BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Di masa ini, masyarakat dunia dihebohkan
dengan fenomena munculnya sekumpulan orang yang di yakini memiliki bakat-bakat
dan kemampuan-kemampuan yang luar biasa. Beberapa diantara mereka ada yang
memiliki kemampuan untuk bisa melihat peristiwa yang terjadi di masa depan. Ada
yang mampu melihat dan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk roh yang tak kasat
mata oleh orang pada umumnya. Ada juga yang secara tiba-tiba memiliki kemampuan
tertentu (seperti berbahasa asing dan lain sebagainya) tanpa melalui proses
belajar sebelumnya. Beberapa diantara mereka ada yang didapati memeliki
kecerdasan yang luar biasa, dengan IQ diatas rata-rata, serta masih banyak lagi
kemampuan-kemampuan yang lain.
Namun, Tampaknya kepercayaan masyarakat
terlalu berlebihan dalam menanggapi fenomena tersebut. Terutama terhadap
kamampuan yang berada di luar batas kodrat manusia sebagai makhluk. Seperti
mengetahui hal-hal ghoib, melihat roh-roh yang sudah meninggal dan meramal masa
depan. dalam makalah kali ini kami menulis tentang “Fenomena kontemporer
terkait akidah” dengan berbagai pembahasan seperti ; manusia Indigo, manusia
bermitra dengan jin, dan pawang hujan.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat
diperoleh beberapa rumusan masalahnya, yaitu antara lain:
1. Bagaimana
pandangan islam terhadap manusia indigo?
2. Bagaimana
pandangan islam terhadap manusia bermitra dengan jin?
3. Bagaimana
pandangan islam terhadap pawang hujan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manusia
Indigo
individu
indigo merupakan variasi baru dalam karakteristik manusia. Mereka memiliki
karakteristik yang mengarah pada fenomena spiritual, selain itu mereka juga
dikenal sebagai individu yang cerdas, mudah menangkap informasi meskipun belum
pernah diajarkan sebelumnya. Kemampuan lainnya yang terlihat adalah mereka
memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan alam
dan manusia. Jadi meskipun mereka memiliki karakteristik khusus seperti
kemampuan “membaca” perasaan atau bahkan pikiran dan mengetahui keberadaan
makhluk halus tapi tetap mereka memiliki kemampuan bersifat rasional yang bisa
digunakan untuk arah positif.[1]
Bagaimana
Indigo menurut pandangan Islam? Bahwa kebanyakan anak Indigo mempunyai
karakteristik yang berbeda dan memiliki kemampuan yang lebih melebihi anak
seusianya termasuk diantaranya juga memiliki kemampuan melihat sesuatu dari
alam lain (ghaib) Bagi anak indigo, kemampuan seperti ini tidak diperoleh
melalui suatu proses belajar tertentu melainkan menurut sebagian orang karena
adanya sesuatu didalam tubuhnya yang disebut aura yang berwarna indigo (nila)
Berbicara soal kemampuan manusia terhadap sesuatu, tentunya kita juga harus
melihat juga akan kodrat manusia yang serbu terbatas atas segala sesuatunya,
kecuali manusia pilihan yang telah diberi anugerah atas kehendak dan karunia
Allah SWT. Demikian pula soal kemampuan manusia terhadap kepemilikan ilmu
pengetahuan khususnya dalam hal ini pengetahuan yang berkaitan dengan hal hal
ghaib yang lazim dimiliki oleh sebagian anak-anak atau orang Indigo.
Sesungguhnya
kemampuan manusia atas kepemilikan ilmu pengetahuan hanyalah bagaikan setetes
air di samudra luas atas ilmu pengetahuan yang dimiliki Allah SWT Oleh sebab
itu, maka apabila ada seseorang dianggap memiliki kemampuan tentang sesuatu
melebihi kodratnya sebagai manusia pada umumnya kita harus berhati-hati dan
waspada dalam menyikapinya. Dalam beberapa hal Allah SWT bisa saja memberikan
ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung tanpa melalui proses belajar
seperti pengetahuannya Nabi Khidir as, dan ini pun karena Khudir adalah seorang
nabi dan rosul, maka wajar jika Allah memberikan pengetahuan itu. Sebagaimana
firman Allah dalam al-Qur'an, yang artinya "Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang
hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir) yang telah Kami anugrahi rohmat
dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami (Allah)." (QS. Al
Kahfi 65)
Jika
seseorang yang saleh dan bertaqwa kepada Allah dimungkinkan bisa memperoleh
pengetahuan dari Allah tanpa proses belajar tertentu, yang kemudian menurut
kaum sufi disebut ilmu laduni, lalu bagaimana dengan kemampuan seorang anak
Indigo? yang juga kebanyakan dari mereka memiliki kamampuan tentang sesuatu
melebihi anak lain tanpa melalui proses belajar termasuk mengetahui hal hal
yang gaib. Seperti dapat melihat jin atau setan, mengetahui kehidupan masa lalu
dan masa datang, dan lain-lain. Dalam kaitan ini maka tentu saja kita harus
melihatnya dengan penuh kehati hatian dengan melihat seberapa tinggikah tingkat
kesalehan dan ketaqwaan anak yang terindikasi indigo tersebut kepada Allah SWT
Jika terindikasi tidak ada kesalehan dan ketaqwaan yang ditunjukan oleh yang
bersangkutan, terlebih kemampuannya itu didasari dengan menggunakan sesuatu
media tertentu yang ia percayai memiliki tuah atau kekuatan tertentu, maka hal
ini diindikasikan sebagai orang yang tidak mendapatkan hidayah dan Allah dan
tergolong kesesatan, karena kodratnya
manusia tidak dapat melihat jin dalam ujud aslinya.
Sebagaimana
firman Allah dalam Al Qur'an yang artinya: "Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan,
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan
pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya- auratnya.
Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut pengikutnya melihat kamu dari suatu
tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka Sesungguhnya, Kami telah
menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman." (QS. Al-A'raf 27)
Firman
Allah tersebut diatas menunjukkan bahwa kodratnya manusia sesungguhnya tidak
ada kemampuan untuk dapat melihat jin/setan. Lalu bagaimana jika ada sesorang
dianggap telah memiliki kemampuan dapat melihat jin/setan dimana dalam kaitan
ini seseorang yang terindikasi indigo juga memiliki kemampuan seperti ini. Dan
mengapa sengapa seseorang bisa indigo? Ustadz Abu Musa menjawab "Kemungkinan ada salah satu dari leluhur anak
indigo yang melakukan persekutuan dengan jin. Inilah menyebabkan ada jin yang
bersemayam dalam diri keturunannya Mengenai prediksi tentang masa depan, itu
sebenarnya pekerjaan dari jin yang bersemayam dalam dirinya dan tentunya jin musyrik
yang banyak bertapa sehingga memiliki kekuatan yang besar dan mampu meramalkan
masa depan dan mungkin bisa jadi itu semua skenario jin tersebut.”
B.
Manusia
Bermitra dengan Jin
Sejak dahulu kala
hingga sekarang, ada manusia yang bersekutu dengan jin atau meminta pertolongan
jin. Padahal Alquran sudah memperingatkan agar hanya meminta pertolongan kepada
Allah SWT. Alquran juga mengingatkan bahayanya meminta pertolongan jin. Dalam
Surat Al-Jinn dijelaskan manusia yang meminta pertolongan jin justru dibuat
tersesat oleh jin.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ
يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia
yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka
(jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." (QS Al-Jinn: 6)
Mengutip Tafsir
Kementerian Agama, maksud ayat tersebut adalah, "Jin mengatakan,
sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia di antaranya
adalah tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam masyarakatnya yang meminta
perlindungan kepada beberapa tokoh laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat."
Ada di antara
orang-orang Arab apabila mereka melintasi tempat yang sunyi, mereka minta
perlindungan kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu. Jin itu juga
mengatakan bahwa banyak di antara manusia yang berlindung dan memohon kepada
jin. Hal itu mengakibatkan manusia dikuasai oleh jin, dan dibawa untuk berbuat
kejahatan sehingga mereka durhaka dan berdosa.
C.
Pawang
Hujan
Allah ta’ala berfirman:
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di
daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran” (Al-A’raf 57)
Yang
menggerakan angin, cuaca, hujan dan lain sebagainya hanyalah Allah. Manusia
hanya bisa memprediksi tanda-tanda alami (kauniyah) yang mana prediksi tersebut
bisa salah dan benar. Maka prediksi cuaca seperti ini yang berdasar pada
tanda-tanda alami adalah tidak mengapa, selama tidak diiringi dengan keyakinan
kebenarannya. Jadi, hanyalah prediksi belaka.
Pawang
hujan yang diklaim bisa memindahkan hujan atau menahan hujan, maka sejatinya
mereka ini adalah paranormal (dukun) yang seringkali bekerja sama dengan jin, sebagaimana
dukun-dukun lainnya.
Kata
para ulama, dukun dari tukang sihir adalah thaghut dan para pendusta Allah
Ta’ala berfirman :
“Maukah
Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan syaitan itu turun? Mereka
turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat buruk (para dukun dan
tukang sihir) Syaitan syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar
(dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan
kebanyakan mereka adalah para pendusta" (QS
asy-Syu'araa 221- 223).
Para ulama tafsir
menjelaskan bahwa para pendusta dalam ayat di atas adalah dukun dan yang
semisal dengan mereka.
Mendatangi pawang hujan
sama hukumnya dengan mendatangi dukun, Hukumnya diperinci sebagai berikut:
Mendatangi dan bertanya kepada mereka tanpa membenarkannya, maka ini hukumnya
dosa yang sangat besar dan tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari
(bukan artinya tidak perlu sholat karena sholat itu kewajiban yg tidak boleh
ditinggalkan) sama dengan kufur ashghar. Mendatangi mereka dan membenarkannya
mereka maka ini adalah kafir.
Apabila yang dilakukan
dukun itu terjadi dan nyata seperti yang diklaim Maka Jangan tertipu
sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ditanya tentang
al-kuhhaan (para dukun), beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Mereka
adalah orang-orang yang tidak ada artinya"
Salah seorang sahabat
berkata, "Sesungguhnya para dukun tersebut terkadang menyampaikan kepada
kami suatu (berita) yang (kemudian ternyata) benar. Maka Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda. Kalimat (berita) yang benar itu adalah yang dicuri
(dari berita di langit) oleh jin (syaitan), lalu dimasukkannya ke telinga teman
dekatnya (yaitu dukun dan tukang sihir) yang kemudian mereka mencampur adukkan
berita tersebut dengan seratus kedustaan (Muttafaq alaihi)[2]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam
tidak memungkiri adanya fenomena anak-anak yang lahir dengan berbagai keanehan
dan kelebihan. Mereka biasa di sebut Anak-anak indigo. Namun, Islam memungkiri
fenomena kekuatan dan kemampuan supranatural mereka yang di kaitkan dengan
karomah atau pemberian Allah. Kemampuan itu tidak lain datang dari tipudaya
setan yang bersemayam di tubuhnya. Kita bisa tahu dengan menyesuaikan fenomena
tersebut dengan dalil syar’I dari Al Qur’an maupun As Sunnah.
Bermitra
dengan Jin atau setan, dimana kerjasama tersebut berkosekuensi memberikan
sebahagian keta'atan kepada Jin atau setan. Karena Jin atau setan tidak akan
pernah mau melakuakn kerjasama selama belum memenuhi persyaratan yang diberikan
Jin atau setan. Hal ini adalah merupakan salah satu bentuk kesyirikan kepada
Allah.
Pawang
hujan yang diklaim bisa memindahkan hujan atau menahan hujan, maka sejatinya
mereka ini adalah paranormal (dukun) yang seringkali bekerjasama dengan jin, sebagaimana
dukun-dukun lainnya. Kata para ulama, dukun dari tukang sihir itu adalah
thaghut dan para pendusta Allah Ta’ala.
DAFTAR
PUSTAKA
Aririana, A. Y. (1945). Penerimaan Diri Pada Individu Indigo.
Psikologi Indonesia .
Yuliani, S. (2020). Mengubah
Lingkungan Sesuai Dengan Ajaran Agama Islam .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar