Jumat, 27 Mei 2022

Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial

 

A.    Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki arti bahwa manusia membutuhkan manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat menjalankan hidupnya sendiri. Bahkan dalam memenuhi kebutuhannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.

Hal ini berlaku untuk semua manusia.Tidak mengenal sebuah kedudukan bahkan sebuah kekayaan.Setiap manusia selalu membutuhkan manusia lainnya.Setiap manusia dalam bermasyarakat pasti melakukan komunikasi, sosialisasi dan juga interaksi dengan masyarakat lainnya. Manusia sebagaI makhluk sosial sudah terjadi sejak ia lahir. Seorang manusia yang akan lahir pun membutuhkan manusia lain untuk memberikan pertolongan.

Hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk suatu hukum, mendirikan sebuah kaidah perilaku dan kerja sama antar kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini bantuan dari spesialisasi dan organisasi atau integrasi sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan kemajuan manusia yang terlihat akan bersandar pada sebuah kemampuan manusia.

Kemampuan tersebut adalah kerja sama dengan kelompok yang lebih besar. Bekerja sama secara sosial adalah sebuah syarat untuk menjalankan kehidupan yang baik di dalam suatu masyarakat yang saling membutuhkan.  Kesadaran suatu manusia sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab untuk mengayomi seseorang dengan lebih baik.

       Berikut contoh manusia sebagai makhluk sosial :

a)      Gotong Royong

b)      Mentaati peraturan

c)      Tegur sapa

d)     Memiliki rasa empati dan simpati

e)      Membantu orang lain

f)       Aktif dalam organisasi masyarakat

g)      Menjaga hubungan baik

h)      Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan

i)        Bersosialisasi dengan lingkungan

j)        Saling menghormati

k)      Saling mengingatkan

l)        Saling memberi semangat dan motivasi

m)    Mengedepankan kepentingan bersama 

n)      Bersikap jujur

o)      Menerima perbedaan

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain danlingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.Bersosialisasi disini berartimembutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia salingmembutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlakusebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dantempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkunganuntuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsunganhidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkinberkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan sajamanusia harus belajar dari manusia lainnya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial denganbeberapa alasan, yaitu:

1.      Ada dorongan untuk berinteraksi.

2.      Manusia tunduk pada aturan norma sosial.

3.      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.

4.      Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.

 

      B. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya adalah manusia. Di dunia ini tidak ada satupun manusia yang sama dan tidak ada satu pun manusia yang mampu hidup sendiri. Sehingga dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya status yang tidak dapat dipisahkan, yaitu  makhluk individu  dan  makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, akan memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

Ada berbagai pemahaman terhadap Manusia, yang paling umum adalah tiga pemahaman di bawah ini :

1.    Materialisme Antropologik, yaitu menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah materi.Manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.

2.      Materialisme Biologik, menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yang hidup atauorganisme yang mempersatukan segala pembawaan kegiatan kehidupan badan di dalamdirinya. Struktur kehidupan manusia yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga bagihewan. Dalam Kenyataan manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yangdapat ditelusuri.

3.      Idealisme Antropologik, Menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki unsur- unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidakdapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, karena dalam diri manusia bergabung berbagaiprinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.

 

C. Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

1.     Dorongan untuk makan

2.     Dorongan untuk mempertahankan diri

3.     Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

 

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :

1.    Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.

2.    Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1.    Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

2.    Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

3.    Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

Ciri – Ciri Manusia sebagai Makhluk Sosial

1.    Empati dan Simpati

Empati dan simpati, merupakan ciri-ciri makhluk sosial yang pertama.Ciri ini, juga menghubungkan antara peran manusia sebagai makhluk sosial dan juga makhluk individu.Empati dan simpati menunjukkan bahwa manusia bisa merasakan dan mengambil tindakan yang sesuai. Empati adalah keadaan mental yang membuat manusia bisa memposisikan diri sebagai orang lain. Maksudnya, manusia bisa memahami pikiran dan perasaan orang lain, sehingga bisa bertindak dengan bijak.

2.    Saling Membutuhkan

Manusia sebagai makhluk sosial, artinya tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Sebagai manusia, saling membutuhkan satu sama lain. Ciri-ciri ini sangat jelas menggambarkan manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri.

3.    Kelemahan dan Kelebihan

Manusia Ciri-ciri makhluk sosial yang terakhir menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.Manusia memiliki kemampuan masing-masing, dan rasanya sangat jarang, seorang manusia bisa menguasai semua bidang dengan baik.Manusia sebagai makhluk sosial, menunjukkan betapa Anda memiliki kelemahan dan kelebihan manusia. Manusia tidak bisa hidup sendiri, dan membutuhkan orang lain. Di sinilah dibutuhkan kerja sama untuk mengisi kelemahan dan menggunakan kelebihan atau kemampuan sebagai manusia.

D. Peran Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan dibutuhkan oleh orang lain dalam kehidupan. Ia akan bergabung dengan manusia lain untuk membentuk kelompok-kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup. 

Pada usia bayi ia sudah menjalin hubungan dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun ia mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya dan melakukan kontak social. 

Pada usia-usia selanjutnya ia berhasil dengan norma-norma pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas. Manusia hidup dalam lingkungan sosialnya.

Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk social karena beberapa alasan, yaitu:

1.Manusia tunduk pada norma social, aturan.

2.Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain.

3.Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4.Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah manusia.

Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya :

a.Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman.

b.Hasrat untuk membela diri.

c.Hasrat untuk memiliki keturunan.

Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut :

a.       Melakukan interaksi dengan manusia lain atau berkelompok.

b.      Membentuk kelompok-kelompok social.

c.       Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan manusia.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar