan nilai dan tujuan bahkan ambisi masing-masing individu sehingga selaras dengan tujuan dan nilai organisasi

3.      Identifikasi risiko yang mungkin terjadi, tingkat pertumbuhan yang masukakal dan kondisi persaingan

4.      Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan (organisasi) dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan dimaksud

5.      Upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan (organisasi) dibandingkan dengan peluang dan tantangan dalam lingkungan yang dihadapi

6.      Penciptaan hubungan yang baik antara seluruh tingkatan dan kelompok manajemen dalam organisasi (perusahaan)

Manfaat manajemen strategik dalam perusahaan (organisasi) secara transparan diungkapkan oleh Sipriyono, 1993 dalam Ali Rokhman, 2008 sebagai berikut :

1.      Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatan masa depan yang berubah dengan cepat

2.      Membekali pegawai tentang tujuan dan arah masa depan organisasi

3.      Memudahkan tugas eksekutif organisasi (perusahaan)

4.      Kacamata untuk memantau apa yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi

5.      Berdasarkan hasil penelitian; perusahaan ata              u organisasi yang menyusun strategi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan atau meraih hasilnya

Berdasarkan alasan dan manfaat dimaksud maka manajemen strategik seolah telah menjadi penglima bagi perusahaan atau organisasi atau pun pribadi dalam mengelola kehidupan saat ini dan masa depan secara lebih berdaya guna dalam meraih tujuan.

 

2.4.3 Proses Manajemen Strategik Internasional

Manajemen Stretegik merupakan proses dengan sejumlah tahapan salaing berkaitan dan berurutan. Tahapan atau proses manajemen strategis menurut Pearce dan Robinson (2003), et al., dalam Roup Purohim, 2012 dengan tahapan analisis situasi, formulasi strategi, implementasi dan evaluasi kinerja. Analisis situasi atau lingkungan merupakan pendeteksian dan evaluasi organisasi (perusahaan) pada lingkungan eksternal dan internal.

Formulasi strategi adalah desain dan pilihan strategi yang sesuai pada setiap level bisnis sedangkan implementasi strategi merupakan proses melaksanakan strategi yang telah diformulasikan dan evaluasi strategi merupakan proses evaluasi implementasi srtategi dan sejauh mana mempengaruhi kinerja untuk meraih keuntungan atau pencapaian tujuan.

Proses manajemen strategik dijelaskan secara detail dan lengkap oleh Fred David (2007) menyatakan inti manajemen stragis adalah menetapkan tujuan jangka panjang, memberikan altenatif strategi, menyeleksi strategi untuk menyakinkan dan pilihan alternatif strategi terbaik untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan (organisasi ) dengan tiga tahapan besar yakni (1) tahapan input yang meliputi analisis faktor internal (IFE), analisis faktor eksternal (EFE) dan analisis profil bersaing (CPM); (2) tahapan matching (sesuai) mencakup analisis SWOT, analisis SPACE, analisis BCG, analisis IE dan analisis Grand Strategy, (3) tahapan pengambilan keputusan dengan mengguanakan QSPM.

 

 PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dari makalah ini yaitu. visi dan misi bisa diketahui dengan berfokus pada awal bisnis dimulai. Saat keyakinan tentang bisnis dituliskan, hasiltersebut akan menggambarkan ide dasar yang akan mendasari penyusunan visi dan misi.Menurut Rarick dan Vitton, perusahaan dengan pernyataan misi formal memiliki pengembalian atas ekuitaspemegang saham dua kali lebih besar dibandingkan perusahaan tanpa pernyataan misi. Lebih lanjut Bart dan Baetzmengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara pernyataan misi dan kinerja organisasi.Tujuan auditeksternal adalahmenjelaskan peluang utama dan ancaman yang dihadapi organisasi sehingga manajer dapatmerumuskan strategiuntuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman.

Manajemenstrategik merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan monitoring strategiManajemen strategik merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.

Manajemen strategik digunakan oleh perusahaan tentu memiliki alasan dan sudah tentu sudah mempertimbangkan manfaat bagi perusahaannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber sumber yag lebih baik dn dapat dipertanggungjawabkan

Utuk saran bisa berisi keritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yasng telah di jelaskan . untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka, pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka masalah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategi. Jakarta: Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama

David, Fred R., Dkk.2016. Strategic Manajement. Jakarta: Salemba Empat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar