Selasa, 04 Januari 2022

Makalah Froud Kecurangan

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Froud ( kecurangan ) secara singkat merupakan  suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu. The Institute Of Internal di amerika medefinisikan kecurangan mencangkup suatu kesatuan ketidak beresan dan tindakan elegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang diluar atau didalam organisasi. White Collar Crime telah didefinisikan sebagai tindakan kesalahan atau suatu tindakan yang dilakukan dengan alat non fisik atau dengan penyembunyiian atau akal tipu muslihat untuk mendapatkan uang atau harta dan untuk mendapatkan keuntungan bisnis pribadi.

Istilah kecurangan digunakan dalam pengertian luas yang diterima umum. Ia terdiri dari manipulasi pelanggaran karena jabatan, penyembunyian pajak, kelalaian, pencurian, penggelapan, dan setiap kelakuan buruk yang dilakukan seseorang individu yang dapat mengakibatkan suatu kerugian keuangan terhadap suatu organisasi. Bahwa terjadinya kecurangan dalam suatu organisasi adalah suatu krisis yang menghasilkan stress. Manajer dan orang lain yang sadar akan kecurangan biasanya beraksi. Reaksi ini dan krisis sendiri kadang-kadang dapat mengakibatkan orang-orang bisnis yang cerdik dapat mengambil keputusan dan pandai berbicara menjadi kehilangan kendali, atau jatuh karena kecurangan yang dilakukan.

Karena kecurangan adalah kejadian yang tidak biasa. Suatu froud audit cenderung akan lebih detai dalam pelaksanaanya, karena harus mengungkapkan apa yang telah disengaja disembunyikan. Tentunya, suatu pendekatan froud audit tidak akan efektif dari segi biaya untuk suatu penugasan khusus karena beberapa hal tergantung pada kepercayaan terhadap pengendalian dan system informasi manajemen yang biasanya terjamin, kemampuan untuk mengenal dimana diperlukan froud audit.

B.            Rumusan Masalah

1.             Apa pengertian Dari Auddit Froud ( kecurangan ) ?

2.             Apa tanda-tanda adanya kecurangan ?

3.             Apa Tujuan Froud Audit ?

 

C.           Tujuan

1.             Untuk Memahami Definisi Audit Froud ( kecurangan )

2.             Untuk mengetahui tanda-tanda kecurangan

3.             Untuk mengetahui tujuan froud audit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.          Pengertian Froud ( Kecurangan )

Froud ( kecurangan ) secara singkat merupakan  suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu. The Institute Of Internal di amerika medefinisikan kecurangan mencangkup suatu kesatuan ketidakberesan dan tindakan elegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang diluar atau didalam organisasi. White Collar Crime telah didefinisikan sebagai tindakan kesalahan atau suatu tindakan yang dilakukan dengan alat non fisik atau dengan penyembunyiian atau akal tipu muslihat untuk mendapatkan uang atau harta dan untuk mendapatkan keuntungan bisnis pribadi.

Akan tetapi , banyak bentuk ketidakbenaran yang dilakukan karyawan dan menejer adalah bukan kejahatan yang banyak dilakukan orang dan dikategorikan sebagai white collar workors. Penggelapan (embezzlement) adalah konversi yang tidak menuru hokum sesuatu harta untuk penggunaaan pribadi. Ini termasuk kejahatan dalam arti sempit, ia tidak termasuk seperti penyogokan, pencurian, kecurangan terhadap pemerintah  mendapatkan harta secara mengancam dengan kekerasan.Michael I.Comer dalam bukunya “Corporate Fraud” mendefinisikan kecurangan sebagai berikut :“The Coming Crisis in Accounting” berpendapat kecurangan mempunyai banyak definisi, adalah suatu kejahatan (crime).[1]

B.            Unsur Unsur Kecurangan

Suatu kecurangan terdiri atas tujuh unsur yang penting Apabila tidak terdapat dari salah satu ketujuh unsur tersebut , maka tidak ada kecurangan yang dilakukan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :

1.             Harus terdapat penyajian yang keliru (mispresentation)

2.             Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)

3.             Faktanya material (material fact)

4.             Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make knowingly orrecklessly)

5.             Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi

6.             Pihak yang terluka harus beraksi terhadap kekeliruan penyajian(mispresentation)

7.             Mengakibatkan kerugian (detriment)

Istilah kecurangan digunakan dalam pengertian luas yang diterima umum. Ia terdiri dari manipulasi pelanggaran karena jabatan , penyembunyian pajak , kelalaian , pencurian , penggelapan , dan setiap kelakuan buruk yang dilakukan seseorang individu yang dapat mengakibatkan suatu kerugian keuangan terhadap suatu organisasi.[2]

C.           Sikap Terhadap Kecurangan Korporasi (Corporate Froud )

Pengalaman menunjukan bahwa manajemen gagal untuk menjalankan pengawasan karna satu dari beberapa alasan :

1.             Manajemen tidak mengerti resiko

Memang benar manajer yan baik adalah manajer yang berani mengambil resiko.Mereka mengambil resiko dalam setiap aspek usaha.Akan tetapi mereka kurang mengetahui konsekuensi buruk dari resiko kecurangan yang terjadi. Kebutuhan pengawasan sering ditentukan terhadap penawaran subjektif, yang percaya bahwa kebanyakan orang jujur, tanpa penentuan apa adanya resiko dalam organisasi.

2.             Kecurangan tidak akan terjadi pada kami

Pada umumnya organisasi yang percaya kecurangan tidak terjadi pada mereka adalah tidak sadar resiko.Karena itu, pengawasan mereka tidak memadai, yang dapat dengan cepat diketahui dan eksploitasi oleh criminal.

3.             Kami tidak dapat menanggung biaya pengawasan

Biaya keamanan terdiri dari dua elemen yaitu biaya kerugian dan pengawasan.Uang tidak dapat dihemat dengan adanya biaya keamanan.Namun kenyatanya sebaliknya, justru perusahaan akan kehilangan sejumlah % dari penjualan karena adanya kecurangan.

4.             Manajemen tidak mempunyai keyakinan terhadap pengawasan

Lebih mudah mendesain pengawasan yang baik dari pada pengawasan yang baik.Sering keamanan diabaikan karena rekomendasi pengawasan kurang kredibilitas.

5.             Keamanan adalah moral karyawan yang jelek

Sering masalah keamanan dan personalia bertentangan.Manajer keamanan melakukan pemecatan karyawan segera apabila karyawan dicurigai tidak jujur.

6.             Audit kami akan menemukan kecurangan

Kebanyakan auditor tidak akan setuju dengan opini ini. Akuntan eksternal tidak diharapkan untuk mengungkapkan ketidak jujuran dan dalam kenyataanya akan selalu membuat fakta ini secara jelas dalam surat penugasan dan laporan.[3]

 

D.           Bentuk – Bentuk Kecurangan

Tergantung pada siapa pelakunya, kecurangan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori besar , Yaitu :

1.             Kecurangan Yang Merugikan Perusahaan .

2.             Kecurangan Yang Menguntungkan Perusahaan

Dalam kategori pertama , perusahaan merupakan korban kecuragan yang biasanya dilakukan oleh karyawan jenjang menengah kebawah. Misalnya pencurian harta kekayaan perusahaan.Untuk kecurangan kategori kedua  biasanya dilakukan oleh karyawan jenjang atas, kecurangan ini dilakukan untuk mengelabui pemegam saham, kreditur maupun fiskus. Bentuk kecurangan dalam kategori ini misalnya praktek pencatatan penjualan, laba dan aktiva yang lebih besar  mencatat biaya-biaya yang lebih kecil dan tidak mencatat return penjualan dan lain - lain. Selain itu, kecurangan dilakukan melalui permainan timbangan dan mencampur bahan yang lebih murah, yang merugikan pembeli.Kecurangan yang dilakukan untuk mengelabui fiskus misanya dalam bentuk Underinvoicing dan memperbesar biaya-biaya yang dapat diperhitungkan untuk keuangan fiskal.

Dari Sudut Pemeriksaan Akutansi (Auditing), Kesalahan Dan Kecurangan Dapat Dibagi:

1.             Ommission           : Tidak Membukukan

2.             Commission         : Salah Membukukan

3.             Pricipales : Menyimpang Dari Prinsip Akutansi Yang Diterima Umum.[4]

E.            Jenis-Jenis Kecurangan Dalam Lingkungan Akuntansi

 

Dalam suatu organisasi usaha, kecurangan dapat dilakukan untuk atau terhadap suatu perusahaan. Jenis kecurangan ini terdiri dari:

1.             Kecurangan korporasi (corporate fraud)

Kecurangan korporasi atau kejahatan ekonomi biasanya dilakukan oleh pejabat, eksekutif, dan atau manajer pusat laba dan perusahaan public untuk memuaskan kebutuhan ekonomis jangka pendek mereka.

2.             Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting)

Jenis kecurangan ini dapat dicontohkan seperti:

a.             Memanipulasi, memalsukan atau mengubah catatan atau dokumen

b.             Menyembunyikan atau menghilangkan pengaruh transaksi yang lengkap dari catatan atau dokumen

c.             Mencatat transaksi tanpa substansi

d.            Salah menerapkan kebijakan akutansi

e.             Gagal mengungkapkan informasi yang signifikan.

3.             Kecurangan Karyawan (employee froud)

Kecurangan karyawan biasanya melibatkan perpindahan aktiva dari pemberi kerja.Kadang-kadang merupakan suatu tindakan langsung dari pencurian atau manipulasi. Kadang-kadang penipuan dalam bentuk pembayaran kembali yang tidak muncul sebagai biaya langsung dalam perusahaan, akan tetapi dalam kenyataanya merupakan pembiayaan lebih  (overpayment ) untuk item yang dibeli.

Banyak karyawan prosfektif memalsukan atau mengarang latar pendidikan mereka dan pengalaman sebelumnya, dan tidak memberi laporan yang akurat dan catatan kriminal mereka  beberapa karyawan direkrut untuk tingkat pekerjaan yang rendah, yang tidak memerlukan suatu penyelidikan yang intesif dari aplikasi mereka. Kemajuan karyawan selama diperusahaan didasarkan pada inisiatif individu, kemampuan dan keberuntungan.

Oleh sebab itu, perusahaan kadang-kadang mendapatkan suatu kejutan yang mengguncangkan karena menemukanbahwa seorang exsexutive yang bertanggung jawab mempunyai suatu latar belakang yang seharusnya dicegah untuk direkrut setelah fakta diketahui.Beberapa tindakan kecurangan tidak segera merupakan bukti dalam penurunan laba, seperti apabila kekayaan dicuri. Pencurian kekayaan mungkin mempunyai efek sampingan apabila ia mengakibatkan suatu penurunan dari depresiasi yang dihapuskan, bagaiana pun perkiraan aktiva akan berkurang.

Terdapat tanda yang bervariasi yang menunjukan bahwa kecurangan mungkin terjadi dalam suatu perusahaan beberapa gejala peringatan sebagai berikut:

a.             Laba yang dilaporkan tidak meningkat sesuai dengan harapan

b.             penyimpangan dalam barang jadi, bahan baku atau suplai

c.             Peningkatan jumlah biaya oprasi yang tidak dapat dijelaskan

d.            Peningkatan yang tidak dapat dijelaskan dalam biaya bahan, suplai upah

e.             Laporan tanpa nama dari transaksi yang diragukan atau dipertanyakan.

4.             Kecurangan Manajemen ( Management Froud )

Kecuranagan manajemen memerlukan pertimbangan merupakan suatu bentuk kecurangan yang mempunyai arti lebih sempit dari penggelapan, kecurangan dan pencurian.Penipuan oleh manajer yang merupakan orang yang dalam posisi kekuasaan dan kepercayaan sering dibicarakan.Pengaruh akibat yang ditimbulkan kecurangan manajemen adalah kegoncangan (staggering), baik dalam biaya rupiah maupun pengaruh dalam pengorbanan.Karena jumlah jumlah yang sangat besar terlibat dan akibat malapetaka yang potensial dari kecurangan dan kesalahan yang berhubungan internal auditor diharapkan untuk menyoroti aktifitas yang jelek ini dalam pengawasan audit.

Unsur-unsur kecurangan atau penipuan antara lain :

a.             Suatu refrentasi palsu dari fakta material, atau dalam kasus tertentu suatu pendapat

b.             Keinginan melakukan suatu tindakan yang salah atau untuk mencapai suatu tujuan yang tidak konsisten dengan peraturan atau kebijakan publik.

c.             Menyamar suatu tujuan melalui pemalsuan dan kesalahan reprentasi untuk melaksanakan suatu rencana.

d.            Penyembunyian dari kejahatan.

Dimana kecurangan berlangsung, kecurangan ini dapat ditemukan dimana saja kesempatan terletak luas diposisi keuangan yang dipunyai manajer dalam organisasi. Penipuan dapat berkesenimbungan untuk bertahun-tahun dan akan berjalan terus apabila tidak ada pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan. Padasaat ini akhirnya muncul kepermukaan pada waktu kecurigaan menggerakan penyelidikan, kehajatan telah terjadi.Kecurigaan yang ditinggalkan tidak terhitung.

Beberapa alasan yang melatar belakangi kecurangan manajemen :

a.             Exsekutif kadang-kadang menggambil langkah-langkah yang gegabah atau terburu-buru yang mereka tidak dapat mundur

b.             Pusat laba dapat mendistorsi fakta untuk mempertahankan disvesment.

c.             Manajer yang tidak kompeten mungkin menipu untuk mempertahankan diri.

d.            Performa mungkin mendistorsi untuk menjamin bonus yang lebih besar.

e.             Kebutuhan untuk berhasil dapat mengakibatkan manajer melakukan penipuan.

f.              Manajer yang tidak memindahkan moral ( unscruplulous ) mungkin membantu kepentingan yang bertentangan.

g.             Laba mungkin ditingkatkan untuk mendapatkan keuntungan dipasar.

h.             Orang yang mengawasi baik aktiva maupun catatannya adalah sdalam posisi yang sempurna untuk memalsukan catatan.[5]

 

F.            Kecurangan Dan Pengendalin Intern

Terdapat banyak cara melakukan suatu kecurangan dari pada memperlengkapi untuk mencegahnya suatu kumpulan pengendalian intern yang baik melindungi suatu organisasi terhadap kecurangan dan memungkinkan deteksi lebih dini pelanggaran prosedur atau suatu ketidak beresan dalam keuangan yang mungkin menunjukan suatu kecurangan. Dengan mengenal suatu tujuan pengendalian auditor dapat menilai apakah eliminasi suatu pengendalian yang perlu akan megendalikan suatu risiko dan apabila ada risiko, diarea oprasi yang mana. Eliminasi suatu pengendalian yang penting merupakan suatu oenyebab bagi seseprang untuk melakukan kecuragan.Akan tetapi, apabila pengendalian tidak pernah ada, maka mungkin tidak ada orang yang mendapatkan manfaat dari kehilafan.Dari pengendalian intern pokok harus dipandang dengan rasa kecurigaan oleh seorang internal auditor.

Pencegahan kecurangan,Kecurangan dapat dicegah oleh manajemen dengan memperhatikan pengendalian intern atau(internal control ) yang baik sebagai berikut :

1.             Memberikan insentif atau benefit yang cukup memadai.

2.             Penyederhanaan struktur organisasi.

3.             Adanya internal cek.

4.             Supervise dan pengawasan yang cukup.

5.             Evaluasi dari kewajran transaksi hubungan istimewa.

6.             Adanya rotasi pegawai.

7.             Diwajibkan setiap pegawai untuk menggunakan hak cutinya dan selama itu pekerjaanya dikerjakan oleh orang lain.

8.             Tindakan yang tegas atau berat bagi setiap pelaku kecurangan.

9.             Adanya pelaksanaan yang komponen ( ahli dalam bidangnya ) dan dapat dipercaya dengan garis dan kewajiban yang jelas.

10.         Tersediamya catatan atau dokumen-dokumen yang memadai.

11.         Adannya pengawasan secara fisik terhadap setiap harta serta catatan perusahaan.

12.         Pelaksanaan audit secara independent ( melalui internal atau external auditor ).

13.         Menerapkan kebijakan.

14.         Melakukan asuransi kerugian atau kehilangan.

Hal yang perlu disadari majemen adalah walaupun pengendalian intern suatu perusahaan sudah baik sekali, kemungkinan terjadi kecurangan tetap ada yaitu apabila terjadi persengkokolan (collution ) antara karyawan, yang dapat menghancurkan pengendalian intern. [6]

G.           Tanda-Tanda Adanya kecurangan

Kecuranagan dapat sedini mungkin di tangani manajemen atau internal auditor apabila manajemen dan internal auditor jeli melihat tanda-tanda adanya kecuranganantara lain:

1.             Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang mencolok dengan tahun-tahun sebelumnya.

2.             Perbedaan antara buku besar dengan buku tambahan.

3.             Pebedaan yang terungkapkan dari hasil konfirmasi.

4.             Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai.

5.             Transaksi yang tidak dicatat sesuai dengan oterisasi manajemen baik yang khusus maupun yang umum.

6.             Penyelesaian yang tidak lazim menejlang atau pada tanggal neraca.

7.             Terdapat banyak koreksi-koreksi dalam pembukuan.

8.             Pencatatan yang sengaja dirumitkan.

9.             Perusahaan dalam kesulitan keuangan ( ada tendensi melakukan berbagai penyimpangan ).

 

H.           Reaksi Terhadap Kecurangan

Terdapat suatu urutan yang jelas mengenai pola tanggapan yang dapat diidentifikasi terhadap situasi stress sebagai berikut:

1.             Goncangan (shock ) dan penolakan ( denial ).

2.             Kehawatiran ( anxity).

3.             Marah atau merasa bersalah ( anger dan atau guilt ).

4.             Aksetasi ( acceptance ).

Seperti stess medis, kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dan manajemen adalah suatau kejadian yang menimbulkan stress untuk setiap orang yang terlibat. Memahami pola tanggapan demikian adalah sangat penting karena, pengambilan tindakan yang salah dalam tahap yang manapun akan mengakibatkan kesalahan terhadap karyawan yang tidak bersalah atau akibat lainnya.Tahap-tahap krisis Penelitian yang telah menganalisis tahapan dalam tanggapan krisis pada umumnya menyetujui, bahwa apabila krisis tersebut adalah kecurangan, maka terdapat lima pola tanggapan yaitu :

1.             Penolakan atau penyangkalan atau pengingkaran ( denial ).

2.             Kemarahan ( anger ).

3.             Menyetujui atau rasionalisasi ( bargaining atau rationalization ).

4.             Depressi ( depretion ).

5.             Aksetasi ( acceptance ).

Bahwa terjadinya kecurangan dalam suatu organisasi adalah suatu krisis yang menghasilkan stress. Manajer dan orang lain yang sadar akan kecurangan biasanya beraksi. Reaksi ini dan krisis sendiri kadang-kadang dapat mengakibatkan orang-orang bisnis yang cerdik dapat mengambil keputusan dan pandai berbicara menjadi kehilangan kendali, atau jatuh karena kecurangan yang dilakukan.

I.              Pendekteksian Dan Pelaporan Tindakan-Tindakan llegal

Jika staf internal audit baru saja dilibatkan pendeteksian dan laporan suatu tindakan illegal, suatu kajian atas pihak yang mungkin terlibat akan sangat membantu. Asumsikan kasus tersebut telah terjadi dan ditangani dengan sangat memuaskan, wawancara mungkin menghasilkan suatu kerangka kerja untuk penyusunan prosedur intern. Kuisioner yang dirancang dengan teliti itu akan membantu dalam mendeteksi kecurangan. Selain itu, internal auditor harus didorong untuk membangkitkan rasa ingin tahu atas hal-hal yang perlu dikaji lebih jauh, ketika hal tersebut tidak segera menjadi jelas.

J.             Penemuan Terjadinya Kecurangan

Kecurangan biasanya ditemui :

1.             Melalui system pengawasan yang diterapkan misalnya melalui pemeriksa intern.

2.             Kebetulan ( by accident ).

3.             Laporan dari pihak lain. [7]

 

K.           Pemeriksaan kecurangan ( fraud auditing)

Pemeriksaan kecurangan adalah upaya  untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial Froud audit termasuk dalam pemeriksaan khusus ( special audit ) yang berbeda dengan pemeriksaan umum ( general audit ) baik dalam tujuan, jumlah biaya, lama waktu, ruang lingkup informasi yang diperlukan, pendekatan, program pemeriksaan, pemilihan tim pemeriksa, dokumentasi kertas kerja dan pembuatan laporan pemeriksaan. Suatu froud audits mempunyai tujuan sempit yaitu mengungkapkan keberadaan, ruang lingkup, dan kesalahan pencatatan yang disengaja dan atau penyalah gunaan aktiva. Karena kecurangan adalah kejadian yang tidak biasa. Suatu froud audit cenderung akan lebih detai dalam pelaksanaanya, karena harus mengungkapkan apa yang telah disengaja disembunyikan. Tentunya, suatu pendekatan froud audit tidak akan efektif dari segi biaya untuk suatu penugasan khusus karena beberapa hal tergantung pada kepercayaan terhadap pengendalian dan system informasi manajemen yang biasanya terjami.

 Kemampuan untuk mengenal dimana diperlukan froud audit merupakan suatu keterampilan yang harus dikembangkan auditor. Istiah “Kecurangan” (froud) menunjukan beberapa jenis tindak penipuan yang merugikan pihak lain. Penipuan seperti ini membuat kecurangan jauh lebih sulit diketahui dari pada temuan kesalahan (errors).Dalam kenyataanya, internal auditor tampaknya lebiuh diharapkan dari pada external auditor. Internal auditor diharapkan bias mendeteksi kecurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ø   Manajer memandang bahwa internal audit mempunyai ruang lingkup yang cukup dan mendalam untuk mendeteksi kecurangan.

Ø   Manajer beranggapan internal auditor lebih mengenal oprasi dan system pengendalian yang digunakan dari pada external auditor.

Ø   Internal auditor lebih memusatkan perhatian pada pengadilan.

 

1.             Apa Yang Harus Dilakukan Froud Auditor

 

Ø   Auditor harus menentukan standar

Ø   Auditor harus mempunyai pengetahuan tentang kemungkinan kecurangan yang akan terjadi

Ø   Auditor harus mengetahui cara atau prosedur terbaik untuk menyelidiki eksistensi suatu kabar yang tidak mempunyai bukti

Ø   Auditor  harus memperhatikan motivasi karyawan dan lingkungan kerja tempat karyawan beroprasi

Ø   Auditor harus memiliki sensitifitas atas kemungkinan kecurangang terutama sekali terhadap peluang terjadinya kecurangan

Ø   Auditor harus memperoleh bukti yang cukup untuk memastikan apakah benar terjadi kecurangan.

Untuk mencapi tujuan-tujuannya , seorang froud editor yang efektif harus melakukan hal-hal sebagai berikut :

a.             Mengkaji pengendalian intern untuk mengetahui kekuatan dan kelemahanya.

b.             Mengindentifikasi potensi kecurangan berdasarkan kelemahan yang ada pada system pengendalian intern.

c.             Mengindentifikasi hal-hal yang menimbulkan tanda tanya dan transaksi istimewa.

d.            Membedakan faktor kelemahan dan kelalaian manusia dari kesalahan yang bersifat kecurangan.

e.             Meneliti dokumen pendukung transaksi yang menimbulkan tanda tanya.

f.              Mengerti dan menyadari prosedur.

g.             Dapat membuat laporan atas kerugian karna kecurangan.

 

2.             Beberapa Aspek Froud Audit

Materialitas kecurngan yang kualitatif suatu kecurangan tetap dianggap material secara kualitatif , tidak menjadi masalah beberapa jumlah uang yang tersangkut, alasan ini adalah :

a.             Kecurangan, menurut sifatnya, dapat berkembang apabila tidak dicegah.

b.             Eksistensi kecurangan sendiri menunjukan adanya suatu kelemahan dalam pengendalian.

c.             Kecurangan secara tidak langsung menyatakan masalah integritas mempunyai konsekuensi yang jauh dari jauhan.[8]

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.          Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Froud   (kecurangan ) secara singkat merupakan  suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu. Dan bahwa terjadinya kecurangan dalam suatu organisasi adalah suau krisis yang menghasilkan stress. Reaksi ini dan krisisnya sendiri kadang-kadang dapat mengakibatkan orang-orang bisnis yang cerdik, dapat mengambil keputusan dan pandai berbicara dan menjadi kehilangan kendali atau jatuh karena kecurangan yang dilakukan.

Dan bahwa keahlian seorang froud editor, mirip dengan yang memiliki seorang penyidik criminal/detektif. Keduanya eksis untuk mencari kebenaran dan bukti pendukungnya. Auditor dalam bidang perlakuan akutansi yang tepat dan wajar atas transaksi bisnis, sedangkan detektif dalam hal ketaatan warga Negara pada houkum atau perundang-undang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Tunggal Amin Widjaja, 1992, Pemeriksaan Kecurangan ( Fraud Auditing ), Jakarta: Reneka Cipta

 



[1] Amin Widjaja Tungal, Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing),Jakarta: Renika Cipta, 1992. hlm. 17 - 18

[2]Ibid. hlm 18 - 19

[3]Ibid. hlm.21 - 23

[4]Ibid. hlm. 30

[5]Ibid. hlm. 35 - 46

[6]Ibid. hlm. 59 - 61

[7]Ibid. hlm. 61 -72

[8] Ibid. hlm 74 - 77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar