BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap aliran linguistic atau teori
linguistic mempunyai cara pandangan tersendiri terhadap bahasa. Cara memandang
dan menelaah bahasa antara aliran atau teori linguistic yang satu berbeda
dengan aliran atau teori yang lain aliran tradisional mempunyai konsep sendiri
dalam memahami dan menelaah bahasa.
Demikian juga dengan aliran-aliran
linguistic lainnya, seperti aliran structural, takmemik, dan transformasi
aliran-aliran lingustik itu juga mempunyai konsep tersendiri dalam memahami dan
menelaah bahasa. Konsep inilah yang menyebabkan adanya cara menganalisis
sintaksis yang berbeda.
Setelah anda memahami dan
menguasai makalah ini diharapkan anda akan memperoleh dua manfaat, yaitu
manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat teoritis berupa semakin
meningkatnya pengetahuan anda mengenai berbagai teori sintaksis dan cara
penguraiannya serta sekaligus untuk mengembangkan teori tersebut berdasarkan
data bahasa yang anda jumpai.
Manfaat praktis yang anda dapatkan ialah
kemampuan anda membedakan berbagai model analisis sintaksis dan kemampuan
menerapkan model analisis sintaksis dalam pengajaran bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Ciri dan analisis model tradisional
2. Pengertian dan umsur langsung konsep aliran structural
3. Pengertian dan model analisis konsep aliran tagmetik
4. Pengertian dan faedah kalimat konsep transformasi
C.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah
di uraikan dapat di ketahui tujuan dari rumusan masalah seperti berikut :
1. Dapat mengetahui cirri-ciri konsep aliran tradisional
2. Dapat mengetahui pengertian dan unsure langsung konsep aliran
structural
3. Dapat mengetahui pengertian dan model konsep aliran tagmetik
4. Dapat mengetahui pengertian dan faedah konsep aliran
transformasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP
ALIRAN TRADISIONAL
1.
Ciri Dan Analisis Konsep Aliran
Tradisional
Dalam sejarah perkembagan ilmu bahasa. Aliran
Tradisional merupakan aliran pertama yang paling awal muncul sebelum
aliran-aliran lainya. Sebagai aliran yang pertama, aliran ini banyak diwarnai
oleh pemikiran pilsafat hal Ini tidak mengherankan karena cikal bakal aliran
tradisional ada saat berkembangnya ilmu filsafat.
Dengan demikian, sangat wajar cikal bakal aliran ini
dihasilakan dengan oleh aliran pilsafat yaitu Plato yang pertama kali
membicarakan tentang bahasa dengan mengemukakan dua konsep jenis kata, ini
selanjutnya berkembang pesat dan menjadi cirri aliran tradisional. aliran ini
didasarkan atas hasil studi bahasa yang umumnya dikenal sebagai perspektif
student sehingga tata bahasanya disebut perspektif grammer.
Inti dari
tata bahasa perspektif ini adalah menghakimi benar salah pemakaian bahasa.
Setiap berbahasa dan dimana pun tempatnya harus sesuai dengan kaidah bahasa
yang telah ditetapkan. Salah satu ciri
yang menonjol adalah mengutamakan kajian pada penjenisan kata.
Ciri lain yang juga cukup menonjol adalah senang
bermain devinisi dirumuskan secara filsafat. Cirri ini merupakan pengaruh dari
cara berfikir deduktif. Semua istilah didefinisikan baru kemudian diberi
contoh. Berikut ini beberapa contoh definisi yang dikemukakan oleh tokoh aliran
tradisional :
a.
Kata benda adalah kata yang dipakai
untuk menamai seseorang atau sesuatu.
b.
Kata ganti ialah kata yang dipakai untuk
menerangkan kata benda atau padanan kata benda.
c.
Kata sifat adalah kata yang dipakai
untuk menerangkan kata benda.d.
d.
Kata depan adalah kata yang ditempatkan di
depan kata benda atau pada kata benda untuk menunjukkan hubungan antara orang
atau sesuatu yang disebut dalam kata benda itu dengan sesuatu yang lain.
e.
Kata penghubung adalah kata yang dipakai untuk
menghubungkan kata-kata atau frasa-frasa atau anak kalimat dengan anak kalimat
lainnya.
f.
Kata keterangan adalah kata yang dipakai untuk
menerangkan jenis kata apasaja selain kata benda atau kata ganti.
g.
Kata seru adalah kata atau bunyi yang
disisip[kan dalam kalimat untuk menyatakan perasaan tertentu dari fikiran.
h.
Kata kerja adalah kata yang dipakai untuk
menyattakan sesuatu tentang seseorang atau sesuatu.
Bukan hanya jenis kata saja yang diberlakukan
demikian. Kalimat juga diberi sebagai ungkapan yang menyatakan pikiran yang
lengkap dan memiliki subjek dan predikat. Dengan sendirinya, analisis kalimat
dengan menggunakan pendekatan tradisional akan menghasilkan deskripsi jabatan
kalimat, seperti subjek, predikat, dan objek.
Analisis
semacam ini sampai sekarang masih digunakan bahkan pada umumnya akan
menggunakan cara analisis modern tradisional saat berhadapan dengan kalimat.
Adapun ciri lain yang dimiliki oleh konsep aliran tradisional menurut Soeparno
diantaranya :
a.
Bertolak dari pola pikir secara
filosofis
Ada
dua hal yang menjadi bukti bahwa aliran Tradisional menggunakan landasan/pola
pikir filsafat ialah banyaknya pembagian jenis kata dan penggunaan istilah
subjek dan predikat yang sampai saat ini menjadi materi utama dalam
pembelajaran bahasa di sekolah.
b.
Tidak membedakan bahasa dan tulisan
Teori ini
mencampuradukkan pengertian bahasa dan tulisan, dengan demikian secara otomatis
mencampurkan pengertian bunyi dan huruf.
c.
Senang bermain dengan definisi
Ciri ini merupakan
pengaruh dari cara berpikir secara deduktif. Teori ini tidak pernah menyajikan
kenyataan-kenyataan bahasa yang kemudian di analisis kemudian di simpulkan.
Yang paling penting adalah memahami dengan menghapal definisi yang dirumuskan
secara filosofis.
d.
Pemakaian bahasa berkiblat pada
pola/kaidah
Ketaatan
pada pola ini diwarisi sejak para ahli tata bahasa tradisional mengambil alih
pola-pola bahasa latin untuk diterapkan pada bahasa mereka sendiri. Kaidah
bahasa yang telah mereka susun dalam suatu bentuk buku tata bahasa harus
benar-benar ditaati oleh pemakai bahasa.
e.
Level-level gramatik belum ditata secara
rapi
Level (tataran) yang terendah menurut teori ini
adalah huruf. Level di atas huruf adalah kata, sedangkan level yang tertinggi
adalah kalimat. Menurut teori ini, huruf didefinisikan sebagai unsure bahasa
yang terkecil, kata didefinisikan sebagai kumpulan dari huruf yang mengandung
arti, sedangkan kalimat didefinisikan sebagai kumpulan kata yang mengandung
arti lengkap.
f.
Tata bahasa di dominasi oleh jenis kata
Ciri ini merupakan ciri yang paling menonjol di antara
ciri-ciri yang lain. Hal ini dapat dimengerti Karena masalah penjenisan kata
merupakan aspek linguistik yang paling tua dalam sejarah kajian linguistik.
B. KONSEP
ALIRAN STRUKTURAL
1. Pengertian
Konsep Aliran Struktural
Aliran struktural adalah sebutan yang diberikan pada paham
bahasa yang berlandaskan pada pemikiran Behavioristik, jadi dengan didasari
kepada paham behavioristik hakikat bahasa itu dipandang dari perwujudan
lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran terendah
berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa
kalimat. Pada konsep aliran structural memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Berlandaskan pada faham
behaviourisme
·
Bahasa berupa ujaran.
·
Bahasa merupakan sistem
tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan konvensional.
·
Bahasa merupakan
kebiasaan (habit)
·
Kegramatikalan
berdasarkan keumuman.
·
Level-level gramatikal
ditegakkan secara rapi.
·
Analisis dimulai dari
bidang morfologi.
·
Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatik
·
Analisis bahasa secara
deskriptif.
·
Analisis struktur
bahasa berdasarkan unsur langsung.
·
Analisi Unsur Langsung
Unsur langsung adalah unsur yang
secara langsung membentuk struktur tersebut. Ada empat model analisis unsur
langsung yaitu
o
model Nida
o
model Hockett
o
model Nelson,
o
model Wells.
C.
KONSEP ALIRAN TAGMETIK
1.
Pengertian Konsep Aliran Tagmetik
Konsep
aliran tagmetik adalah teori linguistic Yng dipelopori oleh Kenneth L. Pike
dari summer institute of linguistics. Teori ini mewarisi pandangan –pandangan
Blomfield dan Sapir dan bersifat strukturalistis dan antropologis menyatakan
bahasa dapat dipandang dari prespektif gelombang, presprektif mendan, dan
prespektif partikel, dan dalam penelitian bahasa perlu dibedakan satuan bahasa
etik dan emik dalam teori ini bahasa diperlukan sebagai struktur yang mempuyai
tiga heararki yang semiotonom : fonologi, gramatika, dan leksikon. Analisis
gramatika tidak terbatas pada kalimat melainkan sampai kewacana.
2.
Model analisis konsep aliran takmetig
Komsep
pembelajaran tekmatik berusaha untuk
memeuhi bebrapa hal dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik sebagai
berikut :
a.
Berpusat pada peserta didik
b.
Memberikan pengalaman langsung
c.
Tidak terjadinya pemisahan materi
pembelajaran secara jelas
d.
Bersifat fleksibel
e.
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat
dan kebutuhan peserta didik
f.
Mengembangkan kemampuan metakognisi
peserta didik
g.
Lebih menekankan proses daripada hasil
D.
KONSEP ALIRAN TRANSFORMASI
1. Pengertian
Aliran Transformasi
Transformasi
merupakan tatabahasa yang berdasarkan atas komponen sintaksis, komponen
semantik dan komponen fonologi. Dalam hal ini transformasi berkaitan erat
dengan unsur-unsur bunyi yang membentuk bahasa, berkaitan erat dengan bentuk
dan arti suatu kata, dan juga berkaitan erat dengan tata aturan pembentukan
suatu kalimat. Dengan demikian, transformasi merupakan perkembangan yang paling
akhir pada pendekatan analisis kalimat.
2.
Kaedah
Dan Kalimat Transformasi
Kaidah-kaidah
tranformasi (Transformational rules rules; T.rules) yang mengubah struktur
dalam PMs menjadi bentuk-bentuk struktur permukaannya atau struktur luarnya.
Lebih jelas lagi, perhatikanlah gambaran yang melukiskan organisasi dan
hubungan antara kaidah-kaidah sintaksis tersebut :
Kaidah-kaidah
struktur Frasa
↓
Gambaran-gambaran
struktur dalam kalimat-kalimat
↓
Kaidah-kaidah
Transformasi
↓
Gambaran-gambaran
Struktur Permukaan kalimat-kalimat
Gambaran di atas menunjukkan, bahwa ada
terdapat kaidah-kaidah struktur frasa. yang
merupakan seperangkat kaidah-kaidah struktur frasa yang merupakan seperangkat
kaidah yang menciptakan gambaran struktur dalam kalimat-kalimat. Struktur dalam
ini dibatasi oleh hubungan-hubungan ketatabahasaan dasar yang penting bagi
interpretasi semantic.
Untuk menghasilkan gambaran-gambaran struktur
luar atau struktur permukaan kalimat-kalimat, struktur dalam kalimat-kalimat
tersebut kemudian dioperasikan oleh kaidah-kaidah transformasi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam sejarah perkembagan ilmu bahasa. Aliran
Tradisional merupakan aliran pertama yang paling awal muncul sebelum
aliran-aliran lainya. Sebagai aliran yang pertama, aliran ini banyak diwarnai
oleh pemikiran pilsafat hal Ini tidak mengherankan karena cikal bakal aliran
tradisional ada saat berkembangnya ilmu filsafat.
Aliran struktural adalah sebutan
yang diberikan pada paham bahasa yang berlandaskan pada pemikiran
Behavioristik, jadi dengan didasari kepada paham behavioristik hakikat bahasa
itu dipandang dari perwujudan lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika
disusun dari tataran terendah berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai
tataran tertinggi yang berupa kalimat.
Konsep aliran tagmetik adalah teori linguistic Yng
dipelopori oleh Kenneth L. Pike dari summer institute of linguistics. Teori ini
mewarisi pandangan –pandangan Blomfield dan Sapir dan bersifat strukturalistis
dan antropologis
Secara umum
transformasi generatif merupakan proses atau kaidah perubahan dari struktur
dalam, menjadi strukturluar atau permukaan nya, baik dalam menambah, mengurangi
(penghilangan),permutasi,maupun pergantian. Teori transformasi generatif
meninjau aspek bahasa berdasarkkan sudut pandang bahsa itu sendiri, serta
menelaah unsur-unsur dan fungsinya dalam bahasa yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA