BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pembentukkan
suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai pendidikan
maka harus dibuat rancangan
untuk mencapai tujuan
agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan
terarah. Oleh karena
itulah kita mengenal yang namanya kurikulum.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam
seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum
di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa memahami
konsep dasar dari kurikulum. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri
dari beberapa komponen. Kurikulum tersusun dari seperangkat
komponen yang saling berkaitan
dan bertimbal balik.
Nah, oleh karena itu kita mengenal namanya Komponen
Kurikulum. Sekilas komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan
tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, sebab kalau satu
komponen saja tidak ada atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Komponen kurikulum pun mempunyai bagian-bagian
tertentu yang berkaitan erat satu sama lain2.
Oleh karena itu, penyusun akan memaparkan tentang konsep dasar
dari komponen-komponen kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
KOMPONEN
KURIKULUM PAUD
Untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut,seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang
ada harus berupaya maksimal untuk mengembangkan secara seimbang seluruh aspek
kepribadian anak,termasuk didalamnya kecerdasan intelektual, kepekaan hati
nurani, iman, dan keterampilan berperilaku / bertindak. Namun dalam beberapa
dekade yang lampau nampak bahwa hampir seluruh jenis dan jenang pendidikan, khususnya
pendidikan formal, lebih menekankan pengembangan aspek kecerdasan intelektual, dan
menomor duakan pengembangan kepekaan hati nurani,iman,dan keterampilan
berperilaku secara ringkas sering disebut budi pekerti.
·
KOMPONEN KURIKULUM
1. TUJUAN
Membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan
nilai – nila agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian
dan seni untuk siap memasukan pendidikan dasar.
2. BAHAN
PEMBELAJARAN
Merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian
hasil belajar, bahasa pembelajaran yang disusun secara sistematis dan berisikan
komponen – komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian
kompetensi dasar.
3. PROSES
BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan pembelajaran
dirancang mengikuti prinsip – prinsip belajar mengajar,baik terkait dengan
keluasan bahan/materi,pengalaman belajar,tempat dan waktu belajar,alat/sumber
belajar,bentuk pengorganisasian kelas dan cara penilaian. Dalam kegiatan
pembelajaran guru perlu memberikan dorongan kepada peserta didik untuk mengungkapkan
kemampuannya dalam membangun gagasan. Guru berperan sebagai fasilitaor dan
bertanggung jawab untuk menciptkan situasi yang dapat menumbuhkan
prakarsa,motivasi,dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar. Disamping itu
guru dalam mengelola kegiatan berbagai pihak yang terlibat didalam pembelajaran
dan harus pandai memotivasi peserta didik untuk terbuka, kreatif, responsif, interaktif
dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas pendidikan dapat diukur dan di tentukan
oleh sejauh mana kegiatan pembelajaran tertentu dapat menjadi alat perubah
tingkah laku peserta didik ke arah yang sesuai dengan tujuan/kompetensi yang
telah itetapkan.
4. PENILAIAN
Suatu usaha
mengumpulakan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan,
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang
telah dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran.
·
KOMPONEN KURIKULUM YANG
LAINNYA
Menurut Akhmad Sudrajad
: kurikulum memiliki lima komponen utama,yaitu : (1) tujuan; (2) materi; (3)
strategi,pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi. Kelima
komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
2.2 ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM
1.
ISI KURIKULUM
Isi kurikulum berkenaan dengan
pengetahuan ilimiah dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada siswa
untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Dalam
menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun
pengalaman belajar yang disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan
yang terjadi dalam masyarakat menyangkut tuntutan dan kebutuhan masyarakat, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah barang tidak lepas dari kondisi anak
didik dalam pengertian pertumbuhan dan perkembangannya pada setiap jenjang dan
tingkat pendidikan. Pengetahuan ilimiah pada hakikatnya adalah kebudayaan
manusia,yakni hasil cipta-karya dan karsa manusia yang diterima secara
universal. Ada tiga pengetahuan dasar manusia,pertama pengetahuan benar – salah
(logika),yakni pengetahuan yang berkenaan dengan ilmu yang telah diterima
secara universal dan teruji kebenaannya melalui penelitian keilmuan. Kedua, pengetahuan
baik – buruk atau etika,yakni pengetahuan yang berkenaan dengan nilai – nilai
moral dan nilai sosial yang juga telah diterima di masyarakat sebagai acuan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketiga, pengetahuan yang
berkenaan dengan indah jelek, yakni berkenaan dengan nila – nilai seni. Sebagai
akibat kebudayaan manusia, ketiga pengetahuan tersebut berkembang demikian
pesat sehingga melahirkan beberapa cabang pengetahuan di muka bumi ini.
a. Kriteria
memilih isi kurikulum
Ada beberapa kriteria
yang dapat membantu para perancang kurikulum dalam menentukan isi kurikulum.
Kriteria tersebut antara lain :
o Isi
kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa. Artinya, sejalan
dengan tahap perkembangan anak.
o Isi
kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dengan tuntutan
hidup nyata dalam masyarakat.
o Isi
kurikulum dapat mencapai tujuan yang komprehensif, artinya mengandung banyak
aspek intelektual, moral, sosial secara seimbang.
o Isi
kurikulum harus mengandung pengetahuan ilimiah yang tahan uji,artinya tidak
cepat lapuk hanya karena perubahan tuntutan hidup sehari –hari
o Isi
kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, konsep yang
terdapat didalamnya bukan hanya sekedar informasi faktual.
o Isi
kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Isi kurikulum
disusun dalam bentuk program pendidikan yang niatnya dijabarkan dan
dilaksanakan melalui proses pengajaran/pengalaman belajar anak didik. Sesuai
makna yang terkandung dalam pengertian kurikulum maka isi kurikulum bukan hanya
pengetahuan ilmiah yang terorganisasikan dalam bentuk mata pelajaran/bidang
studi saja tetapi juga kegiatan dan pengalaman yang diberikan kepada akan
didik/siswa sebagai bagian yang intergral dari proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah.
2. STRUKTUR
Struktur kurikulum menggambarkan
konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,posisi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep perorganisasian konten dalam sistem belajar dan
perorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian
konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
belajar per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam
menyelesaikan pembelajaran disuatu satuan jenjang atau jenjang pendidikan.
Lebih lanjut,struktur kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang siswa
yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum
dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk
menentukan berbagai pilihan.
Struktur
kurikulum menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran,beban belajar,dan
kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas :
·
Mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik disatuan pendidikan pada setiap satuan atau
jenjang pendidikan
·
Mata pelajaran pilihan
yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka
·
Mata pelajaran wajib
merupakan mata pelajaran yang harus diambil oleh setiap peserta didik di SMA/MA
dan SMK/MAK. Sedangkan mata pelajaran pilihan untuk SMA/MA berbeda dengan untuk
SMK/MAK. Untuk SMA/MA mata pelajaran pilihan bersifat akademik,sedangkan
SMA/MAK mata pelajaran pilihan bersifat akademik dan vokasi.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Sistem kurikulum
terbentuk oleh empat komponen, yaitu: komponen tujuan, isi kurikulum, metode
atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Komponen merupakan satu
system dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan
satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak maka tidak akan
berjalan sebagaimana mestinya.
Tujuan pendidikan memiliki
klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan
khusus yang bersifat spesifik
dan dapat diukur, yang
kemudian dinamakan kompetensi.
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
b. Tujuan Institusional (TI)
c. Tujuan Kurikuler (TK)
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran (TP)
Isi kurikulum
hendaknya memuat segala
aspek yang berhubungan
dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terdapat pada isi
setiap mata pelajaran yang disampaikan dengan kegiatan proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat dibagi atas strategi Exposition, Discovery Learning
dan strategi Group – Individual Learning. Evaluasi sebagai alat untuk melihat
keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu
tes dan non tes.
3.2
SARAN
Setelah mengetahui apa arti dari
pendidikan, di harapkan kepada seluruh unsur pendidikan untuk mampu
melaksanakan sebuah sistem pedidikan pendidikan sebagai mana mestinya. Dengan
berlangsungnya sistem pendidikan dengan tepat akan dapat mampu memberikan
kualitas terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan
Kurikulum. 2014. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mustari, Mohammad.
2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers,
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2015.
Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2015. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tim Pengembangan MKPD Kurikulum dan Pengembangan. 2016. Kurikulum dan Pengembangan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar