BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta
perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai
kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen
dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani
(2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam
memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis
laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu
bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam
laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis
rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan
matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari
perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat
diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan
rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu,
sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber
datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data
yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang
disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan
perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat
atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat
analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian
Analisis Laporan Keuangan?
2. Apa Tujuan dan Manfaat dari Analisis laporan keuangan?
3. Apa yang menjadi Keterbatasan
Laporan Keuangan?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui jenis
apa saja dari analisis laporan keuangan?
2.
Untuk Menggali manfaat
apa saja yang terdapat di dalamnya?
3.
Untuk mengetahui teknik apa yang digunakan dalam
analisis laporan keuangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis
Laporan Keuangan
Analisis
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai
prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan
yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang
nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode
tertent
Setelah laporan keuangan disusun
berdasarkan data yang relevan,serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan
penilaian yang benar,akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang
sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah
harga (kekayaan),kewajiban (utang) serta modal (ekuitas) dalam neraca yang
dimiliki. Kemudian,juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan
jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.Dengan demikian,dapat
diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh selama periode
tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.
Agar laporan keuangan menjadi lebih
berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak,perlu
dilakukan analisis laporang keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen,tujuan
utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan mengetahui masa keuangan, setelah dilakukan
analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah
perusahaan dapat mencapai target yang
telah direncanakan sebelumnya atau tidak.[1]
Hasil analisis laporan keuangan
juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat
memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki
perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat
dijadikan modal selanjutnya kedepan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki, akan
tergambar kinerja manajemen selama ini.
Pada akhirnya bagi pihak pemilik
dan manajemen,dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan
mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepan.
Perencanaan kedepan dengan cara menutuoi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi
yang sudah sesuai dengan yang sudah diperolehnya salama ini.
Analisis laporan keuangan perlu
dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang
tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam
memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang
hendak dicapai. Kemudian,
hasil
perhitungan tersebut,dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diketahui posisi
keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara
teliti,mendalam, dan jujur.
B.
Tujuan
dan Manfaat Analisis
Kegiatan dalam analisi laporan
keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos-pos
yang ada dalam satu laporan keuangan. Kemudian, analisis laporan
keuangan juga dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan yang
dimiliki dalam satu periode. Di samping itu, analisis laporan
keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode (misalnya tiga tahun).
Analisis laporan keuangan yang
dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis antara pos-pos yang ada
dalam satu laporan. Atau dapat pula dilakukan antara satu laporan dengan
laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar lebih tepat dalam menilai kemajuan
dan kinerja manajemen dalam satu periode keperiode selanjutnya.[2]
Ada beberapa tujuan dan manfaat
bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum
dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalaha:
1. Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang
telah dicapai untuk beberapa periode
2. Untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
3. Untuk
mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk
mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan saat ini
5. Untuk
melakukan penilaian pekerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat
juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.[3]
C.
Keterbatasan
Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga memiliki
beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain:
a. Laporan keuangan dibuat secara
periodik pada dasarnya merupakan integritas report (laporan yang harus
dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang
final. Karena itu jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat
pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.
b. Laporan keuangan menunjukkan
angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah.
c. Laporan keuangan disusun
berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan nilai rupiah dari berbagai
waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan
yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin
besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan
kenaikan tingkat inflasi.
d. Laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan berbagai fakta yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan
keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam
satuan uang. [4]
D.
Bentuk-bentuk
dan Teknik Analisis
Untuk melakukan analisis laporan
keuangan di perlukan metode dan analisis yang tepat.Tujuan penentuan metode dan
tehnik analisis yang tepat adalah laporan keuangan tersebut dapat memberikan
hasil yang
maksimal. Selain itu, para pengguna hasil
analisis tersebut dengan mudah untuk menginterpretasikannya.
Sebelum menganalisis laporan
keuangan, diperlukan
langkah-langkah atau prosedur tertentu. Adapun langkah atau prosedur yang
diakukan dalam analisis keuangan adalah:
1. Mengumpulkan
data keuangan dan data pendukung yang di perlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode
maupun beberapa periode.
2. Melakukan
pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus tertentu, sesuai dengan standar
yang biasa di gunakan secara cermat dan teliti, sehinga hasil yan di
peroleh bener-bener tepat.
3. Melakukan
perhitungan dengan memasukan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan secara
cermat.
4. Memberikan
interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah di buat.
5. Membuat
laporan tentang posisi laporan keuangan
perusahaan.
6. Memberikan
rekomondasi yang di butuhkan sehubungan dengan analisis tersebut.
Wild, Subramanyam dan Robert
(2005:30) menyatakan bahwa ada lima teknik untuk analisis laporan keuangan,
yakni:
1.
Analisis
Laporan Keuangan Komparatif/Analisis Horizontal
Analisis
Laporan Keuangan Komparatif/Analisis horizontal adalah analisa yang menggunakan
laporan keuangan dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih sehingga akan diketahui perkembangannya. Ada dua teknik
analisis yang biasa digunakan yaitu analisis perubahan dari tahun ke tahun dan
analisis trend angka index. Analisis horizontal dalam jangka panjang akan
membentuk analisis trend. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
Contoh :
Tabel 2.1 Contoh Analisis Horizontal
Pos neraca |
31 Desember |
Naik/Turun |
Ratio |
||
2007 (A) |
2008 (B) |
Rp (C) |
% (D) |
(E) |
|
Kas |
8000 |
16.000 |
8.000 |
100 |
2,0 |
Piutang |
40.000 |
30.000 |
10.000 |
25 |
0,75 |
Barang |
20.000 |
5.000 |
15.000 |
75 |
0,25 |
Tanah |
75.000 |
90.000 |
15.000 |
20 |
1,20 |
Bangunan |
50.000 |
75.000 |
25.000 |
50 |
1,50 |
Aktiva lain |
40.000 |
50.000 |
10.000 |
25 |
1,25 |
Total |
233.000 |
266.000 |
83.000 |
14 |
1,14 |
Kolom (C)
menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam absolutnya(jumlah dalam
rupiah) dan diperoleh dari kolom (B)-(A),
sedang kolom (D) menunjukkan pertambahan ataupengurangan yang dinyatakan dalam
persentase. Persentase
ini dihitung denganmembagi kolom (C) dari setiap pos dengan jumlah yang
terdapat dalam laporantahun sebelumnya atau tahun yang dijadikan pembanding
(tahun dasar).Kolom(E) dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari
tahun yangdiperbandingkan dengan tahun pembanding atau tahun dasar.
2.
Analisis
Laporan Keuangan Common Size/Analisis Vertikal
Analisis
vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu
dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan
diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Untuk
analisis laba rugi, penjualan biasanya ditetapkan 100% sedangkan untuk analisis
secara total aktiva ditetapkan 100%. Metode ini disebut metode analisa
statis .
Contoh:
Tabel 2.2 Contoh Analisis Vertikal
PT. Losso
Optimasi Neraca Common
Size Per 31 Desember |
||||||
Aktiva |
1991 |
% |
1992 |
% |
1993 |
% |
Kas
dan Bank Ak.Lancar
Lain Aktiva
Tetap (net) Aktiva
Lain |
10 35 50 5 |
10% 35% 50% 5% |
18 30 40 12 |
18% 30% 40% 12% |
24 26 35 15 |
24 26 35 15 |
Total
Aktiva |
100 |
100% |
100 |
100% |
100 |
100% |
Utang dan Modal Utang
Lancar Utang
J. Panjang |
15 28 |
15% 28% |
20 37 |
20% 37% |
17 16 |
17% 16% |
Total
Utang |
43 |
43% |
57 |
57% |
33 |
33% |
Modal Modal
Saham Laba
Ditahan |
27 30 |
27% 30% |
32 11 |
32% 11% |
43 24 |
43% 24% |
Total
Modal |
57 |
57% |
43 |
43% |
67 |
67% |
T.Utang danModal |
100 |
100% |
100 |
100% |
100 |
100% |
Teknik
ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalamlaporan
keuangan atau bisa juga disebut “pengawaman” laporan keuangan. Prosesini juga
memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar perhitunganangka konversi.
Tanpa mengabaikan angka lain, biasanya untuk neraca dipakai total assets atau
total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100% berartipos-pos assets
akan dipersentasikan ke angka total assets tadi dan pos-pos utang dan modal
akan dipersentasikan ke total utang dan modal itu. Dengan demikian,neraca akan
menjadi angka-angka awam dalam bentuk persentase ke total assets.
Sama
halnya dengan laporan laba/rugi. Tanpa meremehkan angka pos lainbiasanya yang
menjadi pos dasar adalah penjualan. Angka penjualan dianggap100% sehingga
komponen pos laba/rugi di bawahnya dikaitkan dengan angkapenjualan di
konversikan ke angka presentasi.Sehingga semua pos laba/rugi dapatdikaitkan
atau dihubungkan dengan penjualan.
3.
Analisis
Rasio
Analisis
rasio yaitu menggunakan data perusahaan untuk menghitung rasio-rasio yang
mencerminkan kondisi perusahaan terkini. Analisis rasio melibatkan dua jenis
perbandingan yaitu: internal (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa
yang akan datang) dan eksternal (melibatkan perbandingan rasio perusahaan
sejenis atau dengan rata-rata industri dengan titik waktu yang sama).
4.
Analisis
Arus Kas
Analisis
arus kas merupakan analisis terhadap laporan arus kas perusahaan.Analisis arus
kas mencerminkan sumber penerimaan dan tujuan pengeluaran kas perusahaan.
Analisis arus penerimaan dan pengeluaran kas ini akan dilakukan terhadap tiga
aktivitas yang ada dalam laporan arus kas yaitu aktivitas operasi, pendanaan
dan investasi.
5.
Penilaian
Penilaian merupakan penilaian atas
laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.Jenis analisis ini jarang
digunakan namun analisis ini dapat menambah informasi bagi pengguna dan pembaca
laporan keuangan perusahaan.
E.
Analisis
Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan laporan
keuangan dapat dilakukan dengan dua model, yaitu: Pertama analisis
horizontal atau analisis dinamais dan kedua, analissi vertikal atau
analisis statis. Dalam analisis horozontal yang dibandingkan adalah laporan
keuangan untuk beberapa periode,sedangkan analisis vertikal adalah jika kita
hanya membandingkan satu pos dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan
dan hanya meliputi satu periode laporan keuangan.
Ada beberapa keuntungan yang
diperoleh dari analisis horizontal jika dibandingkan dengan analisis vertikal.
Dalam analisis horizontal,
kita
akan tau terjadinya perubahan-perubahan terdapat komponen laporan keuangan dari
periode ke periode lain,
seperti
misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang ada dilaporan
keuangan.Sementara itu,dalam analisis statis hal tersebut tidak terlibat.
Kemudian,laporan analisis horizontal akan mempermudah kita untuk mengambil
keputusan hal-hal apasaja yang perlu dilakukan,sehubungan dengan perubahan yang
terjadi.
Perubahan-perubahan terjadi perlu
diketahui untuk melihat perkembangan keadaan keuangan suatu perusahaan. Setelah
perubahan ini diketahui,apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau tetap, dapat pula diketahui
sebab-sebab terjadi perubahan tersebut.
Perubahan dalam laporan keuangan
neraca untuk suatu periode dapat disebabkan oleh sebagai faktor misalnya:
1. Adanya
perolehan aktiva baru
2. Adanya
pengurangan aktiva sebagai pelunasan utang piutang
3. Berubahnya
bentuk aktiva dari tetap kelancar
4. Adanya
perubahan yang diakibatkan oleh laba rugi perusahaan yang tergambar dari
penghasin yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan,
5. Adanya
penambahan atau pengurangan modal (saham)
6. Perubahan
lainnya.
Dari hasil analisis perbandingan
laporan keuangan ini ,dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang
terjadi. Kemudian, hasil analisis ini
dapat ditunjukkan dalam bentuk:
1. Jumlah
dalam rupiah
2. Jumlah
penurunan dalam rupiah
3. Jumlah
kenaikan dalam rupiah
4. Perbandingan
dalam persentase
5. Perbandingan
dalam bentuk rasio
Agar analisis perbandingan laporan
keuangan dapat dilakukan dengan baik,maka perlu dibuatkan kolom-kolom terlebih dulu.
Tujuannya adalah agar labih mudah untuk melihat dan membandingkan satu sama
lainnya. Bentuk kolom-kolom dalam analisis perbandingan secara horizontal dapat
dilakukan dengan berbagai cara.[5]
F. Rasio-Rasio
Untuk Menganalisis Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu
dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari
laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini
disebut juga rasio rentabilitas. Yang termasuk rasio profitabilitas anatara lain:
1.
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales.
Semakin besar gross profit margin semakin
baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula
sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi
perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).
Gross profit margin dihitung dengan formula:
2.
Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin
tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.
Net profit margin dihitung dengan rumus:
3.
Rentabilitas Ekonomi/ daya laba besar/ basic earning power
Rentabilitas ekonomi mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
seluruh sumberdaya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan (Sawir,
2009:19). Rentabilitas Ekonomi dihitung dengan
rumus:
4.
Return on Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aktiva. Return on
investment adalah merupakan
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam
perusahaan (Syamsuddin, 2009:63).
Semakin tinggi
rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on
investmentmerupakan rasio yang
menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari
nilai aktiva (Syafri, 2008:63).
Return on Investment dihitung dengan rumus:
5.
Return on Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara
laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity
merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang
tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
Return on equity dapat dihitung dengan formula:
|
6.
Earning per share (EPS)
Earning per share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang
diperoleh untuk setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009:66). Oleh karena
itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang
saham sangat tertarik akan earning per
share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan. [6]
Earning per share dihitung dengan
rumus:
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Analisis
keuangan sangat penting untuk diterapkan dal sistem suatu perusahaan. Karena
dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Analisis laporan
keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang
telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan
perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu
perusahaan tertentu.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis
laporan keuangan agar laporan keuangan bis diperbandingkan (comparable).
Analisis berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan
baik terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada periode-periodde
sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad
Ibrahim, Manajemen Syari , Yogyakarta:
PT Raja Grapindo Persada, 2006
Kasmir, Analisis
Laporan Keuangan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2014
Senny
Mapantau, Analisis
laporan keuangan berdasarkan metode vertikal-horizontal dan rasio keuangan
untuk mengevaluasi kinerja keuangan perbankan Pada bank bumn (periode
2008-2010), di akses
pada tanggal 15 desember 2015 dari: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1565
Syamsuddin,
Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001
[1] Kasmir, Analisis
Laporan Keuangan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2014), h.66
[2] Ibid, h. 68
[3]Ahmad
Ibrahim, Manajemen Syari , (Yogyakarta:
PT Raja Grapindo Persada, 2006), h. 34
[4]Senny Mapantau, Analisis
laporan keuangan berdasarkan metode vertikal-horizontal dan rasio keuangan
untuk mengevaluasi kinerja keuangan perbankan Pada bank bumn (periode
2008-2010), di akses
pada tanggal 15 desember 2015 dari: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1565
[5]Ibid, Kasmir,
h.74
[6]Syamsuddin,
Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h. 89
Tidak ada komentar:
Posting Komentar