A.
Manusia
sebagai makhluk individu
Sebagai
seorang manusia, kita sudah sepantasnya memahami apa itu arti manusia yang sesungguhnya.
Akan tetapi, kenyataannya masih banyak sekali orang yang tidak memahami makna
dan arti kata manusia.Nah, untuk membantu mempelajari makna dan arti kata
manusia yang sebenarnya, kita dapat menggunakan beberapa pendapat para ahli
mengenai defenisi kata manusia berikut ini :Beberapa Pengertian Manusia menurut
Para Ahli
a) Paula
J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C.
& Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna
di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan
unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
b) Omar
Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad
Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia.Masuia
merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi
(yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam
proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
keturunan dan faktor lingkungan.
c) Kees
Bertens
Menurut Kees Bertens,
manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
Pengertian
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh
karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksidengan manusia yang
lain.Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat
tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang
saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem
norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara
individu dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara
kelompok dengan kelompok..
Manusia
sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa.Seorang individu adalah perpaduan antara factor
genotype dan fenotipe. Faktor genotype adalah factor yang dibawa individu sejak
lahir, ia merupakan factor keturunan dibawa individu sejak lahir. Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan
serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari
lingkungan.Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in
salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devide artinya terbagi.
Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Sebagai
makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau
kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran
pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri
tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect,
self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan
pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi
dasar bagi self-realisation.Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola
tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang
biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan
untuk berpikir dan berlaku bijaksana.Dengan akal tersebut, manusia dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta,
dan karsa.Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu
mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna.
Perkembangan
manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan
atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa.Upaya pendidikan dalam
menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan
seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara
optimal.Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan
berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat
menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya.Melalui
pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya
dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan
kualitas hidup manusia itu sendiri.
Menurut
pendapat Dr. A Lysen individu berasal dari bahasa latinindividum, yang artinya
tak terbagi. Manusia lahir merupakan mahkluk individual yang makna tidakterbagi
atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.Individu dalam tingkah laku menurut
pola pribadinya memiliki tiga
kemungkinan;
1. Menyimpang
dari norma kolektif kehilangan
2. individualitasnya
3. Takluk
terhadap kolektif Mempengartuhi masyarakat
Dalam
sebuah massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya karena tingka
lakuknya adalah hampir identik dengan tingkah laku massa bersangkutan. Dalam
hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-tindakannya
menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia sebagai makhluk
individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan
manusia-manusia lainnya,maka manusia itu dikatakan mahkluk sosial. Pengalaman
menunjukan bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka
pengabdiannya kepada masyarakat kecil.Sebaliknya jikaseseorang pengabdianya
kepada diri sendiri kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan
demikian dapatlah dikatakan bahwa yang dapat meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut sebagai
proses individualias, atau kadang-kadang juga diberi nama proses aktualisasi
diri.
Dalam
perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa
dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.Pertumbuhan
dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenal hal tersebut
ada tiga pandangan yaitu:
a) Pandangan
nativistik menyetakan bahwa
pertumbuhan
individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu
sendiri,seperti bakat dan otensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan
orang tuanya. Missal, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman
pula.
b) Pandangan
empiristik menyatakan bahwa
pertumbuhanindividu
semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akanmmentukan
pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan
nativistik.
c) Pandangan
konvergensi yang menyatakanbahwa
pertumbuhan
individu yang dipengaruhioleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak
merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang
baik sehinggaia bisa tumbuh secara optimal.Pandangan ini berupaya menggabungkan
kedua pandangan sebelu mnya.
Sebagai
mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri, artinya manusia juga
hatrus hidupbermasyarakat.Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat
antara lain Karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri
manusia, misalnya;
1.
Hasrat untuk memenuhi
keperluan makan dan minum
2.
Hasrat untuk membela
diri
3.
Hasrat untuk mengadakan
keturunan
Hal
ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua
keinginan pokok,yaitu:
1. Keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya
2. Keinginan
untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya
3.
B.
Peranan
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Berdasarkan
sifat kodrat manusia sebagai individu, yang dapat diketahui bahwa manusia
memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap
manusiamemiliki potensi diri yang
khas,dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan
dirinya.Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjuudkan hal-hal
sebagai berikut :
1.
Menjaga dan
mempertahankan harkat dan Martabatnya
2. Mengupaya
terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3. Merealisasikan
segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4. Memenuhi
kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
C.
Karakteristik
Manusia sebagai Makhluk Individu
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap manusia tentu dilahirkan dengan
pribadi yang berbeda-beda atau menjadi dirinya sendiri. Itulah keunikan yang
dimiliki manusia.Dengan adanya individualitas, setiap orang akan memiliki
cita-cita, kehendak, perasaan, semangat, kecenderungan, dan daya tahan yang
berbeda-beda. Menurut Oxendine, manusia sebagai makhluk individu memiliki
karakteristik yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan individualitas setiap
orang yang nampak secara khusus.
1. Perbedaan
fisik
Perbedaan
fisik yang dimaksud ialah tinggi dan berat badan, usia, penglihatan,
pendengaran, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan
sosial
Perbedaan
sosial, meliputi agama, status ekonomi, suku, dan hubungan keluarga.
3. Perbedaan
kepribadian
Perbedaan
kepribadian terletak pada watak, minat, motif, dan sikap.
4. Perbedaan
kecakapan atau kepandaian
Berdasarkan
psikologi, tahap pertumbuhan individu terbagi menjadi empat, yakni:
a. Masa
vital (0-2 tahun)
b. Masa
estetik (2-7 tahun)
c. Masa
intelektual (7-14 tahun)
d. Masa
sosial (14-21 tahun)Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia
sebagai satuan terkecil dalam suatu kelompok memiliki kesadaran diri yang
berasal dari kesadaran pribadi terhadap segala sesuatu.Kesadaran diri yang
dimaksud adalah realitas, self-narcisme, self-respect, martabat kepribadian,
egoisme, dan self-realisation.Manusia sebagai makhluk individu membutuhkan pola
tingkah laku. Dikenal sebagai homo sapiens, manusia memiliki akal pikiran yang
dapat membantunya berpikir dan berlaku bijaksana. Akal tersebut dapat digunakan
manusia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri.Potensi
tersebut ialah karya, cipta, dan karsa. Berbagai pengembangan potensi yang
dilakukan akan menjadikannya manusia yang utuh sebagai makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna.
Perkembangan
manusia terjadi secara perorangan melalui berbagai tahap yang memakan waktu
belasan bahkan puluhan tahun untuk menjadi dewasa. Manusia akan semakin
berkembang dengan upaya pendidikan.Perkembangan yang terjadi akan memungkinkan
seseorang memiliki potensi secara optimal. Upaya pendidikan dilakukan untuk
mengembangkan potensi manusia sebagai makhluk individu.Pendidikan juga dapat
membantu manusia mengembangkan segala ide yang ada di dalam pikiran dan
membantu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, manusia
sebagai makhluk individu akan meningkatkan kualitas hidupnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar