Jumat, 27 Mei 2022

Pengertian A. Manusia sebagai makhluk individu

 

A.    Manusia sebagai makhluk individu

Sebagai seorang manusia, kita sudah sepantasnya memahami apa itu arti manusia yang sesungguhnya. Akan tetapi, kenyataannya masih banyak sekali orang yang tidak memahami makna dan arti kata manusia.Nah, untuk membantu mempelajari makna dan arti kata manusia yang sebenarnya, kita dapat menggunakan beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi kata manusia berikut ini :Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli

a)      Paula J. C. & Janet W. K.

Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.

b)      Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany

Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia.Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.

c)      Kees Bertens

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.

Pengertian Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksidengan manusia yang lain.Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok..

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.Seorang individu adalah perpaduan antara factor genotype dan fenotipe. Faktor genotype adalah factor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan factor keturunan dibawa individu sejak lahir. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devide artinya terbagi.

Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu

Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana.Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa.Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa.Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya.Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Menurut pendapat Dr. A Lysen individu berasal dari bahasa latinindividum, yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan mahkluk individual yang makna tidakterbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.Individu dalam tingkah laku menurut pola  pribadinya memiliki tiga kemungkinan;

1.      Menyimpang dari norma kolektif kehilangan

2.      individualitasnya

3.      Takluk terhadap kolektif Mempengartuhi masyarakat

Dalam sebuah massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya karena tingka lakuknya adalah hampir identik dengan tingkah laku massa bersangkutan. Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia sebagai makhluk individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia-manusia lainnya,maka manusia itu dikatakan mahkluk sosial. Pengalaman menunjukan bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka pengabdiannya kepada masyarakat kecil.Sebaliknya jikaseseorang pengabdianya kepada diri sendiri kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa yang dapat meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut sebagai proses individualias, atau kadang-kadang juga diberi nama proses aktualisasi diri.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:

a)      Pandangan nativistik menyetakan bahwa

pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri,seperti bakat dan otensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Missal, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.

b)      Pandangan empiristik menyatakan bahwa

pertumbuhanindividu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akanmmentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik.

c)      Pandangan konvergensi yang menyatakanbahwa

pertumbuhan individu yang dipengaruhioleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang baik sehinggaia bisa tumbuh secara optimal.Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelu mnya.

Sebagai mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri, artinya manusia juga hatrus hidupbermasyarakat.Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain Karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya;

1.                  Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum

2.                  Hasrat untuk membela diri

3.                  Hasrat untuk mengadakan keturunan 

Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan pokok,yaitu:

1.      Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya

2.      Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya

3.       

B.     Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu

Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu, yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusiamemiliki  potensi diri yang khas,dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjuudkan hal-hal sebagai berikut :

1.      Menjaga dan mempertahankan harkat dan Martabatnya

2.      Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia

3.      Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani

4.      Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

 

C.    Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Individu

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap manusia tentu dilahirkan dengan pribadi yang berbeda-beda atau menjadi dirinya sendiri. Itulah keunikan yang dimiliki manusia.Dengan adanya individualitas, setiap orang akan memiliki cita-cita, kehendak, perasaan, semangat, kecenderungan, dan daya tahan yang berbeda-beda. Menurut Oxendine, manusia sebagai makhluk individu memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan individualitas setiap orang yang nampak secara khusus.

1.      Perbedaan fisik

Perbedaan fisik yang dimaksud ialah tinggi dan berat badan, usia, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan bertindak.

2.      Perbedaan sosial

Perbedaan sosial, meliputi agama, status ekonomi, suku, dan hubungan keluarga.

3.      Perbedaan kepribadian

Perbedaan kepribadian terletak pada watak, minat, motif, dan sikap.

4.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian

Berdasarkan psikologi, tahap pertumbuhan individu terbagi menjadi empat, yakni:

a.       Masa vital (0-2 tahun)

b.      Masa estetik (2-7 tahun)

c.       Masa intelektual (7-14 tahun)

d.      Masa sosial (14-21 tahun)Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai satuan terkecil dalam suatu kelompok memiliki kesadaran diri yang berasal dari kesadaran pribadi terhadap segala sesuatu.Kesadaran diri yang dimaksud adalah realitas, self-narcisme, self-respect, martabat kepribadian, egoisme, dan self-realisation.Manusia sebagai makhluk individu membutuhkan pola tingkah laku. Dikenal sebagai homo sapiens, manusia memiliki akal pikiran yang dapat membantunya berpikir dan berlaku bijaksana. Akal tersebut dapat digunakan manusia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri.Potensi tersebut ialah karya, cipta, dan karsa. Berbagai pengembangan potensi yang dilakukan akan menjadikannya manusia yang utuh sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Perkembangan manusia terjadi secara perorangan melalui berbagai tahap yang memakan waktu belasan bahkan puluhan tahun untuk menjadi dewasa. Manusia akan semakin berkembang dengan upaya pendidikan.Perkembangan yang terjadi akan memungkinkan seseorang memiliki potensi secara optimal. Upaya pendidikan dilakukan untuk mengembangkan potensi manusia sebagai makhluk individu.Pendidikan juga dapat membantu manusia mengembangkan segala ide yang ada di dalam pikiran dan membantu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, manusia sebagai makhluk individu akan meningkatkan kualitas hidupnya sendiri.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar