PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
ada tiga
alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat: untuk
memungkinkan auditor mendapatkan bukti-bukti yang tepat dan mencukupi pada
situasi yang dihadapi, untuk membantu menjaga biaya audit yang wajar dan untuk
menghadirkan kesalah pahaman dengan klien. jika kantor akuntan publik ingin
meminimalkan kewajiban hukum dan memperetahankan reputasi yang baik dalam
mensyaratkan bisnis, bukti yang tepat yang mencukupi harus diperoleh. agar
tetap kompetitif kantor akuntan publik harus menjaga kewajaran biayanya.
menghindari kesalah pahaman dengan klien dan memfasilitasi pekerjaaan
berkualitas tinggi,dengan biaya wajar. andaikan auditor telah menginformasikan
kliennya bahwa audit akan diselesaikan akhir bulan tetapi sampai awal bulan depan jugabbelum selesai
karena penjadwalan staf kurang baik. klien mungkin kesal dengan kantor akuntan
ini, dan bahkan dapat mengajukan tuntutan atas pelanggaran kontrak.
B. Rumusan
masalah
1. apakah yang dimaksud dengan perencaan audit?
2. mengapa perencanaan audit yang memadai sangatlah penting
?
3. apakah yang dimaksud dengan analisis prosedur?
4. apa saja prosedur analis ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan Audit
Perencanaan audit adalah total
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit
awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh.
Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit
sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.
B.
Pentingnya Perencanaan Audit
Berdasarkan standar auditing yang berlaku umum (standar pekerjaan
lapangan), auditor diharuskan untuk merencanakan pekerjaanya secara memadai dan
jika digunakan asisten harus disupervisi sebagaimana mestinya. Auditor
merencanakan penugasan audit dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan bahan
bukti yang tepat pada situasi yang dihadapkan dan untuk menciptakan tingkat
efesiensi biaya audit. bukti audit yang tepat harus diperoleh auditor untuk
memperkecil kewajiban hukum dan mempertahankan reputasinya. disamping itu, efesiensi
biayaaudit juga menjadi penting agar kantor akuntan publik dapat tetap
kompetitif
Sehubungan dengan pelaksanaan audit
dan biaya audit ada dua jenis risiko yang sangat memengaruhinya yaitu :
a.
Risiko
audit yang dapat diterima (acceptable
audit risk) dan risiko bawaan (inherent risk). risiko audit yang diterima
adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan
kan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar
tanpa pengecualian diterbitkan.
b. Risiko bawaan adalah ukuran kemungkinan adanya salah saji
yang material dalam saldo akun sebelum dipertimbangkan keefektifan pengendalian
internal. kedua jenis risiko ini merupakan bagian yang penting dari perencanaan
audit untuk membantu auditor dalam menentukan jumlah bukti yang harus diperoleh
dan banyaknya staf yang dibutuhkan untuk setiap penugasan.
Untuk dapat
membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan
tentang bisnis kliennya agar dapat memahami kejadian, transaksi, dan praktik
yang mempunyai pengaruh sigfmifikan terhadap laporan keuangan klien. dalam
penugasan sudit ualangan, auditor bisa memperoleh pengetahuan tentang klien
dengan cara me-review kertas kerja tahun lalu. kertas kerja juga bisa
menunjukkkan masalah-masalah yang muncul dalam audit pada tahun yang lalu, yang
mungkin masih akan berlanjut pada audit tahun berikutnya. komite audit dan
dewan komesaris bisa memberi penjelasan penting kepada auditor mengenai bisnis
dan industri klen. baik untuk klien baru atau ulangan, diskusi dengan manajemen
akan berguna bagi auditor untuk dapat mengetahui perkembangan terakhir klien,
yang mungkin dapat berpengaruh signifikan terhadap audit yang akan dilakukan
auditor.
perencanaan audit yang dilakukan
dengan baik dapat menciptakan audit yang efisien dan efektif. kegagalan untuk
merencanakan penugasan audit secara tepat dapat menyebabkan penerbitan laporan
keuangan audit yang keliru atau audit menjadi tidak efesien dan tidak efektif.
penugasan audit biasanya akan dimulai dari penunjukan awal atau penunjukan
kembali auditor oleh klien.setelah itu,auditor menjaklankan sejumlah aktivitas
yang akan mengembangkan strategi audit secara keseluruhan. perencanaan audit
meliputi pengembangan strategi secara menyeluruh atas pelaksanaan dan lingkup
audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan perencaan bervariasi tergantung pada
ukuran dan kompeksitas entitas klien, pengalaman mengenai entitas klien, dan
pengetahuan tentang bisnis entitas klien. dalam perencanaan auditnya, auditor
harus mempertimbangkan sifat,lingkup, dan saat pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan harus membuat suatu progam audit secara tertulis untuk setiap
audit, progam audit harus memuat prosedur audit secara rinci, yang menurut
keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit. bentuk program audit
dan tingkat kerinciannya sangat bervariasi sesuai keadaan. dalam mengembangkan
program audit, auditor harus berpedoman pada pertimbangan dan prosedur
perencanaan auditnya. selama berlangsungnya audit, perubahan kondisi dapat menyebabkan
diperlukannya perubahan prosedur audit yang telah direncanakan tersebut.
C.
Menerima Klien Baru atau Melanjutkan Penugasan
Fase pertama dari proses audit yang terkait dengan perencanaan audit adalah
memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani klien yang lama.
Usaha yang signifikan biasanya akan lebih dicurahakan untuk mengevaluasi
penerimaan klien baru dibandingkan keputusan untuk melanjutkan penugasan dari
klien yang telah ada sekarang. dengan melanjutkan penugasan dari klien yang
lama, auditor akan mendapat pengetahuan yang lebih luas mengenai bisnis klien
dan lingkungannya.
Meskipun untuk memperoleh dan mempertahankan klien bukanlah hal yang mudah,
kantor akuntan publik harus ekstra hati-hati dalam memutuskan klien mana yang
akan diterima. sebisa mungkin kantor akuntan publik menolak penugasan audit
dari klien yang memiliki reputasi manajemen yang buruk ( tidak memiliki
integritas) bahkan saant beberapa KAP menolak klien yang berkecimpung dalam
industri tertentu yang berisiko tinggi, seperti perusahaan simpan pinjam dan
perusahaan asuransi jiwa ( asuransi kesehatan dan kecelakaan)
kantor akuntan
publik juga seharusnya melakukan investigasi atas klien barunya sebelum
menerima penugasan. prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi klien baru
adalah:
1. Memperoleh dan meninjau informasi keuangan yang ada,
seperti laporan keuangan bulanan, laporan keuangan tahunan, surat pemberitahuan
pajak penghasilan.
Menanyakan kepada pihak ketiga, seperti pihak bank,
pengacara dan supplier, mengenai berapa informasi terkait dengan integritas dan
reputasi manajemen klen
2. Mengkomunikasikan
dengan auditor sebelumnya, sebagaimana yang dilakukan oleh standar auditing,
mengenai apakah terdapat ketidak sesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi,
prosedur audit atau masalah penting lainnya
3. Mempertimbangkan
apakah klien baru memiliki beberapa keadaan yang memerlukan perhatian khusus
atau menunjukan risiko bisnis atau risiko audit yang tidak biasanya, seperti
masalah tuntutan hukum atau masalah kesinambungan usaha
4. Mengidentifikasi alasan klien untuk di audit
5. Memahami syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien
6. Menentukan
apakah KAP dapat bertindak independen dengan klien dan dapat memberikan jasa
yang diinginkan klien baru
7. Menentukan apaka
KAP memiliki keahlian dan pengetahuan teknis khusus tentang industri klien agar
dapat melaksanakan penugasan secara baik
8. Menentukan
apakah penerimaan klien baru tersebut tidak melanggar kode prilaku profesional
Ketika klen baru sebelumnya telah diaudit oleh KAP lain, standar auditing
mengharuskan auditor baru (auditor penerus) untuk berkomunikasi dengan auditor
pendahulu sebelum menerima penugasan. tujuan ketentuan ini adalah untuk
membantu auditor penerus dalam mengevaluasi apakah ia akan menerima penugasan
tersebut. sebgai contoh, komunikasi ini dapat menginformasikan kepada auditor
penerus bahwa klien kurang memiliki integritas atau ada pertentangan terhadap
prinsi-prinsip akuntansi dan prosedur audit
beban untuk
memulai komunikasi ditanggung oleh auditor penerus, tetapi auditor pendahulu
wajib untuk menanggapi permintaan informasi . berdasarkan persyaratan
kerahasiaan dalam kode prilaku profesional, auditor pendahulu harus memperoleh
izizn dari klien sebelum komunikasi dapat dilaksanakan. dalam peristiwa tidak
biasa seperti adanya perselisihan antara klien dan auditor pendahulu, tanggapan
auditor oendahulu dapat terbatas pada pernyataan bahwa tidak ada informasi yang
akan diberikan. jika klien tidak mengizinkan komunikasi atau auditor pendahulu
menyatakn tidak ada informasi yang akan diberikan, auditor penerus sebaiknya
mempertimbangkan penugasan ini dengan sangat hati-hati.
Dalam kasus auditor menerima penugasan dari klien baru, setelah
mempertimbangkan beberapa faktor, auditor pendahulu biasanya memerlukan
informasi mengenai saldo awal dan penerapan secara konsisten
prinsip-prinsipnakuntansi yang berlaku umum untuk menerbitkan laporan yang
wajar tanpa pengecualiian. dalam banyak kasus, auditor pendahulu akan
mengizinkan auditor penerus untuk membuat salinan kertas kerj untuk kepentingan
keberlanjutan pemeriksaan.
Secara
periodik kantor akuntan publik dapat mengevaluasi klien lamanya untuk
menentukan apakah akan menghentikan penugasan atau melanjutkannya. konflik yang
terjadi sebelumnya, seperti menyangkut ruang lingkup audit, jenis pendapat yang
diberikan, dan lainsebgainya dapat menyebabkan auditor menolak penugasan baru.
auditor dapat mengundurkan diri setelah menentukan bahwa klien tidak memiliki
integritas. bahkan jika klien mengajukan
tuntutan hukum melawan kantor akuntan publik atau sebaliknya kantor akuntan
tersebut harus dengan segera menarik diri dari penugasannya.
Auditor dan
klien harus sepakat mengenai syarat-syarat penugasan, termasuk jenis, ruang
lingkup, dan waktu penugasan. pemahaman ini akan mengurangi risiko bahwa
masing-masing pihak menjadi salah interpretasi mengenai apa yang diharapkan
atau apa yang disyaratkan satu sama lainnya. syarat-syarat penugasan ini
didokumentasikan dalam surat penugasan (engagement letter) yang berisi tujuan
penugasan, tanggung jawab manajemen, tenggung jawab auditor, serta
batasan-batasan penugasan (seperti batas waktu penyelesaiian audit). dalam
surat penugasan disebutkan juga mengenai bantuan yang akan diberikan oleh
karyawan klien dalam mencari catatan dan dokumen yang diperlukan auditor. surat
penugasan juga sering kali memuat perjanjian tentang biaya atau honor audit. di
sampinmg itu, surat penugasan juga bertujuan untuk menginformasikan kepada
klien bahwa auditor tidak dapat menjamin semua kecurangan akan ditemukan.[1]
D. Memperoleh
Infromasi Mengenai Latar Belakang
Standar pekerjaan lapangan yang kedua adalah “Auditor harus memperoleh
pemahaman yang memadai tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian
internalnya, untuk menilai risiko salah saji yang material pada laporan
keuangan baik karena kekeliruan maupun kecurangan, dan untuk merancang sifat,
penetapan waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya”.
Memahami
bidang usaha dan industri klien, Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman
yang baik atas industry klien, yaitu :
a. Memahami aturan-aturan akuntansi yang khas
dari industri tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Mengidentifikasi risiko dalam industri yang
akan mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima.
c. Agar dapat mengidentifikasi risiko bawaan.
Pengetahuan
mengenai industry klien dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti: diskusi
dengan auditor yang mengaudit di tahun-tahun sebelumnya dan dengan auditor yang
sedang melakukan penugasan serupa, serta bisa juga dilakuka dengan mengadakan
pertemuan-pertemuan bersama pegawai klien.
Infromasi lainnya dapat diperoleh dari pedoman audit industry, teks
pelajaran dan majalah-majalah yang memuat informasi mengenai industri klien.
Meninjau pabrik dan kantor Peninjauan atas fasilitas klien sangat bermanfaat
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai bidang usaha dan operasi
klien karena akan diperoleh kesempatan untuk menemui pegawai kunci dan
mengamati operasi dari tangan pertama. Diskusi dengan pegawai di luar bidagn
akuntansi selama proses peninjauan audit dan audit berguna dalam mendapatkan
perspektif yang lebih luas. Peninjauan langsung atas fasilitas fisik akan
membantu auditor dalam memahami pengamanan fisik aktiva dan menginterpretasikan
data akuntansi dengan memberikan kerangak acuan dalam vusialisasi aktiva.
Menelaah kebijakan perusahaan Berguna untuk menetapkan apakah manajemen
memperoleh wewenang dari dewan komisaris untuk membuat keputusan tertentu dan
untuk meyakinkan bahwa keputusan manajemen telah tercermin dalam laporan
keuangan.
Pendekatan yang digunakan kantor akuntan publik dalam menelaah kebijakan
perusahaan adalah dengan memasukkan catatan dalam berkas permanen mengenai
kebijakan pentign yang dijalankan oleh klien dan nama orang atau kelompok yang
berwenang unutk mengubah kebijakan tersebut. Berkas permanen audirot seringkali
memuat sejarah perusahaan, daftar jalur usaha utama, dan catatan kebijakan
akuntansi yang paling penting dari tahun ke tahun.
Mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
Hubungan
istimewa dalam PSA 34 (SA 334) diidentifikasikan sebagai perusahaan afiliasi,
pemilik utama perusahaan klien, atau pihak lainnya yang berhubungan dengan
klien dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan
operasi pihak lainnya.
Transaksi hubungan
istimewa adalah transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, misalnya: transaksi penjualan dan pembelian antara perusahaan induk
dengan perusahaan anak, pertukaran perlaatan antara dua perusahaan yang
dimiliki oleh orang yang sama, dan pinjaman kepda pegawai. Karena transaksi
hubungan istimewa harus diungkapkan, penting artinya bahwa seluruh pihak yang
mempunyai hubungan istimewa diidentifikasi dan dimasukkan dlam berkas permanen
pada awal penugasan auditor. Cara umum untuk mengidentifikasi pihak yang
memiliki hubungan istimewa adalah dengan bertanya kepada manajemen, menelaah
arsip paar modal, dan memerikasa daftar pemegang saham untuk mengidentifikasi
pemegang saham utama. Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar. Auditor
harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai industry klien untuk menentukan
apakah diperlukan seorang spesialis. PSA 39 (SA336) menetapkan aturan untuk
memilih spesialis dan menelaah pekerjaannya.
E. Memperoleh
Informasi Mengenai Kewajiban Hukum Klien
Tiga dokumen hukum dan catatan yang berkaitan erat dengan klien yang harus
diperiksa pada awal penugasan: Akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan.
Akte pendirian perusahaan diterbitkan oleh negara di mana perusahaan didirikan
dan merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui suatu perusahaan
sebagai suatu usaha yang berdiri sendiri. Termasuk di dalamnya adalah nama
perseroan, tanggal pendirian, jenis dan jumlah modal saham yang disahkan unutk
ditempatkan dan jenis kegiatan usaha yang boleh dilakukan oleh perseroan.
Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh para
pemegang saham perseroan. Di dalamnya diuraikan hal-hal seperti tahun fiscal
perseroan, frekuensi rapat pemegang saham, metode pemilihan para direktur, dan
kewajiban serta wewenang dari pada pengurus perusahaan. Auditor harus memahami
persyaratan akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan agar dapat menetapkan
apakah laporan keuangan disajikan secara pantas.
Notulen rapat adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham.
Termasuk di dalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang didiskusikan dalam
rapat dan keputusan yang dibuat oleh direksi dan pemegang saham. Jika auditor
tidak memeriksa notulen, dia tidak akan menyadari adanya informasi yang penting
unutk menetapkan apakah laporan keuangan telah dibuat dengan benar.
Informasi-informasi yang tercakup dalam notulen rapat:
• Pengumuman dividen
• Otorisasi penggajian untuk pejabat
• Persetujuan kontrak dan kesepakatan
• Otorisasi atas perolehan aktiva
• Persetujuan merger
• Otorisasi pinjaman jangka penjang
• Persetujuan untuk menggadaikan efek-efek
• Otorisasi pegawai yang berhak menandatangani
cek
• Pelaporan mengenai kemajuan operasional
perusahaan
Kontrak adalah
perjanjian kerjasama klien dengan pihak lain. Pada umumnya kontrak sangat
diperlukan dalam setiap bagian audit untuk memperoleh gambaran yang lebih baik
mengenai perusahaan dan untuk membiasakan diri pada bagian yang mungkin akan
menimbulkan masalah. Dalam memeriksa kontrak, perhatian utama dipusatkan pada
segi kesepakatan hukum yang memperngaruhi pengungkapan keuangan.[2]
F. Prosedur
Analisis
Prosedur analitis (analytical
procedur) adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan melalui studi
hubungan yang logis di antrar data keuangan dan non keuangan. Hal yang
mendasari aplikasi prosedur analitis adalah bahwa hubungan yang logis di antara
data tersebut dapat secara layak diharapkan ada dan tetap berlanjut meskipun
tidak ada kondisi sebaliknya yang diketahui. Prosedur analitis digunakan dalam
audit dengan tujuan, sebagai berikut :
a.Untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat,
penentuan waktu, dan luas prosedur audit lainnya.
b. Sebagai pengujian subtantif untuk mendapatkan bukti
tentang asersi tertentu.
c. Sebagai penalaahan yang menyeluruh tentang informasi
keuangan dalam tahap penelaahan akhir dari suatu audit.
SAS No. 56, Prosedur Analitis (AU 329.04) mengharuskan
auditor untuk menerapkan prosedur analitis pada tahap 1 dan 3 di atas dalam
semua audit atas laporan keuangan.
Tujuan prosesur analitis dalam
perencanan audit adalah untuk membantu dalam merencanakan sifat, saat dan
lingkup prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti saldo akun.
untuk itu, prosedur analitik harus ditujukan untuk meningkatkan pemahaman
auditor atas bisnis klien dan transaksi atau peristiwa yang terjadi sejak
tanggal audit terakhir dan mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan
risiko9 tertentu yang bersangkutan dengan audit. jadi, tujuan prosedur ini
adalah untuk mengidentifikasi hal-hal seperti adanya transaksi dan peristiwa
yang tidak biasa, dan jumlah, rasio serta tren yang dapat menunjukkan masalah
yang berhubungan dengan laporan keuangan dan perencanan auditprosedur analitis
yang diterapkan dalam perencanaan audit umumnya menggunakan data gabungan yang
digunakan untuk pengambilan keputusan di tingkat atas. lebih lanjut,
kecanggihan, lingkup, dan saat audit, yang didasarkan atas pertimbangan auditor
dapat berbeda tergantung pada ukuran dan kerumitan bisnis klien. untuk beberapa
entitas, prosedur analitis dapat terdiri dari review atas perubahan saldo akun
tahun sebelumnya dengan tahun berjalan, dengan menggunakan buku besar atau
neraca saldo awal yang belum disesuaikan. sebaliknya untuk entitas yang lain,
prosedur analitis mungkin meliputi analisi laporan keuangan triwulan. Walaupun
prosedur analitis yang diterapkan dalam perencanan audit sering kali hanya
menggunakan data keuangan ,tetapi kadangkala
informasi informasi nonkeuangan yang relevan juga dipertimbangkan
misalnya, jumlah karyawan, luas ruang penjualan, jumlah barang yang
diproduksi dan informasi serupa lainnya
yang mungkin dapat membantu dalam mencapai tujuan prosedur audit.
Kepercayaan auditor terhadap penguji
substantif untuk mencapai tujuan audit yang berhubungan dengan suatu asersi
dapat berasal dari penguji rinci, prosedur analitis, atau dari kombinasi
keduanya. keputusan mengenai prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan
audit tertentu didasarkan pada pertimbangan auditor yang ada. auditor
mempertimbangkan tingkat keyakinan, jika ada yang diinginkannya dari penguji
substansif untuk tujuan audit dan memutuskan antara prosedur yang mana, atau
koombinasi prosedur mana, yang dapat memberikan tingkat keyakinan tersebut.
Untuk asersi tertentu, prosedur
analitis mungkin cukup efektif dalam memberikan tingkat keyakinan yang memadai.
namun, untuk asersi lain, prosedur analitis mungkin tidak efektif atau
seefisien pengujian rinci dalam memberikan tingkat keyakinan yang diinginkan.
efektivitas dan efesiensi yang diharapkan dari suatu prosedur analitis dalam
mengidentifikasi kemungkinan salah saji tergantung pada sifat asersi,
kelayakan, dan kemampuan untuk memprediksi suatu hubungan, ketersediaan dan
keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan harapan, serta ketepatan
harapan. Penting bagi auditor untuk memahami alasan yang membuat suatu hubungan
menjadi masuk akal karena data kadang-kadang bisa jadi tampak saling berkaitan
padahal kenyataannya tidak demikian sehingga dapat mengarahkan auditor pada
pengambilan kesimpulan yang salah. disamping itu adanya suatu hubungan yang
tidak diharapkan dapat memberikan bukti yang penting jika diteliti secara
memadai.
G. Jenis-Jenis
Analitis
kegunaan prosedur analitis sebagai
bukti audit sangat tergantung pada auditor yang mengembangkan ekspektasi
tentang berapa saldo akun atau rasio yang harus dicatat, tanpa memerhatikan
jenis prosedur analitis yang digunakan auditor dapat membandingkan data klien
dengan industri, data oeriode sebelumnya yang serupa, hasil yang diperkirakan
klien, hasil yang diperkirakan auditor, dan hasil yang diperkirakan berdasarkan
data nonkeuangan. manfaat paling penting dari perbandingan data klien dengan
data industri adalah membantu memahami bisnis klien dan sebagai indikasi atas
kemungkinan adanya kegagalan keuangan, tetapi kurang membantu auditor dalam
mengidentifikasi salah saji yang potensi. kelemahan utama penggunaan rasio
industri adalah penerapan metode akuntansi yang berbeda sehingga mengurangi
sifat komparabilitas data.
berbagai prosedur analitis akan
memungkinkan auditor untuk membandingkan data klien dengan data serupa dari
satu atau lebih periode sebelumnya. beberapa contoh yang paling umum adalah
membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, membandingkan
rincian total saldo dengan rincian yang serupa untuk tahaun sebelumnya, atau
menghitung rasio dan hubungan persentase untuk dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
kebanyakan
perusahaan menyiapkan angaran keuangan maupun anggaran oprasional. anggaran
adalah pernyataan keantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat menejemen
untuk periode tertentu. anggaran meliputi aspek keuangan maupun nonkeuangan
dari oprasi yang direncanakan. anggaran pada suatu periode merupakan pedoman
untuk melakukan operasi selama periode anggaran yang bersangkutan. proses
penyiapan anggaran disebut dengan penganggaran. penganggaran akan sangat
bermanfaat apabila menjadi bagian integral dari analisis strategi perusahaan.
anggaran keuangan mengukur ekspetasi manajemen yang berkaitan dengan
pendapatan, posisi keuangan, dan arus kas. hal-hal yang mendasari anggaran
keungan tersebut adalah anggaran nonkeungan, seperti unit yang memproduksi atau
dijual, jumlah karyawan, dan jumlah produk baru yang ditawarkan ke pasar.
karena anggaran merupakan ekspetasi klien selama periode berjalan, auditor
perlu memeriksa perbedaan yang signifikan antara hasil aktual dan yang
dianggarkan, karena pada bagian ini dapat mengandung salah saji yang potensial.
Perbandingan umum lainnya antara
data klien dan hasil yang diperkirakan terjadi ketika auditor menghitung saldo
yang diperkirakan untuk perbandingan dengan saldo aktual. pada jenis prosedur
analitis ini, auditor membuat estimasi tentang besarnya saldo akun neraca atau
laporan laba rugi lainnya, atau membuat proyeksi berdasarkan beberapa tren
historis sebagai contoh auditor dapat menghitung secara independen besarnya
beban penyusutan aktiva tetap.
auditor juga
dapat membandingkan data klien dengan hasil yang diperkirakan berdasarkan data
nonkeuangan. sebagai contoh, auditor dapat membuat ekspetasi atas besarnya
komisi penjualan dengan cara mengalikan jumlah karyawan bagian penjualan dengan
tarif komisi rata-rata.
H.
SifatProsedurAnalitis
Proseduranalitismenganalisishubungan
di antara data untuk menyediakan salahsaji yang material dalam laporan keuangan.Tiga jeni sprosedur analitis yang lazimdigunakan:
a. AnalisisKecenderungan
Analisis kecenderungan adalah proseduran alisis yang paling umum digunakan. Dengan menganalisis perubahanan saldo akun selam aperiode akuntansi yang lalu, auditor
dapatmengembangkanperkiraanhasiluntukperiodeberjalan.Pendekatananalisiskecenderunganini
yang disebutsebagaipendekatankausal, mengharuskan auditor untukmengembangnkan suatuperkiraanhasileksplisit.Pendekatanaternatif yang
digunakanpadaanalisiskecenderunganadalahpendekatandiagnostik, di mana auditor hanyamembandingkanjumlahtahunberjalandengankecenderungannyauntukmelihatapakahjumlahtahunberjalandapatditerima.Analisiskecenderungansederhanaakanmementukanperkiraanjumlahberdasarkansaldoakunperiodesebelumnya.
Analisisregresiadalahsuatumetodestatisticuntukmendapatkangaristepatdansesuaibagipersamaan
b.
AnalisisRasio
Jenisumumkeduadariproseduranalitisadalahanalisisrasio,
yang membandingkanhubunganantarabeberapasaldoakun.Analisiskecenderunganberfokuspadasaldoakuntunggaldantidakmemerlukanpengetahuantentanghubunganantarsaldoakun,
sedangkananalisisrasiomenggunakanpengetahuan auditor tentanghubunganantarakun.
Analisisrasiobergunauntukmemeriksabaiklaporanlaba-rugimaupunneracasedangkananalisiskecenderunganhanyamemilikikegunaan
yang terbataspadapemeriksaanakunneracasaja.Analisisrasiosangatefektifuntuklaporanlaba-rugikarenasecarakhususdapatmencaku
p variasidalamaktivitasoperasi (misalnya, penjualan) yang akanmempengaruhisaldoakun
(misalnya, biayapenjualan).
Meskipunakunneracalebihsulitdiprediksisecaraindividu,
namunanalisisrasioseringkalidapatmenjadiproseduranalitis yang
bergunauntukmengatasinyakarenamengukurhubungan yang seringdapatdiprediksi di
antaraakun-akunneraca.
Analisisrasiodapatdigunakanuntukmembandingkanposisikeuangansuatuentitasdenganentitaslainnya,
karenaumumnyahubungantersebuttidakbervariasisecarasignifikan.Jadi,
manfaatutamaanalisisrasioadalahkemampuannyauntukmengidentifikasihubungan yang
stabildalamsuatuentitasselamawaktutertentudanhubunganumum di
antaraentitasdalamindustrisejenis.Duapendekatan yang
adapadaanalisisrasioadalahanalisisderetwaktu, di
manarasiountukperusahaantertentudiperbandingkansepanjangwaktu, dan yang
keduaadalahanalisislintasseksiona, di
manarasio-rasioantarperusahaansalingdiperbandingkanpadatitikwaktutertentu.
Dalamanalisisrasioterdapatduametode yang
digunakanoleh auditor, yaiturasiokeuangan (financial ratios),
berdasarkanrasioantaraakun-akundalamlaporankeuangan,
danlaporankeuangan common-size (common-size financialstatement), di
manasaldoakundisajikansebagaipresentasedarijumlahagregat.
Ketikamelakukananalisislintasseksional,
auditor
dapatmenggunakanrasio-rasioindustri.Terdapatduasumberinformasiuntukrasio-rasioindustri
yang lazimdigunakan, yaitu: Dun and Bradsreetdan Robert Morris Associates.
c.
PengujianKelayakan
Pengujiankelayakanadalahperhitunganuntukmenghitungperkiraanjumlahdenganmenggunakan
data operasisebagaivariablebebasindependen.Untukmelaksanakanpengujiankelayakan
auditor harusmengembangkansebuah model yang menjelaskanperubahan di variabletidakbebasataudependen
(misalnya, bebangajidanupah) dengancaramenganalisisperubahanvariablebebasatauindependen
(misalnya, jumlahpegawai, upah rata-rata, dan rata-rata jam kerja).
Pengujiankelayakanberbedabaikdengananalisiskecenderunganmaupunanalisisrasio.Analsisikecenderunganmelibatkan model deretwaktu,
sedangkanpengujiankelayakanhanyamelibatkan model satuperiode.
Analisisrasiomelibatkanperbandinganhubungan di antara data keuangan, sedangkanpengujiankelayakanmenggunakan
data operasi (yaitu, data nonkeuangan) untukmemprediksi data keuangan.Jadi,
memeriksahubunganantarabebankomisipenjualanterhadappenjualandiklasifikasikansebagaianalisisrasio,
sedangkanmemeriksabebankomisipenjualanberdasarkanjumlahpersonelpenjualandiklasifikasikansebagaipengujiankelayakan.
I.
PenetapanWaktuProsedurAnalitis
a.
Perencenaan
Selamatahapperencanaan audit, auditor
diwajibkanoleh SAS No. 56
untukmenggunakanproseduranalitisdalammengarahkanperhatianpadabidang-bidang
audit yang memilikipotensisalahsaji yang signifikan.Proseduranalitis
(tahapperencanaan) jugadigunakanuntukmeningkatkanpemahaman auditor
atasjalannyaoperasikliensertatransaksidanperistiwa yang terjadisejaktanggal
audit terakhir.
Proseduranalitis yang
digunakandalamperencanaan audit umumnyamenggunakan data agregatpadatingkat yang
tinggi. Jadikerumitan, luas, danpenetapanwaktuprosedur yang
akandigunakandapatbervariasidemikianluastergantungpadaukurandankompleksitasklien.
Proseduranalitisjugabergunapadatahapperencanaanuntukmembantu
auditor menetapkanrisikopadatingkatlaporankeuangan.Sebagaicontoh,
analisiskecenderunganlaba, rasiolikuiditas, danrasioprofitabilitasdapatmembantu
auditor menetapkanrisikobawaanpadatingkat yang lebihkecildari
100%untukasersilapporankeuangantertentu.
b.
PekerjaanLapangan
Apabilamenerapkanpengujian yang terinci,
auditor akanmenggunakanbukti-bukti yang diperolehdaririncian yang
diujiuntukmembuatkesimpulantentangjumlahagregat. Sebagaicontoh, auditor
dapatmemeriksasampeldarimasing-masingsaldopiutangusahauntukmembuatkesimpulantentang
total saldopiutangusaha. Sebaliknya, apabilamenerapkanproseduranalitis, auditor
akanmembuatkesimpulantentangrinciandaribukti-bukti yang
berkaitandenganjumlahagregat.
Proseduranalitisdapatdigunakanselamamelakukanpekerjaanlapangansebagaibukti
audit.Tidaksepertipadatahapperencanaan yang
tujuannyamengarahkanperhatianpadabidangmasalahpotensial,
makapenggunaanproseduranalitispadatahappekerjaanlapanganakanmenggunakanbukti
audit untukmempersempitruanglingkuppengujiansubtantiflainnya.
c.
PenelaahanAkhir
Sebagaimanatelahdinyatakansebelumnya,
SAS No. 56 (AU 329.04)
mempersyaratkanbahwaproseduranalitisharusselaludilaksanakanselamatahappenelaahanakhirdalamsuatu
audit.
Aplikasiproseduranalitisselamapenelaahanakhirharusdilaksanakanolehseseorang
yang memilikipenetahuanmendalamtentangentitasbersangkutandanpengetahuan yang
luassertapengalamandalammelakukan audit.Biasanya, partner atauseorangmanajer
senior penugasanakanmelakukanpenelaahanini.
Ketikamelaksanakanpenelaahanakhir,
auditor harusmembacalaporankeuangandanmelakukanhal-halberikutini:
a. Berfokuspadabidang
audit yang pentingdenganmenelaahkecenderungandanrasio-rasio yang penting.
Selamadalam proses ini, auditor
harusmenentukanbahwakecenderungandanperhitunganrasiomencerminkansetiappenyesuaiandanreklasifikasiulang
audit.
b. Menelaahtemuan
audit yang tidakbiasaatau yang tidakdiharapkanuntukmenentukanapakahbidang yang
menjadiperhatian audit tidakdiidentifikasisebelumnyasertatidakdifokuskanselama
audit.
c. Menilaikembaliintegritasklienberdasarkantemuan-temuan
yang diperolehselama audit yang akanmembuatauditor mempertanyakanniatmanajemen.
d. Mempertimbangkankembaliapakahbuktimengidentifikasikanadanyakeraguan
yang subtansialtentangkemampuanklienuntukmeneruskankegiatannya.[3]
BABII
KESIMPULAN
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor
untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit
dan program audit menyeluruh.
risiko yang
mempengaruhi perencanaan audit:
·
Risiko
audit yang dapat diterima (acceptable
audit risk) dan risiko bawaan (inherent risk)
·
Risiko
bawaan adalah ukuran kemungkinan adanya salah saji yang material dalam saldo
akun sebelum dipertimbangkan keefektifan pengendalian internal
Prosedur analitis (analytical
procedur) adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan melalui studi
hubungan yang logis di antrar data keuangan dan non keuangan
sifat prosedur
analisis
·
AnalisisKecenderungan
·
AnalisisRasio
·
PengujianKelayakan
DAFTAR PUSTAKA
abadi Amir jusuf.1991.auditingpendekatanterpadu.jakarta:PT. Ikrarmandiriabadi
Heri.2011.dasar-dasarpemeriksaanakuntansi.jakarta:kencana
http://www.academia.edu/7662799/bab8_perencanaan_audit_dan_prosedur_analitis
yatisumiharti,sugiyarto,.2002.auditing.jakarta: erlangga
[1]Heri, Dasar-DasarPemeriksaanAkuntansi, (Jakarta:Kencana Prenada Media Gruop,
2011) hal.80
[2]http://www.academia.edu/7662799/bab8_perencanaan_audit_dan_prosedur_analitis, 22 September 2015,
18.30
[3] yatisumiharti,sugiyarto,.auditing.
(jakarta: erlangga, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar