Selasa, 04 Januari 2022

Makalah Laporan Keuangan

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun  berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Analisis Laporan Keuangan?

2.      Apa Tujuan dan Manfaat dari Analisis laporan keuangan?

3.      Apa yang menjadi Keterbatasan Laporan Keuangan?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui jenis apa saja dari analisis laporan keuangan?

2.      Untuk Menggali manfaat apa saja yang terdapat di dalamnya?

3.       Untuk mengetahui teknik apa yang digunakan dalam analisis laporan keuangan?

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertent

Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan,serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar,akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harga (kekayaan),kewajiban (utang) serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. Kemudian,juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.Dengan demikian,dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh selama periode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak,perlu dilakukan analisis laporang keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen,tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui masa keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan  dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.[1]

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya kedepan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama ini.

Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen,dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepan. Perencanaan kedepan dengan cara menutuoi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang sudah diperolehnya salama ini.

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai. Kemudian, hasil perhitungan tersebut,dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara teliti,mendalam, dan jujur.

B.     Tujuan dan Manfaat Analisis

Kegiatan dalam analisi laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan. Kemudian, analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Di samping itu, analisis laporan keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode (misalnya tiga tahun).

Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis antara pos-pos yang ada dalam satu laporan. Atau dapat pula dilakukan antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar lebih tepat dalam menilai kemajuan dan kinerja manajemen dalam satu periode keperiode selanjutnya.[2]

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalaha:

1.      Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode

2.      Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan

3.      Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki

4.      Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini

5.      Untuk melakukan penilaian pekerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal

6.      Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.[3]

C.    Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain:

a.       Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.

b.      Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

c.       Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi.

d.      Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang. [4]

D.    Bentuk-bentuk dan Teknik Analisis

Untuk melakukan analisis laporan keuangan di perlukan metode dan analisis yang tepat.Tujuan penentuan metode dan tehnik analisis yang tepat adalah laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, para pengguna hasil analisis tersebut dengan mudah untuk menginterpretasikannya.           

Sebelum menganalisis laporan keuangan, diperlukan langkah-langkah atau prosedur tertentu. Adapun langkah atau prosedur yang diakukan dalam analisis keuangan adalah:

1.      Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang di perlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode.

2.      Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa di gunakan secara cermat dan teliti, sehinga hasil yan di peroleh bener-bener tepat.

3.      Melakukan perhitungan dengan memasukan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat.

4.      Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah di buat.

5.      Membuat laporan tentang posisi laporan keuangan  perusahaan.

6.      Memberikan rekomondasi yang di butuhkan sehubungan dengan analisis tersebut.

Wild, Subramanyam dan Robert (2005:30) menyatakan bahwa ada lima teknik untuk analisis laporan keuangan, yakni:

1.      Analisis Laporan Keuangan Komparatif/Analisis Horizontal

Analisis Laporan Keuangan Komparatif/Analisis horizontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua periode atau lebih sehingga akan diketahui perkembangannya. Ada dua teknik analisis yang biasa digunakan yaitu analisis perubahan dari tahun ke tahun dan analisis trend angka index. Analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend. Metode ini disebut metode analisa dinamis.

Contoh :

 

 

Tabel 2.1 Contoh Analisis Horizontal

Pos neraca

31 Desember

Naik/Turun

Ratio

2007

(A)

2008

(B)

Rp

(C)

%

(D)

 

(E)

Kas

8000

16.000

8.000

100

2,0

Piutang

40.000

30.000

10.000

25

0,75

Barang

20.000

5.000

15.000

75

0,25

Tanah

75.000

90.000

15.000

20

1,20

Bangunan

50.000

75.000

25.000

50

1,50

Aktiva lain

40.000

50.000

10.000

25

1,25

Total

233.000

266.000

83.000

14

1,14

 

Kolom (C) menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam absolutnya(jumlah dalam rupiah) dan diperoleh dari kolom (B)-(A), sedang kolom (D) menunjukkan pertambahan ataupengurangan yang dinyatakan dalam persentase. Persentase ini dihitung denganmembagi kolom (C) dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporantahun sebelumnya atau tahun yang dijadikan pembanding (tahun dasar).Kolom(E) dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun yangdiperbandingkan dengan tahun pembanding atau tahun dasar.

2.      Analisis Laporan Keuangan Common Size/Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Untuk analisis laba rugi, penjualan biasanya ditetapkan 100% sedangkan untuk analisis secara total aktiva ditetapkan 100%. Metode ini disebut metode analisa statis .

Contoh:

 

 

 

Tabel 2.2 Contoh Analisis Vertikal

PT. Losso Optimasi

Neraca Common Size

Per 31 Desember

Aktiva

1991

%

1992

%

1993

%

Kas dan Bank

Ak.Lancar Lain

Aktiva Tetap (net)

Aktiva Lain

10

35

50

5

10%

35%

50%

5%

18

30

40

12

 

18%

30%

40%

12%

24

26

35

15

24

26

35

15

Total Aktiva

100

100%

100

100%

100

100%

Utang dan Modal

Utang Lancar

Utang J. Panjang

 

15

28

 

 

15%

28%

 

20

37

 

20%

37%

 

17

16

 

17%

16%

Total Utang

43

43%

57

57%

33

33%

Modal

Modal Saham

Laba Ditahan

 

27

30

 

27%

30%

 

32

11

 

32%

11%

 

43

24

 

43%

24%

Total Modal

57

57%

43

43%

67

67%

T.Utang danModal

100

100%

100

100%

100

100%

 

Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalamlaporan keuangan atau bisa juga disebut “pengawaman” laporan keuangan. Prosesini juga memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar perhitunganangka konversi. Tanpa mengabaikan angka lain, biasanya untuk neraca dipakai total assets atau total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100% berartipos-pos assets akan dipersentasikan ke angka total assets tadi dan pos-pos utang dan modal akan dipersentasikan ke total utang dan modal itu. Dengan demikian,neraca akan menjadi angka-angka awam dalam bentuk persentase ke total assets.

Sama halnya dengan laporan laba/rugi. Tanpa meremehkan angka pos lainbiasanya yang menjadi pos dasar adalah penjualan. Angka penjualan dianggap100% sehingga komponen pos laba/rugi di bawahnya dikaitkan dengan angkapenjualan di konversikan ke angka presentasi.Sehingga semua pos laba/rugi dapatdikaitkan atau dihubungkan dengan penjualan.

3.      Analisis Rasio

Analisis rasio yaitu menggunakan data perusahaan untuk menghitung rasio-rasio yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini. Analisis rasio melibatkan dua jenis perbandingan yaitu: internal (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa yang akan datang) dan eksternal (melibatkan perbandingan rasio perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri dengan titik waktu yang sama).

4.      Analisis Arus Kas

Analisis arus kas merupakan analisis terhadap laporan arus kas perusahaan.Analisis arus kas mencerminkan sumber penerimaan dan tujuan pengeluaran kas perusahaan. Analisis arus penerimaan dan pengeluaran kas ini akan dilakukan terhadap tiga aktivitas yang ada dalam laporan arus kas yaitu aktivitas operasi, pendanaan dan investasi.

5.      Penilaian

Penilaian merupakan penilaian atas laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.Jenis analisis ini jarang digunakan namun analisis ini dapat menambah informasi bagi pengguna dan pembaca laporan keuangan perusahaan.

E.     Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua model, yaitu: Pertama analisis horizontal atau analisis dinamais dan kedua, analissi vertikal atau analisis statis. Dalam analisis horozontal yang dibandingkan adalah laporan keuangan untuk beberapa periode,sedangkan analisis vertikal adalah jika kita hanya membandingkan satu pos dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu periode laporan keuangan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal jika dibandingkan dengan analisis vertikal. Dalam analisis horizontal, kita akan tau terjadinya perubahan-perubahan terdapat komponen laporan keuangan dari periode ke periode lain, seperti misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang ada dilaporan keuangan.Sementara itu,dalam analisis statis hal tersebut tidak terlibat. Kemudian,laporan analisis horizontal akan mempermudah kita untuk mengambil keputusan hal-hal apasaja yang perlu dilakukan,sehubungan dengan perubahan yang terjadi.

Perubahan-perubahan terjadi perlu diketahui untuk melihat perkembangan keadaan keuangan suatu perusahaan. Setelah perubahan ini diketahui,apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau tetap, dapat pula diketahui sebab-sebab terjadi perubahan tersebut.

Perubahan dalam laporan keuangan neraca untuk suatu periode dapat disebabkan oleh sebagai faktor misalnya:

1.      Adanya perolehan aktiva baru

2.      Adanya pengurangan aktiva sebagai pelunasan utang piutang

3.      Berubahnya bentuk aktiva dari tetap kelancar

4.      Adanya perubahan yang diakibatkan oleh laba rugi perusahaan yang tergambar dari penghasin yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan,

5.      Adanya penambahan atau pengurangan modal (saham)

6.      Perubahan lainnya.

Dari hasil analisis perbandingan laporan keuangan ini ,dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi. Kemudian, hasil analisis ini dapat ditunjukkan dalam bentuk:

1.      Jumlah dalam rupiah

2.      Jumlah penurunan dalam rupiah

3.      Jumlah kenaikan dalam rupiah

4.      Perbandingan dalam persentase

5.      Perbandingan dalam bentuk rasio

Agar analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan baik,maka perlu dibuatkan kolom-kolom terlebih dulu. Tujuannya adalah agar labih mudah untuk melihat dan membandingkan satu sama lainnya. Bentuk kolom-kolom dalam analisis perbandingan secara horizontal dapat dilakukan dengan berbagai cara.[5]

F.     Rasio-Rasio Untuk Menganalisis Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Yang termasuk rasio profitabilitas anatara lain:

1.    Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61). Gross profit margin dihitung dengan formula:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbjohxyAmSYfki7kvA8qFWvGiPi4q7YOFH7muSM7GPqTRYbcTMcZ8BNIKkQ4idMfV5y-4e3BQUprxr1UIZ2SUtSVei9iO6ilOU4nsrzOQzDFJdKFXr8-jdDHqWLDuuDqP_NkAASrFv2hU/s1600/Gross+Profit+Margin.jpg

2.      Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

Net profit margin dihitung dengan rumus:

Description: Net Profit Margin

 

 

3.      Rentabilitas Ekonomi/ daya laba besar/ basic earning power

Rentabilitas ekonomi mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumberdaya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan (Sawir, 2009:19). Rentabilitas Ekonomi dihitung dengan rumus:

Description: Rentabilitas Ekonomi

 

4.        Return on Investment

Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63).

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investmentmerupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).

Return on Investment dihitung dengan rumus:

Description: Return on Investment

 

 

 

5.        Return on Equity

Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.

Return on equity dapat dihitung dengan formula:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6vagC4KqLKN6dh-fbDMhtQnLU848oRV_8iOsjYxsQFwGyj9PM1EnH75UHSePErENcZdKsKFHfATKx_jiU7rdZ0iaqIh_OzebAdivTS2pFFtYsEqcxUVV3e5yypBcrKYLtBeDIV8Fkhms/s1600/Return+on+Equity.jpg

6.    Earning per share (EPS)

Earning per share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009:66). Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per shareEarning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan. [6]

Earning per share dihitung dengan rumus:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAfQMa_e8RNZhq8t-NMSeERy9oUxVIwrSM8vehgsTOcGA2VoPunT-CbdDT6OkrxOH9d9ADfAuCmpapTOYALV0JslDJImBu4grGQSfR-swmYoI8vNxB_aPEPvDgkDsHuyM_fq8fRs_VCv8/s1600/Earning+per+share.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

A.    KESIMPULAN

Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dal sistem suatu perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu.

Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan keuangan agar laporan keuangan bis diperbandingkan (comparable). Analisis berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan baik terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada periode-periodde sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Ahmad Ibrahim, Manajemen Syari , Yogyakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2006

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2014

Senny Mapantau, Analisis laporan keuangan berdasarkan metode vertikal-horizontal dan rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perbankan Pada bank bumn (periode 2008-2010), di akses pada tanggal 15 desember 2015 dari: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1565

Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001

 



[1] Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2014),  h.66

 

[2] Ibid, h. 68

[3]Ahmad Ibrahim, Manajemen Syari , (Yogyakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2006), h. 34

[4]Senny Mapantau, Analisis laporan keuangan berdasarkan metode vertikal-horizontal dan rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perbankan Pada bank bumn (periode 2008-2010), di akses pada tanggal 15 desember 2015 dari: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1565

 

[5]Ibid, Kasmir, h.74

[6]Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 89

Tidak ada komentar:

Posting Komentar